DISUSUN OLEH
DOSEN PENGAMPU
SOFIKA ENGGARI,S.Kom,M.Kom
KELAS SI-10
TA. 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah.swt Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah melimpahkan nikmatnya agar saya bisa
menyelesaikan tugas makalah ini sebelum batas waktu akhir.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah tidak lain untuk
menyelesaikan tugas pada Mata Kuliah Pengetahuan Bisnis. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pembahasan kisi-kisi ujian tengah semester genap bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sofika Enggari
S.kom,M.Kom, Selaku dosen pengampu mata kuliah E-business
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini atas bimbingan dari
beliau.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
Error! Hyperlink reference
not valid.
Error! Hyperlink reference
not valid. DAFTAR ISI
Error! Hyperlink reference
2
not valid.
3
4
Error! Hyperlink reference not valid.Error! Hyperlink reference 4
not valid. 7
Error! Hyperlink reference not valid. 8
Error! Hyperlink reference not valid. 10
Error! Hyperlink reference not valid. 10
Error! Hyperlink reference not valid. 11
Error! Hyperlink reference not valid. 14
Error! Hyperlink reference not valid. 17
Error! Hyperlink reference not valid. 17
Error! Hyperlink reference not valid. 17
Error! Hyperlink reference not valid. 19
Error! Hyperlink reference not valid. 19
Error! Hyperlink reference not valid. 19
Error! Hyperlink reference not valid. 20
3
BAB I
1. PENJABARAN KONSEP E-BUSINESS
A. Pengertian E-Business
E-Business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang dilakukan
melalui perangkat elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung
berinteraksi dengan costumer, supplier maupun rekan bisnis. Arti yang lebih singkat dari
e-business yaitu penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan
sekaligus mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan. Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada e-business digunakan untuk meningkatkan bisnis
perusahaan yang mencangkup semua aspek yang berorientasi pada profit maupun non
profit suatu perusahaan.
3. Samantha Shurety
E-business adalah penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi
proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah
pembelian barang secara online baik retail maupun grosir.
4. Christoper Stoole
E-business adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan system dan
proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.
5. Daniel Amor
4
Menurut Daniel Amor, e-business menghubungkan sistem teknologi informasi
tradisional dengan internet akan menjadi sebuah e-business.
6. SearchCIO
E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian,
penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis.
7. MSN Encarta
Pengertian e-business merupakan perusahaan di internet yang menggunakan
internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen,
supplier, pekerja, dan rekan bisnis. Perusahaan yang menggunakan teknologi internet.
C. Model E-Business
Adapun model-model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis
yaitu:
Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan
pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir.
Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan
jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari,
membanding-bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian.
Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga
dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai
utamanya adalah nformasi yang disediakan.
Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat
pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi.
Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk,
dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen.
Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk
membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli.
Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia,
D. Tujuan E-Business
Tujuan E-Busines adalah untuk dan
mendukung efisiensi
integritas pengelolaan data sumber daya manusia, keuangan, Supply Chain
Management/Logistic Management. Selain itu berfungsi sebagai sarana komunikasi dan
informasi bagi publik. Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses dimana saja
sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.
5
E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-
business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi
utama.
Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang
pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara
pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya.
Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik
mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website
mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya
memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya,
tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan
telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.
Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan
kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.
F. Pembagian E-Business
1. Customer Relationship Management (CRM)
system kustomisasi melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan
keinginan customer atau menyangkut hubungan antara perusahaan dengan
konsumen yang meliputi ; sales, pemasaran, data-data, penjualan dan pelayanan,
anggapan dari konsumen.
6
merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka
saling bertukar data berbasis message. EAI berfungsi sebagai penghubung ERP
dengan SCM atau ERP dengan CRM.
Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok dan pendanaan yang luas
Meningkatkan efisiensi perusahaan
Mempermudah pengolahan aset perusahaan
Meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan
Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder
Mengatasi kesenjangan digital
Media mempromosikan kompetensi perusahaan
Memperlancar transaksi bisnis
Sarana penyebaran informasi secara luas
H. Hubungan E-Business Dengan E-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, sumber daya manusia, lowongan
pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-business juga memerlukan teknologi basisdata
(database), surat elektronik (e-mail) dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti
halnya sistem pengiriman barang dan alat pembayaran untuk e-commerce
I. Perbedaan E-Business dan E-Commerce
Mencakup aplikasi front maupun back office yang membentuk mesin utama bagi bisnis modern
Tidak hanya sekedar transaksi E-commerce ataupun jual-beli melalui web, tetapi dengan bantuan
7
2. Pada tahun 1970-an
Aplikasi E-Bisnis pertama kali dikembangkan dan digunakan sebagai transaksi
pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic Fund Transfer (EFT).
3. Pada tahun 1990
Dimana teknologi World Wide Web (WWW), semakin maju karena tidak hanya
menampilkan data saja melainkan sudah mampu menampilkan data gambar, suara,
animasi bahkan video.
4. Pada tahun 2000-an
Perkembangan E-Bisnis, semakin pesat dimana banyak perusahaan-perusahaan di
Amerika, Eropa, Asia bahkanIndonesia telah beralih dalam konsep memasarkan produk-
produknya melalui Internet.
EVOLUSI E-BUSINESS
Menurut Loudon (2010:35), ada tiga fase perkembangan dalam dunia E-Bisnis, yaitu :
1. Fase Inovasi (1995-2000)
2. Fase Konsolidasi (2001-2006)
3. Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)
Fase Inovasi memiliki beberapa ciri diantara sebagai berikut : E-Bisnis dijalankan
berdasarkan pada perkembangan teknologi(technology driven), seperti perkembangan
internet, komunikasi dan pertukaran data dan lain sebagainya. Umumnya produk-produk
yang dipasarkan pada masa ini adalah produk-produk eceran, seperti yang dilakukan
olehAmazon, seperti: Menjual Buku, cd film sampai
musik mp3.
2.Fase Konsolidasi (2001-2006)
Pada fase ini E-Bisnis dijalankan berdasarkan pada aspekbisnis (bussines driven). Pada
Fase ini E-Bisnis tidak hanya lagi hanya sebatas inovasi teknologi yang mendukungnya,
tetapi dijalankan pada perencanaan bisnis, sehingga strategi yang dilakukan ialah
perpaduan antara strategi bisnis konvensional dan teknologi online. Jadi Fase ini sangat
berfokus terhadap Laba. Umumnya produk yang dijual meliputi produk dengan
ecerantinggi dan kompleks, seperti;Komputer, Handphone, dan barang elektonik lainnya.
3.Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)
Pada fase ini E-Bisnis dijalankan dengan didasarkan pada pelanggan, audiens dan
komunitas organisasi bisnis (customer, audience and community driven). Dengan
demikian para organisasi bisnis mulai memberikan perhatian kepada siapa sebenarnya
pelanggan mereka. Jadi Fase ini tidak hanya semata-mata mengejar target penjualan atau
laba tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan pelanggan dan target
pasar mereka (pertumbuhan jaringan sosial). Pada umumnya bisnis lebih berfokus pada
jasa dibanding produk fisik.
RUANG LINGKUP :
8
Ruang Lingkup E Bussiness Dijelaskan dengan Prinsip (4 W) Yaitu: What, Where, Who
dan Why.
1. What 3. Who
2. Where 4. Why
1. What Secara prinsip pengertian E Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E
Commerce, bahkan secara filosofis, E Commerce merupakan bagian dari E Bussiness.
Jika E Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang
dilakukan secara elektronik/digital, E Bussiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas,
termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara
perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra
bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan
lain sebagainya.
2. Where E Bussiness dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan
memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan
bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan
dengan akses dan variasi transaksi yang terbatas.
3. Who Siapa saja yang melakukan E Bisnis. Klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan
dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device,
Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce
B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan
dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan
dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import.
9
BAB II
1 .STRUKTUR MODEL DASAR DARI E-BUSINESS
10
turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran
sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat
pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau
komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan
komunikasi berbasis web.
11
daerah tingkat dua di tanah air, yang sebagian besar beritanya ternyata diambil dari
informasi yang didapat oleh para wartawannya melalui internet. Contoh lain yang telah
mendatangkan industri tersendiri adalah penjualan ribuan CD (Compact Disc) yang berisi
program-program gratis (freeware) yang dapat didownload dengan mudah dan cuma-
cuma dari situs semacam www.download.com. Dengan dipergunakannya internet sebagai
medium infomediary ini, maka jelas terbuka peluang bagi eBusiness yang dapat
memberikan isi atau jenis data maupun informasi (content) yang eksklusif bagi yang
membutuhkan dan menjualnya dengan harga premium (semacam Reuters, AOL, atau
Compuserve). Content yang dijual tersebut dapat diperjual-belikan dalam bentuk data
mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi dan/atau knowledge yang memiliki
value atau nilai tinggi.
4.Technology Devices
Lambat laun, teknologi berkomunikasi digital melalui PC akan ditinggalkan karena
peralatan tersebut dinilai cukup sulit untuk dipelajari dan digunakan oleh kaum awam.
Sebagai penggantinya, sejumlah teknologi pervasive computing (barang elektronik
dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-
mana (mobile) akan secara luas dipasarkan. Yang belakangan ini telah menjadi trend
adalah PDA (Personal Digital Assistant) atau Palm OS Organizer yang memungkinkan
pengguna untuk melakukan hubungan langsung ke internet dan melakukan browsing dari
alat-alat tersebut. Dengan kata lain, peluang eBusienss terbuka lebar bagi mereka yang
bergerak pada penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware maupun software,
yang berkaitan langsung dengan kebutuhan di atas. Sebutlah misalnya teknologi berbasis
WAP (Wireless Application Protocols) akan menjadi primadona dalam waktu dekat ini;
terlebih-lebih jika melihat geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia.
5.AccessChannels
Berkembangnya teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) semacam internet
dan website menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan yang berniat
mengimplementasikan kanal akses tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa
teknologi tersebut masih tergolong baru dikenal di negara berkembang, maka perusahaan
cenderung memperlakukan teknologi tersebut sebagai media alternatif dalam
berkomunikasi (internal maupun eksternal) disamping media konvensional lain yang
masih efektif dipergunakan. Jika pada akhirnya mereka yang berkepentingan secara
perlahan-lahan beralih mempergunakan teknologi yang baru, maka perusahaan akan
secara gradual mulai meninggalkan media konvensional yang cenderung lebih lambat dan
mahal. Contohnya adalah ATM yang dipergunakan oleh industri perbankan yang masih
“co-exist” dengan kehadiran teller dan kantor cabang. Namun di beberapa tempat dimana
pelanggan mulai terbiasa melakukan transaksi melalui ATM, maka keberadaan kantor
cabang dapat mulai ditiadakan. Melihat kenyataan ini, maka perusahaan eBusiness yang
dapat menyediakan berbagai cara untuk menunjang pengembangan kanal akses-kanal
akses baru 6.Regulation
Dengan berpegang pada prinsip bahwa eBusiness berkaitan erat dengan serangkaian
aktivitas pencarian laba finansial (wealth maximization), maka pemerintah Indonesia
akan mengikuti negara-negara maju lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip
pengaturan (regulasi) eBusiness yang kondusif. Seperti yang terjadi di Indonesia,
eBusiness akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pelaku bisnis yang mayoritas
12
dipegang oleh industri swasta. Karena mekanisme peraturan akan sangat bergantung
dan ditentukan oleh mayoritas pelaku bisnis, maka perusahaan-perusahaan yang sejauh
ini bergantung pada perlindungan pemerintah harus mulai merubah strateginya.
7.Organization
Kajian yang mendalam terhadap fenomena eBusiness di tanah air memperlihatkan
bahwa tantangan implementasi konsep baru ini lebih dikarenakan alasan-alasan
sosiologis dibandingkan dengan aspek teknologinya. Artinya, faktor-faktor budaya,
pendidikan, sosial, dan perilaku memegang peranan penting yang menentukan sukses
tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi di dalam perusahaan. Dengan
berpegang pada prinsip “old habit is hard to die” dan “people are hard to change”, maka
aspek manajemen perubahan (change management) harus benar-benar diperhatikan
pelaksanaannya. Kenyataan ini sebenarnya merupakan prospek eBusiness yang sangat
besar untuk digarap, karena terbukti bahwa mereka yang mampu membantu perusahaan
untuk dapat secara efektif bertransformasi ke konsep eBusiness akan dipercaya oleh
manajemen dalam mengembangkan konsep tersebut di perusahaannya. Artinya, peluang
besar akan diperoleh oleh perusahaan yang memiliki pendekatan dan metodologi
eBusiness yang sesuai dengan tantangan sosiologis yang terdapat pada perusahaan-
perusahaan tradisional.
8.Change Strategy
Transformasi dari model bisnis konvensional menuju eBusiness adalah permasalahan
metodologi perubahan. Perusahaan-perusahaan di negara-negara berkembang, karena
alasan budaya dan aspek-aspek lainnya, lebih memilih metode evolusi dibandingkan
dengan revolusi dalam mengimplementasikan perubahan tersebut. Yang menjadi
pertimbangan utama tidak saja dari segi efektif tidaknya penerapan konsep baru di dalam
organisasi, namun lebih jauh berkaitan dengan besar-kecilnya resiko yang harus dihadapi
perusahaan dalam masa transisi tersebut (misalnya berkaitan dengan model bisnis baru
yang ingin diimplementasikan). Hal ini berarti merupakan prospek besar bagi mereka
yang memiliki metode penerapan eBusiness secara bertahap, terbukti efektif, dan
memiliki resiko kegagalan yang kecil. Dalam kaitan ini, seringkali perusahaan eBusiness
bekerja-sama dengan perusahaan konsultan manajemen untuk membangun metodologi
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tertentu.
9.Business Process
Dari sekian banyak perusahaan eBusiness yang berkembang di tanah air, terbukti bahwa
perusahaan yang sukses ternyata diraih oleh mereka yang mampu mengawinkan konsep
traditional physical value chain (rangkaian proses bisnis konvensional) dengan virtual
value chain (rangkaian proses bisnis virtual). Di mata pelanggan eBusiness, ada tiga alur
yang sangat penting, yaitu alur produk atau barang yang dibeli, alur informasi dokumen
jual-beli, dan alur pembayaran transaksi. Dapat dilihat di sini bahwa alur produk atau
barang biasanya ditangani oleh rangkaian proses bisnis konvensional (gudang dan
distribusi), sementara untuk alur informasi dan pembayaran ditangani secara virtual
(melalui internet). Untuk dapat sukses, perusahaan harus handal dalam menangani
ketiga alur entiti tersebut. Prospek besar tersedia bagi mereka yang memiliki produk
atau jasa berkaitan dengan penggabungan traditional physical value chain dengan
virtual value chain seperti yang dikemukakan di atas.
10. System Approach
13
Aspek terakhir yang tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan adalah kenyataan
bahwa eBusiness baru dapat berkembang jika komponen-komponen lain dalam
lingkungan sistem eBusiness turut tumbuh dan berkembang secara serentak. Apalah
artinya sebuah komunitas internet yang besar dan kebutuhan transaksi eCommerce yang
tinggi misalnya, namun tidak dibarengi dengan kesiapan infrastruktur, ketersediaan
hukum, dan jaminan keamanan yang memadai bagi para pelaku eBusiness. Dengan kata
lain, kesempatan berbisnis masih terbuka lebar bagi mereka yang dapat menutupi
kepincangan-kepincangan perkembangan sistem eBusiness secara keseluruhan ini,
terutama yang menyangkut mengenai infrastruktur dan suprastruktur eBusiness di
Indonesia.
3. ERP
A. Pengertian ERP
ERP adalah paket sistem dan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola
kegiatan bisnis harian mereka, seperti pengelolaan keuangan, pengadaan,produksi
proyek, SDM, dan-lain-lain. Sistem ini dapat memfasilitasi bisnis dengan informasi real-
time dan akurat, sehingga Anda dapat membuat keputusan bisnis dengan baik
berdasarkan data yang dihasilkan. Dengan mengumpulkan data transaksi bersama dari
berbagai sumber, sistem ERP mencegah duplikasi data dengan memberikan integritas
data.
B. Sejarah ERP
Istilah ERP diciptakan pada tahun 1990 oleh Gartner Group. Akan tetapi
konsepnya sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an. Saat itu, konsep ini hanya
diterapkan pada manajemen inventaris dan kontrol di sektor manufaktur. Pengembang
software membuat program untuk memantau inventaris, merekonsiliasi saldo, dan
melaporkan status. Pada tahun 1970-an, program ini berevolusi menjadi Material
Requirements Planning (MRP) untuk penjadwalan proses produksi.Pada 1980-an, MRP
dikembangkan untuk mencakup lebih banyak proses manufaktur,sehingga mengubah
namanya menjadi MRP-II atau Material Resource Planning. Pada tahun 1990, sistem ini
telah memiliki lebih banyak fungsi di luar manajemen inventaris dan proses operasional
lainnya ke fungsi-fungsi back-office lain seperti keuangan, permesinan,manajemen
proyek, dan SDM. Pada tahun inilah istilah ERP mulai digunakan. Seiring dengan
kemunculan permasalahan komputer Y2K dan pengenalan Euro yang akan segera
terjadi,perusahaan-perusahaan di tahun 1990-an bergegas memperbarui sistem mereka
yang sudah ada. Banyak juga dari mereka yang memilih untuk benar-benar mengubah
sistem mereka dengan mengadopsi solusi ERP. Kemudian, pada tahun 1998, NetSuite
didirikan, dengan tujuan menciptakan sistem yang dapat digunakan di seluruh perusahaan
dan bisa dioperasikan melalui internet. Pada tahun 2000-an, Gartner Group kembali
mengembangkan ERP dengan mengeluarkan ERP II. Ini adalah ERP berbasis Cloud
keluaran pertama. Sistem ini menawarkan fleksibilitas tingkat tinggi, karena dapat
melampaui batas wilayah dan waktu (asal terhubung dengan internet). Kini sistem ERP
SaaS (Software-as-a-Service) semakin diminati oleh berbagai bisnis terutama UKM
dikarenakan tingkat mobilitasnya yang tinggi dan harganya yang lebih terjangkau.
14
C. Kegunaan ERP
1. Mengoptimalkan Efisiensi
Sistem ERP berfungsi menyederhanakan berbagai aktivitas operasional yang memakan
banyak waktu dan tenaga. Tugas-tugas kompleks seperti pengecekan
inventaris,pembagian tugas ke karyawan, pemantauan jam kerja, penggajian, pembuatan
laporan keuangan, semuanya dapat dilakukan secara otomatis. Dengan berkurangnya
pekerjaan manual, tim dapat lebih fokus pada pekerjaan mereka tanpa harus mengganggu
tim lainnya. Misalnya, tim marketing dapat memantau laporan web traffic harian tanpa
harus memintanya dari tim IT, atau tim akuntansi dapat membuat laporan yang terkait
dengan sales tanpa harus bergantung pada manajer penjualan. ERP juga menyediakan
akses data yang cepat bagimanajer dan pemangku kepentingan di perusahaan. Decision
maker dapat memantau indikator kinerja utama di seluruh perusahaan hanya melalui
dasbor. Seluruh data yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara real time.
2. Meningkatkan Kolaborasi
Kolaborasi antar-departemen merupakan bagian yang krusial dan sering diperlukan
dalam bisnis. ERP software meruntuhkan dinding-dinding pembatas antara departemen.
Dengan data yang dimasukkan ke dalam sistem ERP yang terpusat dan konsisten, satu
departemen dapat mengakses data dari departemen yang lain. ERP SaaS atau yang
berbasis Cloud dapat memperluas kolaborasi antar-tim yang ada di seluruh cabang
perusahaan melalui internet.
3. Menghemat Biaya Operasional
ERP juga membantu perusahaan dalam menghemat biaya operasional. Karena sebagian
besar aktivitas operasional diotomatiskan, maka berbagai gangguan, kendala, dan
kerusakan dapat diantisipasi dengan baik. Seluruh pekerjaan kompleks dapat diselesaikan
dengan lebih cepat sehingga ini dapat mengurangi lead time. Perusahaan juga dapat
mengurangi biaya tenaga kerja, karena ERP mampu mengambil alih berbagai pekerjaan
manual.
4. Meningkatkan Keamanan Data
ERP memiliki firewall dan kontrol pembatasan untuk mencegah pelanggaran data.
Seluruh data disimpan dalam sistem terpusat sehingga titik akses dapat dimonitor dengan
ketat dan keamanannya pun terjaga. Admin yang bertanggung jawab mengelola data
perusahaan bisa memberikan hak akses terbatas kepada karyawan. Misalnya, manajer
HRD dapat menyembunyikan data-data penting hanya untuk dirinya dan para pemangku
kepentingan sementara memberikan hak akses kepada karyawan untuk melihat data
keuangan mereka masing-masing. Admin juga dapat dengan cepat menghentikan akses
karyawan yang diberhentikan dan memberikan hak akses kepada karyawan baru. Solusi
ERP juga menunjukkan aktivitas pengguna, sehingga admin dapat dengan mudah
mengidentifikasi tindakan yang tidak sah atau pola aktivitas yang mencurigakan dalam
sistem.
5. Membuat Prakiraan Bisnis yang Akurat
Salah satu hal yang paling krusial bagi kemajuan bisnis adalah prakiraan (forecast)yang
tepat. Pemangku kepentingan dalam perusahaan bergantung pada laporan untuk membuat
prakiraan yang pada akhirnya akan memengaruhi keputusan yang mereka ambil.Oleh
karena itu, sangatlah penting bagi bisnis untuk mendapatkan laporan real-time, lengkap
dan konsisten. Solusi ERP bisa memfasilitasi semua itu.
15
D. Modul-modul yang ada dalam ERP
Accounting (Akuntansi)
Modul akuntansi berfungsi mengelola arus kas yang masuk dan keluar dalam suatu
perusahaan. Modul juga membantu perusahaan menangani berbagai transaksi akuntansi
seperti pengeluaran, neraca, buku besar, rekonsiliasi bank, penganggaran, manajemen
pajak,dan lain-lain. Laporan keuangan perusahaan dapat dibuat hanya dengan beberapa
pengembalian biaya.
Sales (Penjualan)
Modul ini berfungsi menangani alur kerja penjualan seperti pertanyaan penjualan,
penawaran,sales order, dan faktur. Integrasi modul Penjualan dan CRM dapat
mempercepat siklus penjualan dan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi
perusahaan.
Inventory (Inventaris)
Modul inventaris berguna untuk melacak dan mengelola stok barang di perusahaan
termasukvmemantau tingkat persediaan, menjadwalkan pengisian ulang, melakukan
forecasting dan membuat laporan inventaris. Sistem ERP yang bagus memungkinkan
integrasi modul inventaris dengan barcode atau SKU scanner. Modul inventaris akan
16
BAB III
1.KONSEP BISNIS YANG SAYA LAKUKAN
17
Dengan banyaknya penyuka botol minuman yang bisa dibawa-bawa mulai dari kalangan muda
hingga yang berumur sekalipun, maka pastinya mereka mengingkan botol yang bagus bagus
untuk dipakai setiap harinya, maka mereka akan mencari online shop botol minuman yang
memiliki kualitas bagus namun harga terjangkau agar mereka bisa membeli botol- botol yang
mereka inginkan untuk mereka bawa kekantor maupun kesekolah.
18
BAB IV
1.TANTANGAN DARI KONSEP BISNIS YANG SAYA JALANI
1)Pesaing. Hal ini disebabkan karena banyaknya bisnis online yang merambat dan
menjanjikan membuat banyak orang menjalankan bisnis tersebut
2) Ada saja konsumen yang cukup jahil ketika memesan sebuah produk. Jika kita tidak
jeli dalam memiliki sistem, bisa saja konsumen yang memesan produk kemudian tiba-tiba
membatalkan tanpa persetujuan kita. Akibatnya bisa fatal jika barang sudah dikirim ke
tempat tujuan.
3) Semakin besar bisnis yang kita geluti, maka kemungkinan untuk duplikasi atau meniru
produk kita akan semakin banyak.
4) Suka atau tidak suka, hacker juga bisa mengancam keberadaan sistem yang kita tanam
pada bisnis online. bahaya apabila seorang hacker hanya meretas keamanan dan
mengganti tampilan situs dengan gambar yang tidak senonoh. Selain itu, yang lebih
berbahaya adalah ketika hacker mencuri berbagai informasi tentang rahasia bisnis Anda
dan menyebarkan malware
5) perkembangan yang cepat memaksa pelaku usaha untuk mempelajarinya dengan cepat.
Misalnya, pada era smartphone sistem delivery order lebih laku dengan sejumlah aplikasi
dibandingkan dari situs
6) Bisnis online memaksa kita untuk terus menatap layar komputer atau ponsel dalam
jangka waktu yang cukup lama. Hal tersebut juga bisa merubah kebiasaan pola makan
yang kita miliki. Pola makan yang tidak benar, akan menyebabkan orang cenderung
mudah sakit sehingga akan kesulitan untuk mendapatkan keuntungan.
7) Jika tidak kuat dalam manajemen uang, maka dia akan cenderung mengalami
perubahan gaya hidup. Sejatinya perubahan gaya hidup jika dilakukan secara konsumtif
akan menghambat pelaku usaha. Sebab, pada akhirnya uang tidak akan bisa diputar untuk
usaha lain dan habisdengan gaya hidup pelaku usaha.
19
2. CARA MENGHADAPI/MENGATASI TANTANGAN DALAM BISNIS
1) menggunakan strategi yang tepat. Misalnya, saya bisa mencari peluang bisnis yang
tidak banyak dipikirkan oleh kompetitor. Cara lainnya adalah dengan memiliki ide dan
menuangkannya ke dalam pelayanan, atau kreasi produk.
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi kesimulan yang dapat saya ambil,E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business
sangat membantu dalam pembuatan bisnis yang ingin saya buat dengan sistem pemrosesan data
internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.
20