Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI TERAPI KEBIDANAN KOMPLEMENTER

“Eye Protector Phototherapy”

Dosen :
Sjenny Olga Tuju, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 4

1. Jeisy Budiman 711530123029


2. Junia Putri Rahma Dita 711530123030
3. Mardatillah Antone 711530123031

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KELAS RPL
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nya

sehingga makalah yang berjudul “Eye Protector Phototherapy” ini dapat selesai dengan baik

dan tepat waktu.

Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen pembimbing dan semua pihak

yang telah membantu, membimbing dan memberi kemudahan dalam menyelesaikan tugas ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan

pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswi Poltekkes Kemenkes Manado.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata Manajemen Bencana.

Penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa

dalam penulisan makalah ini penulis masih merasa banyak kekurangan kekurangan, baik dari

teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak demi penyempurnaan pembuatan makalah yang selanjutnya.

Manado, 01 Februari 2024

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................iv

A. Latar Belakang...............................................................................................................iv

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................v

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................v

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................7

A. Definisi Eye Protector Phototherapy..............................................................................7

B. Tujuan Penggunaan Eye Protector Phototherapy...........................................................7

C. Bahaya Penggunaan Eye Protector Phototherapy..........................................................8

D. Indikasi Penggunaan Eye Protector Phototherapy.........................................................9

E. Kontraindikasi Penggunaan Eye Protector Phototherapy............................................10

F. Langkah – Langkah Penggunaan Eye Protector Phototherapy....................................12

BAB III PENUTUP..................................................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bilirubin yang meningkat selama beberapa hari, mencapai puncaknya, setelah itu

menurun hingga penyakit kuning klinis menghilang pada akhir minggu pertama, pada

bayi baru lahir cukup bulan dan beberapa saat kemudian pada bayi premature. Penyakit

kuning adalah tanda klinis yang paling sering diamati pada bayi baru lahir di ruang

penitipan anak atau di bangsal bersalin dimana bayi tinggal bersama ibunya. Bayi baru

lahir yang dikeluarkan dari lingkungan intrauterin perlu menyesuaikan diri dengan

kehidupan di luar rahim dan mulai bergantung pada substrat untuk mempertahankan laju

pertumbuhannya dan untuk memasok kebutuhan energi massa jaringannya. Kebutuhan

kalori ini pada dasarnya bergantung pada aktivitas hati.

Hiperbilirubinemia terjadi akibat kecenderungan bayi baru lahir untuk memproduksi

bilirubin dan kemampuan mereka untuk mengeluarkannya. Hiperbilirubinemia ditandai

dengan konsentrasi bilirubin serum yang lebih tinggi dari 1,5 mg%. Perawatan

diterapkan sesuai dengan penyebab peningkatan bilirubin ini, dan salah satu cara yang

paling umum digunakan untuk mengobati penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah

fototerapi.

Fototerapi adalah metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengurangi kadar

bilirubin dalam darah bayi. Cahaya biru atau hijau yang dihasilkan oleh lampu fototerapi

membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan dari

tubuh. Namun, mata bayi yang masih sensitif memerlukan perlindungan melalui

penggunaan eye protector selama prosedur fototerapi.

iv
Jadi, penggunaan eye protector phototherapy terkait erat dengan pengobatan neonatal

jaundice melalui fototerapi. Ini adalah contoh pengobatan khusus di mana eye protector

digunakan untuk melindungi mata bayi dari paparan cahaya fototerapi yang intens,

sambil memastikan bahwa pengobatan tetap efektif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan eye protector phototherapy?

2. Apa tujuan penggunaan eye protector phototherapy?

3. Apa bahaya penggunaan eye protector phototherapy?

4. Apa saja indikasi eye protector phototherapy?

5. Apa saja kontraindikasi eye protector phototherapy?

6. Bagaimana langkah – langkah penggunaan eye protector phototherapy?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami eye protector phototherapy?

2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan eye protector phototherapy?

3. Untuk mengetahui dan memahami bahaya eye protector phototherapy?

4. Untuk mengetahui dan memahami indikasi eye protector phototherapy?

5. Untuk mengetahui dan memahami kontraindikasi eye protector phototherapy?

6. Untuk mengetahui dan memahami langkah – langkah penggunaan eye protector

phototherapy?

