Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CA COLOREKTAL

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas


mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengampu : Ns. Ririn Afrian Sulistyawati, M.Kep

DISUSUN OLEH:
NAMA :KADEK YUNITA DEWI
KELAS : S18D
NIM : S18185

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019/2020
KASUS 1

Ny. M (59 tahun) datang ke rumah sakit dengan keluhan kram di perut bagian bawah, kondisi
fisik lemah dan pucat. Pasien bingung dan cemas karena mengalami diare dan tidak kunjung berhenti.
Pasien juga mengeluh sudah 10 hari fesesnya berdarah. Hasil pemeriksaan Hb 10 g/dL. Susunlah
asuhan keperawatan pasien (analisa data – intervensi keperawatan). Diagnosa min 2.
A. ANALISA DATA

Nama Klien :Ny. M No. Register : 123


Umur : 59 tahun Diagnosa Medis :-
Ruang Rawat : Paviliun Asri 3 Alamat : Mojosongo
TGL/ DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI DIAGNOSA
JAM KEPERAWATAN

17/03/ DS : Nyeri akut Agen cidera Nyeri akut b.d agen


20  Klien mengatakan fisiologis cidera fisiologis,

08.00 perutnya sangat sakit. dibuktikan dengan


tanda mayor :
WIB  Klien mengatakan nyeri
pasien tampak
pada perut bagian
meringis, gelisah,
bawah.
bersikap waspada,
 Klien mengatakan
dan frekuensi nadi
perutnya bertambah meningkat
sakit saat bergerak (D.0077).
 Pasien mengatakan
Skala nyeri 6.
 Klien mengatakan nyeri
hilang timbul
DO :
 Klien tampak meringis
kesakitan.
 Klien tampak gelisah
 TTV :
HR=105/ menit
-      
17/03/ DS : Diare Proses infeksi Diare b.d proses
20  Pasien mengatakan infeksi dibuktikan

13.00 diare berkepanjangan dengan tanda


mayor : defekasi
WIB lebih dari 3 hari.
lebih dari tiga kali
DDO :
dalam 24 jam, feses
 Klien tampak lemah
lembek atau cair
 Klien tampak tidak
bersemangat. (D.0020)
-   
17/03/ DS : Intoleransi Kelemahan Intoleransi aktivitas
20  Pasien mengatakan aktivitas b.d kelemahan,

13.30 lelah, lemas. dibuktikan dengan


pasien mengeluh
WIB DO :
lelah, frekuensi
 Pasien tampak pucat
jantung meningkat
 Nadi = 105 x/menit.
>20 % (D.0056).

17/03/ DS Risiko - Risiko perdarahan


20  Pasien mengatakan perdarahan dibuktikan dengan

14.00 sudah 10 hari feses proses keganasan


(D.0012).
WIB berisi darah. 
DDO :
 Pasien tampak pucat
dan lemah.
 Hb = 10 g/dL.

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis, dibuktikan dengan tanda mayor : pasien tampak
meringis, gelisah, bersikap waspada, dan frekuensi nadi meningkat.
2. Diare b.d proses infeksi dibuktikan dengan tanda mayor : defekasi lebih dari tiga kali dalam
24 jam, feses lembek atau cair.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, dibuktikan dengan pasien mengeluh lelah, frekuensi
jantung meningkat >20 %.
4. Risiko perdarahan dibuktikan dengan proses keganasan.

C. RENCANA KEPERAWATAN
JAM/ DX. KEP KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD
TGL
17/03/2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan MANAJEMEN NYERI ^__^
0 agen cidera intervensi keperawatan (I.08238) :

08.00 fisiologis, selama 1x24 jam, maka 1. Identifikasi lokasi,


dibuktikan
WIB Tingkat Nyeri menurun karakteristik, durasi,
dengan tanda
dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
mayor :
1. Keluhan nyeri cukup intensitas nyeri.
pasien tampak
menurun (4). 2. Identifikasi skala nyeri.
meringis,
gelisah,
2. Meringis, menurun 3. Pemberian teknik

bersikap (5). nonfarmakologis :


waspada, dan 3. Gelisah cukup kompres air dingin,
frekuensi nadi menurun (4). terapi pijat.
meningkat. 4. Frekuensi nadi 4. Kontrol lingkungan :
membaik (5). suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan.
5. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri.
6. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
7. Kolaborasikan
pemberian analgetik
dengan dokter.
Diare b.d Setelah dilakukan MANAJEMEN DIARE ^__^
proses infeksi intervensi keperawatan (I.03101) :
dibuktikan selama 2x24 jam, maka 1. Identifikasi penyebab
dengan tanda
Eleminasi Fekal diare.
mayor :
membaik dengan kriteria 2. Monitor warna,
defekasi lebih
hasil : volume, frekuensi, dan
dari tiga kali
1. Kram abdomen, konsistensi feses.
dalam 24 jam,
feses lembek
cukup menurun (4). 3. Berikan asupan cairan

atau cair. 2. Konsistensi feses, oral larutan oralit.


membaik (5). 4. Berikan cairan
3. Frekuensi defekasi, intravena.
cukup membaik (4). 5. Ambil sampel darah
4. Peristaltik usus, untuk pemeriksaan
sedang (3). darah lengkapdan
elektrolit.
6. Ambil sampel feses
untuk pemeriksaan.
7. Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas.
Intoleransi Setelah dilakukan MANAJEMEN ENERGI ^__^
aktivitas b.d intervensi keperawatan (I.05178) :
kelemahan, selama 2x24 jam, maka 1. Identifikasi gangguan
dibuktikan
Toleransi Aktivitas fungsi tubuh yang
dengan pasien
meningkat dengan mengakibatkan
mengeluh
kriteria hasil : kelelahan.
lelah,
1. Frekuensi nadi 2. Monitor lokasi dan
frekuensi
jantung
menurun (2). ketidaknyamanan

meningkat >20 2. Keluhan lelah cukup selama melakukan


%. menurun (4) aktivitas.
3. Perasaan lemah 3. Lakukan latihan gerak
menurun (5) pasif dan/aktif.
4. Kekuatan tubuh 4. Anjurkan tirah baring.
bagian bawah cukup 5. Kolaborasi dengan ahli
meningkat (4) gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
Risiko Setelah dilakukan PENCEGAHAN ^__^
perdarahan intervensi keperawatan PERDARAHAN
dibuktikan selama 2x24 jam, maka (I.02067) :
dengan proses
Tingkat Perdarahan 1. Monitor tanda dan
keganasan
(L.02017) menurun gejala perdarahan.
dengan kriteria hasil : 2. Monitor nilai
1. Suhu tubuh menurun hematokrit/hemoglobin
(5). sebelum dan setelah
2. Hemoglobin membaik kehilangan darah.
(5). 3. Pertahankan bed rest
3. Kolitis membaik (5). selama perdarahan.
4. Tekanan darah 4. Jelaskan tanda dan
membaik (5). gejala perdarahan.
5. Anjurkan meningkat-
kan asupan cairan.
6. Anjurkan meningkat-
kan asupan makanan
dan vitamin K.
7. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan.
8. Kolaborasi pemberian
produk darah.
9. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai