UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Identitas Klien
Nama Bayi : By. Ny. DA Tanggal Masuk : 03-01-2020
Lahir/Usia : 03-01-2020/ 4 hari Tanggal Pengkajian : 07-01-2020
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Tn. X
Nama Ibu : Ny. DA
Usia Ayah/Ibu : 40 th / 38 th
Diagnosa Medis : Prematur/BBLR + Pneumonia neonatal + Hiperbilirubinemia
C. Riwayat Klien
Skor Apgar : 7-8
Usia gestasi : 30 – 32 minggu
Berat Badan Lahir : 1.400 gram
Panjang Lahir : 38 cm
D. Riwayat Kehamilan
1. Prenatal
Ibu rutin melakukan pemeriksaan ANC setiap bulan selama kehamilan ke bidan. ibu
tidak pernah tidak pernah minum jamu tradisional maupun obat – obatan lainnya.
2. Natal
Ketuban pecah sejak 1 bulan sebelum melahirkan diperiksakan ke RS Mardi Waluyo
dan diberikan obat, lalu keluhan membaik. By. bu dibawa kembali pukul 01.00
SMRS ke PS Mardi Waluyo dan dikatakan tidak ada pembukaan. Pada tanggal 3
Januari 2020 ibu merasakan kenceng – kenceng sejak jam 05.30 wib dan kepala
bayi mulai terlihat. Keluarga memanggil tetangga terdekat yang sebagai dukun bayi,
bayi Ny. DA lahir tanggal 3 Januari 2020 secara spontan dengan BBL 1400 gram,
panjang badan 38 cm pada usia gestasi 30 – 32 minggu. Bayi lahir langsung
menangis kuat, bergerak aktif, tonus otot baik, dan tidak ada sianosis, ketuban
jernih.
3. Postnatal
Tidak ada perdarahan maupun komplikasi pada ibu. Pada jam 08.30 bayi dibawa ke
bidan unutuk mendapat injeksi vit. K, vaksin Hb0, dan salep mata oksitetra siklin dan
pada hari itu juga bayi di rujuk ke RSSA karena sesak dan kuning.
4. Imunisasi
Imunisasi yang sudah diperoleh adalah Hb0.
Nilai 0 1 2
Frekuensi Nafas ≤ 60x/mnt 60-80x/mnt □ ≥ 80x/mnt
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan □ Retraksi berat
Sianosis Tidak ada Hilang dengan O2 □ Menetap dengan O2
Air Entry Ada □ Menurun □ Tidak terdengar
(udara masuk)
Merintih Tidak ada □ Terdengar dengan □ Terdengar tanpa alat
stetoskop bantu
Jumlah skor 3
Skor < 3 : Tidak ada gawat nafas
Skor 3-6 : Gawat nafas
Skor > 6 : Ancaman gawat nafas
c. Suara nafas : □ Kanan kiri sama □ Tidak sama □Bersih
□ Ronkhi □ Wheezing
d. Respirasi :
□ Spontan tanpa alat bantu
Spontan dengan alat bantu, sebutkan : CPAP PEEP O2 6cmH2O FiO2 40%
□ Tidak spontan, sebutkan :
5. Jantung
a. Bunyi jantung : □ S1 tunggal □ S2 normal □ Murmur □ Lain-lain
b. CRT : tidak terkaji
c. Denyut nadi : Frekuensi : 140 x/menit
Kuat □ Lemah Teratur □ Tidak teratur
6. Abdomen
a. Lingkar perut : tidak terkaji
□ Lunak □ Tegas □ Datar □ Distensi
b. Umbilikus/tali pusat : □ Basah □ Kering □ Bau
□ Warna, sebutkan
7. Genital
□ Perempuan normal
Laki-laki normal
□ Abnormal, sebutkan:
8. Anus
Normal □ Tidak normal, sebutkan:
□ Pengeluaran mekonium □ tidak terkaji
9. Ekstermitas
a. Gerakan : Bebas □ Terbatas □ Tidak terkaji
b. Ekstermitas atas : Normal □ Abnormal, sebutkan :
c. Ekstermitas bawah : Normal □ Abnormal, sebutkan :
10. Spina atau Tulang Belakang
Normal □ Abnormal, sebutkan :
11. Refleks primitif
□Moro
□ Menggenggam : □ Kuat Lemah
□ Menghisap : □ Kuat Lemah
□ Rooting : □ Kuat Lemah
□ Babinski : □ Ada
□ Tonic neck : □ Ada
12. Tonus atau Aktivitas
a. Aktivitas : Aktif □ Tenang □ Letargi □ Kejang
b. Menangis : Keras □ Lemah □ Melengking □ Sulit menangis
G. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI : tidak terkaji
b. Pemberian susu formula : Kadang-kadang
c. Jumlah pemberian : 20 cc tiap 3 jam
d. Cara pemberian : melalui OGT
H. Riwayat Sosial
a. Struktur keluarga
Ibu riwayat anak pertama meninggal beberapa jam setelah dilahirkan
denganprematur 6 bulan.
Genogram :
Ny. DA Tn. X
(38 th) (40 th)
By. Ny. DA
(4 hari)
Keterangan:
: Perempuan : Menikah
I. Pemeriksaan Laboratorium
HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM tgl 03-01-2020
J. Terapi
- O2 nasal canul 0,5 lpm
- IVFD D 10% 80cc/ 24 jam/ cairan TPN
- Injeksi :
- Ampiciline sulbactam 3x160 mg (antibiotik)
- Gentamicine 1x12,5 mg (antibiotik)
- Paracetamol 3 x 25 mg (antipiretik)
- Per Oral
- Diit OGT ASIP/SF 8x20 cc/hari
ANALISA DATA
Ruang : Perinatologi
ASIP/SF 8x20 ↓
- Bayi terpasang ↓
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berhubungan dengan bayi lahir prematur
ditandai dengan sesak nafas, ketidakseimbangan asam basa, dan retraksi dada (+)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan hasil
pola pernapasan normal secara bertahap.
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Tekanan PaO2 <50 mmHg 50-59 60-69 mmHg 70-79 mmHg 80-100
mmHg mmHg
2. Tekanan <20 / >60 20-24/ 56-60 25-29/ 51-55 30-34/ 46-50 35-45
PaCO2 mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
3. pH arteri <7,25 / >7,55 7,26-7,28/ 7,29-7,31/ 7,32-7,34 / 7,35-7,45
7,52-7,54 7,49-7,51 7,46-7,48
4. Saturasi oksigen <89% 89-91% 92-93% 94-95% >96%
5. Dipsnea saat Maximal Very severe Somewhat Moderate Very Slight
istirahat severe
6. Gangguan Koma Sopor Tangis lemah Tangis lemah Tangis kuat
kesadaran dengan tanpa
rangsangan dirangsang
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Frekuensi <25 / 25-29/ 69- 30-34/ 65- 35-39/ 61- 40-60x/mnt
pernapasan >72x/mnt 72x/mnt 68x/mnt 64x/mnt
2. Irama pernapasan Berat Cukup Sedang RIngan Tidak ada
3. Kedalaman Berat Cukup Sedang RIngan Tidak ada
pernapasan
4. Retraksi dinding Sangat berat Berat Cukup RIngan Tidak ada
dada
Interik neonatus berhubungan dengan hiperbilirubin ditandai dengan kulit dan membran
mukosa berwarna kuning.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan interik klien
berkurang.
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Skor Apgar <5 6 7 8 9-10
2. Detak jantung <80/ >190x/mnt 80-85/ 180- 86-90/ 170- 90-99/ 161- 100-
apikal 190x/mnt 179x/mnt 169x/mnt 160x/mnt
o
3. Termoregulasi <33,0/ >40 C 33,1oC – 34,5oC – 35,5oC – 36,5oC –
34,4oC / 35,4oC / 36,4oC / 37,5oC
39,1oC – 38,1oC – 37,6oC –
40oC 39oC 38oC
4. Warna kulit kepala, badan, kepala, kepala, kepala Tidak ada
(kuning) semua badan, paha badan, paha sampai leher
ekstremitas sampai sampai
sampai ujung dibawah dengan
jari lutut tungkai
5. Mata bersih Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak ada
meyimpang menyimpang menyimpang menyimpang
6. Respon Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak ada
stimulasi meyimpang menyimpang menyimpang menyimpang
7. Kadar bilirubin >12,5 mg% 12 mg% 11 mg% 5 mg% <4mg%
Resiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh ditandai bayi lahir
prematur dan diit OGT ASIP/SF 8x20 cc/hari.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi klien dapat
terpenuhi.
