Anda di halaman 1dari 15

JURNAL SKRIPSI

ANALISIS PERBEDAAN KADAR BIJIH NIKEL ANTARA HASIL EKSPLORASI


DENGAN EKSPLOITASI PIT MAWAR PADA PT. RODA TEHNIK GENERAL
CONTRACTOR DI PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

ALDI ARSA BUNGSU


14 31 2 039

Skripsi Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2018
ANALISIS PERBEDAAN KADAR BIJIH NIKEL ANTARA HASIL EKSPLORASI
DENGAN EKSPLOITASI PIT MAWAR PADA PT. RODA TEHNIK GENERAL
CONTRACTOR DI PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

ANALYSIS OFF DIFFERENCES IN NICKEL ORE LEVELS BETWEEN THE


RESULTS OF EXPRORATION WITH EXPLOITATION OF PIT MAWAR
AT PT. RODA TEHNIK GENERAL CONTRACTOR AT
PT. FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA
REGENCY CENTRAL HALMAHERA

ALDI ARSA BUNGSU


14 31 2 039

Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik Uneversitas Pejuang Republik Indonesia Makassar
JL. Baruga Raya – Antang, Makassar 90234
Aldiarsa02@gmail.com

ABSTRAK

PT. Roda Tehnik adalah sebuah perusahaan Pertambangan yang melakukan


kegiatan penambangan sisa Ore (Low Grade) yang sebelumnya telah dilakukan oleh
PT. Aneka Tambang didaerah Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah yang
beroperasi di wilayah Indonesia Timur dengan hasil penambangannya adalah Bijih
Nikel yang diekspor ke Cina untuk kebutuhan pabrik feronikel.
Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana perbedaan kadar yang
terjadi antara hasil eksplorasi dan eksploitasi pada pit mawar serta mengetahui
faktor–faktor penyebab terjadinya perbedaan kadar bijih nikel tersebut.
Berdasarkan defenisinya Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik
yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat.
Eksplorasi mempunyai tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang
keadaan yang ada dilapangan), terutama sumber-sumber alam yg terdapat di
tempat yang di teliti. Sedangkan eksploitasi yaitu suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengambil dan mengelolah sumber daya alam tersebut.
Jadi perbedaan kadar antara hasil eksplorasi dan eksploitasi sering terjadi
dilapangan, maka dari itu penelitian ini ingin menganali saberapa besar perbedaan
kadar Ni yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan
kadar tersebut.
Adapun titik tets pit yang telah tertambang sebanyak 10 titik test pit, dengan
kadar Ni rata-rata sebesar 1.74% dan kadar eksploitasi sebesar 1.70%.
Selisih kadar Ni antara eksplorasi dengan eksploitasi adalah sebesar 0.04%.
Sedangkan perbedaan kadar Ni antara tahap ekplorasi dengan tahap eksploitasi
adalah 2.29%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui faktor-faktor
terjadinya perbedaan kadar Ni antara hasil eksplorasi dan eksploitasi adalah :
penambangan, Cara pengambilan sampel, Air hujan, Kesalahan manusia.

Kata Kunci : Analisis perbedaan kadar, Faktor penyebab, Metode sampling

ABSTRACT

PT. Roda Tehnik is a mining company that conducts ore (Low Grade) mining
activities that have previously been carried out by PT. Aneka Tambang in the Gebe
island area of central Halmahera district which operates in the eastern Indonesia
region with the results of its mining being nickel ore exported to China for the needs
of ferronickel plants.
The researcher wanted to know how the difference in levels that occurred
between the results of mining exploration and exploitation in the pit mawar and
knowing the factors that caused the difference in the levels of nickel ore.
By definition nickel is a metallic chemical element in the periodic table that
has the symbol Ni and atomic number 28. Nickel has rust resistance. Eksploration
has the aim of obtaining more knowledge (about the conditions in the field),
especially natural resources that are faund in the area studied. While exploitation is
an activity that aims to take and manage these antural resources.
So the difference in levels between the results of exploration and exploitation
often occurs in the field, therefore this study wants to recognize how much difference
in Ni content occurs and what factors influence the difference in levels.
While the test pit points that have been mined are 10 test pit points, with an
average Ni content of 1.74% and eksploitation levels of 1.70%.
Ni difference between exploration and exploitation is 0.04%. While the
difference in Ni content between the exploration stages and the exploitation stage is
2.29%.
Based on the results of research that has been done, then it is known that the
factors that affect the difference in Ni content between the results of exploration and
exploitation are :
Mining, How to take samples, Rainwater, Human error.

Keywords : Analysis of differences in levels, Causes, Sampling methods.


PENDAHULUAN Kegiatan produksi PT. Roda
Latar Belakang Tehnik, senantiasa dikontrol dan
Provinsi Maluku Utara memiliki diawasi kadar bijih nikel pada saat
sumber daya alam yang melimpah, penambangan, dimana pengontrolan
dengan potensi yang melimpah itu, dan pengawasan bijih nikel ini
Maluku Utara mempunyai prospek dilakukan baik terhadap kadar air
yang potensial untuk bahan galian maupun terhadap kadar bijih nikel itu
logam dan non logam, seperti nikel- sendiri. Namun untuk memenuhi
cobalt, tembaga, emas dan perak, persyaratan tersebut dari pihak
yang merupakan komoditi unggulan manajemen perusahaan
untuk dikembangkan lebih lanjut. diperhadapkan pada suatu
Untuk bahan galian nikel, disepanjang permasalahan, yang mana dari hasil
pelosok negara Indonesia didominasi analisis kimia menunjukan bahwa
oleh endapan bijih nikel laterit yang kadar bijih nikel selalu terjadi
terbentuk dari hasil pelapukan perubahan setelah dilakukan kegiatan
(Laterisasi) batuan ultrabasa Peridotit. penambangan dan hingga dibawa ke
Begitu halnya dengan keterdapatan stock fileEFO.
endapan bijih nikel laterit di Provinsi Berdasarkan latar belakang
Maluku Utara, khususnya Pulau Gebe diatas, Maka peneliti ingin mengetahui
yang juga keterdapatan endapan bagaimana perbedaan kadar yang
bahan galian nikel laterit yang terjadi antara hasil eksplorasi dengan
sementara ini diusahakan oleh sebuah eksploitasi serta mengetahui factor –
perusahaan swasta yakni PT. Roda faktor penyebab terjadinya perbedaan
Tehnik. kadar bijih nikel tersebut.
PT. Roda Tehnik adalah
sebuah perusahaan swasta yang Rumusan Masalah
bergerak dibidang pertambangan yang Adapun permasalahan yang
saat ini sedang melakukan kegiatan menjadi sentral dalam penelitian ini
penambangan nikel laterit. Kegiatan adalah :
utama dari sistem penambangan yang 1. Berapa besar kadar bijih nikel hasil
dilakukan oleh pihak perusahaan PT. eksplorasi dengan eksploitasi?
Roda Tehnik adalah dengan sistem 2. Berapa besar perbedaan kadar
penambangan terbuka (Surface nikel hasil eksplorasi dengan
Mining) yaitu menambang dari eksploitasi berdasarkan analisis
punggung bukit kebawah (Open Cut kadar?
Mining) dengan membuat Bench 3. Faktor - faktor apa yang
(jenjang) sehingga terbentuk bukaan- mempengaruhi terjadinya
bukaan. Tahapan kegiatan dalam perbedaan kadar bijih nikel?
sistem tambang terbuka disini ialah
Land clearing, Pengupasan lapisan Batasan Masalah
tanah penutup (stripping of Dalam Penelitian yang
overburden), Penambangan bijih nikel, dilakukan hanya dibatasi pada
selanjutnya pengangkutan dan perhitungan perbedaan kadar nikel
pemuatan bijih nikel. anatara hasil eksplorasi dengan
eksploitasi serta faktor-faktor wilayah Kecamatan Pulau Gebe
penyebabnya perbedaan kadar Ni Kabupaten Halmahera Tengah
pada pit mawar tersebut. Provinsi Maluku Utara.
Untuk mencapai Pulau Gebe,
Tujuan Penelitian dapat di tempuh dengan transportasi
Kegiatan dari penelitian ini udara darat dan laut. Perjalanan dari
bertujuan untuk : Makassar ke Ternate dapat di tempuh
1. Untuk menganalisis berapa jumlah menggunakan pesawat terbang
kadar dari kegiatan eksplorasi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 45
dengan eksploitasi. menit, kemudian menyebrang ke
2. Untuk menganalisis berapa besar pelabuhan Sofifi di pulau Halmaherah
perbedaan kadar bijih nikel dari menggunakan kapal cepat dengan
hasil kegiatan eksplorasi sampai waktu sekitar 30 menit kemudian
pada kegiatan eksploitasi. dilanjutkan dengan transportasi darat
3. Untuk mengetahui factor - faktor menggunakan roda 4 dengan waktu
penyebab terjadinya perbedaan perjalanan sekitar 3 jam ke pelabuhan
kadar bijih nikel. Wedah dan kemudian menyebrang ke
Pulau Gebe menggunakan kapal feri
Manfaat Penelitian dengan waktu perjalanan sekitar 12
Adapun manfaat penelitian jam. Perjalanan juga dapat di tempuh
yang dilakukan adalah : dengan pesawat udara dari
1. Dapat mengetahui proses analisa perusahaan penerbangan Merpati
kadar nikel yang sesuai prosedur Nusantara Airlines (MNA). Dari
pengujian serta dapat menambah Ternate ke Pulau Gebe dengan waktu
wawasan dan merealisasikan ilmu tempuh sekitar 55 menit.
yang didapat dibangku perkuliahan
ke lapangan secara aktual. Profil Perusahan
2. Dapat membantu perusahaan PT. Roda Tehnik adalah
dalam menangani perbedaan kadar sebuah perusahan pertambangan
bijih nikel yang terjadi, terutama yang melakukan kegiatan
pada tahap eksplorasi dengan penambangan sisah ore (Low Grade)
eksploitasi. yang sebelumnya telah dilakukan oleh
PT. Aneka Tambang di daerah Pulau
TINJAUAN PUSTAKA Gebe Kabupaten Halmahera Tengan
Tinjauan Umum yang beroprasi di wilayah Indonesia
Lokasi dan Kesampaian Daerah Timur dengan hasil penambangan
Penelitian ini dilakukan pada adalah bijih nikel yang diekspor ke
PT. Roda Tehnik yang berlokasi di Cina untuk kebutuhan pabrik feronikel.
Pulau Gebe, Pulau Gebe merupakan PT. Roda Tehnik adalah
sebuah pulau yang terletak di bagian perusahaan swasta nasional yang
paling timur kepulauan Halmahera didirikan di Semarang sejak tahun
yang merupakan perbatasan antara 1968, dan bergerak dalam bidang
Provinsi Maluku Utara dengan Provinsi penyewaan alat berat dan konstruksi
Papua. Pulau Gebe termasuk dalam pada tahun 1996. Perusahaan ini
berusaha untuk menjalankan bisnis Proses pelapukan yang lebih
baru yang dioprasikan dikontraktor dominan yaitu pelapukan kimiawi.
penambangan pada tahun 2017 yang Menurut Bolt, (Bolt, dalam PT. Aneka
disebut PT. Roda Nusantara. Dua Tambang, 1992).
kegiatan ini berjalan bergandengan
tangan untuk saling mendukung. Landasan Teori
Kegiatan Eksplorasi
Struktur Geologi Eksplorasi merupkan kegiatan
Pulau Gebe terletak pada yang dilakukan setelah prospeksi atau
deretan pegunungan sirkum pasifik setelah endapan suatu bahan galian
(The Cirkum Pasific Belt) yang terdiri ditemukan yang bertujuan untuk
dari batuan berumur upper, mesozoik mendapatkan kepastian tentang
sampai dengan lower tersier. endapan bahan galian yang meliputi
Formasi batuan basa - bentuk, ukuran, letak kedudukan,
ultrabasa sebagai batuan induk yang kualitas (kadar) endapan bahan galian
terdiri dari herzburgit, gabro, serpentim serta karateristik fisik dari endapan
sebagai batuan induk bijih nikel, bahan galian tersebut.
tersingkap di Pulau Gebe bagian Kegiatan eksplorasi didasarkan
selatan dan tengah. pada penelitian terhadap fakta – fakta
Instrusi batuan beku basa - yang signifikan yang merupakan hasil
ultrabasa yang merupakan batuan dari suatu atau beberapa proses.
induk dari bijih nikel, menerobos Dengan kata lain kegiatan eksplorasi
melalui rekahan-rekahan batuan merupakan bagian dari suatu proses
sekitarnya, sehingga akibat iklim tropis sebelum penambangan dan
melalui proses pelapukan dihasilkan merupakan satu kegiatan yang sangat
bijih laterit nikel. Formasi batuan basa- penting, karena itu selain menentukan
ultrabasa ini ditutupi oleh batu dan mencari sumber – sumber
gamping dan batu pasir dan tersebar cadangan yang baru, juga dapat
dibagian selatan Pulau Gebe. menentukan dan menghitung
cadangan yang tersedia dari cadangan
Genesa Endapan Bijih Nikel Laterit yang telah ditambang atau yang
Endapan bijih nikel yang ditinggalkan.
terdapat di Pulau Gebe adalah
termasuk dalam jenis nikel laterit yang Tujuan melakukan kegiatan
eksplorasi adalah untuk mengetahui
terbentuk sebagai hasil, Residual
Concentration yang merupakan penyebaran bijih, jumlah cadangan
konsentrasi residu melalui proses dan kadar dari suatu endapan bahan
galian serta untuk mengetahui posisi
pelapukan mekanis dan kimiawi yang
bekerja pada batuan ultra basa seperti atau letak bijih dan lapisan batuan
peridotit yaitu batuan yang terdiri dari sekelilingnya (Country Rock). Hasil
dari kegiatan eksplorasi ini kemudian
mineral utama seperti olivin dan
piroksin yang mengandung unsur nikel dapat berguna untuk menentukan nilai
dalam presentase yang kecil. ekonomi dari suatu endapan bijih,
menentukan metode dan sistem
penambangan serta umur tambang reklamasi. Adapun alat yang
dari suatu kegiatan penambangan digunakan adalah alat dorong, alat gali
endapan bahan galian tersebut. muat, dan alat angkut. Pada kegiatan
Dalam tahap eksplorasi, penjenjangan yang diterapkan adalah
penentuan kadar cadangan bijih nikel sistem multiple bench. Berikut
merupakan bagian yang sangat merupakan tahapan penambangan
penting untuk menentukan jumlah yang dilakukan oleh PT. Roda Tehnik :
cadangan yang ada serta unsur– a. Clearing (pembersihan), kegiatan
unsur mineral lain yang mengikuti membersihkan lahan dari semak-
proses terbentuknya mineral nikel. semak dan pohonan kecil
Penentuan kadar cadangan bijih nikel dipergunakan Bulldozer, excavator
yang perlu diketahui adalah ”Cut Of dan chain shaw jika diperlukan
Grade” (COG) yang ditetapkan untuk menebang pohon besar
sehingga dari data kadar rata rata tiap diameter > 200 mm, target
meter perkedalaman lubang test pit pekerjaan ini didasarkan atas
dapat ditentukan nilai ekonomis lubang rencana Land Clearing Plan dari
test pit tersebut. Kadar bijih nikel Perusahaan.
yang ditetapkan adalah : b. Pengupasan lapisan tanah penutup
Overburden : Ni < 1.2% dan Fe > 2.5% (Striping), dilakukan dengan suatu
Limonit : Ni > 1.2% dan Fe > 2.5% perencanaan berdasarkan letak
Saprolit : Ni > 2% dan Fe < 2.5% pembuangan atau penimbunan
Bacicity : > 0.6% sementara Overburden agar
Penentuan kadar cadangan, selanjutnya mudah untuk
Cut Of Grade ( COG ) di sesuaikan dikembalikan setelah proses
dengan permintaan pasar. Untuk penambangan berakhir untuk
mengetahui besarnya kadar dalam dimanfaatkan kembali pada
suatu area di peroleh dari hasil test pit rehabilitasi lahan dan tata guna
yang selanjutnya di analisa di lahan dengan tujuan mencegah
labolatorium untuk mengetahui persen timbulnya dampak negatif dari
unsur unsur yang terkandung dalam aktivitas penambangan. Adapun
titik test pit. alat mekanis yang digunakan yaitu ;
Excavator Komatsu PC200.
Kegiatan penambangan c. Penggalian (Digging), dilakukan
Penambangan yang dilakukan untuk mendapatkan bijih nikel
oleh PT. Roda Tehnik menggunakan secara selektif mining dengan
sistem tambang terbuka (surface berpedoman pada data hasil
mining) dengan menggunakan metode eksplorasi untuk mendapatkan
open cut yaitu memotong sisi bukit dari lapisan endapan bijih, dimana
puncak ke bawah. Adapun kegiatan dalam melakukan penggalian
penambangan bijih nikel di PT. Roda menggunakan alat berat jenis
Tehnik meliputi pengupasan OB, excavator Volvo dengan tipe
sampling, ore getting, preparasi, EC210D. Sebelum dilakukan proses
haulling, mentenence jalan, penggalian terlebih dahulu
penanganan air, analisis kadar, dan
dilakukan pembersihan lantai atau dilakukan jika dibutuhkan dengan
tempat penumpukan bijih. kedalaman test pit berkisar 2 - 8 m.
d. Pencampuran (Mixing), suatu Pada umumnya suatu deretan (series)
proses percampuran material yang sumur uji dibuat searah jurus,
sejenis secara merata tetapi sehingga pola endapan dapat
kadarnya berbeda dengan tujuan dikorelasikan dalam arah vertikal dan
untuk memperoleh kadar bijih/ore horisontal.
yang diinginkan dengan Metode test pit umum dilakukan
menggunakan alat berat jenis pada eksplorasi endapan - endapan
excavator Volvo dengan tipe yang berhubungan dengan pelapukan
EC210D. Dalam hal tersebut terjadi dan endapan berlapis.Pada endapan
perbedaan kadar antara Test Pit berlapis, pembuatan sumur uji
dan kadar stock pile yang tidak ditujukan untuk mendapatkan
berbeda jauh. Dalam pengambilan kemenerusan lapisan dalam arah
sampel tanpa mixing yang benar kemiringan, variasi litologi atap dan
akan mengakibatkan terjadinya lantai, ketebalan lapisan, dan
perbedaan kadar pada saat Test Pit karakteristik variasi endapan secara
maupun stock pile EFO. vertikal, serta dapat digunakan
e. Pemuatan (Loading), material ore sebagai lokasi sampling. Biasanya
yang sudah ditumpuk akan sumur uji dibuat dengan kedalaman
dilakukan proses pemuatan dengan sampai menembus keseluruhan
menggunakan alat muat excavator lapisan endapan yang dicari, misalnya
Doosan dengan tipe DX300LCA. batubara dan mineralisasi berupa urat
f. Pengangkutan (Hauling), setelah (vein).
dilakukan pemuatan maka akan Adapun cara pengambilan
dilakukan kegiatan pengangkutan sampel pada Test Pit yaitu :
yaitu material ore yang berada pada a. Dilakukan penggalian Test Pit
Tumpukan di front penambangan dengan kedalaman 2 - 8 m dengan
akan dilakukan pengangkutan ke diameter lubang tespit 1 m
tempat penumpukan sementara b. Pengambilan sample dilakukan
dalam hal ini stock pile EFO. diatas permukaan tanah yaitu
material yang di angkat atau digali
Pengambilan Sample Eksplorasi menggunakan excavator Komatsu
Salah satu metode yang biasah PC200
dipakai dalam kegiatan eksplorasi c. Pengambilan sample dalam satu
untuk memperoleh sample atau bukti lubung test pit yaitu dua sample
yang ada dilapangan yaitu dengan satau lebih.
menggunakan metode Test pit.
Test pit (sumur uji) merupakan Pengambilan Sample Stock File
salah satu metode eksplorasi langsung Dalam pengambilan sampel
yang dilakukan untuk mencari pada front penambangan metode yang
endapan atau pemastian digunakan pada PT. Roda Tehnik
kemenerusan lapisan dalam arah adalah metode grab sampling. Metode
vertikal. Pembuatan test pit ini grab sampling merupakan teknik
pengambilan sample secara acak Pengumpulan Data
dengan cara mengambil sebagian Data Primer
fragmen yang berukuran besar dari Data Primer adalah data yang
suatu material. Tingkat ketelitian diperoleh secara langsung di lapangan
sample pada metode ini relative melalui kegiatan pengamatan dan
mempunyai bias yang cukup besar. wawancara langsung.
Adapun kondisi pengambilan Data Primer terdiri dari :
sample dengan teknik Grab sampling a. Data Kadar Eksplorasi (Test Pit)
ini dilakukan antara lain : b. Data Kadar Stock File
a. Pengambilan sampel pada
tumpukan stock pile dengan Data Sekunder
menggunakan secop. Data Sekunder adalah data
b. Pengambilan sampel dilakukan yang diperoleh atau dikumpulkan dari
secara acak. berbagai sumber yang telah ada
c. Dalam satu tumpukan stock pile sebagai sumber data tambahan. Data
sampel yang diambil 33 - 45 karung. ini digunakan sebagai landasan
d. Pengambilan sample dalam satu pemikiran yang diperoleh sebagai
karung berisi 2 – 3 secop. literature dan referensi.
Data sekunder terdiri dari :
METODE PENELITIAN a. Peta lokasi kesampaian daerah
Lokasi Dan Waktu Penelitian b. Peta lokasi penelitian (Pit Mawar)
Lokasi c. Data curah hujan
Kegiatan Penelitian dan d. Peta Fron block kerja PT. Roda
pengambilan data dilakukan pada PT. Tehnik
Roda Tehnik Generan Contractor di e. Peta IUP PT. Fajar Bhakti Lintas
PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara Nusantara
yang berlokasi di Pulau Gebe. Pulau f. Peta geologi daerah penelitian
Gebe merupakan sebuah pulau yang
terletak di bagian paling timur Pengolahan Data
kepulauan Halmahera yang Setelah data diperoleh dari
merupakan perbatasan antara Propinsi lapangan, berupa data sample
Maluku Utara dengan Propinsi Papua. eksplorasi (test pit) dan sample stock
Pulau Gebe termasuk dalam wilayah file maka data tersebut di olah agar
Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten kita dapat mengetahui perbedaan
Halmahera Tengah Propinsi Maluku kadar bijih nikel tersebut, Setelah
Utara. sample diperoleh, kemudian dibawa
kelaboratorium untuk dilakukan assay.
Waktu Karena yang dianalisis tersebut hanya
Kegiatan penelitian ini sebagian kecil dari sample maka
dilaksanakan mulai dari tanggal 10 diperlukan preparasi (persiapan)
September 2018 sampai dengan sample, agar bagian yang dianalisis
tanggal 10 Oktober 2018. masih representative terhadap kondisi
yang sebenarnya.
Analisis Data hasil eksplorasi dengan eksploitasi
Data kadar antara hasil penambangan dapat dihitung dengan
eksplorasi dan realisasi penambangan menggunakan rumus sebagai berikut :
ini akan dibandingkan dengan Q =
menggunakan metode analisa
Dimana :
comparative untuk mengetahui
Q = Persentase Perbedaan Kadar
seberapa besar hasil perbedaan kadar
զ1 = Kadar Eksplorasi
yang terjadi. Untuk mengetahui
զ2 = Kadar Realisasi Penambangan.
persentase perbedaan kadar nikel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Data Kadar sample Eksplorasi (Test Pit)
Pada kegiatan eksplorasi, penentuan kadar nikel merupakan bagian yang
terpenting untuk menentukan jumlah cadangan. Adapun kadar Ni terendah untuk
ditamban berdasarkan Cut Of Grade (COG) yang telah ditetapkan oleh PT. Roda
Tehnik yaitu sebesar 1.04%. Dalam pengambilan data eksplorasi PT. Roda Tehnik
tidak menggunakan pemboran melainkan menggunakan metode test pit.
Test pit merupakan kegiatan pengambilan sample dengan cara membuat
lubang bukaan menggunakan alat berat berupa excavator Komatsu PC200 dengan
kedalaman lubang test pit yaitu 2 – 8 m dan luas daerah titik test pit secara
keseluruhan yaitu 4.617 m², jumlah sample yang diambil tiap titik test pit yaitu 2
kantong sample dengan berat rata-rata yaitu 10 kg.

Perhitungan Kadar Rata - Rata Ni Pada Kegiatan Test Pit


Tabel : 4.3. Kadar Rata – Rata Ni Pada kegiatan Test Pit
Jumlah
Sample/Titik Berat Kadar Ni Luas Area
No TP ID Test Pit Sample (%) (m²)
1 SC/TP/Mawar/A01 2 10 Kg 2.68 461.7
2 SC/TP/Mawar/A02 2 10 Kg 2.10 461.7
3 SC/TP/Mawar/A03 2 10 Kg 1.53 461.7
4 SC/TP/Mawar/A04 2 10 Kg 1.72 461.7
5 SC/TP/Mawar/A05 2 10 Kg 1.50 461.7
6 SC/TP/Mawar/A06 2 10 Kg 1.20 461.7
7 SC/TP/Mawar/A07 2 10 Kg 2.05 461.7
8 SC/TP/Mawar/A08 2 10 Kg 1.59 461.7
9 SC/TP/Mawar/A09 2 10 Kg 1.39 461.7
10 SC/TP/Mawar/A10 2 10 Kg 1.67 461.7
Kadar rata - rata Ni 1.74 4.617
Data Eksploitasi (Stock File)
Bijih nikel hasil pengangkutan dari front penambangan ke stock file akan
dilakukan pengecekan ulang kadar untuk mengetahui ketelitian kadar bijih nikel dari
hasil test pit, dari data pada tabel dibawah menggambar proses pengambilan
sample pada tumpukan stock file, adapun jumlah sample yang diambil tiap
tumpukan stock file yaitu 33 – 45 karung, proses pengambilan sample dilakukan
pada sample hause dengan mengambil 1 sample tiap 2 DT

Perhitungan Kadar Rata - Rata Ni Pada Eksploitasi (Stock Pile)


Data pada table 4.6 dapat dilihat bahwa volume tumpukan secara
keseluruhan yang telah diperoleh setelah melakukan penelitian dilapangan yaitu
sebesar 11.728 ton, volume tumpukan diperoleh setelah dilakukan perhitungan
antara kapasitas dump truk dikali dengan jumlah rit per tiap satu tumpukan stock file,
rata - rata kadar Ni yang telah diperoleh setelah dilakukan analisa kadar pada
laboratorium yaitu sebesar 1.70%. Berikut adalah data volume tumpukan stock file
secara keseluruhan dan rata - rata kadar Ni dari tumpukan stock pile:
Tabel : 4.6. Kadar Rata – Rata Ni Pada Stock File
Jumlah Jumlah Volume
Kapasita
Rit/1 Rit/1 Tumpukan Kadar
No Kode Sample s DT
Incremen Tumpuka VT = KDT . Ni (%)
(Ton)
t n JR/1T
SP.01/BLK_Mwr
1 EFO_BDG 15.6 2 66 1.029 1.40
SP.02/BLK_Mwr
2 EFO_BDG 15.6 2 68 1.060 1.69
SP.03/BLK_Mwr
3 EFO_MD 15.6 2 70 1.092 1.44
SP.04/BLK_Mwr
4 EFO_MD 15.6 2 70 1.092 2.13
SP.05/BLK_Mwr
5 EFO_BDG 15.6 2 70 1.092 2.10
SP.06/BLK_Mwr
6 EFO_BDG 15.6 2 74 1.154 1.56
SP.07/BLK_Mwr
7 EFO_BDG 15.6 2 76 1.185 1.41
SP.08/BLK_Mwr
8 EFO_BDG 15.6 2 78 1.216 1.49
SP.09/BLK_Mwr
9 EFO_MD 15.6 2 90 1.404 2.06
SP.10/BLK_Mwr
10 EFO_MKS 15.6 2 90 1.404 1.72
Kadar rata - rata Ni 1.70
Total volume tumpukan secara keseluruhan 11.728
Pembahasan gambaran bahwa terjadi penurunan
Perbedaan Data Kadar Ni Test Pit kadar, adapun faktor yang
Dan Stock File mempengaruhi penurunan kadar dari
Dari data yang diambil di data test pit dengan stoc file yaitu
lapangan berupa data sample test pit kurangnya ketelitian dalam
setelah melakukan kegiatan eksplorasi pengambilan sample, dalam artian
dengan metode test pit di lapangan sample yang diambil di lapangan pada
dengan cara membuat lubang bukaan kegiatan test pit tidak mewakili daerah
menggunakan alat berat jenis sekitar sehinggah kadar pada stock file
excavator Komatsu PC200 dengan dan kadar pada sample test pit
kedalaman lubang test pit yaitu 2 - 8 mengalami perbedaan, dan juga
m, dengan mengambil 2 kantong kegiatan penggalian dan pemuatan di
sample tiap titik test pit, dan jugan data front penambangan dapat
stock file dengan jumlah sample yaitu mempengarugi perbedaan kadar
33 – 45 sample tiap satu tumpukan. karena adanya material pengotor yang
Berdasarkan data yang ikut tercampur saat kegiatan
diperoleh di lapangan berupa sample pencampuran di front penambangan.
test pit dan stoc file yang telah melalui
tahap preparasi dan dianalisis Preparasi Sample
dilaboratorium PT. Fajar Bhakti Lintas Preparasi sample adalah
Nusantara sehingga diketahui kadar pekerjaan mempersiapkan sample
rata-ratanya kemudian dilakukan sebelum dikirim ke laboratorium untuk
perhitungan untuk mendapatkan data dianalisa kadarnya, sample dari
perbedaan kadar dan selisih kadar kegiatan test pit dan stock file
yang terjadi dilapangan, adapun hasil dipisakan berdasarkan kode sample
analisis kadar bijih nikel hasil test pit yang ada pada kantong sample
yang telah diperoleh dengan kadar kemudian dikeluarkan dari kantong
rata – rata yaitu sebesar 1.74%, dan sample, berikut merupakan prosedur
hasil analisis kadar bijih nikel dari dari preparasi sample test pit dan sample
hasil pengambilan sample pada stock file :
tumpukan stock file dengan kadar rata 1. Sample test pit dan stock file
- rata yaitu sebesar 1.70%. dipisahkan berdasarkan kode
Dari data di atas yang telah sample dan dikuluarkan dari
dikertahui kadar rata - ratanya maka kantong sample kemudian
didapatkan persentase perbedaan dihancurkan menggunakan palu
kadar hasil kegiatan test pit dan yang mana sample berukuran besar
pengambilan sample pada tumpukan 2. Sample yang telah merata
stock file sebesar 2.29%, dan juga ukurannya diaduk menggunakan
diperoleh gambaran bahwa terjadi sekop sampai merata
penurunan atau selisih kadar sebesar 3. Sample dibentuk menjadi kotak
0.04%. dibuat matriks 4 X 5
Dengan menganlisa data kadar 4. Diambil sample menggunakan
yang diperoleh setelah dianalisis di sekop di setiap matriks
laboratorium maka didapatkan
5. Dimasukkan kedalam talang merata. Dapat dilihat pada titik test pit
disusun rapi agar pengeringan dengan kode sample
merata disetiap sample SC/TP/Mawar/A01 dengan kadar Ni
6. Sample yang telah tersusun rapi sebesar 2.68% dan
dimasukkan kedalam drying oven SC/TP/Mawar/A06, Dengan kadar Ni
dan menunngu selama ± 12 jam sebesar 1.20%. Di lain hal kenyataan
pengeringan baru bisah ketahap dilapangan sering dijumpai daerah
selanjutnya yang dilalui titik test pit yang
7. Setelah menunggu ± 12 jam talang mempunyai kadar cukup tinggi untuk
dikeluarkan dari drying oven dan ditambang namun didaerah titik test pit
kemudian dihancurkan tersebut ditemukan bijih nikel berkadar
menggunakan jaw crusher rendah (limonit) yang menyusup
8. Hasil penghacuran jaw crusher diantara bijih nikel berkadar tinggi.
ditampung menggunakan talang b. Pengotoran dan kehilangan bijih
9. Dibuat matriks 4 X 4 diambil sample pada saat penambangan
disetiap bagian kemudian Penyebaran dan ketebalan bijih
dipindahkan ketalang yang baru yang tidak merata sangat menyulitkan
dan dimasukkan kedalam double seseorang dalam mengambil
roll crusher keputusan, apakah cadangan tersebut
10. Hasilnya ditampung ditambang dan diangkut kestock yard,
menggunakan talang dan ditambang dan ditumpuk di waste
dimasukkan kedalam laboratory dump, ataukah tidak ditambang sama
pulverizer dan menunggu ± 3 menit sekali. Keputusan yang salah akan
11. Hasil dari laboratory pulverizer menimbulkan pengotoran dan
kemudian diayak untuk kehilangan bijih (dilution) yang besar
menghasilnya sample dengan pada saat penambangan.
ukuran 200 mesh c. Cara pengambilan sampel
12. Hasil ayakan dibuat matriks 4X5 1. Sample eksplorasi (Test Pit)
13. Diambil sample disetiap matriks Dalam pengambilan sample
dan dimasukkan kedalam kantong Test Pit harus mewakili lapisan agar
sample data kadar Ni akurat, spasi dari titik
14. Kantong sample tersebut dikirim tespit juga menentukan ke akuratan
ke laboratorium untuk diketahiu data.
berapa kadar nikel yang telah 2. Sample realisasi penambangan
dipreparasi. (Stock File)
Standarisasi pengambilan
Faktor - faktor Yang Mempengaruhi sample yang telah ditetapkan
Perbedaan Kadar berdasarkan Japanese Industrial
a. Penyebaran Deposit Tidak Standart (JIS) haruslah menjadi
Homogen perhatian bagi pengawas dan tenaga
Nilai cadang bijih nikel akan lapangan yang bertugas mengambil
dipengaruhi oleh lokasi atau letak dari sample. Kelainan terhadap cara-cara
suatu titik test pit, hal ini disebabkan pengambilan sample yang ditetapkan,
karena penyebaran deposit yang tidak misalnya dalam setiap satu ritasi alat
angkut dump truck, maka tentunya e. Kesalahan manusia
mengurangi ketelitian dalam Kesalahan ini berkaitan dengan
penentuan kadar dari setiap hasil pekerjaan preparasi sampel untuk
penambangan. analisa laboratorium. Karena manusia
d. Kandungan Air tidak memiliki sifat tidak konstan dan
Air hujan yang mengenai sering lalai dalam melakukan suatu
material bijih nikel di stock yard dan pekerjaan, sehingga dapat kurang teliti
stock pile sebelum dilakukan sampling dalam menyiapkan sampel untuk
dapat mengakibatkan turunnya kadar selanjutnya dianalisa pada
nikel. laboratorium, misalnya pencampuran
yang tidak merata.

Persentase Perbandingan Kadar Eksplorasi Dengan Eksploitasi


Kadar hasil pengambilan sampel pada kegiatan eksplorasi dengan metode
test pit dengan sample pada tumpukan stock file yang telah melalui proses preparasi
dan dianalisis pada laboratorium sehinggah dari data tersebut didapatkan kadar rata
– rata Ni, kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan perbedaan kadarnya.
Berikut adalah tabel persentase perbedaan dan selisih kadar antara hasil eksplorai
dengan stock file.
Tabel : 4.7. Persentase Perbandingan Kadar hasil Eksplorasi Dengan Stock File

Kadar rata – rata Kadar rata – rata Selisih kadar Perbedaan kadar
Ni Eksplorasi Ni Eksploitasi (%)
q1 q2 d = q1 – q2

1.74 1.70 0.04 2.29%

KESIMPULAN DAN SARAN dilakukan antara data eksplorasi


Kesimpulan dengan data ekslpoitasi, sehinggah
Berdasarkan uraian dan diperoleh perbedaan kadar sebesar
pembahasan dari hasil penelitian yang 2.29% dan selisih kadar eksplorasi
telah dilakukan pada PT. Roda Teknik, yaitu sebesar 0.04%.
maka dapat diambil kesimpula sebagai 3. Dari hasil penelitian, maka diketahui
berikut : factor - faktor penyebab terjadinya
1. Berdasarkan analisa yang telah perbedaan kadar bijih nikel, adapun
dilakukan di laboratorium sehinggah penyebabnya yaitu, Penyebaran
diketahui kadar rata - rata Ni dari deposit tidak homogen, Pengotoran
hasil eksplorasi sebesar 1.74% dan dan kehilangan bijih saat
kadar Ni eksploitasi sebesar 1.70% penambangan, Cara pengambilan
2. Berdasarkan perhitungan dan sample, Air hujan, Kesalahan
pengolahan data yang telah manusia.
Saran Joseph M Bolt, 164. “The Winning Of
Dengan melihat hasil dari Nickel”. Muethan & co Ltd, London,
penelitian yang telah dilakukan maka page10.
menghasilkan saran-saran sebagai
berikut : Sudiana Made, 2013 “Analisis Perbedaan
1. Sebaiknya pengawas sampel kadar Bijih Nikel Laterit Anatar Hasil
memberikan pemahaman secara Eksplorasi Pemboran Dengan
berkala kepada petugas sampling Eksploitasi Pada Blok A PT. Intergra
Technology Nusantara”, Skripsi
agar lebih menerapkan prosedur
Jurusan Teknik Pertambangan UPRI
kerja (work instruction) dalam
Makassar.
pengambilan sampel.
2. Sebaiknya peralatan pada preparasi
Prodjosoemarto Partanto, “Kamus
sampel selalu diperhatikan
Istilah Teknik Pertambangan
kebersihanya sehingga menghindari
Umum” Derektorat Jederal
kontaminasi dengan sampel lain.
Pertambangan Umum, Pusat
3. Proses pencampuran pada front
Penelitian Dan Pengembangan
penambangan sebaiknya dilakukan
Teknologi Mineral dan Proyek
pada area penggalian agar
Pengembangan Pusat Informasi
menghindari masuknya waste
Mineral.
dalam material ore.
4. Sebaiknya preparasi sample yang
Projosumarto Partanto, 1993.
dilakukan harus sesuai dengan
“Pemindahan Tanah Mekanis”.
SOP dan dilakukan pengawasan
Departemen Tambang, Institut
terhadap pekerja pada bagian
Teknologi Bandung.Bandung
preparasi.
Simon & Schuster’s 1988 , “Rocks and
DAFTAR PUSTAKA
Mineral”. Guid Nature Series, New
Bruce A. Kennedy, 1990, “Surface
York
Mining”, Second Edition. Society
For Mining Metalurgy And
Notosiswoyo Sudarto, dkk, 2000.
Exploration IncLittleton, Colorado
“Teknik Eksplorasi”. Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Ilmu
Doddy Setia Graha, “ Batuan Dan
Kebumian dan Teknologi Mineral
Mineral “, Penerbit Nova Bandung.
Institu Teknologi Bandung.

Iskandar Mohdar, 2005 “Evaluasi


Cadangan Bijih Nikel Dengan Spasi
Titik Bor 50 M dan 25 M Dengan
Metode Triangular Grouping Pada
PT. ANTAM Tbk. Unit Geomin “,
Skripsi Jurusan Teknik
Pertambangan UVRI Makassar

Anda mungkin juga menyukai