Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN (1 - 4)

HARGA DIRI RENDAH


Untuk Memenuhi Tugas Individu Pendidikan Profesi Ners
Departemen Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
ALVINDA MUTIARA RORIMPANDEI
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada Pasien Harga Diri rendah

SP 1 Pasien:
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien
menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu pasien
memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah
dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam
rencana harian.

Orientasi :
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Alvinda, panggil saja saya Inda, saya perawat dari
puskesmas yang sedang melakukan kunjungan”
“Nama mba siapa? Oh baik, mba Y yah? Bagaimana kabar mba Y hari ini? Mba Y
merasa bosan? Apa yang membuat mba Y merasa bosan? Jadi mba Y merasa tidak
berarti dan merasa tidak berguna.”
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kemampuan dan kegiatan yang
pernah mba Y miliki? Setelah itu kita akan menilai kegiatan mana yang dapat mba Y
lakukan selama di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan membuat daftar kegiatan dan
kita pilih salah satu kegiatan yang akan kita latih. Mba Y mau kita berbincang-bincang
dimana? Di kamar mba Y? Berapa lama mba Y mau kita berbincang-bincang? 30 menit
yah.”
Kerja :
” Mba Y, apa saja kemampuan yang mba Y dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Kalau kegiatan di rumah yang biasa mba Y lakukan apa saja? Bagaimana
dengan merapikan kamar? Mencuci piring? Menyapu?......dst.
“Wah, bagus sekali ada tujuh kemampuan dan kegiatan yang mba Y miliki “.
” Nah sekarang, dari tujuh kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat
dikerjakan dirumah? Coba kita lihat, yang pertama ada bisakah? Yang kedua..... (hingga
tujuh kemampuan, misalnya ada lima yang masih dapat dilakukan).”
“Bagus sekali, ternyata ada lima kegiatan yang masih dapat dikerjakan dirumah. Menurut
mba Y adakah bantuan yang diperlukan untuk mbak Y melakukan kegiatan ini? “Mari kita
lihat kembali daftar kegiatan yang telah kita buat tadi.”
“Coba mba Y pilih yanng mana yang akan dikerjakan seseuai dengan kemampuan, yang
nomor satu, ada main badminton. Wah, saat ini belum bisa dilakukan ya. Yang nomor dua
merapikan tempat tidur, bagaimana mba Y? Wah tentu bisa dilakukan ya, bagus sekali!”
“Baik... nomor tiga mencuci piring, bisa yah?” Selanjutnya nomor empat ada mengaji, bisa
yah?, bagus sekali. Dan kelima ada membersihkan kamar, bisa yah?“
“Nah... dari keempat kegiatan yang telah dipilih untuk dikerjakan dirumah, mana yang
mau dilatih hari ini?”
“Baik, mari kita latihan merapikan tempat tidur. Tujuannya agar mba Y dapat
meningkatkan kemampuan merapikan tempat tidur dan merasakan manfaatnya”.
“Dimana kamarnya? Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan
dulu bantal dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, yah, bagus
sekali !. Sekarang sebelah kaki, ditarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas kepala. Mari kita lipat
selimut, nah letakkan sebelah bawah sebelah sini. Bagus sekali !”
”Mba Y sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus.”
Terminasi :
“ Nah, bagaimana perasaan mba Y setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapihkan
tempat tidur ? Nah sekarang coba mba Y ulangi langkah-langkah merapikan tempat tidur?
Bagus sekali.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian mba Y, mau berapa kali sehari
merapihkan tempat tidur? Dua kali sehari yah, yaitu pagi jam 07.00 dan setelah tidur
siang, jam 16.00. Mulai sekarang jika mba Y sudah melakukan jangan lupa memberi
tanda M (mandiri) kalau mba Y lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan
bisa melakukan, dan T (tidak) melakukan”
”Dua hari lagi saya kembali kesini, kita akan latihan kegiatan yang kedua. Mba Y mau jam
berapa? Baiklah kalau begitu 2 hari lagi saya akan datang jam 09.00. Sampai jumpa.”

SP 2 Pasien:
Melatih pasien melakukan kegiatan lain (mencuci piring) yang sesuai dengan
kemampuan pasien dan menilai kemampuan yang telah mandiri dan apakah harga
diri pasien meningkat.

Orientasi :
“Selamat pagi mba Y, masih ingat saya? Iya benar. Bagaimana perasaan mba Y hari ini?
Tampak segar yah.”
“Bagaimana dengan perasaan-perasaan negatif yang pernah mba Y rasakan?”
“Mba Y masih merasakan tidak berguna? Baiklah.”
”Bagaimana dengan kegiatan tempat tidurnya ? Boleh saya lihat kamar tidurnya? Tempat
tidurnya rapi sekali. Bagus mba Y.”
Sekarang mari kita lihat jadwalnya. Wah, ternyata mba Y telah melakukan kegiatan
merapikan tempat tidur sesuai jadwal, nanti kegiatan ini tetap mba Y teruskan yah.”
“Sesuai janji kita 2 hari lalu, hari ini kita akan melanjutkan latihan untuk kegiatan yang
kedua. Hari ini saya dan orangtua mba Y akan mengikuti kegiatan mba Y. Hari ini mbak Y
mau latihan mencuci piring kan? Bagaimana kalau pertemuan kita hari ini selama 20
menit? Dapurnya dimana?”
Kerja :
“Mba Y, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu ada
spons untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan air untuk
membilas. Mba Y bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini untuk membilas piring
biar busa sabunnya hilang. Oh ya, jangan lupa sediakan tempat sampah untuk
membuang sisa-sisa makanan yah.”
“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya setelah itu mba Y yang melakukannya.”
“Setelah semuanya perlengkapan tersedia, mba Y ambil satu piring kotor, lalu buang dulu
sisa kotoran yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian mba Y bersihkan
piring tersebut dengan menggunakan spons yang sudah diberikan sabun pencuci piring.
Setelah selesai disabun, bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikitpun
di piring tersebut. Setelah itu mba Y bisa mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di
rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai.”
“Sekarang coba mba Y yang melakukan.”
“Bagus sekali, mba Y dapat mempraktekkan cara mencuci piring dengan baik. Setelah
mencuci piring jangan lupa dilap tangannya.”
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari mba Y?”
Mba Y mau berapa kali mencuci piring? Baik, jadi mba Y mau mencuci dua kali sehari
setelah sarapan pagi jam 08.00 dan setelah makan siang jam 12.00. Kita masukkan
dalam jadwal yah.”
Yah, silahkan mba tulis sesuai dengan kesepakan tadi. Jangan lupa kegiatan merapikan
tempat tidurnya tetap dimasukkan ke dalam jadwalnya. Waktunya sama seperti jadwal
sebelumnya. Nanti kalau kegiatannya sudah dikerjakan, beri tanda M (mandiri) kalau mba
Y lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T (tidak)
melakukan ya.”
Terminasi :
”Bagaimana perasaan mba Y setelah latihan mencuci piring? Nah sekarang coba mba Y
ulangi langkah-langkah mencuci piring. Benar sekali. Jangan lupa mencuci piring sesuai
jadwal yang telah di buat tadi ya, yaitu setelah sarapan pagi dan setelah makan siang”
“Dua hari lagi saya akan kembali lagi kesini, kita latihan kegiatan yang ketiga. Mau
jam berapa? Jam 10.00 pagi? Baik kalau begitu, sampai jumpa.”
SP 3 Pasien:
Melatih pasien melakukan kegiatan lain (membersihkan kamar) yang sesuai dengan
kemampuan pasien dan menilai kemampuan yang telah mandiri dan apakah harga diri
pasien meningkat.

Orientasi :
“Selamat pagi mba Y. Bagaimana perasaan mba Y hari ini? Tampak rapi sekali yah.”
“Bagaimana dengan perasaan-perasaan negatif yang pernah mba Y rasakan?”
“Jadi Mba Y masih merasakan perasaan-perasaan negatif itu? Baiklah.”
”Bagaimana dengan jadwal kegiatan, sudah dikerjakan?”
“Mari kita lihat jadwalnya, yang merapikan tempat tidur sudah dikerjakan, bagus sekali!
Boleh saya lihat kamar tidurnya? Wah tampat tidurnya rapi sekali... bagus! Kemudian
untuk mencuci piringnya, juga sudah dikerjakan sesuai jadwal? Wah... mba Y luar biasa,
semua telah dikerjakan sesuai jadwal. Coba kita lihat sama-sama tempat mencuci
piringnya. Bersih sekali, tidak ada piring dan gelas kotor, semua sudah rapi di rak
piringnya”
“Kegiatan ini terus mbak Y lakukan ya, agar mbak semakin terampil melakukannya dan
semakin dapat merasakan manfaatnya.”
“Sesuai dengan kesepakan kita minggu lalu, hari ini kita akan lanjutkan latihan kegiatan
ketiga, yaitu membersihkan ruangan kamar. Hari ini juga orangtua mba Y ikut melihat
bagaimana mba Y mengerjakan kegiatan mba Y. Mba Y senang? Pertemuan ini selama
40 menit. Kita ke kamar mba Y yah?”
Kerja :
“Mba Y, coba lihat, sudah bersihkah ruangan mba Y?” Nah kalau kita mau bersih-bersih
ruangan, sebelumnya kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu ada kemoceng/lap
untuk membersihkan debu, lalu ada sapu untuk menyapu, dan ada serokan/pengki untuk
menampung debu-debu dari hasil bersih-bersih ruangan dan untuk memudahkan kita
untuk membuang tempat sampah. Selesai membersihkan ruangan jangan lupa
kemoceng/lap, sapu dan serokannya dikembalikan lagi ke tempat asalnya dan letakkan
dengan rapi di sudut dapur. Oh ya, jangan lupa setelah membersihkan ruangan jangan
lupa mencuci tangan.”
“Nah, setelah semuanya perlengkapan tersedia, bagaimana cara membersihkan kamar
yang biasa mba Y lakukan?” Betul sekali. Pertama kita ambil kemoceng/lap dulu untuk
membersihkan meja, lemari, rak, dan jendela di kamar. Setelah ini kita ambil sapu dan
mulai membersihkan ruangan, jangan lupa disapu sudut-sudut kamar, bawah kasur, dan
bawah meja. Bila perlu meja dan kursinya dapatr di geser, agar dapat menyapu pada
bagian lantainya dengan lebih bersih. Selanjutnya kita siapkan serokan/pengki. Setelah
itu sapu kotoran/debu taruh di serokan, lalu buang ke tempat sampah. Setelah itu mba Y
bisa mengembalikan perlengkapannya ke tempat awalnya dan jangan lupa mencuci
tangan. Nah selesai.”
“Bagus sekali, mba Y dapat melakukan bersih-bersih ruangan dengan baik. Mari kita
tambahkan kegiatan membersihkan kamar ke dalam jadwal kegiatannya. Mau berapa kali
kegiatan membersihkan kamar dilakukan? Baik, jadi... kegiatan membersihkan kamar
akan mba Y kerjakan satu kali setiap pukul 09.00 pagi. Kemudian untuk kegiatan
merapikan tempat tidur dan mencuci piringnya tetap seperti jadwal yang lalu yah mba?”
“Sama seperti dua kegiatan sebelumnya, setelah mba Y lakukan jangan lupa memberi
tanda M (mandiri) kalau mba Y lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan
bisa melakukan, dan T (tidak) melakukan.”
Terminasi :
Bagaimana perasaan mba Y setelah latihan mencuci piring?”
“Nah sekarang coba mba Y ulangi kembali persiapan apa saja yang dilakukan untuk
membersihkan kamar. Benar sekali.”
“Jangan lupa membersihkan kamar sesuai jadwal yang telah di buat tadi ya, yaitu setiap
pukul 09.00 pagi.”
“Minggu depan saya akan kembali lagi kesini, kita latihan kegiatan yang keempat, yaitu
mengaji. Mau jam berapa? Setelah sholat dhuhurkah? Baik kalau begitu, saya permisi
yah. Sampai jumpa!”