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Eye Protector Phototherapy

Eye protector phototherapy adalah suatu perlindungan mata yang digunakan pada

bayi yang menjalani fototerapi untuk mengatasi neonatal jaundice atau penyakit kuning

pada bayi baru lahir. Ini melibatkan penggunaan alat pelindung mata, seringkali terbuat

dari bahan lembut dan tidak tembus cahaya, untuk mencegah paparan langsung cahaya

biru atau hijau yang digunakan selama fototerapi.

Fungsi utama dari eye protector adalah melindungi mata bayi dari paparan langsung

cahaya yang intens selama prosedur fototerapi. Cahaya biru atau hijau yang digunakan

dalam fototerapi dapat berpotensi merusak mata yang masih dalam tahap perkembangan

pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, eye protector menjadi penting untuk mencegah

dampak negatif ini dan memastikan keselamatan mata bayi selama pengobatan.

Eye protector umumnya terbuat dari bahan yang lembut dan tidak tembus cahaya,

sehingga menyediakan penghalang efektif yang melindungi mata bayi tanpa mengurangi

efektivitas fototerapi. Pemilihan dan penggunaan eye protector yang benar merupakan

bagian integral dari perawatan neonatal jaundice yang holistik dan aman.

B. Tujuan Penggunaan Eye Protector Phototherapy

Beberapa tujuan dari penggunaan eye protector phototherapy pada bayi yang

menjalani fototerapi adalah:

1. Perlindungan Mata

Melindungi mata bayi dari potensi kerusakan yang dapat disebabkan oleh

paparan langsung terhadap cahaya biru atau hijau yang digunakan dalam fototerapi.

7
2. Meningkatkan Kenyamanan

Menjamin kenyamanan bayi selama prosedur fototerapi dengan memberikan

penghalang antara mata dan cahaya intens, sehingga mengurangi ketidaknyamanan

yang mungkin dialami oleh bayi.

3. Pemeliharaan Fokus Terapi

Memastikan bahwa fototerapi dapat dilakukan tanpa gangguan, sehingga bayi

dapat menerima manfaat terapeutik secara maksimal tanpa risiko tambahan pada

organ penglihatan.

4. Pencegahan Gangguan Penglihatan

Mengurangi risiko gangguan penglihatan yang mungkin timbul akibat paparan

cahaya yang berlebihan selama prosedur fototerapi.

5. Memastikan Efektivitas Pengobatan

Memungkinkan fototerapi untuk bekerja dengan optimal dalam menurunkan

kadar bilirubin pada bayi tanpa menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mata.

6. Keamanan Pasien

Menyediakan lapisan tambahan perlindungan untuk mencegah risiko potensial

terhadap organ mata yang masih dalam tahap perkembangan pada bayi baru lahir.

C. Bahaya Penggunaan Eye Protector Phototherapy

Pada umumnya, eye protector phototherapy dirancang untuk memberikan

perlindungan mata bayi selama prosedur fototerapi dan dianggap aman untuk digunakan.

Meskipun demikian, beberapa potensi masalah atau bahaya yang mungkin timbul

meliputi:

8
1.Ketidaknyamanan

Beberapa bayi mungkin merasa tidak nyaman atau terganggu dengan

keberadaan eye protector, meskipun ini dapat bervariasi antarindividu.

2. Gangguan Pemantauan Mata

Eye protector dapat membuat pemantauan mata bayi menjadi lebih sulit bagi

para profesional kesehatan selama prosedur fototerapi.

3. Pemilihan Ukuran yang Tidak Tepat

Pemilihan ukuran eye protector yang tidak sesuai dengan mata bayi dapat

menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah lainnya.

4. Perawatan dan Kebersihan

Perawatan dan kebersihan eye protector harus dijaga dengan baik untuk

mencegah infeksi atau iritasi pada mata bayi.

5. Potensi Penurunan Efektivitas Fototerapi

Jika eye protector tidak dirancang dengan baik, potensi penurunan efektivitas

fototerapi dalam menurunkan kadar bilirubin dapat menjadi risiko.

Meskipun demikian, risiko-risiko ini dapat diminimalkan dengan pemilihan dan

penggunaan eye protector yang tepat serta pemantauan yang cermat oleh tenaga medis

yang terlatih. Itu sebabnya, selalu penting untuk mengikuti petunjuk dan rekomendasi

dari profesional kesehatan yang merawat bayi selama prosedur fototerapi.

D. Indikasi Penggunaan Eye Protector Phototherapy

Indikasi penggunaan eye protector pada fototerapi adalah sebagai berikut:

1. Bayi dengan Neonatal Jaundice

Eye protector digunakan pada bayi yang menderita neonatal jaundice atau

penyakit kuning sebagai bagian dari prosedur fototerapi.

9
2. Paparan Cahaya Intens

Bayi yang akan menjalani fototerapi dengan intensitas cahaya yang tinggi

memerlukan perlindungan mata untuk mencegah potensi kerusakan pada organ

penglihatan yang masih dalam tahap perkembangan.

3. Mata yang Sensitif

Pada bayi baru lahir, mata masih sangat sensitif terhadap cahaya. Eye protector

digunakan untuk mengurangi paparan langsung cahaya biru atau hijau selama

prosedur fototerapi agar mata tetap terlindungi.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Bayi

Penggunaan eye protector juga dapat meningkatkan kenyamanan bayi selama

fototerapi, membantu meminimalkan ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat

cahaya yang intens.

5. Pencegahan Potensi Komplikasi Mata

Tujuan utama penggunaan eye protector adalah untuk mencegah potensi

komplikasi mata, seperti iritasi atau kerusakan, yang dapat muncul akibat eksposur

berlebihan terhadap cahaya fototerapi.

E. Kontraindikasi Penggunaan Eye Protector Phototherapy

Secara umum, eye protector phototherapy dirancang untuk memberikan

perlindungan mata yang aman selama fototerapi pada bayi dengan neonatal jaundice.

Namun, ada beberapa situasi di mana penggunaan eye protector mungkin tidak

disarankan atau perlu diperhatikan dengan hati-hati:

1. Iritasi Kulit atau Mata

Jika bayi memiliki riwayat iritasi kulit atau mata yang terkait dengan bahan yang

digunakan dalam eye protector, penggunaan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut.

10
Kontraindikasi akan muncul jika eye protector dapat menyebabkan reaksi alergi atau

iritasi.

2. Tidak Sesuai atau Tidak Nyaman

Jika eye protector tidak sesuai dengan mata bayi dengan baik atau menyebabkan

ketidaknyamanan yang signifikan, alternatif atau penyesuaian mungkin perlu

dipertimbangkan.

3. Gangguan Pemantauan Medis

Jika eye protector menghalangi pemantauan mata oleh profesional kesehatan

selama fototerapi, ini dapat menjadi kontraindikasi tergantung pada kebutuhan medis

dan tingkat pemantauan yang diperlukan.

4. Penurunan Efektivitas Fototerapi

Jika eye protector yang digunakan tidak dirancang dengan baik dan dapat

menghambat penetrasi cahaya fototerapi, ini dapat mengurangi efektivitas pengobatan

dan menjadi kontraindikasi.

5. Penyakit Mata yang Spesifik

Ada kondisi medis tertentu, seperti kelainan mata atau penyakit mata spesifik, di

mana penggunaan eye protector mungkin perlu dievaluasi lebih lanjut oleh

profesional kesehatan.

Keputusan untuk menggunakan eye protector harus selalu diambil oleh profesional

kesehatan yang merawat bayi, dengan mempertimbangkan kondisi klinis dan

karakteristik individu. Diskusi dan kolaborasi antara orang tua dan tim perawatan

kesehatan sangat penting dalam menentukan apakah penggunaan eye protector

phototherapy merupakan pilihan yang tepat untuk bayi tersebut.

11
F. Langkah – Langkah Penggunaan Eye Protector Phototherapy

Berikut adalah langkah-langkah umum cara menggunakan eye protector pada bayi

yang menjalani fototerapi:

1. Persiapkan Eye Protector

Pastikan eye protector yang akan digunakan bersih dan sesuai dengan ukuran

mata bayi. Pastikan juga tidak ada retakan atau kerusakan pada eye protector.

2. Posisikan Bayi dengan Aman

Letakkan bayi dengan hati-hati di tempat tidur atau area yang dirancang untuk

fototerapi. Pastikan kepala bayi tetap stabil dan nyaman.

3. Buka Eye Protector

Buka eye protector dengan hati-hati, dan pastikan kedua mata bayi tertutup

sepenuhnya oleh eye protector. Pastikan juga bahwa alat ini tidak menyebabkan

tekanan berlebih pada mata.

4. Secured dan Nyaman

Pastikan eye protector terpasang dengan aman dan tidak mudah terlepas. Pastikan

juga bahwa bayi merasa nyaman dengan penggunaan eye protector.

5. Pantau dan Sesuaikan

Pantau mata bayi secara teratur selama prosedur fototerapi. Jika ada tanda-tanda

ketidaknyamanan atau jika eye protector terlepas, sesuaikan posisinya atau ganti

dengan yang baru.

6. Perhatikan Perubahan Kulit atau Mata

Amati apakah ada tanda-tanda iritasi atau kemerahan pada kulit di sekitar mata

bayi atau apakah ada perubahan yang mencolok pada mata. Jika ada masalah,

konsultasikan dengan profesional kesehatan.

12
7. Perawatan dan Kebersihan

Pastikan eye protector tetap bersih. Bersihkan dengan lembut menggunakan bahan

yang disarankan oleh petugas kesehatan, dan hindari penggunaan bahan yang dapat

menyebabkan iritasi.

8. Hati-hati saat Menangani

Hindari menyentuh atau menggeser eye protector saat bayi berada di bawah

fototerapi. Sentuhlah mata bayi dengan sangat hati-hati untuk menghindari gangguan

pada posisi eye protector.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengobatan yang menggunakan eye protector phototherapy umumnya berkaitan

dengan penanganan neonatal jaundice pada bayi baru lahir. Neonatal jaundice terjadi

karena peningkatan kadar bilirubin, pigmen kuning dari pemecahan sel darah merah,

yang belum dapat sepenuhnya diatasi oleh hati bayi yang masih dalam tahap

perkembangan.

Fototerapi adalah metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengurangi kadar

bilirubin dalam darah bayi. Cahaya biru atau hijau yang dihasilkan oleh lampu fototerapi

membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan dari

tubuh. Namun, mata bayi yang masih sensitif memerlukan perlindungan melalui

penggunaan eye protector selama prosedur fototerapi.

Jadi, penggunaan eye protector phototherapy terkait erat dengan pengobatan neonatal

jaundice melalui fototerapi. Ini adalah contoh pengobatan khusus di mana eye protector

digunakan untuk melindungi mata bayi dari paparan cahaya fototerapi yang intens,

sambil memastikan bahwa pengobatan tetap efektif.

B. Saran

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan nantinya pembaca dapat memberikan

kami masukan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Selain itu setelah membaca

makalah ini pembaca juga akan lebih memahami mengenai eye protector phototherapy.

Dengan memahaminya tentu akan lebih mudah untuk mengkaji dan menggolongkan

pasien dalam kegawatdaruratan dan bencana.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Silva, L., Silva, F. S. da, Turiani, M., Juliani, C. M. C. M., & Spiri, W. C. (2008).

Development of an eye protector for phototherapy on newborns: a technology. Revista

Latino-Americana de Enfermagem, 16(1), 47–51.

 Hansen TW. Pioneers in the science study of neonatal jaundice and kernicterus. Pediatrics

2000 August; 106(2):15.

 Ramos JLA, Vaz FAC, Araújo MCK. Icterícia do recémnascido. In: Marcondes E.

Pediatria básica. São Paulo (SP): Sarvier; 2002. p.466-85.

 Alves Filho N. Hiperbilirrubinemia do recém-nascido: conduta prática. In: Alves Filho N,

Correa MD. Manual de Perinatologia. Rio de Janeiro (RJ): MEDSI; 1990. p. 695- 732.

 American Academy of Pediatrics. (2018). Management of Hyperbilirubinemia in the

Newborn Infant 35 or More Weeks of Gestation. Pediatrics, 142(6), e20182381. doi:

10.1542/peds.2018-2381

 Maisels, M. J., & McDonagh, A. F. (2008). Phototherapy for Neonatal Jaundice. The

New England Journal of Medicine, 358(9), 920–928. doi: 10.1056/NEJMct0708376

15

Anda mungkin juga menyukai