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Intake nutrisi
2. Intake makanan lewat selang
3. Intake cairan lewat selang
4. Penambahan berat badan
5. Toleransi makanan
6. Hidrasi
Ket:
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Peningkatan usalah menelan
2. Refluks lambung
Ket:
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Daya tahan
2. Kekuatan cengkraman tangan
3. Resistensi infeksi
Ket:
1. Sangat menyimpang 4. Sedikit menyimpang
2. Banyak menyimpang 5. Tidak menyimpang
3. Cukup menyimpang
1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
dengan ahli gizi
2. Identifikasi adanya alergi
3. Tentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
4. Observasi asupan makanan
5. Observasi berat badan pasien
6. Observasi intake dan output pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I
- Bayi tampak Gangguan NIC: Manajemen Ventilasi Mekanik : 1. Monitoring kondisi yan
masih pertukaran Invasif mengindikasikan untu
sesak, gas 1. Monitor kondisi yang diberikan CPAP
retraksi dada mengindikasikan untuk diberikan 2. Mengkonsultasikan denga
ringan, RR : CPAP tenaga medis lain mengena
60x/mnt, 2. Konsultasikan dengan tenaga tekanan CPAP
tidak ada medis lain mengenai tekanan CPAP 3. Monitoingr secara ruti
sianosis 3. Monitor secara rutin pengaturan pengaturan CPAP PEEP O
CPAP PEEP O2 6cmH2O FiO2 40% 6cmH2O FiO2 40%
4. Monitor gejala yang 4. Monitoring gejala yan
mengindikasikan peningkatan kerja mengindikasikan peningkata
napas kerja napas
5. Kolaborasi dengan dokter untuk 5. Berkolaborasi dengan dokte
menggunakan support/PEEP untuk untuk menggunaka
meminimalkan hiperventilation support/PEEP untu
alveolar meminimalkan hiperventilatio
6. Dokumentasi perubahan selama alveolar
memakai CPAP PEEP O2 6cmH2O 6. Mendokumentasi perubaha
FiO2 40% selama memakai CPAP PEEP
NIC: Monitor Pernapasan O2 6cmH2O FiO2 40%
1. Monitor kecepatan, irama, 7. Monitoring kecepatan, irama
kedalaman dan kesulitan bernafas kedalaman dan kesulita
2. Catat pergerakan dinding dada, bernafas
adanya ketidaksimetrisan, dan 8. Mencatat pergerakan dindin
retraksi otot interkosta dada, adany
3. Monitor pola nafas ketidaksimetrisan, dan retraks
(takipnea/bradipnea) otot interkosta
4. Monitor adanya dyspnea, apa 9. Monitoring pola nafa
yang memperparah dan apa yang (takipnea/bradipnea)
meringankan 10. Monitoring adanya dyspnea
apa yang memperparah da
NIC: Manajemen Jalan Nafas apa yang meringankan
1. Posisikan klien semi flower untuk 11. Memposisikan klien semi flowe
memaksimalkan potensial ventilasi untuk memaksimalka
2. Kolaborasi dalam pemberian potensial ventilasi
oksigen sesuai kebutuhan klien 12. Berkolaborasi dalam pemberia
3. Monitor respirasi dan status oksigen sesuai kebutuhan klien
oksigenasi O2 nasal canul 0,5 lpm 13. Monitoring respirasi dan statu
oksigenasi O2 nasal canul 0,
lpm
- Bayi tampak Interik NIC : Fototerapi Neonatus 1. Mengobservasi tanda-tand
lemah, neonatus 1. Observasi tanda-tanda warna warna kuning
ikterik (+), kuning 2. Memeriksa kadar serum
derajat 2. Periksa kadar serum bilirubin, bilirubin, sesuai kebutuhan
Kemer = 3 sesuai kebutuhan, sesuai protokol sesuai protokol ata
Nadi : atau permintaan dokter permintaan dokter
158x/mnt 3. Laporkan hasil laboratorium pada 3. Meaporkan hasil laboratorium
S: 36,6oC dokter pada dokter
4. Edukasi keluarga mengenai 4. Mengedukasi keluarg
prosedur dan perawatan fototerapi mengenai prosedur da
5. Tutupi kedua mata bayi, hindari perawatan fototerapi
penekanan yang berlebih 5. Menutupi kedua mata bay
6. Monitor tanda vital per prosedur hindari penekanan yan
7. Evaluasi status neurologis setiap 4 berlebih
jam 6. Monitoring tanda vital pe
8. Monitor kadar serum bilirubin per prosedur
prosedur 7. Mengevaluasi status neurologi
9. Observasi tanda-tanda dehidrasi setiap 4 jam
10. Dorong pemberian makan 8 kali 8. Monitoring kadar serum
sehari bilirubin per prosedur
11. Edukasi keluarga mengenai foto 9. Mengobservasi tanda-tand
terapi dirumah dehidrasi
10. Mendorong pemberian makan
NIC : Perawatan Bayi: Prematur kali sehari
1. Kurangi pencahayaan lingkungan 11. Mengdukasi keluarga mengena
yang ambient foto terapi dirumah
2. Kurangi kebisingan lingkungan 12. Mengurangi pencahayaa
3. Posisikan inkubator jauh dari lingkungan yang ambient
sumber kebisingan 13. Mengurangi kebisinga
4. Monitor stimulasi lingkungan
5. Berikan perawatan bayi dan 14. Memposisikan inkubator jau
berikan makan di antara waktu tidur dari sumber kebisingan
dan siklus bangun 15. Monitoring stimulasi lingkungan
6. Observasi stimulus (cahaya, suara, 16. Memberikan perawatan bay
suhu) dan berikan makan di antar
waktu tidur dan siklus bangun
NIC : Pemberian Obat 17. Mengobservasi stimulu
1. Ikuti prinsip 8 benar pemberian (cahaya, suara, suhu)
obat 18. Mengikuti prinsip 8 bena
2. Siapkan obat dengan pemberian obat
menggunakan teknik dan peralatan 19. Menyiapkan obat denga
yang sesuai prosedur menggunakan teknik da
3. Validasi pasien peralatan yang sesuai prosedu
4. Berikan obat sesuai dengan teknik 20. Memvalidasi pasien
dan cara yang benar (Ampiciline 21. Memberikan obat sesua
sulbactam 3x160 mg (antibiotik), dengan teknik dan cara yan
Gentamicine 1x12,5 mg (antibiotik), benar (Ampiciline sulbactam
Paracetamol 3 x 25 mg (antipiretik) 3x160 mg (antibiotik
5. Dokumentasikan pemberian obat, Gentamicine 1x12,5 m
efek obat dan respon pasien (antibiotik), Paracetamol 3 x 2
mg (antipiretik)
22. Mendokumentasikan
pemberian obat, efek obat da
respon pasien
- Bayi lahir Resiko NIC : Manajemen Nutrisi 1. Menentukan status gizi pasie
prematur/BB ketidaksei 1. Tentukan status gizi pasien dan dan kemampuan pasien untu
LR dengan mbangan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan giz
BBL 1400gr, nutrisi: memenuhi kebutuhan gizi dengan dengan ahli gizi
refleks kurang dari ahli gizi 2. Menidentifikasi adanya alergi
menghisap kebutuhan 2. Identifikasi adanya alergi 3. Menentukan jumlah kalori yan
dan rooting tubuh 3. Tentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
masih lemah dibutuhkan 4. Mengobservasi asupa
4. Observasi asupan makanan makanan
5. Observasi berat badan pasien 5. Mengobservasi berat bada
6. Observasi intake dan output pasien pasien
6. Mengobservasi intake da
NIC : Terapi Nutrisi output pasien
1. Monitor berat dan panjang bayi 7. Monitoring berat dan panjan
2. Berikan suplemen nutrisi yang bayi
dibutuhkan 8. Memberikan suplemen nutris
3. Pemberian minuman pada bayi yang dibutuhkan
menggunakan OGT sesuai dengan 9. Memberikan minuman pad
indikasi bayi menggunakan OGT sesua
4. Tentukan kebutuhan untuk tabung dengan indikasi
makanan 10. Menentukan kebutuhan untu
5. Lanjutkan penggunaan OGT dan tabung makanan
lanjutkan secara oral jika sudah 11. Melanjutkan penggunaan OG
dapat ditoleransi dan lanjutkan secara oral jik
6. Check sisa makanan sebelumnya, sudah dapat ditoleransi
sebelum memberikan makanan 12. Mengecek sisa makana
menggunakan OGT OGT ASIP/SF sebelumnya, sebelum
8x20 cc/hari. memberikan makana
7. Monitor sensasi mual, muntah yang menggunakan OGT OG
dirasakan pasien ASIP/SF 8x20 cc/hari.
8. Monitor input dan output dan 13. Monitoring sensasi mua
dokumentasikan muntah yang dirasakan pasien
9. Kolaborasi pemberian terapi cairan 14. Monitoring input dan output da
IVFD D 10% 80cc/ 24 jam/ cairan dokumentasikan
TPN 15. Berkolaborasi pemberian terap
cairan IVFD D 10% 80cc/ 2
NIC : Pemberian Makan dengan jam/ cairan TPN
Tabung Enteral 16. Monitoring bising usus bayi
1. Monitor bising usus bayi 17. Monitoring status cairan da
2. Monitor status cairan dan elektrolit elektrolit bayi
bayi 18. Meninggikan posisi kepala 30
3. Tinggikan posisi kepala 30-45 45 derajat atau gendong bay
derajat atau gendong bayi selama selama pemberian makanan
pemberian makanan 19. Menghentikan pemberia
4. Hentikan pemberian makanan 30- makanan 30-60 menit sebelum
60 menit sebelum memposisikan memposisikan kepala pasie
kepala pasien dibawah dibawah
5. Irigasi OGT setelah pemberian 20. Mengirigasi OGT setela
makanan pemberian makanan
6. Gunakan teknik bersih dalam 21. Menggunakan teknik bersi
pemberian makanan lewat OGT dalam pemberian makana
7. Periksa tingkat gravitasi atau lewat OGT
tingkat tetes pompa 22. Memeriksa tingkat gravitas
8. Monitor jika bayi kenyang, mual atau tingkat tetes pompa
dan muntah 23. Monitoring jika bayi kenyang
mual dan muntah
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I
- Bayi tampak Gangguan NIC: Manajemen Ventilasi Mekanik : 14. Monitoring kondisi yan
masih pertukaran Invasif mengindikasikan untu
sesak, tidak gas 7. Monitor kondisi yang diberikan CPAP
ada retraksi mengindikasikan untuk diberikan 15. Mengkonsultasikan denga
dada ringan, CPAP tenaga medis lain mengena
RR : 8. Konsultasikan dengan tenaga tekanan CPAP
56x/mnt, medis lain mengenai tekanan CPAP 16. Monitoingr secara ruti
tidak ada 9. Monitor secara rutin pengaturan pengaturan CPAP PEEP O
sianosis CPAP PEEP O2 6cmH2O FiO2 40% 6cmH2O FiO2 40%
10. Monitor gejala yang 17. Monitoring gejala yan
mengindikasikan peningkatan kerja mengindikasikan peningkata
napas kerja napas
11. Kolaborasi dengan dokter untuk 18. Berkolaborasi dengan dokte
menggunakan support/PEEP untuk untuk menggunaka
meminimalkan hiperventilation support/PEEP untu
alveolar meminimalkan hiperventilatio
12. Dokumentasi perubahan selama alveolar
memakai CPAP PEEP O2 6cmH2O 19. Mendokumentasi perubaha
FiO2 40% selama memakai CPAP PEEP
NIC: Monitor Pernapasan O2 6cmH2O FiO2 40%
5. Monitor kecepatan, irama, 20. Monitoring kecepatan, irama
kedalaman dan kesulitan bernafas kedalaman dan kesulita
6. Catat pergerakan dinding dada, bernafas
adanya ketidaksimetrisan, dan 21. Mencatat pergerakan dindin
retraksi otot interkosta dada, adany
7. Monitor pola nafas ketidaksimetrisan, dan retraks
(takipnea/bradipnea) otot interkosta
8. Monitor adanya dyspnea, apa 22. Monitoring pola nafa
yang memperparah dan apa yang (takipnea/bradipnea)
meringankan 23. Monitoring adanya dyspnea
apa yang memperparah da
NIC: Manajemen Jalan Nafas apa yang meringankan
4. Posisikan klien semi flower untuk 24. Memposisikan klien semi flowe
memaksimalkan potensial ventilasi untuk memaksimalka
5. Kolaborasi dalam pemberian potensial ventilasi
oksigen sesuai kebutuhan klien 25. Berkolaborasi dalam pemberia
6. Monitor respirasi dan status oksigen sesuai kebutuhan klien
oksigenasi O2 nasal canul 0,5 lpm 26. Monitoring respirasi dan statu
oksigenasi O2 nasal canul 0,
lpm
- Bayi tampak Interik NIC : Fototerapi Neonatus 23. Mengobservasi tanda-tand
lemah, neonatus 12. Observasi tanda-tanda warna warna kuning
ikterik (+), kuning 24. Memeriksa kadar serum
derajat 13. Periksa kadar serum bilirubin, bilirubin, sesuai kebutuhan
Kemer = 3 sesuai kebutuhan, sesuai protokol sesuai protokol ata
Nadi : atau permintaan dokter permintaan dokter
148x/mnt 14. Laporkan hasil laboratorium pada 25. Meaporkan hasil laboratorium
S: 36,9oC dokter pada dokter
15. Edukasi keluarga mengenai 26. Mengedukasi keluarg
prosedur dan perawatan fototerapi mengenai prosedur da
16. Tutupi kedua mata bayi, hindari perawatan fototerapi
penekanan yang berlebih 27. Menutupi kedua mata bay
17. Monitor tanda vital per prosedur hindari penekanan yan
18. Evaluasi status neurologis setiap 4 berlebih
jam 28. Monitoring tanda vital pe
19. Monitor kadar serum bilirubin per prosedur
prosedur 29. Mengevaluasi status neurologi
20. Observasi tanda-tanda dehidrasi setiap 4 jam
21. Dorong pemberian makan 8 kali 30. Monitoring kadar serum
sehari bilirubin per prosedur
22. Edukasi keluarga mengenai foto 31. Mengobservasi tanda-tand
terapi dirumah dehidrasi
32. Mendorong pemberian makan
NIC : Perawatan Bayi: Prematur kali sehari
7. Kurangi pencahayaan lingkungan 33. Mengdukasi keluarga mengena
yang ambient foto terapi dirumah
8. Kurangi kebisingan lingkungan 34. Mengurangi pencahayaa
9. Posisikan inkubator jauh dari lingkungan yang ambient
sumber kebisingan 35. Mengurangi kebisinga
10. Monitor stimulasi lingkungan
11. Berikan perawatan bayi dan 36. Memposisikan inkubator jau
berikan makan di antara waktu tidur dari sumber kebisingan
dan siklus bangun 37. Monitoring stimulasi lingkungan
12. Observasi stimulus (cahaya, suara, 38. Memberikan perawatan bay
suhu) dan berikan makan di antar
waktu tidur dan siklus bangun
NIC : Pemberian Obat 39. Mengobservasi stimulu
6. Ikuti prinsip 8 benar pemberian (cahaya, suara, suhu)
obat 40. Mengikuti prinsip 8 bena
7. Siapkan obat dengan pemberian obat
menggunakan teknik dan peralatan 41. Menyiapkan obat denga
yang sesuai prosedur menggunakan teknik da
8. Validasi pasien peralatan yang sesuai prosedu
9. Berikan obat sesuai dengan teknik 42. Memvalidasi pasien
dan cara yang benar (Ampiciline 43. Memberikan obat sesua
sulbactam 3x160 mg (antibiotik), dengan teknik dan cara yan
Gentamicine 1x12,5 mg (antibiotik), benar (Ampiciline sulbactam
Paracetamol 3 x 25 mg (antipiretik) 3x160 mg (antibiotik
10. Dokumentasikan pemberian obat, Gentamicine 1x12,5 m
efek obat dan respon pasien (antibiotik), Paracetamol 3 x 2
mg (antipiretik)
44. Mendokumentasikan
pemberian obat, efek obat da
respon pasien
- Bayi lahir Resiko NIC : Manajemen Nutrisi 24. Menentukan status gizi pasie
prematur/BB ketidaksei 7. Tentukan status gizi pasien dan dan kemampuan pasien untu
LR dengan mbangan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan giz
BBL 1400gr, nutrisi: memenuhi kebutuhan gizi dengan dengan ahli gizi
refleks kurang dari ahli gizi 25. Menidentifikasi adanya alergi
menghisap kebutuhan 8. Identifikasi adanya alergi 26. Menentukan jumlah kalori yan
dan rooting tubuh 9. Tentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
masih lemah dibutuhkan 27. Mengobservasi asupa
10. Observasi asupan makanan makanan
11. Observasi berat badan pasien 28. Mengobservasi berat bada
12. Observasi intake dan output pasien pasien
29. Mengobservasi intake da
NIC : Terapi Nutrisi output pasien
10. Monitor berat dan panjang bayi 30. Monitoring berat dan panjan
11. Berikan suplemen nutrisi yang bayi
dibutuhkan 31. Memberikan suplemen nutris
12. Pemberian minuman pada bayi yang dibutuhkan
menggunakan OGT sesuai dengan 32. Memberikan minuman pad
indikasi bayi menggunakan OGT sesua
13. Tentukan kebutuhan untuk tabung dengan indikasi
makanan 33. Menentukan kebutuhan untu
14. Lanjutkan penggunaan OGT dan tabung makanan
lanjutkan secara oral jika sudah 34. Melanjutkan penggunaan OG
dapat ditoleransi dan lanjutkan secara oral jik
15. Check sisa makanan sebelumnya, sudah dapat ditoleransi
sebelum memberikan makanan 35. Mengecek sisa makana
menggunakan OGT OGT ASIP/SF sebelumnya, sebelum
8x20 cc/hari. memberikan makana
16. Monitor sensasi mual, muntah yang menggunakan OGT OG
dirasakan pasien ASIP/SF 8x20 cc/hari.
17. Monitor input dan output dan 36. Monitoring sensasi mua
dokumentasikan muntah yang dirasakan pasien
18. Kolaborasi pemberian terapi cairan 37. Monitoring input dan output da
IVFD D 10% 80cc/ 24 jam/ cairan dokumentasikan
TPN 38. Berkolaborasi pemberian terap
cairan IVFD D 10% 80cc/ 2
NIC : Pemberian Makan dengan jam/ cairan TPN
Tabung Enteral 39. Monitoring bising usus bayi
EVALUASI
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan / dilanjutkan dan didelegasikan
Hari/Tggl/ Dx. Evaluasi TTD
Jam Kep
09-01- 3 S:-
2020 O:
- Bayi lahir prematur/BBLR dengan BBL 1400gr
- Tampak lemah
- Refleks menelan, menghisap, dan rooting masih lemah
- Tampak terpasang OGT : ASIP/SF 8x20 cc/hari
Indikator Awal Target Akhir
Intake nutrisi 3 5 4
Intake makanan lewat NGT 3 5 4
Intake cairan lewat NGT 3 5 4
Penambahan berat badan 2 4 2
Toleransi makanan 2 4 3
Hidrasi 3 5 4
Peningkatan usaha menelan 4 5 4
Refluks lambung 5 5 5
Daya tahan 2 4 2
Kekuatan cengkraman tangan 3 5 3
Resistensi infeksi 2 4 2
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan / dilanjutkan dan didelegasikan