Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum alat perkakas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
• Hand tools, seperti : Reamer, Spanner, Screwdriver, Pliers, etc.
• Power tools, seperti : Grinder Electric, Drill Electric, etc.
• Measuring tools, seperti : Steel ruler, Sliding ruler, Micro meter, Dial test
indicator, etc. Dimana semua alat perkakas tersebut mempunyai fungsi dan kegunaannya
masing-masing. Selain itu kita harus menggunaka alat tersebut dengan cara yang benar,
karena penggunaan yang tidak benar akan menimbulkan bahaya yang dapat melukai
penggunanya. Dan juga peralatan tersebut juga memerlukan perawatan yang tepat untuk
menjaga dan mengetahui kondisi peralatan sebelum pemakaian.
Dalam pembahasan di buku ini hanya dibahas mengenai hand tools. Disini akan di bahas
mengenai macam-macam hand tool, fungsi dan cara penggunaannya serta cara pencegahan atau
prosedur pemakaiannya dengan baik.

B. DESKRIPSI SINGKAT.
Mata diklat ini membahas mengenai Hand Tools, Power Tool dan Measuring
Tools.

C. KOMPETENSI DASAR
Setelah selesai pembelajaran ini peserta dapat memahami aplikasi dari Tool Equipment.

D. INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat :
• Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan dari jenis-jenis hand tools.
• Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan dari jenis-jenis power tools
• Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan dan jenis-jenis measuring tols

1
2
BAB II

HAND TOOLS

A. WRENCH (SPANNER)
Secara umum digunakan untuk :
- Mengencangkan / mengeraskan mur dan baut
- Membuka dan mengendorkan baut
Karena bentuk mur dan baut bermacam-macam dan posisinya pun tidak selalu rata serta
tempatnya yang mungkin sempit maka dipilih jenis kunci yang sesuai dengan bentuk,
kedudukan atau posisi baut maupun fungsinya.
Jenis – jenis spanner digolongkan sebagai berikut :
- Berukuran metris dan british
- Tanpa pengukur moment dan ada yang memakai pengukur momen (torque meter)
- Ada yang pemegang luar (Open End)
- Box End
- Combination
- Angle head open end
- Dll

Material dan Proses :


Umumnya kunci-kunci pas (spanner) di buat dari bahan Chroom Vanadium Steel. Di buat
dengan proses ditumbuk atau dipress dalam keadaan panas menggunakan setakan.

Jenis – Jenis Spanner (kunci pas) :


- Open End Type (standard and angle head model )
Untuk penggunaan yang umum, dengan tempat yang cukup digunakan standart model.
Sedangkan untuk posisi yang sempit digunakan Angel head model. Adapun ukurannya
adalah ¼” – 5/16”, 5/16” – 3/8” and 6 – 7 mm, 8 -9 mm, etc.

3
Gambar 1. Open End Type
- Box End Type ( Ring Type )
Ujung-ujungnya tertutup berupa ring. Penggunaannya lebih aman, dan tidak mudah lepas.
Adapun ukurannya sama dengan jenis open end

Gambar 2. Box End Type

- Combination Type
Tipe ini mempunyai ujung seperti jenis end box dan jenis open end. Tipe jenis ini adalah
kombinasi dari jenis open end dan end box. Secara umum penggunaannya adalah sama
dengan penggunaan jenis open end maupun box end

Gambar 3. Combination Type

4
- Ratchet Type or Socket Wrenches Type
Menggunakan ratch-ratch (pal) pada waktu diputar, dengan kunci pas biasa. Sekrup
pengatur dapat disetel sesuai lebar mur yang akan dikencangkan /dikendorkan. Lebar kunci
umumnya dengan kapasitas ½” – 2 ½”.

Gambar 4. Ratchet Type or Socket Wrenches Type

- Adjustable wrench Type (Kunci Inggris)


Digunakan untuk pengikat mur /baut yang lebih kokoh dibandingkan bila diputar ke kanan
socket ikut berputar dan mengencangkan mur/baut, dan bila diputar sebaliknya tidak ikut
berputar. Lebih praktis dapat digunakan pada tempat yang sempit di mana jarak untuk
memutar lengan sangat terbatas.

Gambar 5. Adjustable Wrench Type

- Pipe wrench Type


Digunakan untuk memutar pipa pada waktu pemasangan atau pembongkaran saluran pipa.

5
Kapasitas atau lebar mulut kunci yang bervariasi.

Gambar 6. Pipe wrench Type

- Chain Wrench Type


Digunakan untuk memutar pipa, mengencangkan/melepas sambungan ulir pipa dan
sebagainya pada waktu pekerjaan pipa.
Kapasitas antara 4” – 8”

Gambar 7. Chain Wrench Type

- “L” Wrench Type


Digunakan untuk mengencangkan/melepas mur, baut, baut sekrup yang berpegangan
(lubang) dalam.

6
Gambar 8. “L” Wrench Type

B. SCREW DRIVER (OBENG)


Secara umum digunakan untuk mengencangkan dan melepas atau mengendorkan sekrup.
Jenis- jenis obeng adalah :
- Ujung obeng :
Trip type (Standar Type)

Ukuran diameter diameter ¼” –7/16”, dan panjang antara 3” –18”

Gambar 9. Obeng Trip Type (Standard type)

Bentuk muka cross dan segi banyak


Ukuran antara diameter 3”/16” 3”/8”, dan mempunya panjang antara 3” – 12”

Gambar 10. Obeng Muka Cross dan segi Banyak

7
- Tangkai
Tangkai bulat dan tangkai persegi

Gambar 11. Obeng Tangkai Bulat dan Tangkai Persegi

C. HAMMER (PALU)
Digunakan untuk memukul, menempa, membentuk serta untuk pekerjaan mengeling dan
pekerjaan-pekerjaan pertukangan lainnya. Adapun bagianbagiannya adalah :
- Kepala Palu, umumnya dibuat dari baja perkakas yang ujung-ujungnya (bagian luarnya)
diperkeras.
- Gagang, umumnya dibuat dari kayu, kecuali jenis palu besar, sering diganti dengan logam
dan ada pula yang menggunakan fiber glass.
1. Ball Pen Hammer (Palu Konde)
Martil biasa ( ball pein hammer ) martil yang umum dipakai baik oleh tukang kayu maupun
mekanik dan elektrik. Bentuk martil bagian atas kepala bulat ( ball pein ) gunanya untuk
meratakan kelingan atau membentuk permukaan yang khusus pada suatu logam. Permukaan
yang rata untuk memukul dan meratakan benda kerja. 100 gr – 1kg

Gambar 12. Ball Pen Hammer

8
2. Sledge Hammer
Digunakan untuk memukul dimana dibutuhkan tenaga yang berat, seperti untuk melepas
master track pin dan sprocket..

Gambar 13. Sledge Hammer

3. Cross Pen Hammer


Untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi, (plat, tempa dan sebagainya), untuk meratakan,
merapatkan sisi-sisi dan sudut yang melintang.

Gambar 14. Cross pen Hammer

4. Claw Hammer
Umumnya martil ini dipakai oleh tukang kayu. Bagian atasnya berbentuk kuku kambing
gunanya untuk mencabut paku dari berbagai ukuran dan permukaan yang rata digunakan
untuk memukul,meratakan dan memaku.

Gambar 15. Claw Hammer

9
5. Soft Tipped Hammer
Mempunyai dua ujung yang lunak dan dibuat dari bahan yang sama, tetapi mempunyai
kekerasan yang berbeda, ujung yang berwarna biru lebih keras dibanding yang berwarna
putih, bila rusak dapat diganti ujungnya saja. Digunakan untuk memukul permukaan
komponen machine tanpa merusakkannya.

Gambar 16. Soft Tipped Hammer

D. PLIERS (TANG)
Secara umum tang digunakan untuk memegang atau menjepit, menarik, membengkokkan dan
memotong suatu elemen/komponen. Adapun bagian – bagiannya :
- Kepala dengan jepitan/claw yang bagian dalamnya bergerigi atau tidak.
- Dua bagian tang dihubungkan dengan engsel. Ada kalanya di bagian pegangan diberi
penyekat/isolasi.
1. Combination Pliers
Digunakan untuk penggunaan yang umum, memegang atau menjepit, menarik dan
memotong di bagian luarnya.

Gambar 17. Combination Piles

10
2. Multi grip Pliers
Tang dengan kapasitas/lebar pemegangnya dapat dirubah-rubah. Mur pada engsel
dikendorkan dan mur dikeraskan lagi

Gambar 18. Multi Grip Pilers

3. Cutting Pliers
Digunakan untuk memotong elemen atau komponen dari bahan logam, sheet metal dll.

Gambar 19. Cutting Pilers


4. Flat Nose Type
Digunakan untuk memegang atau menjepit, menarik elemen-elemen kecil yang berbentuk
rata. Digunakan pada pekerjaan elektronik atau listrik.

Gambar 20. Flat Nose Type


5. Round Nose Type

11
Digunakan untuk memegang atau menjepit, menarik elemen- elemen kecil yang berbentuk
rata. Digunakan pada pekerjaan elektronik atau listrik untuk elemen berbentuk cekung.

Gambar 21. Round Nose Type


6. Circle Pliers
Adalah tang khusus untuk memasang cincing ata ring.

Gambar 22. Circle Pilers


7. Vice grip
Tang untuk penjepitan secara kokoh, membengkokkan dll. Tang ini menggunaan pegas
batang penguat dan baut penjamin.

Gambar 23. Vice Pilers

E. HACKSAWS (GERGAJI TANGAN)


Gergaji tangan digunakan untuk memotong bena kerja. Adapun bagianbagiannya adalah Frame
dan tangkai serta Blade (daun gergaji).

12
Gambar 24. Gergaji Tangan
Memilih Daun Gergaji
Utuk menentukan atau memilih daun gergaji, pertama kali harus mengetahui terlebih dahulu
jenis bahan yang akan dipotong, kemudian baru kitatentutakan daun gergaji yang berapa
banyak gigi setiap inchinya yang cocok untuk memtong bahan tersebut. Semakin keras bahan
atau benda kerja yang akan kita potong, semakin banyak jumlah gigi setiap inchinya.
Pada umumnya bentuk dari suatu daun gergaji mempunyai kuakan gigi, dimana kuakan ini
gunanya untuk mempermudah pada waktu penyayatan. Dengan adanya kuakan ini, daun
gergaji tidak akan terjepit. has some part of teeth. And some of those part give easiness in
cutting.
Banyak gigi setiap inchinya serta kegunaannya dapat dibedakan sebagai berikut :
- 14 gigi setiap inch, digunakan untuk baja lunak.
- 18 gigi setiap inch, digunakan untuk logam keras
- 24 gigi setiap inch, digunakan untuk besi tempa dan kuningan
- 32 gigi setiap inch, digunakan untuk pipa tipis dan plat tipis Adapun panjangnya blade
berkisar 10” – 12” dan lebarnya 13 mm. Pemasangan Blade :
- Pilih blade yang sesuai dengan pekerjaan (benda kerja)
- Stel frame dengan gigi blade terarah ke depan
- Atur ketegangan blade secukupnya Cara menggunakan gergaji :
- Benda kerja kita catok dengan kuat, pemotonan sedekat mungkin dengan catok
- Slag penggergajian kurang lebih 50 kali / menit

13
- Ringan kuatnya tekanan tergantung dengan keadaan

- Jangan menggunakan pelumas waktu menggergaji

- Kurangi tekanan penggergajian bila mendekati penyelesaian


- Sesuaikan type gergajian dengan bahan yang akan dipotong
- Sewaktu menggergaji jangan goyang-goyang, harus lurus ke depan

- Bila pemotongan hamper selesai, penekanan dikurangi dan siap-siap untuk menahan
gergajian agar tidak kena catok

Perhatikan penggunaan daun gergaji seperti gamar di bawah :

Gambar 25. Macam-macam Gergaji

F. FILES (KIKIR)
Kikir adalah alat potong yang terbuat dari baja perkakas yang disepuh. Digunakan untuk
membuang bagian – bagian logam yang tidak diperlukan, membentuk dan menghaluskan.

14
Adapun bagian – bagiannya adalah badan (muka) dengan gerigi-geriginya, sisi (tebal) dengan
atau tanpa gigi, tangkai dengan pegangannya.
Menurut bentuk dari geriginya terbagi atas :
- Kikir kasar
- Kikir setengah halus
- Kikir halus
- Kikir sangat halus

Bentuk penampang dan kegunaannya :


- Kikir flat (rata), untuk mengerjakan bidang produk yang rata
- Kikir bujur sangkar (empat persegi), untuk mengerjakan bidang/lubang yang berbentuk
bujur sangkar.
- Kikir bulat, untuk mengikir bentuk logam / bulat
- Kikir setengah bulat, untuk mengikir bentuk cekungan, lengkungan
- Kikir segi tiga, untuk mengikir bidang segi tiga, miring dsb
- Untuk pekerjaan kecil dan halus digunakan kikir yang kecil

Panjang kikir ditentukan dari pangkal puncak sampai ujung depan sayatan gigi. Hal – hal yang
perlu diperhatikan sewaktu mengikir :
- Sebelum memakai kikir, periksa apakah tangkainya masih baik atau tidak. Berbahaya
menggunakan kikir tanpa tangkai.
- Kikir harus selalu bersih, sikat menurut jurusan alurnya dengan siat khusus kikir.
- Pada waktu menghaluskan logam tembaga, kuningan, gigi kikir kita beri kapur agar tidak
ada butir-butir logam yang masuk di antara gigi-giginya yang dapat merusak pekerjaan.
- Simpan kikir secara terpisah, bila bersentuhan gigi-giginya akan rusak.
- Kikir rapuh/getas, jangan digunakan untuk memukul.

Gambar di bawah contoh beberapa permukaan kikir dan penggunaannya.

15
Gambar 26. Macam-macam Kikir

16
Gambar 27. Tata cara Pemakaian dan Penyimpanan Kikir
BAB III

17
POWER TOOL

A. PNEUMATIC TOOLS
1. Screw and Nut Pneumatic Wrench
Tool ini digunakan untuk memasang dan membuka nut, bolt dan screw dengan screw driver
terpasang pada nipple di tool tersebut.

Gambar 28. Screw and Nut Pneumatic Wrench

2. Pneumatic Drill
Tool ini digunakan untuk membuat lubang, memperbesar lubang dengan tenaga udara bertekanan.
Kapasitas alat ini sekitar 3/8” dan tekanan 90 psig.

Gambar 29. Pneumatic Drill


3. Pneumatic Hammer

18
Tool ini untuk memukul benda kerja, memeriksa kelelahan benda kerja dengan tenaga udara
bertekanan. Mempunya kapasitas 120 psig.

Gambar 30. Pneumatic Hammer

B. ELECTRIC TOOLS
1. Electric Drill
Tool ini digunakan untuk membuat lubang dan memperbesar lubang dengan tenaga listrik.
Mempunyai kapasitas 2 – 13 mm dengan 220 atau 110 Volt.

Gambar 31. Electric Drill

19
2. Electric Grinder
Tool ini digunakan untuk membentuk permukaan dari metal dan lain lain dengan tenaga listrik.

Gambar 32. Electric Grinder

C. HYDRAULIC TOOLS
1. Hydraulic Puller
Tool ini digunakan untuk menarik dari suatu komponen ke komponen yang lain yang mengalami
kerusakan atau macet. Seperti gear yang macet terhadap journal. Alat ini ada 2 macam seperti bar
dan jaw. Memiliki kapasitas 10 – 50 Ton.

Gambar 33. Hydraulic Puller

20
21

2. Hydraulic pressure
Digunakan untuk melepas bearing atau gear

Gambar 34. Hydraulic Pressure


BAB IV

MEASURING TOOL

A. STEEL RULE (MISTAR BAJA)

Gambar. 35. Steel Rule dan Contoh Pemakaian

Mistar baja terbuat dari plat baja yang di beri tanda –tanda khusus yang berfungsi untuk
mengukur jarak suatu benda.
Jarak–jarak yang ditempatkan pada plat tersebut biasanya dalam satuan ENGLISH atau
METRIC.
Steel Rule kebanyakkan hanya untuk mengukur jarak 30cm atau kurang.
Steel. Rule juga dapat di gunakan untuk membuat landasan garis lurus.
Cara Pemakaian:
Dekatkan Steel Rule seperti pada gambar. Baca jarak antara dua benda tersebut.
Safety:
Gunakan Steel Rule dengan hati-hati untuk menjaga kelurusannya.
Bersihkan dari segala kotoran setelah dipakai.

22
23

B. MEASURING TAPE

Gambar 36. Measuring Tape dan Contoh Pemakaian

Measuring Tape dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran. Measuring tape terbuat dari metal
atau fiber glass yang tipis, panjang dan fleksibel.
Tanda\strip pada measuring tape juga untuk mengukur jarak antara antara dua benda. Satuan yang
di cantumkan biasanya dalam satuan ENGLISH atau METRIC.
Ketelitian alat ukur ini tergantung dari jarak antara strip dan juga material yang digunakan untuk
pembuatan alat ukur ini.
Alat ukur ini bisa di pakai untuk mengukur bagian-bagian yang melingkar atau menyudut.
Measuring tape panjangnya ada yang mencapai 30m.
Cara Pemakaian :
Kaitkan bagian ujungnya pada benda kerja.Tarik sepanjang benda kerja yang akan diukur.Baca
nilai yang tertera.
Safety :
Hati-hati dalam menggulung kembali terutama untuk measuring tape yang terbuat dari metal
karena sisinya tajam.
C. OUTSIDE CALIPER

Gambar 37. Outside Caliper dan Contoh Pemakaia

Outside Caliper mempunyai dua kaki dan salah satu ujungnya disambung menjadi satu dan
dilengkapi dengan spring untuk mengembalikan/mempertahankan Outside Caliper selalu
membuka. Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat untuk mempertahankan Outside
Caliper pada posisi yang diinginkan.
Outside Caliper digunakan untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak bisa
dijangkau oleh alat ukur, misal: mistar baja, outside micrometer.
Contoh penggunaannya adalah untuk pengukuran Track Roller pada mesin.
Cara Pemakaian :
Kendorkan screw pengikat hingga kaki dari Outside Caliper membuka sesuai kebutuhan.
Dekatkan dengan benda kerja. Rekatkan hingga menyentuh benda kerja. Putar screw pengikat
untuk mempertahankan posisi kaki Outside Caliper. Lepaskan Outside Caliper dari benda kerja.
Ukur bagian ujung kaki Outside Caliper dengan Mistar Baja. Bacalah nilainya.
Safety
Jangan digunakan untuk pengait.
Jangan mengukur benda diluar kapasitasnya.

D. INSIDE CALIPER

24
Gambar 38. Inside Micrometer dan Contoh Pemakaian Inside
Caliper hampir sama dengan Outside Caliper, hanya fungsinya yang berbeda.
Alat ukur ini dipakai untuk mengukur dimensi dalam.
Cara pemakaian dan safety adalah sama dengan Outside Caliper.