SP 4 Pasien:
Melatih pasien melakukan kegiatan lain (mengaji) yang sesuai dengan kemampuan
pasien dan menilai kemampuan yang telah mandiri dan apakah harga diri pasien
meningkat.

Orientasi :
“Selamat siang mba Y. Bagaimana perasaan mba Y hari ini? Tampak ceria sekali.”
“Bagaimana dengan perasaan-perasaan negatif yang pernah mba Y rasakan?”
Jadi sekarang mba Y mulai merasa lebih berguna yah? Wah bagus sekali.”
“Mari kita lihat jadwalnya, yang merapikan tempat tidur sudah dikerjakan, bagus sekali!
Boleh saya lihat kamar tidurnya? Wah tampat tidurnya rapi sekali... bagus! Kemudian
untuk mencuci piringnya, juga sudah dikerjakan sesuai jadwal? Wah... mbak Y luar biasa,
semua telah dikerjakan sesuai jadwal. Coba kita lihar sama-sama tempat mencuci
piringnya. Bersih sekali, tidak ada piring dan gelas kotor, semua sudah rapi di rak
piringnya. Lalu kamarnya juga sudah rapi dan bersih. Bagus sekali, semua dikerjakan
sesuai dengan jadwal.
“Sesuai dengan kesepakan kita minggu lalu, hari ini kita akan melanjutkan latihan
kegiatan keempat, yaitu mengaji. Tujuannya untuk semakin meningkat dan ini dapat
meningkatkan rasa percaya diri dan mba Y. Kita bertemu selama 20 menit yah. Mba Y
mau mengaji diruangan mana? Dikamar? Baik.”
Kerja :
“Nah, sebelum mulai mengaji kita perlu menyiapkan hati dan pikiran yang jernih supaya
saat mengaji kita bisa merasa damai dan tenang. Selanjutnya, kita siapkan surat mana
yang ingin kita baca. Mba Y ingin baca surat yang mana? Baiklah. Jika sudah, mba Y bisa
langsung mulai latihan mengajinya.”
“Bagus sekali, mba Y dapat mengaji dengan baik. Bagaimana jika kegiatan mengaji ini
dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari mba Y?” Mba Y mau berapa kali mengajinya?
Baik, latihan mengaji 3 kali yah, yaitu setiap setelah sholat subuh, setelah sholat dhuhur
dan setelah sholat magrib.”
“Sama seperti tiga kegiatan sebelumnya, setelah mba Y lakukan jangan lupa memberi
tanda M (mandiri) kalau mba Y lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan
bisa melakukan, dan T (tidak) melakukan.”
Terminasi :
”Bagaimana perasaan mba Y setelah mengaji tadi?”
“Nah sekarang coba mba Y ulangi kembali persiapan apa saja yang dilakukan sebelum
mengaji. Benar sekali.”
”Berarti mba Y sudah latihan empat kegiatan yang sudah kita buat sebelumnya yah?
Jangan lupa melakukan jadwal merapikan tempat tidur, mencuci piring dan
membersihkan kamar sesuai dengan jadwal telah mba Y buat.”
”Minggu depan saya akan kesini lagi untuk mengevaluasi kegiatan mba Y. Mba Y mau
jam berapa? Seperti sekarang saja?”
Baik kalau begitu, saya permisi yah. Sampai jumpa!” “

Anda mungkin juga menyukai