BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
bertujuan untuk memperbaiki estetik rongga mulut pasien selain perawatan dan
pencegahan penyakit rongga mulut. Pedoman dasar dalam aesthetic dentistry adalah
gigi dengan wajah, bibir dan gingiva secara keseluruhan sedangkan mikroestetik
2.2 Makroestetik
harmonis dengan gingiva, bibir dan wajah pasien. Hubungan dan rasio gigi anterior
yang estetik. Elemen makroestetik adalah garis median gigi, hubungan antara gigi-
Dokter gigi perlu melakukan pengamatan yang berulang pada wajah untuk
menentukan garis median gigi yang tepat sehingga dapat memberi penilaian
dalam menentukan garis median gigi pada rahang atas adalah seperti:1 (Gambar 1)
1. Garis median gigi rahang atas harus sejajar dengan garis median wajah.
2. Garis median gigi rahang atas sedapat mungkin berimpit dengan garis median
wajah.
3. Tepi insisal gigi insisivus rahang atas harus tegak lurus dengan garis median
4. Insisal edge pada gigi insisivus rahang atas harus sejajar dengan garis
interpupil.
5. Garis median gigi kedua rahang atas dan bawah harus pada satu garis yang
Garis median wajah dapat ditentukan dengan mengidentifikasi dua titik pada
anatomi wajah. Titik yang pertama adalah titik pada nasion dan titik yang kedua
adalah titik pada dasar filtrum. Bila titik pertama dan kedua dihubungkan satu sama
lain maka akan terbentuk sebuah garis yang merupakan garis median wajah.23
Philtrum
senyum yang estetik. Perbandingan gigi insisivus sentralis, lateralis dengan kaninus
adalah 1:1,618:0,618 (Gambar 2). Gigi insisivus lateralis rahang atas mempunyai
variasi yang lebih besar jika dibandingkan dengan gigi insisivus sentralis dan kaninus
rahang atas.1
Jumlah struktur gigi yang terlihat pada waktu istirahat, berbicara, senyum atau
tertawa memiliki efek yang signifikan terhadap estetika dari rencana perawatan.
Senyum yang estetik dapat dihasilkan apabila insisal edge gigi insisivus sentralis
rahang atas mengikuti kurva bibir bawah. Pasien memiliki reverse smile line jika tepi
gigi premolar dan kaninus lebih panjang dibandingkan gigi insisivus sentralis yang
tidak sesuai dengan kurva bibir bawah. Ketidakharmonisan antara insisal edge gigi
rahang atas dan bibir bawah akan menghasilkan penampilan yang tidak estetik.
Senyum seseorang disebut tidak estetik apabila terlalu banyak struktur gingiva
antara gingiva dan garis senyum adalah simetri. Tinggi gingiva pada kedua gigi
insisivus lateralis rahang atas harus memiliki perbedaan sebanyak 0,5 – 1mm
dibandingkan gigi tetangganya yaitu gigi insisivus sentralis dan kaninus. Gingival
zenith merupakan titik apikal jaringan gingiva dan terletak sedikit ke distal dari aksis
Gingival
Zenith Gingival
Height
2.3 Mikroestetik
gigi yang sesuai. Peneliti-peneliti seperti Chiche dan Pinault (1994), Goldstein
(1997), Lombardi (1973), Rosenstiel, Ward dan Rashid (2000) menyatakan bahwa
gigi insisivus sentralis rahang atas berperan dalam menghasilkan estetik pada regio
anterior. Elemen mikroestetik adalah rasio lebar dengan tinggi gigi, bentuk,
karakteristik dan warna gigi. Bentuk, karakteristik dan warna gigi kebanyakannya
tergantung pada keinginan pasien atau dalam kasus restorasi tunggal dengan
2.4.1 Definisi
pasien sehingga keberhasilan tersebut sesuai dengan prinsip “beauty is in the eye of
akan semakin estetis. Konsep golden proportion adalah nilai matematika yang
menggunakan rasio antara dua jarak yang memberi nilai 1:1,618. Simbol konsep
golden proportion adalah ϕ dan disebut sebagai “phi”. Konsep golden proportion
(a) (b)
1
1,618
1,618 1
Sebagai contoh, apabila satu garis dibagi menjadi dua, proporsi jarak terkecil
dengan jarak terbesar adalah sama dengan proporsi jarak terbesar dengan jarak total.
Misalnya, jarak terkecil (CB) adalah 1, jarak terbesar (AC) adalah 1,618 lebih besar
dari CB. Apabila AC adalah 1, CB adalah 0,618 (Gambar 5). Hubungan diantara dua
2.4.2 Sejarah
recommendation than any letter of reference”. Pada 365 SM – 300 SM, orang Yunani
dan Mesir mulai memahami konsep “divine proportion”. Orang Mesir menggunakan
meneliti konsep kecantikan secara matematis dan menemukan golden number, yaitu
0,618 pada 530 SM. DaVinci (1452-1519) meneliti golden proportion dan menulis
menggunakan konsep golden proportion dalam lukisannya yaitu “ideal man” dan
Mona Lisa.26 Pada tahun 1946, Matila Ghyka dalam penulisannya “The Geometry of
Art and Life” menunjukkan analisis wajah pemain tenis yaitu Helen Wills dimana
Ghyka, Seghers dkk. (1964) menyatakan golden proportion sebagai alat yang
gigi insisivus lateralis ke gigi insisivus sentralis serta lebar gigi insisivus lateralis ke
kaninus merupakan satu rasio yang berulang. Levin (1978) menyatakan bahwa lebar
insisivus sentralis dengan lebar insisivus lateralis serta lebar kaninus dengan lebar
pada wanita cantik dengan konsep golden proportion.25 Snow (1999) menyatakan
bahwa golden proportion dapat digunakan untuk menghasilkan senyum yang estetik
berdasarkan simetri, dominansi dan proporsi, yang mana persentase yang diperoleh
adalah insisivus sentralis 25%, insisivus lateralis 16% dan kaninus 9%.26 Jefferson
(2004) menyatakan bahwa golden proportion adalah satu pedoman yang universal
untuk menghasilkan wajah yang estetik dan dapat memudahkan diagnosa serta
perawatan kelainan wajah.8 Bukhary dkk. (2007) menunjukkan lebar gigi insisivus
estetik.7
pedoman untuk menghasilkan senyum yang estetik karena setiap pasien memiliki
bentuk dentofasial yang berbeda.5 Menurut Methot (2006), penampilan wajah dan
gigi pada setiap pasien adalah berbeda, sehingga konsep golden proportion tidak
sesuai digunakan untuk mencapai estetik pada wajah.9 Parnia dkk. (2010)
menyatakan proporsi tinggi dengan lebar gigi insisivus sentralis rahang atas tidak
2.4.3 Alat
kraniometer telah digunakan untuk waktu yang lama, tetapi alat ukur tersebut
kraniometer tidak stabil dalam penggunaannya (cited from Prestige Dental).10 Levin
(1978) mendesain golden ruler dan golden proportion grid untuk mengevaluasi
konsep golden proportion. Golden ruler dan golden proportion grid dapat
dalam bidang kedokteran gigi. Evolusi dalam proses fotografi membantu dokter gigi
pada waktu melakukan diagnosa, perawatan dan komunikasi dengan pasien serta
rekan kerja. Dokter gigi perlu memahami dasar fotografi dengan sistem kamera dan
golden proportion. Sebagai contoh, Parnia dkk. (2010) yang menggunakan software
adobe photoshop® untuk meneliti golden proportion pada gigi anterior rahang atas.13
universal dan tidak dipengaruhi oleh ras, usia serta variabel lainnya. Jefferson (2004)
membagi proporsi wajah yaitu proporsi vertikal, horizontal dan eksternal untuk
proportion pada wajah mempunyai relevansi dalam profesi kedokteran gigi dan
Konsep golden proportion pada proporsi wajah vertikal dapat diukur dengan
dua cara. Cara pertama adalah mengukur jarak vertikal dari bagian lateral hidung
(lateral nose = LN) ke jaringan lunak dagu (menton = ME) memiliki proporsi 1,
sedangkan jarak vertikal dari batas rambut (trichion = TRI) ke lateral hidung (lateral
nose = LN) memiliki proporsi 1,618. Cara kedua adalah mengukur jarak vertikal dari
sudut bibir (Cheilion corner of the mouth = CH) ke jaringan lunak dagu (menton =
ME) memiliki proporsi 1, sedangkan jarak vertikal dari garis interpupil (Lateral
Canthus of the eyes = LC) ke sudut bibir (Cheilion corner of the mouth = CH)
TRI
LC
LN
CH
ME ME
Apabila jarak horizontal diantara sisi lateral hidung (Lateral Nose = LN) adalah 1,
jarak horizontal diantara sudut bibir (Cheilion corner of the mouth = CH) adalah
1,618. Porporsi wajah horizontal yang lain adalah jarak horizontal diantara garis
interpupil (Lateral Canthus of the eyes = LC) memiliki proporsi (1,618)2 dan jarak
horizontal diantara jaringan lunak temporal (Temporal soft tissue = TS) memiliki
TS
LC
LN
CH
diperoleh 1:1,618. Lebar wajah adalah jarak horizontal dari kedua batas pipi memiliki
proporsi 1, sedangkan panjang wajah adalah jarak vertikal dari bagian atas kepala
(Top of the head = TH) ke jaringan lunak dagu (Menton = ME) memiliki proporsi
TH
LCHK1 LCHK2
ME
Apabila panjang wajah yaitu jarak vertikal dari bagian atas kepala (Top of the
head = TH) ke jaringan lunak dagu (Menton = ME) lebih besar dari 1,618, maka
yang panjang. Sebaliknya, apabila panjang wajah lebih kecil dari 1,618, wajahnya
Apabila panjang wajah adalah sama dengan 1,618, wajahnya disebut mesofacial.
Mesofacial mempunyai proporsi yang ideal dan penampilannya lebih estetis (Gambar
10).8
Ward dan Rashid (2000) sependapat bahwa kedua gigi insisivus sentralis kiri dan
kanan rahang atas merupakan kunci utama menentukan estetis pada regio anterior.1
Parameter yang digunakan untuk mengukur proporsi dental adalah proporsi lebar
insisivus sentralis dengan insisivus lateralis, proporsi lebar enam gigi anterior rahang
atas dengan empat insisivus rahang bawah, proporsi permukaan labial insisivus
sentralis rahang atas dan proporsi lebar dengan tinggi kedua gigi insisivus sentralis
rahang atas.7,9
rahang atas. Menurut konsep golden proportion, gigi insisivus sentralis rahang atas
memiliki proporsi 1,618, gigi insisivus lateralis rahang atas memiliki proporsi 1 dan
1 1,618
2.5.2.2 Proporsi Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas dengan Lebar
Konsep golden proportion dapat dijumpai pada enam gigi anterior rahang atas
dengan empat gigi insisivus rahang bawah. Empat gigi insisivus rahang bawah
memiliki proporsi 1, sedangkan enam gigi anterior rahang atas memiliki proporsi
1,618
dengan konsep golden proportion. Gigi insisivus sentralis rahang atas dibagi kepada
dua bagian yaitu bagian permukaan gigi yang membulat dan bagian permukaan gigi
yang datar. Bagian permukaan gigi yang membulat adalah jarak dari garis horizontal
ke gingiva dan memiliki proporsi 1. Bagian permukaan gigi yang datar adalah jarak
dari garis horizontal ke insisal dan memiliki proporsi 1,618 (Gambar 13).10
(a) (b)
sentralis rahang atas. Tinggi gigi insisivus sentralis rahang atas memiliki proporsi 1,
sedangkan lebar kedua gigi insisivus sentralis rahang atas memiliki proporsi 1,618.
Hubungan tinggi dengan lebar kedua gigi insisivus sentralis rahang atas dapat
2.6.1 Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang
sama. Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam tiga kelompok ras utama yaitu ras
yang utama yaitu Melayu, Cina dan India. Etnis Melayu dan Cina diklasifikasi dalam
ras Mongoloid sedangkan etnis India diklasifikasi dalam ras Kaukasoid.15 Menurut
penelitian Zhuang (2010), ras merupakan faktor yang mempengaruhi bentuk dan
karakteristik wajah.16
Afrika Utara, Timur Tengah dan India. Karakteristik ras ini adalah berkulit putih
kemerahan sehingga warna coklat terang dan memiliki bentuk kepala mesosefalik
dengan indeks sefalik 75-80. Rambut ras Kaukasoid lurus dan halus dan warna
rambut bervariasi dari pirang ke coklat tua. Hidung ras Kaukasoid berbentuk tetesan
air (tear-shaped) dengan indeks nasal kurang dari 48. Ras Kaukasoid memiliki bibir
India memiliki proporsi gigi anterior yang lebih kecil dibandingkan ras Mongoloid di
Asia.34 Gigi anterior pada ras Kaukasoid berbentuk chisel yang secara umumnya
berukuran kecil dengan permukaan lingual yang rata. Cusp carabelli sering dijumpai
di bagian palatal gigi molar I. Ras Kaukasoid memiliki lengkung rahang sempit yang
berbentuk “v”.15
(a) (b)
Tengah, Asia Tenggara dan Amerika Utara. Ras Mongoloid berkulit kuning ke coklat
kemerahan. Ras ini memiliki bentuk kepala brakisefalik dengan indeks sefalik lebih
dari 80. Rambut ras Mongoloid berwarna hitam dan lurus. Ras Mongoloid memiliki
hidung yang berbentuk oval dengan indeks nasal 48-53 (Gambar 16).32,33
Pada aspek gigi, permukaan palatal gigi insisivus sentralis dan lateralis
berbentuk shovel sehingga singulum insisivus jelas terlihat. Ras Mongoloid memiliki
lengkung rahang berbentuk parabolik.15 Menurut Hong dkk. (2008), ras Mongoloid
memiliki proporsi gigi anterior yang lebih besar dibandingkan dengan ras
Kaukasoid.35
(a) (a)
(i) (ii)
(b) (b)
(i) (ii)
Ras Negroid adalah ras manusia yang daerah penyebaran di Afrika Tengah
dan Afrika Selatan. Ras Negroid berkulit coklat sehingga coklat kehitaman. Ras
Negroid memilki bentuk kepala dolikosefalik dengan indeks sefalik kurang dari 75.
Rambut ras Negroid berwarna hitam, padat dan biasanya keriting. Bentuk hidung ras
Negroid luas dan bulat dengan indeks nasal lebih dari 53. Bibir pada ras Negroid
(a) (b)
dengan wanita karena pria memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan waktu
pertumbuhan yang lebih lama pada waktu pubertas dibandingkan dengan wanita.
Bentuk wajah pada wanita memiliki kecenderungan berbentuk oval sedangkan pria
memiliki bentuk wajah segi empat. Bentuk mandibula pada pria membentuk satu
sudut tegak dari bagian telinga ke dagu sedangkan bentuk mandibula wanita
berbentuk lengkung.37
ukuran gigi anterior rahang atas yang lebih besar dibandingkan dengan wanita.18
Menurut Brook (2007), ukuran gigi dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
Al-Sebaibany (2011) menunjukkan tinggi dan lebar gigi insisivus sentralis rahang