Anda di halaman 1dari 19

JURUSAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN NEONATUS

A. Identitas Klien
Nama Bayi : By. A Tanggal Masuk : 05-01-2019
Lahir/Usia : 05-01-2019/ 3 hari Tanggal Pengkajian :07-01-2019
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Register : 11421xxx
No. Gelang : 11358xxxx
Nama Ayah : Tn. E
Nama Ibu : Ny. A
Alamat : Bululawang, Malang
Suku : Indonesia
Bahasa Utama : Bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
Pendidikan Ayah : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
Usia Ayah/Ibu : 32 th / 25 th
Diagnosa Medis : Prematur + BBLASR/SMK + HMD grade II

B. Riwayat Kesehatan Saat Ini


By.A dirujuk ke RSSA pada 5 Januari 2019 pukul 14.39 WIB karena sesak setelah lahir
spontan di RSU Mitra Delima. Klien lahir pukul 05.23 WIB dengan BB 900 gram, PB 33,5
cm, menangis merintih dengan retraksi dinding dada (+), perut tidak membesar, apgar
skor 7-9, injeksi vitamin K IM (+). Di RSU Mitra Delima klien diberi terapi oksigen CPAP 5
cmH2O, IVFD D10% 5 tpm, injeksi ceftriaxon 2x50 mg. Di IGD RSSA klien diberi terapi
CPAP PEEP 5 cmH2O, injeksi ampicilin sulbactam 2x60 mg, gentamicin 1x5 mg,
pemeriksaan darah lengkap dan foto thorax. Kemudian klien dipindahkan ke ruang 11
Perinatologi pada 5 Januari 2019. Diruang 11 Perinatologi klien diletakkan dalam
inkubator dengan penggunaan CPAP PEEP 5 cmH2O, pemasangan OGT, diet ASIP 8x5
cc via OGT, dan IVFD D10%. Saat pengkajian, didapatkan klien bernafas cepat, pendek-
pendek dan dangkal, terdapat retraksi dinding dada, keadaan umum lemah, tidak tampak
sianosis, demam (-), dan kejang (-), RR 62 x/menit, nadi 148 x/menit, suhu 36,5°C.
Gerakan klien aktif, kulit tubuh dan ekstremitas berwarna kemerah-merahan.

C. Riwayat Klien
Apgar Score : 7-9
Usia gestasi : 25-26 minggu
Berat Badan Lahir : 900 gram
Panjang Lahir : 33,5 cm

D. Riwayat Kehamilan
Perawatan Antenatal (ANC) :  Teratur □ Tidak teratur
Tempat Pemeriksaan (ANC) : Dokter kandungan RSU Mitra Delima
Komplikasi kehamilan : □ Diabetes □ Eklamsi □ Jantung □ Hipertensi
□ Lainnya, sebutkan ..........................................
E. Riwayat Persalinan yang Lalu
No BB lahir Jenis Jenis Komplikasi Kondisi Riwayat
Kelamin Persalina Pesalinan Imunisasi
n
1 - - - Abortus
2 - - - Abortus

F. Pengkajian Fisik Neonatus


1. Keadaan umum :
tampak lemah, terpasang OGT pada mulut klien, terpasang CPAP 5 cmH 2O FiO2 30%
pada hidung klien, terpasang IVFD di tangan kanan klien
a. Kesadaran : gerak tangis lemah
b. Tanda-tanda vital
TD : - mmHg Nadi : 148 x/menit PB : 33,5 cm
Suhu : 36,5 °C RR : 62 x/menit BB : 900 gram
Saturasi O2 : 98%
2. Kulit
a. Warna kulit : Pink  Pucat □ Kuning □ Mottled
b. Sianosis : □ Pada kuku □ Pada sekitar mulut □ Pada sekitar mata
□ Ekstremitas atas □ Ekstremitas bawah □ Pada seluruh tubuh
(tidak ada sianosis)
c. Kemerahan (rash) : □ Ada , sebutkan  Tidak ada
d. Tanda lahir : □ Ada, sebutkan :.............................................................
e. Turgor kulit :  Elastis □ Tidak elastis □ Edema
f. Suhu : 36,5 °C

3. Leher dan kepala


a. Lingkar kepala : 24.5 cm
b. Fontanel anterior :  Lunak □ Tegas □ Datar □ Menonjol □ Cekung
c. Satura sagital : □ Tepat  Terpisah □ Menjauh □ Tumpang Tindih
d. Gambaran wajah :  Simetris □ Asimetris
e. Caput succeddeneum : ada
f. Cephal hematoma : tidak ada
g. Telinga : Normal □ Abnormal □ Lainnya, sebutkan :...................
h. Hidung :  Simetris □ Asimetris □ Keluaran □ Nafas cuping hidung
□ Lainnya, sebukan ..........................
i. Mata :  Bersih □ Keluaran □ Ikterik □ Perdarahan
□ Jarak interkantus : .......... cm
j. Mulut : □ Bibir sumbing □ Sumbing langit-langit/palatum (Normal)
Mukosa Mulut : □ Lembab  Kering

4. Dada dan paru


a. Bentuk :  Simetris □ Asimetris
b. Down Score :
Nilai 0 1 2
Frekuensi Nafas ≤ 60x/mnt  60-80x/mnt □ ≥ 80x/mnt
Retraksi Tidak ada  Retraksi ringan □ Retraksi berat
Sianosis Tidak ada Hilang dengan O2 □ Menetap dengan O2
Air Entry  Ada □ Menurun □ Tidak terdengar
(udara masuk)
Merintih Tidak ada  Terdengar dengan □ Terdengar tanpa alat
stetoskop bantu
Jumlah skor 4
 Skor < 3 : Tidak ada gawat nafas
 Skor 3-6 : Gawat nafas
 Skor > 6 : Ancaman gawat nafas
c. Suara nafas :  Kanan kiri sama □ Tidak sama Bersih
□ Ronkhi □ Wheezing
d. Respirasi :
□ Spontan tanpa alat bantu
 Spontan dengan alat bantu, sebutkan : O2 CPAP PEEP 5 cmH2o FiO2 30%
□ Tidak spontan, sebutkan :.................................................................................

5. Jantung
a. Bunyi jantung :  S1 tunggal □ S2 normal □ Murmur □ Lain-lain
b. CRT : < 2 detik
c. Denyut nadi : Frekuensi : 148 x/menit
 Kuat □ Lemah  Teratur □ Tidak teratur

6. Abdomen
a. Lingkar perut : 25 cm
□ Lunak  Tegas □ Datar □ Distensi
b. Umbilikus/tali pusat : □ Basah  Kering □ Bau
□ Warna, sebutkan coklat kehitaman
7. Genital
□ Perempuan normal
Laki-laki normal
□ Abnormal, sebutkan: .....................................................................

8. Anus
 Normal □ Tidak normal, sebutkan:..................................................
□ Pengeluaran mekonium □ Hari ke 1

9. Ekstermitas
a. Gerakan : Bebas □ Terbatas □ Tidak terkaji
b. Ekstermitas atas : Normal □ Abnormal, sebutkan : ......................................
c. Ekstermitas bawah :  Normal □ Abnormal, sebutkan : .......................................

10. Spina atau Tulang Belakang


 Normal □ Abnormal, sebutkan : .....................

11. Refleks primitif


Moro
□ Menggenggam : □ Kuat  Lemah
□ Menghisap : □ Kuat □ Lemah (tidak terkaji)
□ Rooting :  Kuat □ Lemah
□ Babinski : ada
□ Tonic neck :

12. Tonus atau Aktivitas


a. Aktivitas : □ Aktif  Tenang □ Letargi □ Kejang
b. Menangis : □ Keras  Lemah □ Melengking □ Sulit menangis

G. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI : Iya
b. Pemberian susu formula : Kadang-kadang
c. Jumlah pemberian : 4 cc tiap 3 jam
d. Cara pemberian : melalui OGT

H. Riwayat Sosial
a. Struktur keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya hanya nenek dari ibu yang menderita penyakit
hipertensi. Tidak ada anggota keluarga yang pernah melahirkan prematur dan
dengan kondisi sesak seperti By.A. Ibu riwayat mengalami abortus pada kehamilan
pertama saat usia kandungan 3 bulan, dan abortus pada kehamilan kedua saat usia
kandungan 3 bulan. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami masalah yang
sama atau abortus.
Genogram :

25 th 32 th
Tn. E
Ny.A
2 hari
By. A
BBLASR +
HMD gr.II

Keterangan:

: Laki-laki : Pasien/ Klien

: Perempuan : Menikah

: Tinggal satu rumah : Meninggal

: Hubungan anak kandung : Cerai

b. Kelahiran sekarang diharapkan / tidak diharapkan : diharapkan karena orang tua


sangat ingin memiliki anak namun pada kehamilan pertama dan kedua mengalami
abortus.
c. Praktik budaya yang berhubungan dengan kelahiran : syukuran atas kelahiran anak
d. Perencanaan makan bayi : ASI eksklusif 6 bulan jika bayi sudah boleh disusui sendiri
oleh ibu
e. Masalah sosial/ekonomi yang penting : tidak ada, akan berusaha semaksimal
mungkin asalkan By. A segera stabil kondisinya
f. Hubungan orang tua dengan bayi : orangtua sangat ingin agar bayi A segera stabil,
selalu mendoakan dan berusaha memberikan yang terbaik untuk By.A

I. Terapi
- Oksigen via CPAP dengan PEEP 5 cm H2O FiO2 30%
- IVFD D12,5% 120 cc/24 jam
- IV : gentamicin 1x5 mg, ampicilin sulbactam 2x45 mg, aminofilin 2x1 mg
- Diet via OGT : ASIP 8x5 cc
HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM tgl 05-01-2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hb 18,20 gr/dl 11,4-15,1
Eritrosit 5,27 106/uL 4,0-5,0
Leukosit 36,67 103/uL 4,7-11,3
Hematokrit 53,00 % 142-424
Trombosit 188 103/uL 142-424 103
MCV 75,90 fL 80-93
MCH 27 pg 27-31
MCHC 35,60 32-36
RDW 18,00 % 11,5-14,5
PDW -----fL 9-13
MPV -----fL 7,2-11,1
P-LCR --- % 15-25%
PCT ---- % 0,150-0,400
NRBC absolut 0,020 103/uL
NRBC Percent 0,2 %
Hitung jenis
Eosinofil 0,1 % 0-4
Basofil 0,6 % 0-1
Neutrofil 81,9 % 51-67
Limfosit 7 25-33
Monosit 10,4% 2-5
Immature granulosit 0,05
Immature granulosit % 0,50 %
GDS 157 mg/Dl <200
Elektrolit
Calsium 6,8 7,6-11,0
Phospor 7,4 2,7-4,5
Natrium 135 130-145
Kalium 4,30 3,5-5,0
Klorida 117 98-106
IT ratio 0,05 < 0,2
Procalcitonin 5,85 < 0,5 resiko rendah sepsis berat
>2 resiko tinggi sepsis berat
HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM tgl 08-01-2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hb 17,50 gr/dl 11,4-15,1
Eritrosit 5,06 106/uL 4,0-5,0
Leukosit 24,78 103/uL 4,7-11,3
Hematokrit 49,80 % 142-424
Trombosit 148 103/uL 142-424 103
MCV 98,40 fL 80-93
MCH 34,60 pg 27-31
MCHC 35,60 32-36
RDW 18,00 % 11,5-14,5
PDW -----fL 9-13
MPV -----fL 7,2-11,1
P-LCR --- % 15-25%
PCT ---- % 0,150-0,400
NRBC absolut 1,25 103/uL
NRBC Percent 5,0 %
Hitung jenis
Eosinofil 0,2 % 0-4
Basofil 0,2 % 0-1
Neutrofil 76,7 % 51-67
Limfosit 12,6 25-33
Monosit 10,3% 2-5
Immature granulosit 1,70
Immature granulosit % 0,42 %
Elektrolit
Calsium 9,3 7,6-11,0
Phospor 6,0 2,7-4,5
Procalcitonin 1,20 < 0,5 resiko rendah sepsis berat
>2 resiko tinggi sepsis berat

Hasil Pemeriksaan Radiologi 05-01-2019


Foto Thorax AP
Cor : bentuk, ukuran dan posisi normal
Trakea : ditengah
Pulmo : Corakan vaskuler normal. Hilus D/S normal
Tampak infiltrate di suprahiler kanan kiri dan paracardial kanan
Sudut Costophrencius: lancip
Hemidiapragma D/S : Dome Shaped
Skeleton : intak, tidak tampak lesi litik/blastik/ garis fraktur
Soft tissue : Normal
Kesimpulan : Suspect Pneumonia
ANALISA DATA
Nama Pasien : By Ny. A

Diagnosa Medis : Prematur + BBLASR/SMK + HMD grade II

Ruang : 11 Perinatologi

No. Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS: - Bayi lahir prematur Resiko
/BBLASR/SMK UK 25-26 minggu ketidakseimbangan
DO: ↓ nutrisi kurang dari
- Bayi lahir prematur reflek menelan belum sempurna kebutuhan tubuh
/BBLASR/SMK UK ↓
25-26 minggu dengan diberikan diit OGT: ASIP 8x5 cc
BBLR 900 gram ↓
- Gerak tangis lemah kompensasi cadangan lemak (↓)
- Kebutuhan nutrisi ↓
dengan bantuan penurunan BB bayi
pemakaian OGT ↓

- Diet via OGT : ASIP bayi tampak lemah

8x5 cc ↓
resiko ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
2. DS:- Bayi lahir prematur Resiko
/BBLASR/SMK UK 25-26 minggu ketidakstabilan
DO: ↓ termoregulasi
- Bayi lahir prematur jaringan lemak subkutan tipis
/BBLASR/SMK UK ↓
25-26 minggu dengan lemak cokelat masih sedikit
BBLR 900 gram ↓
- S: 36,5°C mudah kehilangan panas melalui
- Warna kulit pucat kulit
(tidak ada sianosis) ↓

- Gerak tangis lemah Resiko ketidakstabilan

- Bayi diletakkan dalam termoregulasi

inkubator
3. DS: - Bayi lahir prematur Resiko syok
/BBLASR/SMK UK 25-26 minggu
DO: ↓
- RR : 62 x/menit sistem kekebalan tubuh belum
- Nadi : 148 x/menit sempurna
- Bayi lahir prematur ↓

/BBLASR/SMK UK resiko terjadi penurunan imunitas

25-26 minggu dengan ↓

BBLR 900 gram peningkatan leukosit

- Bayi tampak lemah ↓

- Hasil pemeriksaan infeksi

lab tanggal ↓

05/01/2019: resiko syok

- Hb : 18,20 gr/dl (↑)


- Leukosit : 36,67
103/uL (↑)
- Hct : 53,00 % (↓)
- Neutrofil : 81,9 %
(↑)
- Limfosit : 7 (↓)
- Monosit : 10,4%
(↑)
- Phospor : 6,4 (↑)
- Procalcitonin : 5,85
(↑)
- Hasil pemeriksaan
radiologi tanggal
05/01/2019 : bayi
suspect pneumonia
4. DS: - Bayi lahir prematur Gangguan
/BBLASR/SMK UK 25-26 minggu pertukaran gas
DO: ↓
- Bayi lahir prematur pertumbuhan dan perkembangan
/BBLASR/SMK UK paru belum sempurna
25-26 minggu ↓
- Bayi tampak lemah gangguan produksi surfaktan
- RR : 62 x/menit ↓

- Nadi : 148 x/menit respiratory distress syndrome


- Bayi terpasang O2 ↓
CPAP PEEP 5 sirkulasi darah ke paru ↓
cmH2o FiO2 30% ↓
- Saturasi O2 : 98% O2 berkurang CO2 meningkat
- Bayi bernafas cepat, ↓
pendek dan dangkal gangguan ventilasi
(+) ↓

- Terdapat retraksi Bayi bernafas cepat, pendek,

dinding dada dangkal, retraksi dada

- Sianosis (-) ↓

- Down Skor : 4 (gawat Gangguan pertukaran gas

nafas)
- Hasil pemeriksaan
radiologi tanggal
05/01/2019 : bayi
suspect pneumonia
DAFTAR PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


.
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan bayi lahir prematur + HMD grade II
ditandai dengan bernafas cepat, pendek dan
dangkal dan retraksi dada (+)
2. Risiko ketidakstabilan termoregulasi ditandai
dengan usia 3 hari dengan bayi lahir prematur
dengan BBLASR 900 gram
3. Risiko syok ditandai dengan bayi lahir
prematur + HMD grade II dan peningkatan
leukosit
4. Resiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan bayi
lahir prematur dengan BBLASR 900 gram
ditandai dengan diit OGT ASIP 8x5 cc
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan bayi lahir prematur + HMD grade II
ditandai dengan bernafas cepat, pendek dan dangkal dan retraksi dada (+).

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan hasil
pola pernapasan normal secara bertahap.

Kriteria Hasil: Sesuai dengan indikator NOC.

NOC : Status Pernapasan : Pertukaran Gas

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Tekanan PaO2 (80-100)
2. Tekanan PaCO2 (35-45)
3. pH arteri (7,6-7,45)
4. Saturasi oksigen (>95%)
5. Dipsnea saat istirahat
Ket:
1. Sangat berat; 2. Berat; 3. Cukup berat; 4. Ringan; 5. Tidak ada/Normal

NOC : Status Pernapasan : Ventilasi

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Frekuensi pernapasan (40-60x/menit)
2. Irama pernapasan (reguler/ireguler)
3. Kedalaman pernapasan (dangkal/dalam)
4. Retraksi dinding dada (simetris/asimetris)
Ket:

1. Sangat berat; 2. Berat; 3. Cukup berat; 4. Ringan; 5. Tidak ada/Normal

Frekuensi nafas :

1. >91x/menit atau <27x/menit 4. 61-70x/menit atau 36-39x/menit


2. 81-90x/menit atau 28-31x/menit 5. 40-60x/menit
3. 71-80x/menit atau 32-35x/menit

NIC: Manajemen Ventilasi Mekanik : Invasif


1. Monitor kondisi yang mengindikasikan untuk diberikan CPAP
2. Konsultasikan dengan tenaga medis lain mengenai tekanan CPAP
3. Monitor secara rutin pengaturan CPAP
4. Monitor gejala yang mengindikasikan peningkatan kerja napas
5. Kolaborasi dengan dokter untuk menggunakan support/PEEP untuk meminimalkan
hiperventilation alveolar
6. Dokumentasi perubahan selama memakai CPAP

NIC: Monitor Pernapasan

1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas


2. Catat pergerakan dinding dada, adanya ketidaksimetrisan, dan retraksi otot interkosta
3. Monitor pola nafas (takipnea/bradipnea)
4. Monitor adanya dyspnea, apa yang memperparah dan apa yang meringankan

NIC: Manajemen Jalan Nafas

1. Posisikan klien semi flower untuk memaksimalkan potensial ventilasi


2. Kolaborasi dalam pemberian oksigen sesuai kebutuhan klien
3. Monitor respirasi dan status oksigenasi
1.
Diagnosa Keperawatan No. 2

Risiko ketidakstabilan termoregulasi ditandai dengan usia 3 hari dengan bayi lahir
prematur dengan BBLASR 900 gram.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak ada tanda-tanda
penurunan maupun kenaikan suhu yang drastis.

Kriteria Hasil: Sesuai dengan indikator NOC.

NOC: Termoregulasi: Bayi Baru Lahir

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Ketidakstabilan suhu
2. Perubahan warna kulit
(merah/pucat/kebiruan)
3. Kelesuan (tangis lemah/kuat)
Ket:

1. Sangat berat; 2. Berat; 3. Cukup berat; 4. Ringan; 5. Tidak ada/Normal

Suhu tubuh:

1. <33,oC atau >40oC 4. 35,5oC – 36,4oC atau 37,6oC – 38oC


2. 33,5oC – 34,4oC atau 39,1oC – 40oC 5. 36,5oC – 37,5oC
3. 34,5oC – 35,4oC atau 38,1oC – 39oC

NIC : Pengaturan Suhu

1. Pasang alat monitor suhu secara kontinu


2. Observasi suhu dan warna kulit
3. Observasi adanya tanda dan gejala dari hipotermi dan hipertermi
4. Selimutkan bayi untuk mencegah kehilangan panas
5. Tempatkan bayi dibawah penghangat
6. Pertahankan kelembapan pada 50% atau lebih besar dalam inkubator untuk mencegah
hilangnya panas
7. Sebelum memberikan selimut yang didekatkan pada bayi di incubator bisa hangatkan
terlebih dahulu

NIC : Perawatan Bayi: Prematur

1. Kurangi pencahayaan lingkungan yang ambient


2. Kurangi kebisingan lingkungan
3. Posisikan bayi untuk tidur di posisi tengkurap di dada orang tua yang tidak
menggunakan baju (Metode Kangguru)
4. Posisikan incubator jauh dari sumber kebisingan
5. Observasi stimulus (cahaya, suara, suhu)
Diagnosa Keperawatan No. 3

Risiko syok ditandai dengan bayi lahir prematur + HMD grade II dan peningkatan leukosit.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien dapat terhindar dari
risiko syok.

Kriteria Hasil: Sesuai dengan indikator NOC.

NOC : Keparahan Syok : Sepsis

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Tekanan nadi
2. Akral hangat, kulit kemerahan
3. Sesak nafas
4. Pucat
Ket:
1. Sangat berat; 2. Berat; 3. Cukup berat; 4. Ringan; 5. Tidak ada/Normal

NOC : Keparahan Infeksi : Baru Lahir

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Lethargy
2. Peningkatan jumlah sel darah putih
Ket:

1. Sangat berat; 2. Berat; 3. Cukup berat; 4. Ringan; 5. Tidak ada/Normal

NIC : Pencegahan Syok

1. Monitor adanya respon kompensasi syok (tekanan nadi, CRT, akral


pucat/dingin/kemerahan, takipnea, muntah, kelemahan)
2. Monitor adanya tanda dari penurunan fungsi jantung (takikardi, urin output, penurunan
CO2)
3. Monitor kemungkinan terjadinya kehilangan cairan
4. Monitor status sirkulasi (warna kulit, pengisian kapiler)
5. Monitor hasil lab (Hb, Hct, Elektrolit, Kultur darah, BGA, Laktat, GDA)
6. Berikan cairan melalui IV

NIC : Perlindungan Infeksi

1. Monitor tanda vital


2. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi baik lokal maupun sistemik
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Monitor WBC dan hasil hasil diferensial
5. Melakukan tindakan perawatan secara asepsis dan antisepsis
6. Membersihkan genitalia dan ganti diapers setiap 3-5 jam
7. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
8. Kolaborasi pemberian antibiotik
Diagnosa Keperawatan No. 4

Resiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


bayi lahir prematur dengan BBLASR 900 gram ditandai dengan diit OGT ASIP 8x5 cc.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi klien dapat
terpenuhi.

Kriteria Hasil: Sesuai dengan indikator NOC.

NOC : Status Nutrisi Bayi

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Intake nutrisi
2. Intake makanan lewat selang
3. Intake cairan lewat selang
4. Penambahan berat badan
5. Toleransi makanan
6. Hidrasi
Ket:

1. Tidak adekuat 4. Sebagian besar adekuat


2. Sedikit adekuat 5. Sepenuhnya adekuat
3. Cukup adekuat

NOC : Status Menelan

No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Peningkatan usalah menelan
2. Refluks lambung
Ket:

1. Sangat berat; 2. Berat; 3. Cukup berat; 4. Ringan; 5. Tidak ada/Normal

NIC : Manajemen Nutrisi

1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
dengan ahli gizi
2. Identifikasi adanya alergi
3. Tentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
4. Observasi asupan makanan
5. Observasi berat badan pasien
NIC : Terapi Nutrisi

1. Monitor berat dan panjang bayi


2. Berikan suplemen nutrisi yang dibutuhkan
3. Pemberian minuman pada bayi menggunakan OGT sesuai dengan indikasi
4. Tentukan kebutuhan untuk tabung makanan
5. Lanjutkan penggunaan OGT dan lanjutkan secara oral jika sudah dapat ditoleransi
6. Check sisa makanan sebelumnya, sebelum memberikan makanan menggunakan
OGT
7. Monitor sensasi mual, muntah yang dirasakan pasien
8. Monitor input dan output dan dokumentasikan
9. Kolaborasi pemberian terapi cairan

NIC : Pemberian Makan dengan Tabung Enteral

1. Monitor BU bayi
2. Monitor status cairan dan elektrolit bayi
3. Tinggikan posisi kepala 30-45 derajat atau gendong bayi selama pemberian makanan
4. Hentikan pemberian makanan 30-60 menit sebelum memposisikan kepala pasien
dibawah
5. Irigasi OGT setelah pemberian makanan
6. Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan lewat OGT
7. Periksa tingkat gravitasi atau tingkat tetes pompa
8. Monitor jika bayi kenyang, mual dan muntah

Anda mungkin juga menyukai