Psikologi Faal
NIM : 19410080
Kelas : Psikologi C
Kontrol Gerakan
A. Otot Rangka
A1) Anatomi
- Otot rangka terdiri atas dua jenis serat rangka otot, yaitu serat-serat otot
ekstrafausal serta serat-serat otot intrafausal
- Serat-serat otot ekstrafausal disarafi oleh akson-akson neuron motorik alfa yang
dimana kontraksi otot ini memberikan gaya gerak pada otot, sedangkan serat-
serat otot intrafausal disarafi oleh dua akson yaitu akson sensoris dan akson
motorik
- Serat otot intrafausal berada di dalam gelondong otot sedangkan serat otot
ekstrafausal berada diluarnya.
- Wilayah sentral serat otot intrafusal mengandung ujung-ujung sensoris yang
peka terhadap perentangan yang diberikan kepada serat otot
- Akson tunggal termyelinasi dari neuron motorik alfa mensarafi beberapa serat
otot ekstrafausal
- Otak dan urat saraf tulang belakang mencangkup beberapa sistem motorik berbeda,
masing-masing dapat secara bersamaan mengontrol jenis gerakan tertentu
C1) Organisasi Korteks Motorik
- Korteks motorik primer terletak di girus prasentral. Aktivasi neuron-neuron
menyebabkan gerakan dibagian tertentu dan artinya korteks motorik primer
menunjukkan organisasi somatotopik.
- Sirkuit neuron kompleks terletak di antara neuron-neuron individual di korteks
motorik primer dan neuron-neuron motorik di urat saraf tulang belakang yang
menyebabkan unit-unit motorik berkontraksi
- Korteks asosiasi frontal adalah korteks masukan utama dari korteks motorik
primer
- Apraksia adalah kerusakan korteks frontal atau parietal di sisi kiri otak yang
dapat menimbulkan kecacatan yang mengacu pada ketidakmampuan meniru
gerakan atau melakukan gerakan sebagai respons terhadap intruksi lisan atau
ketidakmampuan menunjukkan gerak yang dilakukan menggunakan perkakas
atau peralatan yang dikenali
- Ada 4 jenis, yaitu :
Apraksia tungkai mengacu pada masalah gerakan lengan, tangan dan
jari dan kerusakan hemisfer parietal kiri menjadi penyebab apreksia
kedua tangan, tetapi kerusakan yang kanan tidak menimbulkan efek
yang sama
Apraksia oral mengacu pada masalah gerakan otot yang digunakan
untuk berbicara dan disebabkan oleh lesi hemisfer kanan, terutama
lobus parietal kanan. Penderita kelainan ini kesulitan menggambar
dan membangun sesuatu dari unsur-unsurnya, misalnya balok mainan
Apraksia agrafia mengacu pada jenis tertentu cacat menulis
Apraksia konstruksional mengalami kesulitan dengan tugas yang
melibatkan persepsi spasial seperti mengikuti peta.
Penyakit Hutington
Penyakit huntington disebabkan oleh degenerasi nukleus
kaudata dan putamen, terutama neuron GABAergenik dan
aseltikolinerhenik. Penyakit huntington menyebabkan gerakan
tidak terkontrol
Penyakit huntington merupakan penyakit turunan yang
disebabkan oleh sebuah gen dominan pada kromosom 4
Serebelum
Serebelum adalah bagian penting sistem motorik. Didalamnya
terkandung sekitar 50 miliar neuron, ketika serebelum russak
maka gerakan akan tersentak, kacau dan tidak terkoordinasi
Lobus flokulonodular merupakan sebuah wilayah di serebelum
yang terlibat dalam kontrol refleks gerakan postur. Lobus
flokulonodular terletak di ujung kaudal serebelum, serta
menerima masukan dari sistem vestibular. Kerusakan lobus
flokulonudar atau vermis menyebabkan gangguan postur dan
keseimbangan
Vermis merupakan bagian serebelum yang terletak di garis
tengah, menerima informasi somatosensoris dan membantu
mengontrol saluran-saluran vestibulospinal dan retikulospinal
melalui sambungannya dengan nukleus fastigial
Nukleus fastigial adalah salah satu nukleus serebelum dalam
yang terlibat dalam kontrol gerakan oleh saluran-saluran
retikulospinal dan vestibulospinal.
Zona intermediate dikorteks serebelum menjulurkan akson ke
nukleus interpose, yang kemudian menjulurkan akson ke
nukleus merah. Kerusakan zona intermediate menimbulkan
cacat gerakan yang dikontrol oleh sistem rubrospinal
Formasi Retikular
Formasi retikular terdiri atas sejumlah besar nukleus yng
terletak di inti medula, pons, dan otak tengah dan berperan
dalam kontrol postur, dan perpindahan tempat