Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GLOBALISASI EKONOMI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP


NEGARA BERKEMBANG

Mata kuliah : bahasa Indonesia

hDosen pengampu : Hj. Roni Subhan M.Pd.

Oleh :

Halimatus Sakdiyah E20182287

Wildatul Hasanah E20182266

Sandi Faturrahman E20182262

Muhammad fahrezi kautsar E20182252

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………….………………………………………… i

KATA PENGANTAR ………….….…………….……...……………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………….……………………...….……………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………….………………………….…………………… 1

1.1 Latar belakang ………….…………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan pengkajian ……………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………..………………. 3

2.1 Pengertian globalisasi ………………………………………………………… 3

2.2 Ciri-ciri globalisasi …………………………………………………………… 3

2.3 Kapitalisme global …………………….……………………………………… 4

2.4 Dampak bagi Negara berkembang ……………………………………………. 5

2.5 Bad impact of globalization …………….…………………………………….. 6

2.6 Positive effect of globalization ……………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP ……………………………………………….……….…………….. 7

3.1 Kesimpulan …………………………………………………….……………… 7

3.2 Saran …………………………………………………………………………... 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 8


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Era globalisasi dimulai pertengahan 1980 yang dipelopori oleh negara ekonomi maju
seperti beberapa negara anggota Uni-Eropa, Amerika Serikat, dengan asumsi bahwa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat internasional terutama negara miskin diperlukan
pembebasan regulasi (pengaturan) yang dianggap menghambat masuknya investor asing.
Tanpa adanya hambatan dan masuknya investor asing ini diharap dapat meningkatkan daya
beli masyarakat negara miskin, sehingga dapat mencapai standar hidup yang layak.

Tiga pilar penting globalisasi, yaitu :

(1) perlindungan hak atas kekayaan perorangan

(2) konsentrasi pasar dan

(3) persaingan sehat

Semua ini merupakan prasyarat keberhasilan suatu negara memasuki era globalisasi.
Ketiga pilar globalisasi tersebut menggambarkan ciri peradaban baru abad ke-20 di mana
negara telah dijauhkan campur dari campur tangan terhadap pengelolaan kehidupan
rakyatnya terutama di bidang perdagangan. Begitu pula di bidang hukum, telah diperkenalkan
dengan perlindungan hak asasi tersangka atau terdakwa sejak diadopsinya konvenan
internasional hak sipil dan politik (1996).

Tata kelola perdagangan dan bisnis dalam kacamata globalisasi sebagai suatu sistem
diharapkan terhadap suatu kontrol mutlak dunia oleh kekuatan ekonomi supranasional
melalui deregulasi pasar. Kekuatan pasar merupakan mekanisme di mana korporasi
transnasional mengembangkan dan meluaskan jaringannya ke seluruh negeri sampai pada
tingkat daerah untuk menguasai tanah, air, minyak, budaya, kesehatan, pendidikan, informasi,
keuangan dan juga perbankan. Perkembangan globalisasi di dunia tidak lepas dari pengaruh
negara Barat. Dimana secara tradisional perkembangan globalisasi dapat ditelusuri melalui
jejak-jejak pada jaman kolonisasi di negara Barat. Sedangkan secara eksternal kolonisasi
negara Barat tidak dapat diacuhkan, walau pada awalnya melalui kegiatan perdagangan yang
masuk ke wilayah Timur.
1.2 Rumusan masalah

1. Jelaskan apa itu pengertian globalisasi ?


2. Bagaimana ciri-ciri globalisasi ?
3. Apa itu kapitalisme global ?
4. Bagaimana dampak Negara yang saat ini sudah berkembang ?
5. Apa itu impact of globalization ?
6. Apa itu positive of globalization ?

1.3 Tujuan pengkajian

1. Menjelaskan pengertian globaisasi.


2. Menjelaskan ciri-ciri globalisasi.
3. Menjelaskan kapitalisme globalisasi.
4. Menjelskan dampak bagi Negara berkembang.
5. Menjelaskan impact of globalization.
6. Menjelaskan positive of globalization.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan


keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia diseluruh dunia dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi bisa.

Pengertian globalisasi adalah masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu


wilayah/negara ke wilayah/negara lain dan atau proses masuknya suatu negara dalam
pergaulan dunia. Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktivitas yang
sebelumnya terbatas jangkauannya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi
tidak terbatas pada suatu negara. Globalisasi menunjukkan semakin meningkatnya
ketergantungan antar individu dan antar masyarakat di seluruh dunia. Jadi, pengertian
globalisasi adalah menyatunya negara-negara yang ada di dunia menjadi satu negara yang
sangat besar tanpa mengenal batas.

