PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengonsumsi bahan makanan serat terutama sayur dan buah serta beberapa jenis
serat lain seperti havermouth juga baik bagi penderita kolesterol tinggi. Untuk
menurunkan kolesterol, bisa mengkonsumsi vitamin E, vitamin C, dan berbagai zat lain
seperti niasin dan lesitin yang terkandung dalam beras, kedelai, gandum, kacang kedelai,
dan bawang putih.
Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan
pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang
banyak mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan
kentang.
Diet bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur
jumlah, jadwal, dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau
kurang. Jadwal harus dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam
selang waktu tiga jam. Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak,
dan tinggi kolesterol. Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang
manis, seperti apel, pepaya, tomat, kedondong, salak, dan pisang.
Penyakit lain yang bisa dikurangi efeknya dengan mengatur pola makan adalah
hipertensi dan asam urat. Untuk penderita hipertensi, selain mengatur asupan kalori yang
seimbang, juga harus dibatasi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol.
Asupan garam (natrium klorida) juga mesti dikurangi.Masalahnya, banyak makanan yang
tanpa disadari mengandung banyak garam, mulai dari camilan seperti biskuit dan mi
instan sampai makanan diawetkan semisal ikan asin, serta bumbu seperti kecap, terasi,
dan taoco. Untuk mengurangi tekanan darah, dapat dengan meningkatkan asupan kalium
berbentuk suplemen atau lewat sayur yang mengandung banyak mineral, seperti seledri,
kol, jamur, dan kacang-kacangan.
Untuk penderita asam urat, terdapat sederetan makanan mengandung purin yang harus
dihindari, seperti jeroan, kacang-kacangan, dan makanan laut. Penderita asam urat
sebaiknya mengonsumsi makanan berkarbohidrat seperti nasi, terigu, roti, dan singkong.
Namun, karbohidrat sederhana seperti gula dan permen sebaiknya dihindari.
Beberapa penyakit, seperti diabetes mellitus dan asam urat, tak bisa disembuhkan
secara total. Namun, dengan pengaturan pola makan yang baik, perkembangan penyakit
bisa dihambat agar tak bertambah parah. Pengaturan pola makan ditambah dengan
olahraga dan istirahat cukup diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup
penderita.Pengaturan makan yang tepat sangat penting dalam pencegahan dan
pengendalian diabetes melitus atau kencing manis yang secara medis didefinisikan
sebagai kumpulan gejala terkait metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat
kekurangan atau gangguan fungsi insulin. Pengobatan dengan perencanaan makanan
diet/terapi nutrisi medik masih merupakan pengobatan utama, tetapi bila hal ini
dilaksanakan bersama dengan latihan jasmani/kegiatan fisik dan ternyata gagal maka
diperlukan penambahan obat oral atau insulin. Untuk itu dalam merencanakan makan
bagi penderita diabetes harus dibicarakan bersama antar dokter, ahli gizi, penderita dan
keluarganya. Dengan demikian dalam membuat aturan makan tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi penderita diabetes secaa individual.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa konsep penyakit Diabetes Melitus?
2. Apa tujuan diet Diabetes Melitus?
3. Apa syarat diet Diabetes Melitus?
4. Apa penatalaksanaan pola makan pada penderita Diabetes Melitus?
5. Apa tipe diet Diabetes Melitus?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep penyakit Diabetes Melitus
2. Mengetahui tujuan diet Diabetes Melitus
3. Mengetahui syarat diet Diabetes Melitus
4. Mengetahui penatalaksanaan pola makan pada penderita Diabetes Melitus
5. Mengetahui tipe diet Diabetes Melitus
BAB II
PEMBAHASAN
1. Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan
energy ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal
sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fiisk dan
keadaan khusus, misalnya kehamilan ayai laktasi serta ada tidaknya komplikasi.
Makanan dibagi menjadi 3 porsi besar, yaitu makanan pagi (20%), siang (30%), dan
sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2. Kebutuhan protein normal yaitu,10-15% dari kebutuhan energy total
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total, dalam bentu
<10% dari kebutuhan energy total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak
jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan
diabtasi yaitu ≤300 mg/hari
4. Kebutuhan karbohidrat adlah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-70%.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebaggai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali,
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energy total
6. Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbesar. Gula alternative adalah bahan
pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula laternatif yaitu yang bergizi dan yang
tidak bergizi. Gula alternative bergizi adalah fruktosa, gula alcohol berupa sorbitol,
manitol, dan silitol, sedangkan gula alternative tak bergizi adalah aspartame dan
sakarin. Penggunaan gula alternative hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa
dalam jumlah 20% dari kebutuhan energy total dapat meningkatkan kolesterol dan
LDL, sedangkan gula alcohol dalam jumlah berlebuhan mempunyai pengaruh
laksative.
7. Asupan serat dianjurkan 25 gr/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat
dalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan serat sehari.
8. Pasien DM dengan tekanan darahh normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium
dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000mg/hari. Apabila
mengalami hipertensi asupan garam harus dikurangi
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan
vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan
Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak
mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
(Ramadhan, 2008). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu
sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan
dapat diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Pola
makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan
maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau
membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan
seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya (Depdiknas, 2001).
Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan Diabetes Mellitus,
namun penderita Diabetes Mellitus sering memperoleh sumber informasi yang kurang
tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita tidak lagi menikmati
makanan kesukaan mereka, sebenarnya anjuran makan pada penderita Diabetes Mellitus
sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita Diabetes Mellitus (Badawi, 2009).
Pengaturan diet pada penderita Diabetes Melitus merupakan pengobatan yang utama
pada penatalaksanaan Diabetes Mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam :
Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita Diabetes Mellitus harus sesuai untuk
mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi
energy adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20-25 % dari lemak.
Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat
pembangun serta zat pengatur.
Ø Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein
yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti : roti, mie, kentang, dan lainlain.
Ø Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.
Ø Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan,
ayam, daging, susu, keju, dan lain-lain.
Ø Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber
zat pengatur antara lain : sayuran dan buah-buahan.
Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita Diabetes Mellitus menurut
kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak :
Jenis diet diabetes mellitus menurut kandungan energy, protein, lemak, dan kabohidrat
Keterangan :
Ø Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.
Ø Jenis diet IV s/d V diberikan kepada penderita diabetes tanpa komplikasi.
Ø Jenis diet VI s/d VIII diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja (juvenile diabetes)
atau diabetes dengan komplikasi.