Anda di halaman 1dari 12

1

BABI
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik
dan menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu
berusaha untukmempertahankan keseimbangan hidupnya. Kesimbangan
yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan
yang secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta
(cognitive), rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur
dunia untuk kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan
segala macam corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk
lainnya di bumi. Proses perkembangan perilaku manusia sebagian
ditentukan olehbkehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada alam.
Manusia sebagai makhluk biopsikososial merupakan model umum
atau pendekatan yang berpendapat bahwa biologis, psikologis (yang
2

mencakup pikiran, emosi, dan perilaku), dan sosial faktor, semua


memainkan peran penting dalam fungsi manusia dalam konteks penyakit
atau penyakit. Memang, kesehatan paling baik dipahami dalam hal
kombinasi, psikologis, sosial dan spiritual faktor biologi daripada murni
dalam istilah biologi.
I.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan AJAL.
2. Memahami konsep manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual

BAB II
KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO-PSIKO-SOSIAL-
SPIRITUAL
A. Pengertian manusia
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik
dan menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu
berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Kesimbangan
yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan
yang secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta
(cognitive), rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur
dunia untuk kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan
segala macam corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk
lainnya di bumi. Proses perkembangan perilaku manusia sebagian
ditentukan olehbkehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada alam.
3

Manusia adalah makhluk misterius dan banyak hal tentang manusia


yg belum terungkap mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu
Manusia adalah makhluk unik dan merupakan individu yang
identik (sama) kendati dibesarkan dalam suatu kondisi lingkungan yang
sama pula.
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya. Dalam mencapai kebutuhannya tersebut, manusia mencoba
belajar menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan
berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.
Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan
lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai
keseimbangan à interaksi dengan lingkungan dan menciptakan hubungan
antar manusia secara serasi.
Dalam teori keperawatan sering memandang manusia sebagai
manusia holistik yaitu Bio-Psiko-Sosial-Spiritual

B. Manusia Sebagai Makhluk Biologis


Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir
entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra
dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai
putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah
berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang
lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk
hidung;tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut
agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
4

hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga


tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari
berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang
juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak
ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai
hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa
dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens. Mereka biasanya dianggap
sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus
Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang
sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua
tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan
jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm
(64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar:
175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut
hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada
faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi
faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat
mempengaruhinya, seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa
kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan
50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran,
mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai
kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih
akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya
pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Sebuah kerangka manusia.
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih
kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari
daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan
orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit
5

sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada
orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan
kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda
dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit
lebih terang daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80
tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke
atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada tahun 2003.
Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap
eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan
oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai
kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari
primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia
mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata
lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar
menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang
punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam
bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan
melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam
tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan
berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi
terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.
C. Manusia Sebagai Makhluk Psikologi
Mengenai sifat makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni
bahwa makhluk itu memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan bergerak
yang melahirkan dinamisme, atau makhluk yang selalu atau sewajarnya
melahirkan rasa senang, humanisme dan kebahagiaan pada pihak-pihak lain.
Dan juga manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang berfikir,
berbicara, berjalan, menangis, merasa, bersikap dan bertindak serta bergerak.
6

Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa. Menurut Plato, manusia


adalah jiwanya dan tubuhnya hanya sekadar alat saja. Sedangkan aristoteles
mengatakan bahwa jiwa adalah fungsi dari badan sebagaimana penglihatan
adalah fungsi dari mata. Walaupun jiwa itu tidak nampak, tetapi dapat dilihat
keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala-gejala kehidupan
kejiwaan, misalnya orang yang sedang menggerutu, suatu pertanda bahwa
orang ini sedang tidak senang dalam hatinya.
Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat
bahwa penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan
jasmani, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan. Selain itu psikologi apapun
alirannya menunjukkan bahwa filsafat yang mendasarinya bercorak
antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat segala
pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang
menyangkut masalah manusia. Aliran psikologis ini , yakni:
1. Psikoanalisis
Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud (1856-1839), seorang
neurolog berasal dari Austria, keturunan Yahudi. Freud memandang manusia
sebagai homo volens, yakni makhluk yang perilakunya dikendalikan oleh
alam bawah sadarnya. Menurut freud kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem
yaitu id (dorongan biologis), Ego (kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan
Superego (kesadaran normatif) yang berinteraksi satu sama lain. Id merupakan
potensi yang terbawa sejak lahir yang berorientasi pada kenikmatan (pleasure
principle), menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan, dan menuntut
kenikmatan untuk segera dipenuhi. Ego berusaha memenuhi keinginan dari id
berdasarkan kenyataan yang ada (Reality principle). Sedangkan superego
menuntut adanya kesempurnaan dalam diri dan tuntutan yang bersifat
idealitas.
2. Behaviorisme
Aliran ini menganggap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk
dari perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh
manusia tersebut. Aliran ini memandang perilaku manusia bukan dikendalikan
oleh factor dalam (alam bawah sadar) tetapi sepenuhnya dipengaruhi oleh
7

lingkungan. Menurut aliran ini manusia disebut sebagai homo machanicus,


manusia mesin.
D. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan,
bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan,bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena
beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.
1) Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial,
dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling
pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui,
8

bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu
dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu,
interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan,
saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam
itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai
berikut
a) Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b) Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu
cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa
dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh
pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain,
yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan
imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir
sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah
satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan
atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c) Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi
(sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d) Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang
yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan
berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
2) Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat
dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari
interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa
interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi
persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada
akomodasi.
9

Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas


lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu
akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi,
asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi
“contravention” dan pertentangan pertikain.
E. Pandangan Tentang Manusia sebagai Makhluk Spiritual
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa
yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup, dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Manusia adalah satu kata
yang sangat bermakna dimana makhluk yang sangat sempurna dari
makhluk makhluk lainya ,makhluk yang sangat spesial dan berbeda dari
makhluk yang ada sebelumnya , makhluk yang bersifat nyata dan
mempunyai akal fikiran dan nafsu yang diberikan Tuhan untuk berfikir,
mecari kebenaran, mencari Ilmu Pengetahuan, membedakan mana yang
baik atau buruk, dan hal lainya. Karena begitu banyak kesempurnaan yang
di miliki manusia tidak terlepas dari tugas mereka sebagai khalifah di
Bumi ini. Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah
baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki
kualitas dan kesejatian semulia itu . Sungguhpun demikian, harus diakui
bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan
dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut
mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa
menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu
dihadapkan pada tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain.
Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi
batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia
berkualitas.
Secara fitrah manusia menginginkan “kesatuan dirinya” dengan
Tuhan, karena itulah pergerakan dan perjalanan hidup manusia adalah
10

sebuah evolusi spiritual menuju dan mendekat kepada Sang Pencipta.


Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan mengarahkan dan mengaktualkan
potensi dan fitrah tersembunyi manusia untuk digunakan sebagai sarana
untuk mencapai “spirituality progress”.
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan
yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang
paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga
yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat
dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan
maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian
meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat
suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada di
bawahnya .
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan
kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1) Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian,
pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis
seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
2) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti :
Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa
sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3) Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki
keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4) Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa,
hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan
untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minat
11

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik
dan mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Dalam hal ini
manusia dipandang secara menyeluruh dan holistik.
Mempunyai siklus kehidupan meliputi kembang, memberi
keturunan, memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan
menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang
didapat bersifat biologis, psikologis dan sosial.
Manusia cenderung untuk selalu mempertahankan keseimbangan
kondisi internal yang disebut hemostatis. Manusia selalu mencoba
memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa yang mencakup
12

belajar, menggali, serta menggunakan sumber-sumber yang diperlukan


berdasarkan potensi dan keterbatasannya. Manusia mempunyai
kemampuan berpikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi serta
mengembangkan budidaya dan nilai-nilai.
Oleh karena itu manusia adalah faktor penting dalam
keperawatan:
a. Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia.
Keperawatan dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkatan
manusia
b. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati,
menghargai orang
c. Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut
manusiaKeperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai
makhluk yang memiliki kebutuhan yang unik

DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai