Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Laporan
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknologi Tepat Guna
Dosen Pengampu : Sariestya Rismawati, SST, M. Keb

Disusun oleh :
Kiki Sulastri
NIM. P20624319017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN TASIKMALAYA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan mengenai “Analisa
Penggunaan Teknologi Tepat Guna Di Praktik Bidan Mandiri Nuraeni Rahman,
SST.” Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi tepat
guna dalam pelayanan kebidanan.
Pada penyusunan laporan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini baik
dalam bentuk dukungan materil maupun moril.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca umumnya.

Sumedang, April 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat
adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang
dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh
kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat
pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk
memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan
kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan
geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi
masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang
nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan
diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat
merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau
peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan..

B. Tujuan
Mengetahui analisa penggunaan Teknologi Tepat Guna dalam Pelayanan
Kebidanan
BAB II
ANALISIS

TeleCTG adalah sebuah layanan yang menyajikan alat CTG


(cardiotocography) yang dikemas dengan teknologi digital untuk mempermudah
penggunaan. TeleCTG secara khusus memiliki visi agar menurunkan angka
kematian ibu dan anak di Indonesia.
Serangkaian aplikasi yang terintegrasi ini lahir dari analisa terhadap
kondisi kesehatan saat ini, di mana penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan juga stunting menjadi prioritas pemerintah.
Berdasarkan data, jumlah AKI di Indonesia adalah sebesar 305 jiwa per 100.000
ibu, sedangkan AKB sebesar 24 jiwa per 1.000 bayi. Aangka stunting di Indonesia
sebesar 30,8 persen (angka ini jauh dari batas maksimal yang ditetapkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia/ WHO yaitu sebesar 20 persen).
Pemeriksaan CTG atau cardiotocography berperan penting dalam
mendeteksi adanya ketidaknormalan pada denyut jantung janin yang menandakan
adanya fetal distress. Kondisi stres janin merupakan salah satu kegawatdaruratan
persalinan yang memerlukan penanganan dan pengambilan keputusan yang tepat
dan cepat. TeleCTG ini tidak diperuntukan untuk dibeli secara pribadi. Alat ini
diperuntukan untuk bidan-bidan yang bertugas di sejumlah daerah terpencil di
Indonesia.
Adapun manfaat dari penggunaan TeleCTG bagi Puskesmas diantaranya,
Peningkatan pelayanan rujukan melalui inovasi teknologi CTG, membantu
penanganan dan keputusan yang akurat dan cepat, TeleCTG memonitor informasi
vital janin dan ibu hamil yang membantu fasilitas kesehatan dalam mengambil
keputusan dan penanganan yang tepat dan cepat. Portabilitas TeleCTG membuat
alat ini mudah dibawa. Manfaat bagi Rumah Sakit pun hampir sama yaitu, mudah
dipindahkan dari satu unit ke unit lain, dapat diakses melalui aplikasi mobile
maupun berbasis web, hasil pemeriksaan dapat langsung dikirim ke dokter
kandungan untuk mendapat interpretasi dan rekomendasi, dapat diakses oleh
multiple users. Harga lebih terjangkau, grafik dapat langsung dilihat di layar
perangkat, data dapat langsung disimpan ke server atau pusat data rumah
sakit/fasilitas kesehatan dan memberikan layanan yang lebih berkualitas kepada
pasien, sehingga meningkatkan reputasi.
Dengan adanya TeleCTG memudahkan bagi tenaga kesehatan dalam
mencatat detak dan irama jantung bayi, memonitor gerakan janin, dan mencatat
kontraksi ibu hamil. Sebetulnya fungsi dari TeleCTG ini hampir sama dengan
CTG konvensional. Perbedaannya pada cara penggunaannya yang sangat mudah,
pada saat pemeriksaan bidan hanya perlu memasangkan peralatan yang ada. Ibu
akan diminta menekan sebuah alat yang akan menghitung berapa kali bayi
bergerak di dalamnya, dan CTG berbasis portebel akan mencatat semua yang
terjadi di dalam janin ibu.
Kemudian, bidan hanya perlu input atau menstransfer data yang ada di
portebel TeleCTG untuk dapat segera diterima di dashboard utama sebagai pusat
kontrol umum catatan semua ibu hamil. Lalu apabila ibu hamil mengalami
kontraksi, bidan juga akan dapat dengan segera berkonsultasi dengan
mengirimkan data tersebut ke pusat konsultasi yang disediakan. Bidan dan akan
berhubungan langsung dengan dokter kandungan. Ketika dokter telah menerima
data, maka tindak lanjut yang tepat akan segera diberlakukan kepada ibu hamil
tersebut. Semua riwayat pemerikasaan yang dilakukan terhadap ibu tersebut juga
akan tersimpan secara otomatis.
Adapun kekurangan dari TeleCTG ini diantaranya, fasilitas kesehatan
harus mempunyai alat TeleCTG dan akun yang terhubung langsung dengan
aplikasi yang berkaitan, karena diperuntukan bagi wilayah terpencil sehingga
harus memiliki jaringan internet yang bagus, penggunaannya belum merata karena
masih kurangnya informasi mengenai TeleCTG, membutuhkan latihan untuk
mengaplikasikan TeleCTG karena berbasis teknologi dan Dokter harus selalu
memantau dan memberikan balasan rekomendasi secepat mungkin.
Hingga saat ini solusi Sehati TeleCTG ini telah digunakan oleh 20.000 ibu
hamil dan lebih dari 10.500 bidan di 11 provinsi dan 27 kabupaten di Indonesia,
yang beroperasi di daerah terpencil maupun perkotaan. Beberapa kabupaten yang
telah menggunakan solusi ini adalah Indramayu dan Kupang. Diharapkan setiap
daerah nantinya dapat terfasilitasi dengan TeleCTG ini sehingga dapat
memudahkan bidan di daerah terpencil dalam memberikan pelayanan dan dapat
menurunkan jumlah AKI dan AKB, mendeteksi faktor risiko, meningkatkan
angka rujukan dini, dan identifikasi faktor risiko yang berpotensi menyebabkan
stunting.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
TeleCTG adalah sebuah layanan yang menyajikan alat CTG
(cardiotocography) yang dikemas dengan teknologi digital untuk
mempermudah penggunaan. TeleCTG sangat berguna bagi tenaga
kesehatan seperti Bidan yang berada di wilayah terpencil untuk
memudahkan konsultasi dengan dokter-dokter di kota untuk memangkas
biaya, jarak, dan waktu. Memungkinkan dapat memberikan layanan yang
lebih berkualitas kepada pasien.

B. Saran
Diharapkan setiap daerah nantinya dapat terfasilitasi dengan
TeleCTG ini sehingga dapat memudahkan bidan di daerah terpencil dalam
memberikan pelayanan dan dapat menurunkan jumlah AKI dan AKB,
mendeteksi faktor risiko, meningkatkan angka rujukan dini, dan
identifikasi faktor risiko yang berpotensi menyebabkan stunting.
Daftar Pustaka

https://telectg.co/id/. Diakses pada tanggal 9 April 2020, pukul 10.10 WIB.


Ellyvon Pranita. 2019. Inilah Alat Deteksi Janin Portabel Pertama di Dunia,
Karya Anak Bangsa. Kompas.com.
https://sains.kompas.com/read/2019/12/19/180300323/inilah-alat-deteksi-
janin-portabel-pertama-di-dunia-karya-anak-bangsa?page=all#page3.
diakses pada tanggal 9 April 2020, pukul 10.15 WIB
Nabila, Marsya. 2019. Sasar Daerah Terpencil, Startup Sehati TeleCTG
Kembangkan Alat Monitor Janin Portabel Sasar Daerah Terpencil, Startup
Sehati TeleCTG. Dailysocial.id.
https://dailysocial.id/post/sehati-telectg-alat-monitor-janin-portabel
diakses pada tanggal 9 April 2020, pukul 10.20 WIB
CNN Indonesia . 2019. Alat Pendeteksi Kandungan Buatan Indonesia Sasar
Bidan.
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190322205623-185-
379916/alat-pendeteksi-kandungan-buatan-indonesia-sasar-bidan
diakses pada tanggal 9 April 2020, pukul 10.25 WIB
Noviarni, Sri. 2019. Inovasi Bantu Pemantau Kehamilan di Pelosok Daerah.
SINDONews.com.
https://nasional.sindonews.com/read/1489429/15/inovasi-bantu-pemantau-
kehamilan-di-pelosok-daerah-1578367644
diakses pada tanggal 9 April 2020, pukul 10.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai