Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENGETAHUAN E – BUSINIESS

DISUSUN OLEH:

FAUZAN ELYUSRA (19101152610428)

DOSEN PENGAMPU

SOFIKA ENGGARI,S.Kom,M.Kom

KELAS SI-10

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

TA.2019/2020

¡
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah.swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah

melimpahkan nikmatnya agar saya bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

PENGETAHUAN E-BUSINIESS ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah tidak lain untuk memenuhi tugas

SOFIKA ENGGARIS,S.Kom,M.Kom, pada bidang studi E-businiess . Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang pembahasan kisi-kisi ujian tengah semester

genap bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sofika Enggari S.kom,M.Kom, Selaku

dosen pengampu mata kuliah E-business sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini atas

bimbingan dari beliau.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,

maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Batusangkar, 8 April 2020

Penulis

¡¡
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………… iii
BAB I
1. Penjabaran Konsep E-Businiess…………………………………….. 1-5

2. Perkembangan E-Bisiniess serta ruang lingkup E-Businiess………... 6-7

3. Ruang Lingkup E-Businiess………………………………………… 7-8

BAB II
1. Struktur Model dasar E-Businiess………………………………….. 9-10

2. 10 Prospek dalam E-Businiess……………………………………… 10-13

3. ERP…………………………………………………………………. 13-16

BAB III
1. Konsep Bisnis yang dilakukan ……………………………………... 17

2. Bentuk Aplikasi yang membantu dalam proses bisnis Saya………… 18

BAB IV
1. Tantangan dari konsep bisnis yang Saya jalani……………………… 19

2. Cara menghadapi tantangan tersebut………………………………... 19

PENUTUP…………………………………………………………. 20

¡¡¡
BAB I

1. PENJABARAN KONSEP E-BUSINESS


A. Pengertian E-Business
E-Business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang dilakukan melalui perangkat
elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung berinteraksi dengan costumer,
supplier maupun rekan bisnis. Arti yang lebih singkat dari e-business yaitu penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan sekaligus mengelola bisnisnya sehingga dapat
memperoleh keuntungan. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada e-business digunakan untuk
meningkatkan bisnis perusahaan yang mencangkup semua aspek yang berorientasi pada profit maupun
non profit suatu perusahaan.

B. Pengertian E-Business menurut para ahli

1. Steven Alter

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi komputer, dan
data yang telah terkomputerisasi.

2. Sid L. Huff

Dalam bukunya, yang berjudul Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill disebutkan bahwa E-
business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
(ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen.

3. Samantha Shurety
E-business adalah penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis
yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online
baik retail maupun grosir.

4. Christoper Stoole
E-business adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan
nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan system dan proses yang menjalankan operasi bisnis
utama dengan pemanfaatan teknologi internet.
1
5. Daniel Amor
Menurut Daniel Amor, e-business menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional
dengan internet akan menjadi sebuah e-business.

6. SearchCIO
E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan,
pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis.

7. MSN Encarta
Pengertian e-business merupakan perusahaan di internet yang menggunakan internet untuk
pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan
bisnis. Perusahaan yang menggunakan teknologi internet.

C. Model E-Business
Adapun model-model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu:
Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan
pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan
kurir.

Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk


dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari,
membanding-bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian.

Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga


dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun
nilai utamanya adalah nformasi yang disediakan.Transaction Broker, yaitu
pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas
bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi.

Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang


produk,dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi
konsumen.

Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual


untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli.

2
Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak,
multimedia,dan produk digital lainnya lewat internet.

Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan


kontan.

D. Tujuan E-Business

Tujuan E-Businiess adalah untuk mendukung efisiensi dan intregritas pengolaan data
sumber daya manusia,keuangan, Suplay Chain Management/Logistik Management. Selain itu
berfungsi untuk sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public.Dengan berbasiskan
internet,system dapat di akses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah di tentukan.

E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business

E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-


business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu
organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan.
Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli
dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan
membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit
organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan
organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai
produk.

Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi


tingkat

lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal.


Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan
perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi
dan efektifitas dalam aktifitas utama.

Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang
pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara
pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang
lainnya.

3
Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik
mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.

Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di


Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan
ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat
mereka menginginkannya,tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah
staf dengan cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.

Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan


meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.

F. Pembagian E-Business

1. Customer Relationship Management (CRM)


System kustomisasi melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan customer
atau menyangkut hubungan antara perusahaan dengan konsumen yang meliputi ; sales, pemasaran,
data-data, penjualan dan pelayanan,
anggapan dari konsumen.

2. Enterprise Resource Planning (ERP)

System informasi pendukung e-business yang menyediakan berbagai macam kebutuhan


perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu
melakukan otomatisasi proses bisnis atau menyangkut hubungan dalam internal perusahaan tersebut,
yang meliputi ; production and finance, human resource, sales and distribution, order
management.

3. Enterprise Application Programs (EAI)


Merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling
bertukar data berbasis message. EAI berfungsi sebagai penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan
CRM.

4
4. Supply Chain Management (SCM)
Manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara
perusahaan dengan supplier.

G. Manfaat Implementasi E-business

Meningkatkan kinerja operasional perusahaan


Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok dan pendanaan yang luas
Meningkatkan efisiensi perusahaan
Mempermudah pengolahan aset perusahaan
Meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan
Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder
Mengatasi kesenjangan digital
Media mempromosikan kompetensi perusahaan
Memperlancar transaksi bisnis
Sarana penyebaran informasi secara luas

H. Hubungan E-Business Dengan E-Commerce

Perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di


mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi
mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, sumber daya
manusia, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-business juga memerlukan teknologi basisdata
(database), surat elektronik (e-mail) dan bentuk teknologi non komputer yang lain
seperti halnya sistem pengiriman barang dan alat pembayaran untuk e-commerce.

I. Perbedaan E-Business dan E-Commerce

Mencakup aplikasi front maupun back office yang membentuk mesin utama bagi
bisnis modern
Tidak hanya sekedar transaksi E-commerce ataupun jual-beli melalui web, tetapi
dengan bantuan teknologi dapat memaksimalkan Customer Value dan profit
E-Business lebih luas dalam lingkup dan E-Commerce hanya merupakan satu
aspek atau satu bagian dari E-Business.
E-Business melibatkan pemasaran,perancangan produk,evaluasi layanan
konsumen pengelolaan SDM dll.

5
2. PERKEMBANGAN E-BUSINESS SERTA RUANG LINGKUP
E-BUSINESS

A. Awal Perkembangan E-Business


1. Pada tahun 1970-an

Aplikasi E-Bisnis pertama kali dikembangkan dan digunakan sebagai transaksi


pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic Fund Transfer (EFT).

2. Pada tahun 1990

Dimana teknologi World Wide Web (WWW), semakin maju karena tidak hanya
menampilkan data saja melainkan sudah mampu menampilkan data gambar, suara,
animasi bahkan video.

3. Pada tahun 2000-an


Perkembangan E-Bisnis, semakin pesat dimana banyak perusahaan-perusahaan di
Amerika, Eropa, Asia bahkanIndonesia telah beralih dalam konsep memasarkan produk-
produknya melalui Internet.

EVOLUSI E-BUSINESS
Menurut Loudon (2010:35), ada tiga fase perkembangan dalam dunia E-Bisnis, yaitu :
1. Fase Inovasi (1995-2000)
2. Fase Konsolidasi (2001-2006)
3. Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)

1. Fase Inovasi (1995-2000)

Fase Inovasi memiliki beberapa ciri diantara sebagai berikut : E-Bisnis dijalankan
berdasarkan pada perkembangan teknologi(technology driven), seperti perkembangan
internet, komunikasi dan pertukaran data dan lain sebagainya. Umumnya produk-
produk yang dipasarkan pada masa ini adalah produk-produk eceran, seperti yang
dilakukan oleh Amazon, seperti: Menjual Buku, cd film sampai musik mp3.

2.Fase Konsolidasi (2001-2006)


Pada fase ini E-Bisnis dijalankan berdasarkan pada aspekbisnis (bussines driven). Pada
Fase ini E-Bisnis tidak hanya lagi hanya sebatas inovasi teknologi yang mendukungnya,
tetapi dijalankan pada perencanaan bisnis,

6
sehingga strategi yang dilakukan ialah perpaduan antara strategi bisnis konvensional
dan teknologi online.
Jadi Fase ini sangat berfokus terhadap Laba. Umumnya produk yang dijual meliputi
produk dengan ecerantinggi dan kompleks, seperti;Komputer, Handphone, dan barang
elektonik lainnya.

3.Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)

Pada fase ini E-Bisnis dijalankan dengan didasarkan pada pelanggan, audiens dan
komunitas organisasi bisnis (customer, audience and community driven). Dengan
demikian para organisasi bisnis mulai memberikan perhatian kepada siapa sebenarnya
pelanggan mereka. Jadi Fase ini tidak hanya semata-mata mengejar target penjualaN
atau laba tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan pelanggan
dan target pasar mereka (pertumbuhan jaringan sosial). Pada umumnya bisnis lebih
berfokus pada jasa dibanding produk fisik.

3 . RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup E Bussiness Dijelaskan dengan Prinsip (4 W) Yaitu: What, Where, Who
dan Why.
1. What 3. Who

2. Where 4. Why

1. What
Secara prinsip pengertian E Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E Commerce, bahkan
secara filosofis, E Commerce merupakan bagian dari E Bussiness. Jika E Commerce hanya memfokuskan
diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, E Bussiness
memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti
perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan
para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain
sebagainya.

2.Where
E Bussiness dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas
elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana
transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan dengan akses dan variasi transaksi yang
terbatas.

7
3.Who
Siapa saja yang melakukan E Bisnis. Klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam
mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan
Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme
hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya);
atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import.

4.Why
Penerapan konsep eBusiness secara efektif memberikan keuntungan bagi perusahaan karena
banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat, yang secara tidak langsung meningkatkan level
pendapatannya. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang
dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.

8
BAB II

1 .STRUKTUR MODEL DASAR DARI E-BUSINESS

A. B2C (Business to Consumers)


Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to
consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan
produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke
sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari
pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana

B. B2B (Business to Business)


Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar
organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan
grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume
transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B
yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen
mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet
untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang
merupakan transaksi (B2C) tunggal.

Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks

C. B2G (Business to Government)


Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama
dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering
disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran
produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan,

9
negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran
terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.

D.B2E (Business to Education)


Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G,
B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.

2. 10 PROSPEK DALAM E-BUSINESS


A. E-Business Type
Dilihat dari jenis eBusiness, nampaknya perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan
digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis (digital relationship) jauh lebih cepat dibandingkan
dengan penggunaan cara yang sama untuk melakukan perdagangan atau transaksi jual beli
(eCommerce). Berdasarkan fenomena ini, prospek atau peluang bisnis nampak bagi perusahaan-
perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis
komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi pada backoffice. Sebutlah misalnya konsep
backoffice semacam e- Procurement, e-Supply Chain, ERP, dan lain sebagainya yang pada prinsipnya
dipergunakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas komunikasi antara divisi maupun antara
perusahaan dengan mitra bisnisnya. Kecenderungan meningkatnya jenis eBusinessini didasarkan pada
suatu riset yang mengatakan bahwa ternyata kurang lebih 40% dari biaya total perusahaan habis
dialokasikan untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan lalu lintas informasi secara konvensional.

B. Community

Berdasarkan pengalaman, agaknya lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation)


kepada kalangan generasi muda, dibandingkan dengan usaha untuk merubah pola hidup para generasi
dewasa dan tua untuk mulai menggunakan berbagai teknologi informasi berbasis internet. Dengan kata
lain, sukses terbesar lebih mudah diperoleh bagi mereka yang berkonsentrasi pada eBusiness untuk
menciptakan produk atau jasa yang dapat dijual kepada kalangan baru ini (net generation) karena
teknologi informasi telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup mereka. Jika perusahaan
tetap ingin mencoba untuk menjual produk atau jasa kepada pasar lama (pengguna dewasa dan
generasi lama), maka harus mencoba menggunakan medium teknologi konvensional untuk menjualnya,
seperti melalui telepon atau faksimili. Contohnya adalah dengan menjual fasilitas jasa semacam chatting
atau game kepada para mahasiswa dan remaja; sementara untuk para orang tua ditawarkan fasilitas
SMS (Short Message System) melalui medium handphone.

C. Content
Dengan adanya internet, ternyata yang paling banyak mengeruk keuntungan secara finansial
bukanlah para pengguna individual (end users), melainkan sejumlah perusahaan yang membutuhkan
berbagai informasi yang tersedia di internet sebagai bahan baku langsung maupun tidak langsung
terhadap produk atau jasa yang diciptakan perusahaan tersebut. Contohnya adalah menjamurnya
berbagai koran-koran yang terbit di daerah-daerah tingkat dua di tanah air.

10
Yang sebagian besar beritanya ternyata diambil dari informasi yang didapat oleh para
wartawannya melalui internet. Contoh lain yang telah mendatangkan industri tersendiri adalah
penjualan ribuan CD (Compact Disc) yang berisi program-program gratis (freeware) yang dapat
didownload dengan mudah dan cuma- cuma dari situs semacam www.download.com. Dengan
dipergunakannya internet sebagai medium infomediary ini, maka jelas terbuka peluang bagi eBusiness
yang dapat memberikan isi atau jenis data maupun informasi (content) yang eksklusif bagi yang
membutuhkan dan menjualnya dengan harga premium (semacam Reuters, AOL, atau Compuserve).
Content yang dijual tersebut dapat diperjual-belikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah
diolah menjadi informasi dan/atau knowledge yang memiliki value atau nilai tinggi.

D. Technology Devices

Lambat laun, teknologi berkomunikasi digital melalui PC akan ditinggalkan karena peralatan
tersebut dinilai cukup sulit untuk dipelajari dan digunakan oleh kaum awam. Sebagai penggantinya,
sejumlah teknologi pervasive computing (barang elektronik dengan teknologi digital dan mikroprosesor
di dalamnya) yang mudah dibawa kemana- mana (mobile) akan secara luas dipasarkan. Yang belakangan
ini telah menjadi trend adalah PDA (Personal Digital Assistant) atau Palm OS Organizer yang
memungkinkan pengguna untuk melakukan hubungan langsung ke internet dan melakukan browsing
dari alat-alat tersebut. Dengan kata lain, peluang eBusienss terbuka lebar bagi mereka yang bergerak
pada penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware maupun software, yang berkaitan
langsung dengan kebutuhan di atas. Sebutlah misalnya teknologi berbasis WAP (Wireless Application
Protocols) akan menjadi primadona dalam waktu dekat ini; terlebih-lebih jika melihat geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

E. AccessChannels

Berkembangnya teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) semacam internet dan


website menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan yang berniatmeng implementasikan kanal
akses tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa teknologi tersebut masih tergolong baru dikenal di
negara berkembang, maka perusahaan cenderung memperlakukan teknologi tersebut sebagai media
alternatif dalam berkomunikasi (internal maupun eksternal) disamping media konvensional lain yang
masih efektif dipergunakan. Jika pada akhirnya mereka yang berkepentingan secara perlahan-lahan
beralih mempergunakan teknologi yang baru, maka perusahaan akan secara gradual mulai
meninggalkan media konvensional yang cenderung lebih lambat dan mahal. Contohnya adalah ATM
yang dipergunakan oleh industri perbankan yang masih “co-exist” dengan kehadiran teller dan kantor
cabang. Namun di beberapa tempat dimana pelanggan mulai terbiasa melakukan transaksi melalui ATM,
maka keberadaan kantor cabang dapat mulai ditiadakan. Melihat kenyataan ini, maka perusahaan
eBusiness yang dapat menyediakan berbagai cara untuk menunjang pengembangan kanal akses-kanal
akses baru.

F. Regulation
Dengan berpegang pada prinsip bahwa eBusiness berkaitan erat dengan serangkaian aktivitas
pencarian laba finansial (wealth maximization),

11
maka pemerintah Indonesia akan mengikuti negara-negara maju lainnya dalam menerapkan prinsip-
prinsip pengaturan (regulasi) eBusiness yang kondusif.
Seperti yang terjadi di Indonesia, eBusiness akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab para
pelaku bisnis yang mayorita dipegang oleh industri swasta. Karena mekanisme peraturan akan
sangat bergantung dan ditentukan oleh mayoritas pelaku bisnis, maka perusahaan-perusahaan yang
sejauh ini bergantung pada perlindungan pemerintah harus mulai merubah strateginya.

G. Organization
Kajian yang mendalam terhadap fenomena eBusiness di tanah air memperlihatkan bahwa
tantangan implementasi konsep baru ini lebih dikarenakan alasan-alasan sosiologis dibandingkan
dengan aspek teknologinya. Artinya, faktor-faktor budaya, pendidikan, sosial, dan perilaku memegang
peranan penting yang menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi di dalam
perusahaan. Dengan berpegang pada prinsip “old habit is hard to die” dan “people are hard to change”,
maka aspek manajemen perubahan (change management) harus benar-benar diperhatikan
pelaksanaannya. Kenyataan ini sebenarnya merupakan prospek eBusiness yang sangat besar untuk
digarap, karena terbukti bahwa mereka yang mampu membantu perusahaan untuk dapat secara efektif
bertransformasi ke konsep eBusiness akan dipercaya oleh manajemen dalam mengembangkan konsep
tersebut di perusahaannya. Artinya, peluang besar akan diperoleh oleh perusahaan yang memiliki
pendekatan dan metodologi eBusiness yang sesuai dengan tantangan sosiologis yang terdapat pada
perusahaan- perusahaan tradisional.

H. Change Strategy
Transformasi dari model bisnis konvensional menuju eBusiness adalah permasalahan
metodologi perubahan. Perusahaan-perusahaan di negara-negara berkembang, karena alasan budaya
dan aspek-aspek lainnya, lebih memilih metode evolusi dibandingkan dengan revolusi dalam
mengimplementasikan perubahan tersebut. Yang menjadi pertimbangan utama tidak saja dari segi
efektif tidaknya penerapan konsep baru di dalam organisasi, namun lebih jauh berkaitan dengan besar-
kecilnya resiko yang harus dihadapi perusahaan dalam masa transisi tersebut (misalnya berkaitan
dengan model bisnis baru yang ingin diimplementasikan). Hal ini berarti merupakan prospek besar bagi
mereka yang memiliki metode penerapan eBusiness secara bertahap, terbukti efektif, dan memiliki
resiko kegagalan yang kecil. Dalam kaitan ini, seringkali perusahaan eBusiness bekerja-sama dengan
perusahaan konsultan manajemen untuk membangun metodologi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan tertentu.

I. Business Process
Dari sekian banyak perusahaan eBusiness yang berkembang di tanah air, terbukti bahwa
perusahaan yang sukses ternyata diraih oleh mereka yang mampu mengawinkan konsep traditional
physical value chain (rangkaian proses bisnis konvensional) dengan virtu value chain (rangkaian proses
bisnis virtual). Di mata pelanggan eBusiness, ada tiga alur yang sangat penting, yaitu alur produk atau
barang yang dibeli, alur informasi dokumen jual-beli, dan alur pembayaran transaksi. Dapat dilihat di sini
bahwa alur produk atau barang biasanya ditangani oleh rangkaian proses bisnis konvensional (gudang
dan distribusi), sementara untuk alur informasi dan pembayaran ditangani secara virtual (melalui
internet).

12
Untuk dapat sukses, perusahaan harus handal dalam menangani ketiga alur entiti tersebut.
Prospek besar tersedia bagi mereka yang memiliki produk atau jasa berkaitan dengan penggabungan
traditional physical value chain dengan virtual value chain seperti yang dikemukakan di atas.

J. System Approach
Aspek terakhir yang tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan adalah kenyataan bahwa
eBusiness baru dapat berkembang jika komponen-komponen lain dalam lingkungan sistem eBusiness
turut tumbuh dan berkembang secara serentak. Apalah artinya sebuah komunitas internet yang besar
dan kebutuhan transaksi eCommerce yang tinggi misalnya, namun tidak dibarengi dengan kesiapan
infrastruktur, ketersediaan hukum, dan jaminan keamanan yang memadai bagi para pelaku eBusiness.
Dengan kata lain, kesempatan berbisnis masih terbuka lebar bagi mereka yang dapat menutupi
kepincangan-kepincangan perkembangan sistem eBusiness secarakeseluruhanini,terutama yang
menyangkut mengenai infrastruktur dan suprastruktur eBusiness diIndonesia.

3. ERP
A. Pengertian ERP

ERP adalah paket sistem dan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola
kegiatan bisnis harian mereka, seperti pengelolaan keuangan, pengadaan,produksi proyek, SDM, dan-
lain-lain. Sistem ini dapat memfasilitasi bisnis dengan informasi real- time dan akurat, sehingga Anda
dapat membuat keputusan bisnis dengan baik berdasarkan data yang dihasilkan. Dengan
mengumpulkan data transaksi bersama dari berbagai sumber, sistem ERP mencegah duplikasi data
dengan memberikan integritas data.

B. Sejarah ERP
Istilah ERP diciptakan pada tahun 1990 oleh Gartner Group. Akan tetapi konsepnya sebenarnya
sudah ada sejak tahun 1960-an. Saat itu, konsep ini hanya diterapkan pada manajemen inventaris dan
kontrol di sektor manufaktur. Pengembang
software membuat program untuk memantau inventaris, merekonsiliasi saldo, dan melaporkan status.
Pada tahun 1970-an, program ini berevolusi menjadi Material Requirements Planning (MRP) untuk
penjadwalan proses produksi.Pada 1980-an, MRP dikembangkan untuk mencakup lebih banyak proses
manufaktur,sehingga mengubah namanya menjadi MRP-II atau Material Resource Planning. Pada tahun
1990, sistem ini telah memiliki lebih banyak fungsi di luar manajemen inventaris dan proses operasional
lainnya ke fungsi-fungsi back-office lain seperti keuangan, permesinan,manajemen proyek, dan SDM.
Pada tahun inilah istilah ERP mulai digunakan. Seiring dengan kemunculan permasalahan komputer Y2K
dan pengenalan Euro yang akan segera terjadi,perusahaan-perusahaan di tahun 1990-an bergegas
memperbarui sistem mereka yang sudah ada. Banyak juga dari mereka yang memilih untuk benar-benar

13
mengubah sistem mereka dengan mengadopsi solusi ERP. Kemudian, pada tahun 1998, NetSuite
didirikan, dengan tujuan menciptakan sistem yang dapat digunakan di seluruh perusahaan dan bisa
dioperasikan melalui internet. Pada tahun 2000-an, Gartner Group kembali mengembangkan ERP
dengan mengeluarkan ERP II. Ini adalah ERP berbasis Cloud keluaran pertama. Sistem ini menawarkan
fleksibilitas tingkat tinggi, karena dapat melampaui batas wilayah dan waktu (asal terhubung dengan
internet). Kini sistem ERP SaaS (Software-as-a-Service) semakin diminati oleh berbagai bisnis terutama
UKM dikarenakan tingkat mobilitasnya yang tinggi dan harganya yang lebih terjangkau.

C. Kegunaan ERP

1. Mengoptimalkan Efisiensi
Sistem ERP berfungsi menyederhanakan berbagai aktivitas operasional yang memakan banyak
waktu dan tenaga. Tugas-tugas kompleks seperti pengecekan inventaris,pembagian tugas
ke karyawan, pemantauan jam kerja, penggajian, pembuatan laporan keuangan, semuanya dapat
dilakukan secara otomatis. Dengan berkurangnya pekerjaan manual, tim dapat lebih fokus pada
pekerjaan mereka tanpa harus mengganggu tim lainnya. Misalnya, tim marketing dapat memantau
laporan web traffic harian tanpa harus memintanya dari tim IT, atau tim akuntansi dapat membuat
laporan yang terkait dengan sales tanpa harus bergantung pada manajer penjualan. ERP juga
menyediakan akses data yang cepat bagimanajer dan pemangku kepentingan di perusahaan. Decision
maker dapat memantau indikator kinerja utama di seluruh perusahaan hanya melalui dasbor. Seluruh
data yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara real time.

2. Meningkatkan Kolaborasi
Kolaborasi antar-departemen merupakan bagian yang krusial dan sering diperlukan dalam
bisnis. ERP software meruntuhkan dinding-dinding pembatas antara departemen.
Dengan data yang dimasukkan ke dalam sistem ERP yang terpusat dan konsisten, sat
departemen dapat mengakses data dari departemen yang lain. ERP SaaS atau yang berbasis Cloud
dapat memperluas kolaborasi antar-tim yang ada di seluruh cabang
perusahaan melalui internet.

3. Menghemat Biaya Operasional


ERP juga membantu perusahaan dalam menghemat biaya operasional. Karena sebagian besar
aktivitas operasional diotomatiskan, maka berbagai gangguan, kendala, dan
kerusakan dapat diantisipasi dengan baik. Seluruh pekerjaan kompleks dapat diselesaikan dengan lebih
cepat sehingga ini dapat mengurangi lead time. Perusahaan juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja,
karena ERP mampu mengambil alih berbagai pekerjaan manual.

4. Meningkatkan Keamanan Data


ERP memiliki firewall dan kontrol pembatasan untuk mencegah pelanggaran data. Seluruh data
disimpan dalam sistem terpusat sehingga titik akses dapat dimonitor dengan ketat dan keamanannya
pun terjaga. Admin yang bertanggung jawab mengelola data

14
perusahaan bisa memberikan hak akses terbatas kepada karyawan. Misalnya, manajer HRD dapat
menyembunyikan data-data penting hanya untuk dirinya dan para pemangku kepentingan sementara
memberikan hak akses kepada karyawan untuk melihat data keuangan mereka masing-masing. Admin
juga dapat dengan cepat menghentikan akses karyawan yang diberhentikan dan memberikan hak akses
kepada karyawan baru. Solusi ERP juga menunjukkan aktivitas pengguna, sehingga admin dapat dengan
mudah mengidentifikasi tindakan yang tidak sah atau pola aktivitas yang mencurigakan dalam sistem.

5. Membuat Prakiraan Bisnis yang Akurat


Salah satu hal yang paling krusial bagi kemajuan bisnis adalah prakiraan (forecast)yang tepat.
Pemangku kepentingan dalam perusahaan bergantung pada laporan untuk membuat prakiraan yang
pada akhirnya akan memengaruhi keputusan yang mereka ambil.Oleh karena itu, sangatlah penting bagi
bisnis untuk mendapatkan laporan real-time, lengkap dan konsisten. Solusi ERP bisa memfasilitasi semua
itu.

D. Modul-modul yang ada dalam ERP

Accounting (Akuntansi)
Modul akuntansi berfungsi mengelola arus kas yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan.
Modul juga membantu perusahaan menangani berbagai transaksi akuntansi seperti pengeluaran,
neraca, buku besar, rekonsiliasi bank, penganggaran, manajemen pajak,dan lain-lain. Laporan keuangan
perusahaan dapat dibuat hanya dengan beberapa klik dengan modul ini .
CRM
Modul CRM (Customer Relationship Management) membantu meningkatkan kinerja penjualan
melalui layanan pelanggan yang lebih baik dan membangun hubungan yang sehat dengan pelanggan.
Modul ini juga membantu perusahaan mengelola dan melacak informasi prospek dan pelanggan seperti
riwayat komunikasi, panggilan, pertemuan, data transaksi yang mereka lakukan, durasi kontrak, dan
lain-lain.
HRM
Modul HRM (Human Resource Management) membantu meningkatkan efisiensi departemen SDM
atau HR dalam perusahaan. Modul ini membantu mengelola informasi karyawan seperti penilaian
kinerja, deskripsi pekerjaan, keterampilan, kehadiran, cuti, dan lain-lain. Manajemen Penggajian
merupakan salah satu sub modul yang paling penting dalam modul HRM yang befungsi untuk mengelola
gaji, biaya perjalanan, dan pengembalian biaya.
Sales (Penjualan)
Modul ini berfungsi menangani alur kerja penjualan seperti pertanyaan penjualan,penawaran,sales
order, dan faktur. Integrasi modul Penjualan dan CRM dapat mempercepat siklus penjualan dan
menghasilkan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.
Inventory (Inventaris)
Modul inventaris berguna untuk melacak dan mengelola stok barang di perusahaan
termasukvmemantau tingkat persediaan, menjadwalkan pengisian ulang, melakukan forecasting dan
membuat laporan inventaris. Sistem ERP yang bagus memungkinkan integrasi modul inventaris dengan
barcode atau SKU scanner. Modul inventaris akan lebih efektif jika diintegrasikan dengan modul
pembelian.

15
Purchasing (Pembelian)
Modul ini mengelola proses yang terlibat dalam pengadaan barang. Ini termasuk: daftar supplier,
permintaan dan analisis penawaran, Purchase Order, Goods Receipt Notes, dan pembaruan stok. Modul
ini dapat diintegrasikan dengan modul inventaris untuk manajemen pengadaan stok yang lebih optimal .
Manufacturing (Manufaktur)
Modul ini berfungsi meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur dalam suatu bisnis,seperti;
perencanaan produk, material routing, pemantauan produksi harian, dan pembuatan Bill of Materials.
Sistem ERP yang baik memungkinkan modul manufaktur untuk diintegrasikan dengan barcode atau RFID
scanner

16
BAB III

1.KONSEP BISNIS YANG SAYA LAKUKAN

Bisnis Online Shop Botol minuman


Dalam menjalankan Usaha atau bisnis botol minuman yang lagi Hitz dikalangan anak muda
maupun orangdewasa ini pasti memberi peluang untuk dijadikan bisnis menjanjikan.
Pastinyabanyakorang yang mencari olshop botol yang bagus terpercaya serta yang pastinya yaitu harga
yang terjangkau. Olshop botol ini sangat digemari karena memiliki begitu banyak model yang modis dan
kelihatan keren untuk dibawa berpergian seperti ke sekolah, kuliah, ke kantor ataupun pergi berlibur.

KONSEP BISNIS YANG AKAN DITERAPKAN


1)E-Business Type

Dalam usaha botol minuman ini saya menerapkan alat-alat elektronik seperti Laptop dan
Handphone agar komunikasi menjadi lebih mudah karena konsumen tidak hanya terdapat dari kota
dimana kita tinggal tapi juga dari luar kota. Maka kita harus menjalin komunikasi yang lancar agar tidak
ada kesalahan pemesanan.

2) Content

Untuk menarik perhatian konsumen maka kita harus membuat konsep atau konten yang
membuat para konsumen tertarik untuk membeli produk yang dijual. Konsumen tentuny membutuhkan
barang yang berkualitas dan bagus. Kita bisa membuat foto botol yang mencari agar konsumen ingin
membeli produk yang kita jual tetapi foto tersebut harus sesuai dengan barang yang akan dijual agar
tidak mengecewakan konsumen.

3) Acces Channels

Dengan meletakkan online shop tersebut diberbagai applikasi penjualan online dan media social
sebagai alat untuk mempromosikan serta membuat situs web online shop agar dapat diakses oleh
konsumen untuk memudahkan menemukan online shop tersebut.

4) Community

Dengan banyaknya penyuka botol minuman yang bisa dibawa-bawa mulai dari
kalangan muda hingga yang berumur sekalipun, maka pastinya mereka mengingkan botol yang
bagus bagus untuk dipakai setiap harinya, maka mereka akan mencari online shop botol

17
minuman yang memiliki kualitas bagus namun harga terjangkau agar mereka bisa membeli
botol- botol yang mereka inginkan untuk mereka bawa kekantor maupun kesekolah.

2.BENTUK APLIKASI YANG AKAN MEMBANTU BISNIS SAYA

Adapun aplikasi yang akan saya gunakan dalam membantu dalam memajukan bisnis saya yaitu
saya akan menggunakan aplikasi Odoo. Odoo merupakan software atau sistem aplikasi manajemen
source yang mudah digunakan dan diintegrasi yang memadukan proses manusia dan teknologi.Aplikasi
ini sangat membantu saya dalam menjalankan bisnis yang sedang saya kembangkan,sebab dalam odoo
ini terdapat berbagai macam aplikasi atau fitur yang dapat dijadikan sebagai pendukung dalam
menjalankan bisnis kita.Diantaranya seperti e- commerce,manufacturing,penjualan,crm,accounting dan
lain sebagainya.Selain memiliki fitur yang lengkap aplikasi odoo ini juga memiliki dukungan komunikasi
dari berbagai komunitas,memiliki teknologi terbaru dan modern yang terus menerus dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan teknologi.Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan yang paling penting tersedia
secara gratis selama 15 hari jika kita menggunakan fitur yang lebih dari satu.Namun gratis selamanya
jika kita hanya menggunakan satu fitur saja. Adapun bentuk fitur yang saya gunakan dalam
mengembangkan bisnis saya yaitu E-Commerce, E-Commerce adalah aktivitas penyebaran, penjualan,
pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti
internet dan jaringan komputer. Arti E-commerce (Electronic Commerce) dapat juga didefinisikan
sebagai aktivitas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolahan digital dalam melakukan
transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah, dan mendefenisikan kembali hubungan antara penjual
dan pembeli.Secara sederhana pengertian E-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas transaksi jual-
beli barang, servis atau transmisi dana atau data dengan menggunakan elektronik yang terhubung
dengan internet. Aplikasi E- Commerce digunakan untuk membuka sebuah toko online dan berdagang
didalam sebuah aplikasi dan memudahkan pedagang menjual barang dagangannya kepada
konsumen,Menurut saya aplikasi ini cocok digunakan untuk bisnis yang saya jalani karena e-commerce
merupakan applikasi online yang bisa melakukan aktivitas penyebaran penjualan,pembelian serta
pemasaran secara online. Tentu ini berguna untuk kemajuan bisnis yang saya jalani.

18
BAB IV

1.TANTANGAN DARI KONSEP BISNIS YANG SAYA JALANI

Hal ini disebabkan karena banyaknya bisnis online yang merambat dan menjanjikan membuat
banyak orang menjalankan bisnis tersebut ada saja konsumen yang cukup jahil ketika memesan sebuah
produk. Jika kitk tidak jeli dalam memiliki sistem, bisa saja konsumen yang memesan produk kemudian
tiba-tiba membatalkan tanpa persetujuan kita. Akibatnya bisa fatal jika barang sudah dikirim ketempat
tujuan.Semakin besar bisnis yang kita geluti, maka kemungkinan untuk duplikasi atau meniru produk
kita akan semakin banyak.Suka atau tidak suka, hacker juga bisa mengancam keberadaan sistem yang
kita tanam pada bisnis online. bahaya apabila seorang hacker hanya meretas keamanan dan mengganti
tampilan situs dengan gambar yang tidak senonoh. Selain itu, yang lebih berbahaya adalah ketika hacker
mencuri berbagai informasi tentang rahasia bisnis Anda dan menyebarkan malware perkembangan yang
cepat memaksa pelaku usaha untuk mempelajarinya dengan cepat. Misalnya, pada era smartphone
sistem delivery order lebih laku dengan sejumlah aplikasi dibandingkan dari situs Bisnis online memaksa
kita untuk terus menatap layar komputer atau ponsel dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal
tersebut juga bisa merubah kebiasaan pola makan yang kita miliki. Pola makan yang tidak benar, akan
menyebabkan orang cenderung mudah sakit sehingga akan kesulitan untuk mendapatkan keuntungan.
Jika tidak kuat dalam manajemen uang, maka dia akan cenderung mengalami perubahan gaya hidup.
Sejatinya perubahan gaya hidup jika dilakukan secara konsumtif akan menghambat pelaku usaha. Sebab,
pad akhirnya uang tidak akan bisa diputar untuk usaha lain dan habisdengan gaya hidup pelaku usaha.

2. CARA MENGHADAPI/MENGATASI TANTANGAN DALAM BISNIS


1) Menggunakan strategi yang tepat. Misalnya, saya bisa mencari peluang bisnis yang
tidak banyak dipikirkan oleh kompetitor. Cara lainnya adalah dengan memiliki ide dan
menuangkannya ke dalam pelayanan, atau kreasi produk.dalam beberapa lama
konsumen tidak konfirmasi pembelian.
3) Menyebarkan info bahwa bisnis saya dijalankan pada satu pintu, situs yang resmi.
4) Memasang dan sering melakukan pengawasan terhadap internet.
5) Saya akan cepat update informasi terkini.
6) Memiliki stok yang banyak dari setiap musim, atau cepat beralih dengan produk yang
sesuai musim.
7) Tetap menyediakan jam makan secara teratur.
8) Mengalihkan keuntungan dengan usaha lain.

19
PENUTUP

KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil,E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik seperti compute dan internet. E-business
sangat membantu dalam pembuatan bisnis yang ingin saya bua dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.

20

Anda mungkin juga menyukai