Disusun oleh:
Gigin Arya Lugina (11950100)
Hana Sakinah Bilqist (1195010056)
Ina Rosalina (11950100)
Jatmika Aji Santika (11950100)
Kamilia Fatimah Zahra (11950100)
Kautsar Fahturoyyan (11950100)
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen pengampu study ilmu kalam
Ibu Siti Aminah Sahal, yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya
kepada kami, sehingga kami dapat bersemangat dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber bacaan, pengetahuan yang kami ketahui,
berbagai buku serta dari sumber lainnya yang relevan dalam bahasan ini dengan
segala keterbatasan kami, sehingga masih banyak kekurangan-kekurangan di
dalam pembahasan ini.Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat disajikan dengan lebih
baik dan lengkap.
Semoga makalah ini dapat menambah informasi, pengetahuan dan wawasan bagi
penulis dan pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah peradaban islam memiliki arti yang sangat penting dan tidak bisa
kita abaikan begitu saja. Karena dengan sejarah kita bisa mengetahui apa yang
telah terjadi pada zaman sebelum sekarang dan juga kita bisa mengerti bagaimana
pemerintahan pada zaman nabi sampai pada khulafaur rasyidin. Kaum muslim
mulai dipimpin oleh seorang khalifah semenjak wafatnya nabi untuk
menggantikan kedudukan nabi sebagai pemimpin umat dan pemimpin negara.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, status sebagai Rasulullah tidak dapat
diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), tetapi kedudukan
beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya.
Orang itulah yang dinamakan “Khalifah” artinya yang menggantikan Nabi
menjadi kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan
petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum Agama Islam.
B. Rumusan Masalah
ISI
1
BAB II
PEMBAHASAN
Biografi Abu Bakar Ash-Shidiq
Nama Abu Bakar yang sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir
bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin
Ghalib bin Fihr alQuraisy at-Taimi. Ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti
Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim.
Abu bakar adalah seorang yang betubuh kurus, berkulit putih, kedua
pelipisnya tipis, pingganya juga kecil, wajahmya selalu berkeringat, matanya
hitam,keningnya lebar.
Sedangkan akhlaknya, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh
pendirian, selalu memiliki ide-ide cemerlang,bertoleransi, penyabar, dan sifat
positif lainnya.
Abu bakar adalah orang yang pertama masuk islam setelah khadijah.
Keislamannya membawa banyak manfaat besar terhadap islam dan kaum
muslimin, karena kedudukannya yang tinggi serta semangat dan kesungguhannya.
Dengan keislamanya banyak tokoh-tokoh masyhur yang masuk islam.
2
dan kekuasaan Persia. Adapun untuk menghadapi Romawi, Abu Bakar memilih
empat panglima Islam terbaik untuk memimpin beribu-ribu pasukan di empat
front, yaitu Amr bin Al-Ash di front Palestina, Yazid bin Abi Sufyan di front
Damaskus, Abu Ubaidah di front Hims, dan Syurahbil bin Hasannah di front
Yordania. Empat pasukan ini kemudian dibantu oleh Khalid bin Walid yang
bertempur di front Siria.
Faktor keberhasilan Abu Bakar yang lain adalah dalam membangun pranata
sosial di bidang politik dan pertahanan keamanan. Keberhasilan tersebut tidak
lepas dari sikap keterbukaannya, yaitu memberikan hak dan kesempatan yang
sama kepada tokoh-tokoh sahabat untuk ikut membicarakan berbagai masalah
sebelum ia mengambil keputusan melalui forum musyawarah sebagai lembaga
legislatif. Hal ini mendorong para tokoh sahabat, khususnya dan ummat Islam
umumnya, berpartisipasi aktif untuk melaksanakan berbagai keputusan yang
dibuat.
Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa dan merupakan satu
kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah
penghimpunan Al-Qur'an. Abu Bakar Ash-Shiddiq memerintahkan kepada Zaid
bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur'an dari pelepah kurma, kulit binatang dan
dari hafalan kaum muslimin. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk menjaga
kelestarian Al-Qur'an setelah syahidnya beberapa orang penghafal Al-Qur'an pada
perang yamamah. Umar lah yang megusul pertama kali pada penghimpunan Al-
3
Qur'an ini. Sejak itulah Al-Qur'an dikumpulkan dalam satu mushaf. Inilah untuk
pertama kalinya Al-Qur'an dihimpun.
Abu bakar wafat pada hari senin di malam hari, ada yang mengatakan
beliau wafat ba’da maghrib di bulan jumadil akhir tahun 13H, setelah beliau sakit
selama 15 hari. Masa kekhalifahannya berlangsung selam 2 tahun 3 bulan, dan
beliau wafat pada usia 63 tahun.
1
Amru Khalid, khulafaur Rasul, Terj. Farur Mu’is “Jejak Para Khalifah”, (Solo:Aqwam, 2007), h.69
2
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, jilid 2,( Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
1993),hal.38.
4
Anak-anaknya yang lain adalah Fathimah, ‘Ashim, Abdurrahman al-Akbar,
Abdurrahman al-Ausath, dan Abdurrahman al-Ashghar. Setelah menjadi khalifah,
Umar juga menikah dengan Ummu Kultsum putri Ali bin Abi Thalib dan Fatimah
az-Zahra.
5
barang dagangan mereka. Dan kadang hewan dari peternakan juga menjadi
barang yang diperdagangkan.5Adapun dalam bidang industry yaitu,
industri besi, kayu, pertenunan, pembuatan senjata, dll. Namun saat itu
bidang industri ini sangat lemah dan sedikit peranannya.
Pada masa Umar bin Khaththab pernah terjadi masa paceklik atau
disebut dengan amur ramadah yang terjadi hanya di Hijaz, akibatnya
makanan-makanan menjadi langka, namun beliau tidak mematok harga
tertentu untuk makanan tersebut, bahkan sebaliknya Umar mendatangkan
makanan dari Mesir dan Syam ke Hijaz.6
b. Kehidupan Moral dan Sosial
Masa pemerintahan Umar bin Khathab merupakan masa gemilang bagi
perkembangan dan kemajuan agama Islam. Prestasi yang dicapai meliputi
banyak bidang, seperti bidang perluasan wilayah, penataan administrasi
negara, bidang perekonomian, keamanan dan ketertiban masyarakat, dan
sebagainya. Untuk mengungkapkan prestasi, bahkan ada yang mengatakan
bahwa Umar bin Khathab sebagai pendiri Negara Islam7, tujuan utama dari
pendirian Negara Islam tersebut adalah untuk memperkuat akidah, bukan
memperluas wilayah semata.
Prestasi pada masa Umar bin Khaththab:
Perluasan Wilayah
Bidang Kemiliteran
Meningkatkan Administrasi Negara
Penanggalan Hijriyah
Perluasan Masjid Nabawi
Mengumpulkan Orang-orang untuk Melaksanakan Tarawih
6
Abu Bakar. Sesaat setelah masuk Islam, ia sempat mendapatkan siksaan dari
pamannya Hakam Bin Abil Ash.
Khalifah Usman bin Affan ikut berhijrah bersama istrinya ke Abessinia dan
termasuk Muhajir pertama ke Yatsrib. Ia termasuk orang yang saleh beribadah
dan bersosial. Siang hari ia gunakan untuk Shaum dan malamnya untuk shalat .
Ia sangat gemar membaca Alquran sehingga Khalid Muh khalid menulis bahwa
untuk salat dua rakaat saja Utsman menghabiskan waktu semaleman karena
banyaknya ayat Alquran yang dibaca, bahkan Khalifah Utsman wafat dengan
Alquran berada di pangkuannya. Kesalehan sosialnya terbukti dengan membeli
telaga milik Yahudi seharga 12 Dirham dan menghibahkannya kepada kaum
muslimin pada saat hijrah ke Yatsrib. Setiap hari jumat Utsman bin Affan
membebaskan seorang budak laki-laki dan budak perempuan.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW Utsman bin Affan mengikuti beberapa
peperangan di antaranya perang Uhud, perang Khaibar, pembebasan kota Mekah,
perang Thaif, Hewazin dan Tabuk.
7
Visi dan misi khalifah Utsman bin Affan
Dalam sebuah pidato Usman pernah mengingatkan beberapa hal penting:
1. Agar umat Islam selalu berbuat baik sesuai kemampuan sebagai
bekal menghadapi hari kematian.
2. Agar umat Islam Jangan terperdaya kemewahan hidup dunia yang
penuh kepalsuan sehingga membuat mereka lupa kepada Allah.
3. Agar umat Islam mau mengambil pelajaran dari masa lalu dan
mengambil yang baik dan menjauhkan yang buruk.
4. Sebagai khalifah ia akan melaksanakan perintah Alquran dan Sunnah
Rasul.
5. Sebagai khalifah ia akan membuat hal-hal baru yang membawa kepada
kebajikan dan umat Islam boleh mengkritik nya bila ia menyimpang
dari ketentuan hukum.
Pada masanya wilayah kekuasaan negara Madinah dibagi menjadi 10
provinsi, setiap Amir atau gubernur atau wakil khalifah di daerah untuk
melaksanakan tugas administrasi pemerintahan. Setiap amir diangkat dan
diberhentikan oleh khalifah.
8
pemimpin agar tidak terjadi kekacauan lagi, akhirnya Ali bersedia menjadi
khalifah.
Ia dibai’at oleh mayoritas rakyat dari kaum muhajirin dan kaum anshar serta
para tokoh sahabat.
Salah seorang tokoh yang menolak untuk membai’at Ali adalah Muawiyah
bin Abi Sufyan, keluarga Utsman dan Gubernur Syam. Alasannya karena Ali
bertanggung jawab atas terbunuhnya Utsman.
9
menggunakan Al-Qur’an. Akhirnya, terjadi peristiwa Tahkim yang secara politis
khalifah Ali mengalami kekalahan, karena Abu Musa Al-Asy’ari sebagai wakil
khalifah menurunkan Ali sebagai khalifah, sementara Amr bin Ash tidak
menurunkan Muawiysh sebagai gubernur Suriah, bahkan menjadikan
kedudukannya setingkat dengan khalifah.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ISI
11
DAFTAR PUSTAKA
Al Atsari, Abu Ihsan. 2004. Al Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafa’ur Rashidin.
Jakarta: Darul Haq.
iv