Oleh :
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………….………………………………………… i
PENDAHULUAN
Era globalisasi dimulai pertengahan 1980 yang dipelopori oleh negara ekonomi maju
seperti beberapa negara anggota Uni-Eropa, Amerika Serikat, dengan asumsi bahwa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat internasional terutama negara miskin diperlukan
pembebasan regulasi (pengaturan) yang dianggap menghambat masuknya investor asing.
Tanpa adanya hambatan dan masuknya investor asing ini diharap dapat meningkatkan daya
beli masyarakat negara miskin, sehingga dapat mencapai standar hidup yang layak.
Semua ini merupakan prasyarat keberhasilan suatu negara memasuki era globalisasi.
Ketiga pilar globalisasi tersebut menggambarkan ciri peradaban baru abad ke-20 di mana
negara telah dijauhkan campur dari campur tangan terhadap pengelolaan kehidupan
rakyatnya terutama di bidang perdagangan. Begitu pula di bidang hukum, telah diperkenalkan
dengan perlindungan hak asasi tersangka atau terdakwa sejak diadopsinya konvenan
internasional hak sipil dan politik (1996).
Tata kelola perdagangan dan bisnis dalam kacamata globalisasi sebagai suatu sistem
diharapkan terhadap suatu kontrol mutlak dunia oleh kekuatan ekonomi supranasional
melalui deregulasi pasar. Kekuatan pasar merupakan mekanisme di mana korporasi
transnasional mengembangkan dan meluaskan jaringannya ke seluruh negeri sampai pada
tingkat daerah untuk menguasai tanah, air, minyak, budaya, kesehatan, pendidikan, informasi,
keuangan dan juga perbankan. Perkembangan globalisasi di dunia tidak lepas dari pengaruh
negara Barat. Dimana secara tradisional perkembangan globalisasi dapat ditelusuri melalui
jejak-jejak pada jaman kolonisasi di negara Barat. Sedangkan secara eksternal kolonisasi
negara Barat tidak dapat diacuhkan, walau pada awalnya melalui kegiatan perdagangan yang
masuk ke wilayah Timur.
1.2 Rumusan masalah
PEMBAHASAN
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya terkendali yang ditandai
dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi
sebagai zaman transformasi sosial.
Kapitalisme global adalah upaya meraih keuntungan dan mengakumulasi modal tanpa
batas atau sekat yang berupa negara. Dalam perkembngannya, kapitalisme global ini telah
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian orang diberbagaibelahan dunia. Sebagai
contoh dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seseorang akan merasa ada
sesuatu yang hilang bila dalam satu hari tidak melihat TV, membaca koran, ataupun
membaca email.
Sektor keuangan semakin tidak stabil. Arus investasi (modal) portofolio yang semakin
besar menjadi salah satu efek dari globalisasi. Investasi dalam hal ini terutama meliputi
partisipasi dana dari luar negeri ke pasar saham. Di saat pasar saham mengalami peningkatan,
dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah baik dan nilai uang akan
bertambah baik. Dan sebaliknya, di saat harga-harga saham menurun, dana dalam negeri akan
mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi makin buruk serta nilai mata
uang dalam negeri merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek
buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Globalisasi adalah free market. Dimana aturan ini dibuat oleh Negara maju.
Konsepnya, pemerintah harus menghilangkan semua halangan yang mencegah
pendistribusian barang dan jasa yang melintasi baras Negara. Di dalam teori, globalisasi akan
membawa manfaat bagi seluruh semua pihak. Termasuk Negara berkembang. Negara maju
membuat aturan ini dalam rangka memberi kesempatan kepada Negara berkembang untuk
mempromosikan domestik produk dan local firms yang termarjinalisasi ketika kolonialisme
berlangsung. Tapi, dalam prakteknya, aturan yang dibuat oleh Negara maju ini dapat
membawa resiko yang dapat menghancurkan kemakmuran suatu Negara, bahkan dalam
sekejap mata. Seperti yang telah kita saksikan di Asia Timur dan,kemudian, Argentina.
2.5 Bad impact of globalization
Sepertii yang dijelaskan diatas, globalisasi merupakan konsep yang ditelurkan oleh
Negara maju. Dalam membuat aturan, biasanya Negara meju menggunakan one-size-fits-all.
Akibatnya, Negara berkembang tidak dapat menggunakan ability yang dimiliki untuk
memilih aturan yang cocok dengan tingkat kemajuan Negara mereka.
Selain itu, globalisasi cenderung membuat Negara berkembang sebagai pasar bagi
Negara maju. Jika dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar Negara maju berada pada
posisi teratas dalam kepadatan penduduk. Tentunya ini merupakan pasar yang besar bagi bagi
mereka Apalagi ada kecenderungan penduduk Negara berkembang sebagian besar bersifat
konsumtif.
Globalisasi dalam ekonomi melahirkan free market. Jika ingin masuk dalam
perdagangan internasional, maka suatu Negara harus berkompetisi dengan Negara lain. Ini
mengharuskan Negara berkembang untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk
mengasilkan produk yang dapat berkompetisi di perdagangan internasional(sebab menurut
ilmu geografi ekonomi, setiap tempat memilki keunggulan di suatu produk tertentu). kaum
liberal berpendapat bahwa kompetisi melahirkan efisiensi. Dengan kompetisi, para produsen
akan berusaha untuk menyediakan produk yang berkualitas baik. Tentu ini akan
menguntungkan pihak produsen dan konsumen. Di pihak produsen, kompetisi mengakibatkan
produsen meningkatkan hasil produksinya. Baik dalam kuantitas atau pun dalam kualitas. Di
pihak konsumen, tentu keuntungan yang didapat adalah hasil produk yang baik dan pilihan
yang banyak terhadap suatu jenis produk.
Globalisasi bagi bangsa Indonesia dimana masyarakatnya memiliki multi etnis dengan
multi budaya melahirkn tantangan-tantangn yang tidak ringan yang bisa mengancam
keutuhan bangsa dan Negara Indonesia. Tantangan pertama berupa tekanan-teknan yang
datang dari luar baik dalam wujud ekonomi, politik maupun budaya. Ketergantungan atas
kekuatan ekonomi internasional menyebabkan bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan dari
kekuatan-kekuatan tersebut, meski pada kenyataannya apap ang diperoleh bangsa Indonesia
dari ketergantungan tersebut tidaklah selalu manis. Ketergantungan ekonomi akan merembet
pada ketergantungan politik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
PENUTUP
3.1 Penutup
Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa positif
atau negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang-
peluang maupun tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut. Bagi Negara-
negara berkembang yang belum siap menghadapi globalisasi bisa menghambat
pertumbuhan di sektor industri. Globalisasi ekonomi menyebabkan negara-negara
berkembang tidak bisa lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi industri yang baru
berkembang (infant industry). Sehingga, perdagangan luar negeri yang cukup bebas
menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam memajukan sektor industry.
3.2 Saran
Berkaitan dengan makalah ini, agar dapat memperoleh gambaran lebih baik, penulis
menyarankan agar pembaca, membagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga
manfaat dari makalah ini juga dapat tersalurkan kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Winamo, Budi. 2008. Globalisasi Peluang Atau Ancaman Bagi Indonesia. Jakarta :
Erlangga