2.2 Ciri-ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena


globalisasi di dunia.

A. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang seperti


telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
B. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
C. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
D. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya terkendali yang ditandai
dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi
sebagai zaman transformasi sosial.

2.3 Kapitalisme global

Kapitalisme global adalah upaya meraih keuntungan dan mengakumulasi modal tanpa
batas atau sekat yang berupa negara. Dalam perkembngannya, kapitalisme global ini telah
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian orang diberbagaibelahan dunia. Sebagai
contoh dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seseorang akan merasa ada
sesuatu yang hilang bila dalam satu hari tidak melihat TV, membaca koran, ataupun
membaca email.

Dengan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, dengan mudahnya seseorang


dapat memindahkan ribuan maupun jutaan dollar melintasi batas Negara dalam hitungan
detik dengan hnya menekan tombol Personal Computer (PC) di rumah atau menggunakan
telepon seluler. Kapitalisme global ini juga mengubah cara pandang orang terhadap berbagai
hal. Cara pandng tentang uang misalnya, bukan lagi hanya sebagai alat tukar melainkan juga
sebagai barang dagangan seperti komoditas lainnya. Adanya profesi pedagang valuta asing
mmembuktikan hal tersebut. Lebih lanjut uang yang biasa terlihat sebagai lembaran-lembaran
kertas, di tangan lembaga keuangan saat ini berkembang menjadi bentuk yang lebih canggih
seperti bonds, stocks, commercial notes, dan lain sebagainya serta transaksi yang
dilakukannyapun tidak berdasarkan saat ini (sekarang), tetapi dapat pula transaksi untuk masa
nanti. Sehingga dapat dibayangkan betapa rumitnya perputaran uang di dunia ini.

Perkembangan kapitalisme yang semakin mengglobal dapat mendorong terjadinya


berbagai kondisi baru seperti:

a. Terciptanya berbagai inovasi yang memunculkan produk-produk yang ada. Kondisi


ini menyebabkan melimpahnya produk dengan harga yang relative lebih murah,
sehingga meningkatkan persaingan.
b. Terjadinya relokasi perusahaan multinasional untuk memanfaatkan keunggulan
koparatif suatu negara, agar dapat memenangkan persaingan tersebut. Misalnya
relokasi atas industri padat karya untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang
lebih murah. Dalam proses ini muncullah berbagai perusahaan multinasional, yaitu
perusahaan yang mempunyai cabang di berbagai Negara
c. Terjadinya arus internasionalisasi dan perputaran modal yang sangat cepat yang
menembus batas waktu dan ruang. Modal yang berputar tersebut bergerak tidak hanya
di sektor yang produktif tetapi juga yang spekulatif.
d. Terbentuknya suatu tatanan dunia baru yang dimotori lembagalembaga internsional
dan forum internasiona seperti IMF, World Bank, WTO, dan lain sebagainya. Secara
serentak lembaga dan forum internasional tersebut mengkampanyekan dan
mengarahkan dunia kea rah kerangka kebijakan baru yang mendukung rezim liberal
dan perdagangan bebas global. Aturan-aturan liberalisasi, deregulasi, dan privatisasi
merebak di segala penjuru dunia.
e. Dari yang berpandangan negatif, menganggap bahwa globalisasi tidak banyak
manfaatnya atau bahkan merugikan. Investasi dalam bentuk penanaman modal asing
akan menguras sumber daya yang dimiliki oleh suatu bangsa dengan manfaat paling
besar justru tidak dinikmati oleh bangsa tersebut.
f. Di samping pandangan yang bersifat negatif dari kapitalisme global, ada pula yang
berpandangan positif. Pandangan itu pada intinya menyatakan bahwa penanaman
modal asing dianggap dapat memungkinkan akses terhadap teknologi, manajemen,
dan pemasaran.Di samping itu, arus modal juga memungkinkan untuk menutup
kesenjangan antara tabungan dan investasi, sehingga memungkinkan pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi. (Sunarso dkk, 2006: 138).

2.4 Dampak bagi Negara berkembang

Menghambat pertumbuhan di sektor industri. Globalisasi ekonomi menyebabkan


negara-negara berkembang tidak bias lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi industri
yang baru berkembang (infant industry). Sehingga, perdagangan luar negeri yang cukup
bebas menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam memajukan sektor industry.
Selain itu, semakin meningkatnya ketergantungan pada industri-industri yang dimiliki
perusahaan multinasional
Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi ekonomi cenderung menaikkan barang-barang
impor. Sebaliknya, jika suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak akan
berkembang. Kondisi ini dapat saja memperburuk neraca pembayaran. Efek buruk lain
terhadap neraca pembayaran yakni pembayaran neto pendapatan untuk faktor produksi dari
luar negeri cenderung mengakibatkan defisit. Bertambah banyaknya investasi asing
menyebabkan arus pembayaran keuntungan (pendapatan) dari investasi ke luar negeri akan
makin meningkat.

Sektor keuangan semakin tidak stabil. Arus investasi (modal) portofolio yang semakin
besar menjadi salah satu efek dari globalisasi. Investasi dalam hal ini terutama meliputi
partisipasi dana dari luar negeri ke pasar saham. Di saat pasar saham mengalami peningkatan,
dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah baik dan nilai uang akan
bertambah baik. Dan sebaliknya, di saat harga-harga saham menurun, dana dalam negeri akan
mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi makin buruk serta nilai mata
uang dalam negeri merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek
buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang


dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk.

Globalisasi adalah free market. Dimana aturan ini dibuat oleh Negara maju.
Konsepnya, pemerintah harus menghilangkan semua halangan yang mencegah
pendistribusian barang dan jasa yang melintasi baras Negara. Di dalam teori, globalisasi akan
membawa manfaat bagi seluruh semua pihak. Termasuk Negara berkembang. Negara maju
membuat aturan ini dalam rangka memberi kesempatan kepada Negara berkembang untuk
mempromosikan domestik produk dan local firms yang termarjinalisasi ketika kolonialisme
berlangsung. Tapi, dalam prakteknya, aturan yang dibuat oleh Negara maju ini dapat
membawa resiko yang dapat menghancurkan kemakmuran suatu Negara, bahkan dalam
sekejap mata. Seperti yang telah kita saksikan di Asia Timur dan,kemudian, Argentina.
2.5 Bad impact of globalization

Sepertii yang dijelaskan diatas, globalisasi merupakan konsep yang ditelurkan oleh
Negara maju. Dalam membuat aturan, biasanya Negara meju menggunakan one-size-fits-all.
Akibatnya, Negara berkembang tidak dapat menggunakan ability yang dimiliki untuk
memilih aturan yang cocok dengan tingkat kemajuan Negara mereka.

Negara berkembang tentunya memiliki industri -industri di negaranya. Industri-


industri ini dijalankan oleh pemerintah dan swasta. Hasil industri ini kemudian digunakan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Globalisasi (free market) membiarkan
adanya perdagangan yang melintasi batas Negara. Produk Industri Negara maju dapat dijual
di Negara berkembang. Negara maju memiliki teknologi yang tinggi. Maka, dalam proses
produksi, production cost Negara maju lebih rendah daripada Negara berkembang. Karena
itu, produksi mereka lebih efisien, murah, dan dan dapat diproduksi lebih banyak. Bila kedua
hasil produksi yang berbeda ini dilempar pada pasar yang sama,maka tentu saja konsumen
akan lebih memilih hasil produksi yang lebih murah. Keadaan ini akan sangat tidak
menguntungkan bagi pengusaha local. Produk mereka tidak akan bisa bersaing dengan
produk Negara maju. Oleh karena itu, globalisasi dalam bidang ekonomi, jika tidak dibuat
aturan yang baik, hanya akan merugikan Negara berkembang.

Selain itu, globalisasi cenderung membuat Negara berkembang sebagai pasar bagi
Negara maju. Jika dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar Negara maju berada pada
posisi teratas dalam kepadatan penduduk. Tentunya ini merupakan pasar yang besar bagi bagi
mereka Apalagi ada kecenderungan penduduk Negara berkembang sebagian besar bersifat
konsumtif.

2.6 Positive effect of globalization

Dalam perdagangan internasional, dikenap teori keunggulan komparatif (comparative


adventage). Teori ini dikemukakan oleh oleh David Ricardo dimana keunggulan komparatif
ada karena terdapat perbedaan biaya produksi, yakni keuntungan yang diukur dari jumlah
biaya produksi. Ini memberikan penjelasan bahwa setiap Negara punya spesialisasi terhadap
produk tertentu. Dengan adanya spesialisasi di perdagangan internasional, maka suatu Negara
bisa masuk dalam alur perdagangan dunia, termasuk Negara berkembang. Globalisasi ibarat
arena dimana Negara berkembang dapat “unjuk gigi” dengan Negara maju.
China sebagai Negara berkembang meembuktikan bahwa globalisasi dapat membawa
keuntungan bagi Negara berkembang. Perkembangan China menjadi raksasa ekonomi tidak
dapat dipisahkan dari globalisasi. Globalisasi lah yang membantu produk China dikenal di
seluruh dunia. Globalisasi lah yang membuat produk China dapat dipasarkan di berbagai
belahan dunia.

Globalisasi dalam ekonomi melahirkan free market. Jika ingin masuk dalam
perdagangan internasional, maka suatu Negara harus berkompetisi dengan Negara lain. Ini
mengharuskan Negara berkembang untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk
mengasilkan produk yang dapat berkompetisi di perdagangan internasional(sebab menurut
ilmu geografi ekonomi, setiap tempat memilki keunggulan di suatu produk tertentu). kaum
liberal berpendapat bahwa kompetisi melahirkan efisiensi. Dengan kompetisi, para produsen
akan berusaha untuk menyediakan produk yang berkualitas baik. Tentu ini akan
menguntungkan pihak produsen dan konsumen. Di pihak produsen, kompetisi mengakibatkan
produsen meningkatkan hasil produksinya. Baik dalam kuantitas atau pun dalam kualitas. Di
pihak konsumen, tentu keuntungan yang didapat adalah hasil produk yang baik dan pilihan
yang banyak terhadap suatu jenis produk.

 Dampak bagi Indonesia sebagai Negara berkembang

Globalisasi bagi bangsa Indonesia dimana masyarakatnya memiliki multi etnis dengan
multi budaya melahirkn tantangan-tantangn yang tidak ringan yang bisa mengancam
keutuhan bangsa dan Negara Indonesia. Tantangan pertama berupa tekanan-teknan yang
datang dari luar baik dalam wujud ekonomi, politik maupun budaya. Ketergantungan atas
kekuatan ekonomi internasional menyebabkan bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan dari
kekuatan-kekuatan tersebut, meski pada kenyataannya apap ang diperoleh bangsa Indonesia
dari ketergantungan tersebut tidaklah selalu manis. Ketergantungan ekonomi akan merembet
pada ketergantungan politik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:

 Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan


sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi
manufaktur global.
 Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung)
di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah
memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operatetransfer) bersama
mitrausaha dari manca negara.
 Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang
biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement
akan semakin mudah dan bebas. d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu
negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia
karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dll. Dengan
jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai
contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa-
menuju pada selera global.
 Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
BAB III

PENUTUP

3.1 Penutup

Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses aktivitas ekonomi dan perdagangan,


dimana berbagai negara di seluruh dunia menjadi kekuatan pasar yang satu dan semakin
terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara. Globalisasi perekonomian ini
berarti adanya keharusan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus
barang, jasa serta modal. Menurut teori perdagangan internasional, perdagangan antar
Negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing Negara
melalui spesialisasi produksi komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing Negara
itu. Namun dalam kenyataannya tidaklah serta merta teori itu menciptakan kemakmuran bagi
Negara-negara yang terlibat.

Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa positif
atau negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang-
peluang maupun tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut. Bagi Negara-
negara berkembang yang belum siap menghadapi globalisasi bisa menghambat
pertumbuhan di sektor industri. Globalisasi ekonomi menyebabkan negara-negara
berkembang tidak bisa lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi industri yang baru
berkembang (infant industry). Sehingga, perdagangan luar negeri yang cukup bebas
menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam memajukan sektor industry.

Selain itu, semakin meningkatnya ketergantungan pada industri-industri yang


dimiliki perusahaan multinasional. Selain itu globalisasi juga dapat memperburuk neraca
pembayaran. Globalisasi ekonomi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya,
jika suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak akan berkembang. Kondisi
ini dapat saja memperburuk neraca pembayaran. Efek buruk lain terhadap neraca
pembayaran yakni pembayaran neto pendapatan untuk faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengakibatkan defisit.

3.2 Saran

Berkaitan dengan makalah ini, agar dapat memperoleh gambaran lebih baik, penulis
menyarankan agar pembaca, membagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga
manfaat dari makalah ini juga dapat tersalurkan kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

 Helwani, Hendra. 2005. Ekonomi Internasional Dan Globalisasi Ekonomi. Bogor :


Ghalia Indonesia

 Winamo, Budi. 2008. Globalisasi Peluang Atau Ancaman Bagi Indonesia. Jakarta :
Erlangga

 Apridar. 2002. Ekonomi Internasional, Sejarah Teori, Konsep Permasalahan Dalam


Aplikasinya, Yogyakarta : Graha Ilmu

 Naf’an. 2014. Tinjauan Ekonomi Syari’ah. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai