Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA KASUS DHF &
DSS
UKHS
PENGERTIAN

Merupakan kondisi dimana


penderita mengalami deficit
Penyakit infeksi yang
volume cairan akibat dari
disebabkan oleh gigitan
meningkatnya permeabilitas
nyamuk Aedes yang
atau kemampuan yang
terinfeksi arbo virus/virus
dimiliki zat/membrane
dengue yang jika mengalami
partikel menenmbus kapiler
keterlambatan penanganan
pembuluh darah sehinga
akan mengakibatkan Dengue
penderita menalami syok
syok Sindrom (DSS)
hipovolemik dan kegegalan
sistem organ

DHF (DENGUE HEMORRAGIC Fever) DSS (Dengue syok Sindrom)


KLASIFIKASI DHF
Demam mendadak 2-7 hari, gejala
Derajat 1

tidak khas, uji torniquet positif

Gejala derajat 1 yang ditambah


Derajat 2

dengan perdarahan yang lainnya

Kegagalan sirkuasi, nafas cepat lemah, TD


Derajat 3

menurun ≥ 20 mmHg, akral dingin, lembab dan


gelisah

Nadi tidak teraba, DSS dengan nadi


Derajat 4

dan tekanan darah tidak terukur


ETIOLOGI

Virus dengue, termasuk genus flavivirus, keluarga flaviridae

terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.

Semuanya ada di Indonesia dengan DEN-3 terbanyak


PATOFISIOLOGI

Virus dengue masuk dalam tubuh mll gigitan nyamuk aedes


aegpti bereaksi dengan antibody komplek virus antobody
aktivasi sistem complement pelepasan C5, C3a, C5a 
melepaskan histaminmediator peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah  plasmamengilang mll endotel

Trombositopenia menurunnya fungsi trombosit dan faktor


koagulasi (protrombin, faktor V,Vii,IX,X dan fibrinogen)
perdarahan hebatsal gastrointestinal
PATOFISIOLOGI
Peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah,
menurunnya volume plasma,
hipotensi, trombositopenia
dan diathesis hemoragik.
Renjatan terjadi secara akut.

melalui endotel d. Nilai


hematokrit
dinding
meningkat
pembuluh darah
bersamaan
dan mengalami dengan
hypovolemik. hilangnya plasma
MANIFESTASI KLINIS
 Demam tingi 2-7 hri
 Perdarahan bawah kulit: petekie, ekimosis,
hematoma,epistaksis, hematemesis, melena,
hematuri , purpura, perdarahan, konjungtiva anemis,
epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, perdarahan
gusi, hematemesis, melena
 Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
 Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati
 Sakit kepala
 Pembengkakan sekitar mata
 Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
 Tanda-tanda renjatan/syok (sianosis, kulit lembab dan
dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary
refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Uji rumple leed/tourniquet positif
yang dapat


Darah lengkap : hemokonsentrasi
dilakukan (hematokrit meningkat 20% atau
untuk lebih), trombositopenia
(100.000/mm3 atau kurang)
menentukan ●
Serologi : uji HI (hemoaglutination
adanya inhibition test) dipakai untuk
menentukan adanya infeksi virus
infeksi virus dengue
dengue ●
Rontgen thoraks : effusi pleura
adalah :
PENATALAKSANAAN
 Minum banyak sedikit demi sedikit, 1,5 - 2 liter/24
jam atau 1 sendok makan tiap 3-5 menit.
 Minuman berupa air teh manis, sirup, susu, sari
buah, soft drink, atau oralit.
 Terapi simptomatik  Kolaborasi pemberian
antipiretik jika terdapat demam
 Terapi Supportif  Pemberian cairan intravena
kristalloid : RL/Asering/NaCl 0,9%
 Kolaborasi pemberian cairan melalui intravena,
dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum
dan nilai hematokrit cenderung meningkat.
PENGKAJIAN
Keluhan utama  panas tingi dan
lemah
Lingkungan—lingkungan
Demam tingi disertai menggigil yang
turun pada hari 3-7 (fase kritis), lemah kurang bersih dan banyak
genangan air dan gantungan
Batu, pilek, nyeri telan baju

Mual, muntah, anoreksia

Diare, konstipasi, melena


hematemesis pd grade IV
Output urin sedikit dan
sakit kepala, nyeri otot, dan
Hematuria pada grade IV
persendian, nyeri ulu hati

Perdarahan kulit dan gusi (grade II-


IV),
PEMERIKSAAN FISIK
Peningkatan hematokritPengentalan darah  TD menurun, sistolik smp dg
suplay darah ke otak berkurangPenurunan
kesadaran pada grade III dan IV
80mmHg atau kurang

Nadi lemah dan kecil  grade Suhu > 37,5°c


III; tidak teraba  grade IV
Konjungtiva anemis
Nyeri tekan abdomen,hepatomegali,
perubahan bising usus
Epistaksis dan perdarahan
telinga grade II,III,IV
Akral dingin, tampak sianosis
pada kulit atau tidak Mukosa mulut kering,
perdarahan gusi dan nyeri telan
Petekie muncul secara spontan dan uji
torniquet, turgor kulit menurun (cubitan
kulit perut kembali lambat), lembab
Ronkhi pada grade III dan IV
DIAGNOSA KEPERAWATAN DHF
DHF DSS

 Resiko perdarahan
 Hipovolemia b.d. Peningkatan
dibuktikan dengan gangguan permeabilitas kapiler
koagulasi, ganguan ditandai dengan nadi lemah,
gasrointestinal TD menurun, turgotr kulit
menurun, mukosa
 Resiko perfusi perifer tidak
kering,volume urin menurun,
efektif dibuktikan
hematokrit meningkat
dengan ...
 Hipertermi b.d. Dehidrasi,
 Resiko defisit nutrisi proses penyakit ditandai
dibuktikan dengan... dengan suhu tubuh diatas
 Nyeri akut b.d. .... normal
 Nausea b.d. ....  Jk terdapat efusi pleura 
 Hipertermi b.d. ... gangguan pertukaran gas
LUARAN KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai