BBLR
Alvinda Mutiara Rorimpandei
190070300111007
Kelompok 3A
Berdasarkan masa gestasinya, BBLR dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
BBLR memerlukan perawatan khusus karena mempunyai permasalahan yang banyak sekali pada sistem
tubuhnya disebabkan kondisi tubuh yang belum stabil (Surasmi, dkk., 2002).
a. Ketidakstabilan suhu tubuh
b. Gangguan pernafasan
c. Imaturitas imunologis
d. Masalah gastrointestinal dan nutrisi
e. Imaturitas hati
f. Hipoglikemi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) memerlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah yang
terjadi. Penanganan BBLR meliputi hal-hal berikut:
a) Dukungan respirasi
a) Termoregulasi
a) Perlindungan terhadap infeksi
b) Hidrasi
b) Nutrisi
a) Penghematan energi
b) Stimulasi sensori
c) Dukungan dan keterlibatan keluarga
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah, antara lain:
By.A dirujuk ke RSSA pada 5 Januari 2019 pukul 14.39 WIB karena sesak setelah lahir spontan
di RSU Mitra Delima. Klien lahir pukul 05.23 WIB dengan BB 900 gram, PB 33,5 cm, menangis
merintih dengan retraksi dinding dada (+), perut tidak membesar, apgar skor 7-9, injeksi vitamin
K IM (+). Di RSU Mitra Delima klien diberi terapi oksigen CPAP 5 cmH 2O, IVFD D10% 5 tpm,
injeksi
ceftriaxon 2x50 mg. Di IGD RSSA klien diberi terapi CPAP PEEP 5 cmH 2O, injeksi ampicilin
sulbactam 2x60 mg, gentamicin 1x5 mg, pemeriksaan darah lengkap dan foto thorax. Kemudian
klien dipindahkan ke ruang 11 Perinatologi pada 5 Januari 2019. Diruang 11 Perinatologi klien
diletakkan dalam inkubator dengan penggunaan CPAP PEEP 5 cmH 2O, pemasangan OGT, diet
ASIP 8x5 cc via OGT, dan IVFD D10%. Saat pengkajian, didapatkan klien bernafas cepat,
pendek-pendek dan dangkal, terdapat retraksi dinding dada, keadaan umum lemah, tidak tampak
sianosis, demam (-), dan kejang (-), RR 62 x/menit, nadi 148 x/menit, suhu 36,5°C. Gerakan klien
aktif, kulit tubuh dan ekstremitas berwarna kemerah-merahan.
C. Riwayat Klien
Apgar Score : 7-9
Usia gestasi : 25-26 minggu
Berat Badan Lahir : 900 gram
Panjang Lahir : 33,5 cm
D. Riwayat Kehamilan
Perawatan Antenatal (ANC) : Teratur
Tempat Pemeriksaan (ANC) : Dokter kandungan RSU Mitra Delima
Komplikasi kehamilan : tidak ada
b. Kelahiran sekarang diharapkan / tidak diharapkan : diharapkan karena orang tua sangat ingin
memiliki anak namun pada kehamilan pertama dan kedua mengalami abortus.
c. Praktik budaya yang berhubungan dengan kelahiran : syukuran atas kelahiran anak.
d. Perencanaan makan bayi : ASI eksklusif 6 bulan jika bayi sudah boleh disusui sendiri oleh ibu.
e. Masalah sosial/ekonomi yang penting : tidak ada, akan berusaha semaksimal mungkin asalkan By.
A segera stabil kondisinya.
f. Hubungan orang tua dengan bayi : orangtua sangat ingin agar bayi A segera stabil, selalu
mendoakan dan berusaha memberikan yang terbaik untuk By.A
I. Terapi
- Oksigen via CPAP dengan PEEP 5 cm H2O FiO2 30%
- IVFD D12,5% 120 cc/24 jam
- IV : gentamicin 1x5 mg, ampicilin sulbactam 2x45 mg, aminofilin 2x1 mg
- Diet via OGT : ASIP 8x5 cc
HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM (05-01-2019)
2.
DS:- Bayi lahir prematur /BBLASR/SMK Resiko hipotermia
UK 25-26 minggu
DO: ↓
- Bayi lahir jaringan lemak subkutan tipis
prematur ↓
/BBLASR/SMK UK lemak cokelat masih sedikit
25-26 minggu ↓
dengan mudah kehilangan panas melalui
BBLR 900 gram kulit
- S: 36,5°C ↓
- Warna kulit pucat ketidakseimbangan termoregulasi
(tidak ada sianosis) ↓
- Gerak tangis lemah resiko hipotermia
- Bayi diletakkan
dalam inkubator
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
3. Resiko infeksi
DS: - Bayi lahir prematur /BBLASR/SMK UK 25-26
minggu
DO: ↓
- RR : 62 x/menit sistem kekebalan tubuh belum sempurna
- Nadi : 148 x/menit ↓
- Bayi lahir prematur /BBLASR/SMK UK 25- resiko terjadi penurunan imunitas
26 minggu dengan BBLR 900 gram
↓
- Bayi tampak lemah
resiko infeksi
- Hasil pemeriksaan lab tanggal 05/01/2019:
- Hb : 18,20 gr/dl (↑)
- Leukosit : 36,67 103/uL (↑)
- Hct : 53,00 % (↓)
- Neutrofil : 81,9 % (↑)
- Limfosit : 7 (↓)
- Monosit : 10,4% (↑)
- Phospor : 6,4 (↑)
- Procalcitonin : 5,85 (↑)
- Hasil pemeriksaan radiologi tanggal
05/01/2019 : bayi suspect pneumonia
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
4.
DS: - Bayi lahir prematur /BBLASR/SMK UK 25-26 minggu Ketidakefektifan
↓ pola nafas
DO: pertumbuhan dan perkembangan paru belum
- Bayi lahir prematur /BBLASR/SMK UK 25- sempurna
26 minggu ↓
- Bayi tampak lemah gangguan produksi surfaktan
- RR : 62 x/menit ↓
- Nadi : 148 x/menit respiratory distress syndrome
- Bayi terpasang O2 CPAP PEEP 5 cmH2o ↓
FiO2 30% sirkulasi darah ke paru ↓
- Saturasi O2 : 98% ↓
(+) ↓
- Sianosis (-) ↓
Ditemukan Teratasi
2. Risiko hipotermi ditandai dengan usia 3 hari dengan bayi lahir prematur
dengan BBLASR 900 gram
4. Risiko infeksi ditandai dengan bayi lahir prematur + HMD grade II dan
peningkatan leukosit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 1
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan bayi lahir prematur + HMD grade II ditandai dengan bernafas cepat, pendek
dan dangkal dan retraksi dada (+).
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan hasil pola pernapasan normal secara
bertahap.
Risiko hipotermi ditandai dengan usia 3 hari dengan bayi lahir prematur dengan BBLASR 900 gram.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak ada tanda-tanda penurunan maupun kenaikan suhu
yang drastis.
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan bayi lahir prematur dengan BBLASR 900 gram
ditandai dengan diit OGT ASIP 8x5 cc.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi klien dapat terpenuhi.
1. Tentukan status gizi klien dan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi
2. Identifikasi adanya alergi
3. Tentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
4. Observasi asupan makanan
5. Observasi berat badan klien
Risiko infeksi ditandai dengan bayi lahir prematur + HMD grade II dan peningkatan leukosit.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien dapat terhindar dari risiko infeksi.