Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM GERAKAN TOSS TB

(Temukan Obati Sampai Sembuh)


Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II
Dosen: Dr. Suarnianti, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Kelompok 5
S1 Keperawatan
Kelas A2 Angk. 2016

Haget Tajeng (NH01160)

Haslinda. B (NH01160)

Ika Rizkiani (NH0116071)

Indrawati Baruddin (NH0116202)

Jois Welita Serang (NH0116080)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk bekerja
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “PROGRAM GERAKAN TOSS
TB (Temukan Obati Sampai Sembuh)” makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah Keperawatan Komunitas II.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar mata
kuliah Keperawatan Anak II dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak kami harapkan.

Makassar, 05 Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan Penyusunan............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
A. Defisini TOSS....................................................................... 3
B. Kegiatan dalam TOSS........................................................... 3
C. Keberhasilan gerakan TOSS.................................................. 4
D. Tantangan TOSS................................................................... 5

BAB III PENUTUP.................................................................................. 6


A. Kesimpulan............................................................................ 6
B. Peran...................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia belum keluar dari daftar negara penyumbang kasus TB di dunia.
Bukan hanya Indonesia, puluhan negara lainnya masih menghadapi perang
melawan penyakit ini. Sehingga TB masih menjadi salah satu tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs). Untuk mengendalikannya, pemerintah
menyediakan sumberdaya, sarana, dan prasarana penanggulangan TB di
seluruh Indonesia(Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Sejak tahun 1995, Program Nasional TB mengadopsi strategi DOTS
sebagai strategi nasional dan sekarang dikembangkan menjadi strategi yang
lebih akseleratif yaitu TOSS TB (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai
Sembuh). Perubahan strategi dari penemuan pasif promotif menjadi aktif,
intensif dan masif melalui : 1) penemuan berbasis keluarga dan masyarakat
pada populasi khusus ( lapas, pondok pesantreen, asrama, perumahan padat
penduduk dan kumuh); 2) Peningkatan jejaring layanan dengan melibatkan
Rumah Sakit dan Klinik swasta dikenal Public-Private Mix (PPM); 3)
Peningkatan kolaborasi layanan di fasyankes (TB HIV, TB DM, TB Gizi)
(Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Menurut laporan surveilans TB tahun 2015 total penemuan kasus TB
sebanyak 330.729 pada tahun 2015 dengan angka keberhasilan pengobatan
sebesar 84% (selesai pengobatan dan sembuh). Sisanya 16% pasien adalah
pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan, karena: meninggal, pindah
tempat tinggal, tidak melanjutkan pengobatan, penyakit kebal terhadap obat
yang diberikan. Dengan rata-rata lebih dari 300.000 pasien yang diobati per
tahunnya, maka terhitung sejak tahun 2012 Indonesia telah berhasil
menyelamatkan nyawa lebih dari 1 juta nyawa(Kementerian Kesehatan RI,
2017).

1
Tantangan lainnya adalah meningkatnya kasus TB yang menjadi kebal
terhadap pengobatan atau dikenal dengan MDR (Multidrug-Resistant). TB
MDR bisa terjadi bila pengobatan TB tidak dilakukan secara tuntas. Apabila
kasus MDR tidak ditangani dengan tuntas dapat berkembang menjadi XDR
(Extensively drug-resistant). Saat ini layanan RS Rujukan atau Sub Rujukan
TB MDR terdapat di 68 RS yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia
dengan 1.217 Puskesmas sebagai satelit layanan (Kementerian Kesehatan RI,
2017).
Untuk mencegah TB MDR pemerintah mendorong seluruh pemberi
pelayanan TB pemerintah dan swasta memberikan pelayanan TB standar serta
meningkatkan kewaspadaan dengan penemuan kasus TB secara dini dan
memastikan pelayanan TB berkualitas untuk mencegah kejadian TB resistan
obat. Selain itu juga mengajak seluruh masyarakat dan keluarga untuk
mendukung pasien dalam menjalani pengobatan TB sampai tuntas
(Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Cita-cita bersama mengeliminasi TB pada tahun 2035 bisa diharapkan
dapat terwujud dengan cara mencegah penularan TB, menemukan mereka
yang bergejala dan mengobati mereka yang sakit sampai sembuh. Cegah TB
Resistan Obat dengan pengobatan TB yang stndar dan berkualitas serta TOSS
TB. Diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bersama-sama pemerintah
menutup kran penularan TB (Kementerian Kesehatan RI, 2017).

B. TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami program pengobatan TB dengan cara TOSS
TB (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh)


TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh) adalah gerakan untuk
menemukan pasien sebanyak mungkin dan mengobatinya sampai sembuh
sehingga rantai penularan di masyarakat bisa dihentikan (Kementerian
Kesehatan RI, 2018) . Dalam gerakan TOSS melibatkan seluruh elemen baik
itu dari pemerintah (pusat, kota dan daerah), tenaga kesehatan, dan masyrakat.
TOSS TB merupakan upaya untuk mengajak aktif masyarakat agar segera
konsultasi ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila ditemukan tanda-tanda
penyakit TB , dan apabila sudah terdiagnosa TB diharapkan peran aktif
masyarakat untuk ikut mengawasi penderita TB agar minum obat teratur dan
sampai sembuh. Dan gerakan ini silakan dimulai dikeluarga masing-masing.
Penderita TB untuk bisa sembuh memerlukan waktu pengobatan minimal 6
bulan. Beberapa kasus memerlukan waktu pengobatan lebih dari itu (Iwan,
2017).

B. KEGIATAN DAlAM TOSS


Menurut (Anggraini, 2018) yang menjadi pokok-pokok kegiatan TOSS TB
yaitu:
1. Penemuan dini orang terduga TB melalui intensifikasi penemuan secara
aktif
2. Pengobatan pasien TB sesuai standar, promosi kesehatan melalui
penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat
3. Penggalangan kemitraan agar kegiatan dilakukan bersama dan
terkoordinasi dengan lintas sektor dan organisasi kemasyarakatan
4. Mobilisasi tokoh masyarakat/agama dan anggota masyarakat, monitoring
dan evaluasi secara intensif.

3
Program Pendidikan Kesehatan TOSS TB Bagi Kader ini merupakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kader kesehatan di Kelurahan Mulyasari. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang TB dengan slogan
Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS TB). Penyuluhan kader kesehatan
diikuti oleh 20 kader. Semua kader berjenis kelamin perempuan, dengan
rentang usia 21-50 tahun. Latar belakang pendidikan kader 65 % lulusan SMA
dan 35% lulusan SMP. Hasil analisis uji Paired-Samples T Test didapatkan
nilai p value 0,000 yang artinya ada pengaruh penyuluhan yang dilakukan
terhadap pengetahuan kader tentang TOSS TB. Kesimpulannya penyuluhan
kepada kader memiliki pengaruh yang baik dalam peningkatan
pengetahuannya, sehingga diharapkan dapat membentuk masyarakat peduli
TB sehingga mampu memotivasi pasien TB untuk menjalani pengobatan
sampai tuntas seperti slogan TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh)
yang pada akhirnya diharapkan mampu menurunkan angka kejadian TB di
Indonesia (Sari & Rachmawati, 2019).

C. KEBERHASILAN GERAKAN TOSS

Sumber : (Kementerian Kesehatan RI, 2018)

4
D. TANTANGAN DALAM TOSS TB
Cita-cita dan angan kita yang setinggi langit tidak dapat semudah itu kita
capai, apalagi ketika kita masih berpijak di tanah dan tidak mempunyai
prasarana untuk berjuang menuju ke sana. Kira-kira begitulah kondisi yang
cukup cocok untuk menggambarkan yang terjadi pada penyakit tuberkulosis di
Indonesia. Kita bercita-cita tinggi, Indonesia bebas TB 2035, namun pihak-
pihak terkait belum mulai bergerak untuk mendukung cita-cita ini secara masif
dan belum sempurnanya sistem yang ada untuk menyokong upaya ini
(Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Secara terang-terangan, buku pedoman nasional pengendalian tuberkulosis
keluaran Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa terdapat 5 aspek internal
dan 3 aspek eksternal yang berpotensi mengganggu upaya penanggulangan
tuberkulosis, seperti program yang terdapat pada fasilitas kesehatan,
kurangnya tenaga kesehatan terlatih, distribusi OAT, pembiayaan, dan hal-hal
yang bersifat teknis.
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah masalah kemiskinan dan
resistensi obat. Kemiskinan menimbulkan keraguan masyarakat untuk berobat,
terlebih lagi bagi masyarakat yang tidak mengetahui bahwa pengobatan
tuberkulosis diberikan cuma-cuma alias gratis di puskesmas terdekat.
Masalah kemiskinan ini juga berkaitan erat dengan determinan sosial lainnya,
seperti pengangguran dan tingkat pendidikan, yang membuat masyarakat yang
termasuk di dalamnya dapat kita katakan sebagai kelompok yang rentan.
Isitlahnya, “boro-boro berobat, makan aja susah.”
Masalah resistensi obat juga merupakan hal yang perlu perhatian khusus.
Pasalnya, tidak semudah itu mengobati tuberkulosis, terutama karena jangka
waktu pengobatan yang lama sehingga menimbulkan beban bagi pasien.
Sering pasien lupa minum obat, bahkan mungkin ditinggalkan, sehingga
menimbulkan potensi bagi bakteri untuk berkembang lebih jauh dan menjadi
resisten atas berbagai obat. Fakta di lapangan memang cukup baik, yaitu 90%
pengobatan tuberkulosis dikatakan berhasil sampai pasien sembuh. Namun,
10% bukanlah angka yang kecil untuk kita abaikan (Kresnadi, 2017).

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
TOSS TB merupakan upaya untuk mengajak aktif masyarakat agar
segera konsultasi ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila ditemukan
tanda-tanda penyakit TB , dan apabila sudah terdiagnosa TB diharapkan
peran aktif masyarakat untuk ikut mengawasi penderita TB agar minum
obat teratur dan sampai sembuh.
B. SARAN
Gerakan TOSS ini sangat membantu dalam pemeberantasan penyakit TB.
Dengan demikian diharapakan semua elemen ikut berpartisipasi agar
tercapainya cita-cita Indonesia bebas dari TB 2035.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, A. D. (2018). TOSS TBC: Temukan TBC Obati Sampai Sembuh.


Retrieved May 5, 2019, from Indonesia Baik website:
https://indonesiabaik.id/infografis/toss-tbc-temukan-tbc-obati-sampai-
sembuh

Iwan. (2017). Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberculosis Tahun


2050 Melalui Aksi TOSS TB di Keluarga. Retrieved May 5, 2019, from
Seruji website: https://seruji.co.id/iptek/kesehatan/gerakan-masyarakat-
menuju-indonesia-bebas-tuberculosis-tahun-2050-melalui-aksi-toss-tb-di-
keluarga/

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Cara Terbaik Mencegah TB Resistan Obat


adalah Promosi Pengobatan TB dengan TOSS TB. Retrieved May 5, 2019,
from Kementrian kesehatan republik indonesia website:
http://www.depkes.go.id/article/view/17032300001/cara-terbaik-mencegah-
tb-resistan-obat-adalah-promosi-pengobatan-tb-dengan-toss-tb.html

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pusat Data dan Informasi Tuberkulosis.


InfoDATIN. https://doi.org/2442-7659

Kresnadi, I. (2017). TOSS TB (Tuberkulosis). Retrieved May 5, 2019, from


Kompasiana website:
https://www.kompasiana.com/irfankresnadi/58d6299d43afbdc57a312fe3/toss
-tb-bukan-hanya-tostosan?page=all

Sari, N. P., & Rachmawati, A. S. (2019). Pendidikan Kesehatan Tuberkulosis “


TOSS TB ( Temukan Obati Sampai Sembuh ).” 2(1), 103–107. Retrieved
from http://www.journal.umtas.ac.id/index.php/ABDIMAS/article/view/338

Anda mungkin juga menyukai