E. VERNIER CALIPER

Gambar 39. Vernier Caliper dan Contoh Pemakaian

Vernier Caliper merupakan alat ukur yang presisi yang digunakan untuk manufacturing, inspeksi
dan perbaikan pada komponen.

25
Vernier Caliper digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam atau mengukur
kedalaman/ ketebalan pada skala yang kecil sekalipun. Satuan yang digunakan biasanya dalam
METRIC atau ENGLISH, panjang daya ukurnya 6-12 inch.

Cara Pemakaian
Bukalah sliding jaw sesuai kebutuhan. Letakkan pada benda kerja. Gerakkan sliding jaw hingga
menyentuh benda kerja. Kencangkan screw pengikat. Lepaskan dari benda kerja. Bacalah
nilainya. Apabila Vernier Caliper dilengkapi dengan Fine adjusment, sebelum mengencangkan
screw pengikat putarlah dulu Fine adjusment hingga jaw menyentuh benda kerja secara tepat.
Catatan: Ketahuilah ketelitian alat ukur ini untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat.

F. INSIDE MICROMETER

Gambar 40. Inside Micrometer dan Contoh Pemakaian.

Inside Micrometer adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur dimensi dalam yang
mempunyai ketelitian yang sangat tinggi.
Inside Micrometer yang tanpa sambungan dapat langsung dipasang pada benda kerja yang akan
diukur. Sambungan (rod extension) hanya dipakai biladiperlukan. Panjang sambungan adalah
bervariasi,pemakaiannya tergantung lubang yang akan diukur.
Inside Micrometer mempunyai dua skala, satu skala di barrel dan lainnya di thimble.Hasil akhir
adalah nilai skala di barrel ditambah nilai skala di timble. Untuk pemakaian inside micrometer
yang menggunakan sambungan nilai akhir pembacaan adalah Panjang sambungan + nilai barerel
+ nilai thimbre
Cara pemakaian

26
Ketahuilah ketelitiannya sebelum melakukan pengukuran. Masukkan Inside Micrometer kedalam
lubang yang akan diukur. Putar thimble hingga kedua ujung anvil menyentuh benda kerja. Baca
nilai yang terjadi. Safety
Kalibrasilah sebelum pemakaian untuk mendapatkan ketepatan pengukuran.
Jangan menyambung anvil melebihi kemampuannya.
Jangan dipaksakan untuk mengukur lubang yang terlalu kecil.

G. GAUGE BLOCK

Gambar 41. Gauge Block dan Contoh Pemakaian

Gauge Block adalah berupa balok-balok baja yang sangat accuracy(tidak berubah oleh waktu
dan suhu).Balok-balok tersebut mempunyai enam sisi, ukuran tebal dan lebarnya dibuat dengan
sangat akurat. Nilai ketebalan dan lebarnya dicantumkan pada sisi-sisi balok tersebut dalam
satuan ENGLISH dan METRIC. Gauge Block ini dapat digunakan untukmengukur sampai
150mm. Biasanya alat ini untuk menmpatkan alat-alat pada posisinya, meng-adjust clereance,
mengecek keausan, mengukur celah-celah kecil juga dapat digunakan untuk mengkalibrasi
Micrometer.
Gauge Block bisa digunakan bersamaan untuk mendapatkan ukuran yang diperlukan.
Cara pemakaian :
Untuk pengukuran celah, pilihlah balok-balok tersebut yang sesuai dengan celah yang diukur,
apabila antara celah dan balok terpasang dengan presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut.
Safety :
Jagalah kebersihannya terutama dari korosi.

27
H. OUTSIDE MICROMETER

Gambar 42. Outside Micrometer danContoh Pemakaian.

Bagian utama dari alat ukur ini adalah frame, anvils, spindle, barrel dan thimble. Beberapa
Outside Micrometer ada yang dilengkapi dengan rachet & spindle lock. Outside Micrometer
digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang sangat kecil dengan hasil yang sangat cermat. Untuk
pengukuran skala yang lebih besar bisanya menggunakan Outside Micrometer yang mempunyai
frame yang lebih besar. Cara Pemakaian
Ketahuilah ketelitiannya untuk mendapatkan ketepatan pengukuran.
Pilihlah Outside Micrometer yang sesuai dengan benda yang akan diukur. Dekatkan ke benda
kerja hingga posisi benda kerja di tengah-tengah frame. Putar thimble hingga anvils hampir
menyentuh benda kerja. Putar rachet hingga anvils menyentuh permukaan benda kerja.
Kencangkan lock untuk mempertahankan posisi thimble. Lepaskan dari benda kerja. Baca
hasilnya.
Hasil pengukuran adalah nilai barrel+nilai thimble.

Safety:
Gunakan selalu rachet untuk menghindari penekanan yang terlalu kuat terhadap anvils, penekanan
yang terlalu kuat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat dan akan merusakkan alat ukur.
Selalu kalibrasilah sebelum pemakaian.

28
I. DEPTH MICROMETER

Gambar 43. Deepth Micrometer dan Contoh Pemakaian.


Depth Micrometer adalah micrometer khusus. Micrometer ini seperti inside micrometer tetapi
micrometer ini mempunyai frane dengan permukaan yang halus. Bagian utamanya adalah anvil,
spindle,barrel,thimble dan frame. Skalanya terletak pada barrel dan thimble.
Micrometer ini dilengkapi dengan rod extension (sambungan), yang penggunaanya disesuaikan
dengan benda yang akan diukur. Hasil pengukurannya adalah panjang extension+nilai
barrel+nilai thimble.
Micrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman lobang/celah atau ketinggian suatu benda.
Cara Pemakaian :
Pilih sambungan yang sesuai dengan benda kerja yang akan diukur dan pasanglah pada
micrometer. Tempelkan micrometer pada benda kerja. Putar thimble hingga anvil menyentuh
benda kerja.
Safety :
Kalibrasilah sebelum di gunakan.
Ketahuilah ketelitiannya.
J. TELESCOPIC GAUGE

29
Gambar 44. Telescopic Gauge dan Contoh Pemakaian

Alat ukur ini digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang kecil untuk dimensi dalam(diameter
dalam). Alat ini dilengkapi dengan dua anvil yang ujungnya agak bulat dan salah satu dari anvil
tersebut dipasang spring yang berfungsi untuk mempertahankan ujung-ujung anvil selalu
menyentuh benda kerja pada saat pengukuran. Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat
untuk mengikat atau melepaskan anvils.
Telescopic Gauge biasanya digunakan untuk mengukur lubang kecil yang tidak bisa digunakan
micrometer.
Cara Pemakaian :
Pilih Telescopic Gauge yang sesuai dengan lubang yang akan diukur. Kendorkan screwpengikat
yang ada pada ujung tangkai. Tekan anvils dengan telunjuk dan ibu jari. Kencangkan screw
pengikat. Masukkan ke benda kerja. Kendorkan screw pengikat hingga anvils menyentuh
permukaan benda kerja. Kencangkan kembali screw pengikat. Lepaskan Telescopic Gauge dari
benda kerja. Ukurlah jarak kedua ujung anvil menggunakan Outside Micrometer. Bacalah nilai
micrometer tersebut.
Safety :
Hati-hati saat melepaskan Telescopic Gauge dari lubang.

K. DIAL INDICATOR

30
Gambar 45. Dial Indicator dan Contoh Pemakaian

Dial Indicator merupakan alat ukur dengan skala yang sangat kecil, misalnya pada pengukuran
pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) juga pengukuran kerataannya (round out).
Komponen utamanya adalah: dial (skala pengukuran), jarum penunjuk dan contact point. Dial
dilengkapi dengan screw pengikat.
Cara Pemakaian:
Pasang contact point pada dial indicator. Pasang dial indicator pada standnya. Tempelkan
contact point pada benda kerja yang akan diukur. Kendorkan screw pengikat pada skala dan
posisikan angka nol sejajar dengan jarum penunjuk. Kencangkan lagi screw pengikat. Gerakkan
benda kerja sesuai kebutuhan. Bacalah nilai penyimpangan jarum penunjuk pada skala. Untuk
mendapatkan hasil yang benar, harus diketahui ketelitian skala pada dial tersebut.
Safety:
Pergerakan yang mengejut dapat merusakkan dial.
Jangan menekan contact point dengan berlebihan.

L. FEELER GAUGE

31
Gambar 46. Feeler Gauge dan Contoh Pemakaian
Feeler Gauges berupa baja–baja tipis seperti pisau (blade) yang mempunyai ketebalan yang
berbeda yang diikat pada salah satu ujungnya. Ketebalan blade– blade tersebut dicantumkan
langsung pada permukaan blade dan biasanya dalam satuan English atau Metric. Ketebalan dari
blade–blade tersebut antara 0,0015–0,025 inch.
Kegunaannya hampir sama dengan block gauge, tetapi Feeler Gauge ini dalam skala kecil
misalnya digunakan untuk mengukur keausan atau valve clearance.
Cara pemakaian:
Pilihlah Feeler Gauge yang sesuai dengan celah yang akan di set. Masukkan Feeler Gauge pada
celah tersebut, apabila Feeler Gauge tersebut masuk secara presisi maka itulah ukuran dari celah
tersebut.
Safety:
Gunakan dengan hati–hati terutama yang tipis.
Jangan mengembalikan blade tersebut ke dalam rumahnya secara terpisah.

M. THREAD PITCH GAUGE

32
Gambar 47. Thread Pitch Gauge dan Contoh Pemakaian

Alat ini berbentuk seperti pisau–pisau kecil yang salah satu sisinya bergerigi seperti gergaji.
Fungsinya adalah untuk mengetahui jumlah thread tiap inch dari suatu baut atau nut.
Cara pemakaian:
Dengan menempelkan alat tersebut pada ulir suatu baut atau nut maka kecocokan alat tersebut
pada ulir akan memberikan informasi jumlah ulir tiap inch, yang dapat langsung dilihat pada
angka yang tertera pada sisi blade.

N. PISTON RING GROOVE GAUGE

Alat ini biasanya terdiri atas enam balok baja kecil yang berbeda ketebalannya. Ketebalan dari
balok–balok tersebut tertera pada sisi balok itu sendiri. Alat ini digunakan untuk mengukur celah
ring piston nomor satu dan dua.

Gambar 48. Piston Ring Groove Gauge dan Contoh Pemakaian

Cara pemakaian :
Untuk pemakaian secara benar lihatlah pada tabel yang selalu digantungkan bersamanya.

33
O. DIAL CALIPER

Gambar 49. Dial Caliper

Dial Caliper bentuknya sama dengan Vernier Caliper tetapi pada Dial Caliper ditambahkan dial
yang berisi sekala pengukuran sebagai pengganti skala Vernier pada Vernier Caliper. Jadi nilai
pengukurannya adalah nilai skala pada beam ditambah nilai skala pada dial.
Cara pemakaian :
Sama dengan Vernier Caliper.

P. TORQUE WRENCH DIAL


Seperti torque wrench lainnya torque ini digunakan untuk mengencangkan baut atau nut dengan
kekencangan tertentu sesuai ukurannya. Tetapi pada torque dial ini tegangan puntir (nilai torque)
bisa langsung dibaca pada dial yang terletak pada bagian pungung torque wrench ini. Satuan yang
dicantumkan biasanya: Nm, Lb Ft, Ncm, Lb, in.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang Priambodo, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Airlangga, Jakarta, 1991
2. , Instrumen dan Alat-Alat Ukur Presisi, Mitutoyo MFG. Co., LTD.

34

Anda mungkin juga menyukai