Anda di halaman 1dari 3

STIKES RS BAPTIS KEDIRI

PRODI KEPERAWATAN S-1 ALIH JENJANG


UJIAN TENGAH MATRIKULASI SEMESTER GANJIL (I)
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Nama : Shalsa Amalia Rahayu
NIM : 01.2.22.00834
Hari, tanggal : Sabtu, 24 September 2022
Waktu : 100 menit
Dosen : Dr. Drs. Subardi Agan, M.Pd

PETUNJUK SOAL :
Untuk mengerjakan soal berikut ini terlebih dahulu bacalah teks yang terlampir!
Jawablah setiap soal dalam bentuk satu sampai dua kalimat yang ringkas dan jelas!
1. Pokok masalah apa yang terdapat pada teks tersebut?
Integrasi data kesehatan oleh Kemenkes terhadap pengguna jam pintar atau
smartwatch pada Jemaah Haji.
2. Kapan dan dimana teknologi tersebut diterapkan?
Teknologi pemanfaatan jam pintar ini akan diujicobakan dengan membekali “wrist
band” pada 3000 Jemaah Haji kloter pertama embarkasi Jakarta yang memiliki status
kesehatan beresiko tinggi yang akan berangkat menunaikan ibadhnya ke Arab Saudi.
3. Mengapa teknologi tersebut penting untuk diterapkan?
Teknologi ini penting diterapkan karena dapat memantau tanda-tanda vital sampai
saturasi oksigen sehingga apabila ditemukan Jemaah dalam keadaan tidak normal
petugas dapat segera memberikan tindakan.
4. Bagaimana harapan Kemenkes dengan penerapan teknologi tersebut?
Harapan Kemenkes teknologi ini dapat terkoneksi dengan sistem IHS yang sedang
dikembangakan oleh Kemenkes sehingga bisa meningkatkan layanan kesehatan dan
taraf hidup masyarakat Indonesia.
5. Sebutkan dua kata/ istilah pada teks tersebut yang mungkin kurang dipahami
masyarakat pembaca pada umumnya dan jelaskan masing-masing pengertiannya!
1) Smartwatch adalah sebuah perangkat komputer yang dapat digunakan dalam bentuk
jam tangan dengan teknologi layar sentuh untuk penggunaan sehari-hari.
2) Wearable device adalah teknologi yang dikenakan di tubuh manusia dan menangkap
data yang dapat berguna untuk kepentingan pribadi maupun industri
3) Tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk
membantu menentukan status kesehatan seseorang yang meliputi tekanan darah, nadi,
suhu, nafas hingga saturasi oksigen
Artikel ini telah tayang di Selular.id Pengamat Ungkap Tren Wearable
Technology di Indonesia | Selular.ID

Teks untuk kelompok Soal C


 
● TRAND

Kemenkes Bakal Pantau Kesehatan


Warga Lewat Jam Tangan Pintar
Cara tersebut, dinilai efektif untuk memantau kesehatan masyarakat masa kini
mengingat peminat jam pintar kian meningkat.

ARR Vaujie M

Sabtu, 11 Juni 2022 | 09:46 WIB

suara.com

TANTRUM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan


integrasi data kesehatan para pengguna jam pintar atau smart watch dan
mungkin juga dikenal sebagai bagian dari wearable device.
Cara tersebut, dinilai efektif untuk memantau kesehatan
masyarakat masa kini mengingat peminat jam pintar kian meningkat.
"Saat ini data kesehatan tidak hanya bisa didapatkan dari rumah sakit
atau lab. Kita bisa mengintegrasikannya dengan 'wearable device'.
Nantinya kita akan gunakan sebagai standar yang bisa digunakan untuk
pemantauan kesehatan," kata Chief Digital Transformation Office (DTO)
Kementerian Kesehatan Setiaji di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022.

Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan tengah mengujicobakan


pemanfaatan teknologi jam pintar itu pada para Jemaah Haji yang akan
berangkat menunaikan ibadahnya ke Arab Saudi.
Dari total para jemaah di kloter pertama embarkasi Jakarta berjumlah
11267 orang, 3000 di antaranya memiliki status kesehatan berisiko tinggi.
"Mereka yang berisiko tinggi itu akan dibekali "wrist band" yang bisa
memantau kesehatan para jemaah tersebut dan terhubung langsung
dengan aplikasi bernama TeleJemaah," katanya.

Ia memaparkan. hal- hal yang dipantau berupa tanda- tanda vital seperti
detak jantung hingga kondisi saturasi. Pemantauan itu secara langsung
terhubung dengan petugas yang membimbing para jemaah dan jika
ditemukan kondisi yang tidak normal maka petugas bisa langsung
mengambil tindakan.

Ia menegaskan, harapanya, wearable device nantinya bisa terkoneksi


dengan sistem IHS sehingga bisa meningkatkan layanan kesehatan yang
istilahnya adalah deteksi otomatis atau autodetection input dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

"Nantinya data- data dari "wearable devices" akan dirancang untuk


terkoneksi ke sistem bernama Indonesia Health Services yang
dikembangkan Kemenkes serta saat ini masuk dalam tahapan pengujian
beta," katanya.

Anda mungkin juga menyukai