Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN DALAM RANGKA UNTUK PENCEGAHAN

PANDEMIC COVID-19

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 10 :

1. IMELDA SYAHRILIA NINGSIH


2. JUWITA PUSPITA SARI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

Assamu’alaikum,War.Wab
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, serat hidayah-Nya Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelessaikan tugas UTS ini dengan baik, tepat waktunya yang berjudul
“Asuhan keperawatan dalam rangka Untuk pencegahan pandemic covid-19”. ini
disusun sebagai salah satu tugas UTS dari mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
Bapak dosen ,selaku dosen pengampuh mata kuliah Keperawatan komunitas .

kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penulisan, bahasa ataupun penyusunannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen pengampuh mata kuliah Keperawatan Komunitas menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Mataram, 8 mei 2020

Penyusun,

Kelompok 10

DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. konsep dasar teori keperawatan.....................................................................1

B. konsep dasar covid-19......................................................................................1

C. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2

D. TUJUAN............................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA .................................................3

1. Pengkajian.......................................................................................................3

2. analisa data......................................................................................................3

3. diagnosa asuhan keperawatan.........................................................................5

4. rencana asuhan keperawatan...........................................................................5

5. fungsi keperawatan keluarga.........................................................................10

6. keperawatan keluarga di indonesia...............................................................13

BAB III.......................................................................................................................17

PENUTUP..................................................................................................................17

A. KESIMPULAN...............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Konsep dasar teori keperawatan
Teori Keperawatan :
Barnum (1990), mengemukakan bahwa teori keperawatan adalah
usaha-usaha untuk menguraikan, menjelaskan fenomena (proses,
peristiwa, kejadian) mengenai keperawatan. Teori keperawatan dapat
membedakan antara keperawatan dengan disiplin dan aktivitas lain
didalam memberikan pelayanan untuk mencapai tujuan dengan
menguraikan, menjelaskan dan mengontrol kriteria hasil yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
a. Proses dasar pengembangan teori-teori keperawatan
Teori –teori keperawatan seringkali didasari dan dipengaruhi
oleh suatu proses dan teori-teori lain yang dapat digunakan secara
luas.Ide-ide dan teori-teori tersebut merupakan dasar pada beberapa
konsep-konsep keperawatan dan merupakan bagian dari literature
keperawatan. Para perawat harus memahami teori-teori dan istilah
tersebut, sehingga mampu mengembangkan pengetahuan dibidang
keperawatan. Teori-teori tersebut diantaranya adalah teori system,
teori stress adaptasi, dan teori perkembangan.dengan mengembangkan
teori-teori keperawatan akan mampu memperbaiki otonomi
keperawatan, dengan dasar-dasar pemikiran
sebagai berikut :
1. Teori keperawatan terdiri dari batang tubuh pengetahuan
khusus, yang dapat dijadikan sebagai dasar oleh perawat
dalam membuat keputusan untuk memberikan pelayanan
atau asuhan keperawatan
2. Tindakan keperawatan berdasarkan atas rasional yang dapat
diterima secara luas, dapat dipercaya dan masyarakat akan
mengakui
3. Dengan teori-teori keperawatan, asuhan keperawatan yang
diebrikan kepada klien hasilnya akan tanpak nyata
4. Adanya teori keperawatan, pelayanan keperawatan dapat
dibedakan dengan praktek yang dilakukan oleh perofesi
kesehatan lain.
b. Karakteristik dasar teori keperawatan
Teori-teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan
konsep – konsep khusus yang berhubungan dengan keperawatan dan
hal-hal nyata yang berhubungan dengan konsep-konsep tersebut. Teori
keperawatan harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1. Teori keperawatan harus berdasarkan kenyatataan-kenyataan yang
ada dalam alam ini, yang dapat digunakan berdasarkan alasan-alasan
dan hubungan-hubungan yang dikembangkan dengan menggunakan
rangkaian pada kenyataan.
2. Teori keperawatan harus selalu konsisten sebagai dasar asumsi yang
digunakan untuk mengembangkannya.
3. Teori keperawatan harus sederhana dan bersifat umum, sehingga
dapat dipergunakan pada berbagai macam situasi praktek keperawatan
dengan jangkauan yang luas.
4. Teori-teori keperawatan harus dapat dipakai sebagai dasar penelitian
dan akhirnya dapat digunakan sebagai pedoman dan perbaikan praktek
keperawatan.

c .Komponen didalam teori keperawatan


Ada empat konsep yang biasanya terdapat pada teori-teori
keperawatan, yang mempengaruhi dan menentukan praktek
keperawatan dan biasanya disebut paradigma keperawatan. Empat
konsep tersebut antara lain adalah Manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan. Pengertian dari masing-masing konsep ini berbeda
menurut teori satu dengan teori yang lain.

d. Tujuan teori keperawatan


Teori keperawatan dalam pengembangannya harus mempunyai tujuan,
diantaranya adalah :
1. Teori keperawatan memberikan rasional-rasional tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dibidang keperawatan
2. Teori keperawatan membantu para perawat untuk memahami
pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemberian asuhan
keperawatan, memberikan dasar untuk diskusi dan penyelesaian
masalah-masalah keperawatan
3. Teori keperawatan memberikan dasar untuk penyelesaian masalah,
sehingga tindakan keperawatan mempunyai tujuan dapat dikoordinir
dan dapat dipertimbangkan
4. Teori keperawatan dapat memberikan dasar asumsi dan filosofi
keperawatan, sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang
keperawatan bagi para perawat
dapat meningkat
e. Penerapan teori keperawaatan ke dalam praktek keperawatan
Para perawat haus membuat suatu kesepakatan bersama mengenai apa
itu keperawatan dan bagaimana teori tersebut dapat dilaksanakan,
sehingga para perawat mendapatkan petunjuk untuk menentukan
tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan dan pada akhirnya
pemberian asuhan dapat terus ditingkatkan mutunya.
f. Konsep
Konsep dapat disebut juga ide-ide, yaitu kesan-kesan yang
abstrak dari lingkungan yang diorganisir melalui symbol-symbol yang
nyata. Misalnya konsep mengenai obyek, sifat-sifat dan kejadian dan
lain-lain. Kumpulan dari konsep-konsep ini akan menyusun kerangka
konseptual atau model konseptual yang tersusun dari idea-idea abstrak
dan umum dan preposisi yang menspesifikasi hubungan diantara
keduanya.

g. . Teori
Teori adalah kumpulan konsep-konsep, definisi-definisi, dan
usulan-usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis
atau fenomena dengan merangcang hubungan-hubungan khusus
diantara konsep-konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan,
perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena.
2. Konsep dasar covid-19
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Offce melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Pada tanggal 7 Januari 2020, China
mengidentifkasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut
sebagai jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Pada awal tahun 2020
NCP mulai menjadi pendemi global dan menjadi masalah kesehatan di
beberapa negara di luar RRC. Berdasarkan World Health Organization
(WHO) kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota
Wuhan telah menjadi permasalahan kesehatan di seluruh dunia.
Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui
bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel Coronavirus.
Pandemi ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan kasus-
kasus baru di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan
COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)1. Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan
penyakit novel coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus
Disease (COVID-19). COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang
termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab
SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip
dengan SARS, namun angka kematian
SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%),
walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS.
COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke
beberapa negara dibanding SARS.

Karakteristik Epidemilogi :

a) Orang dalam pemantauan


Seseorang yang mengalami gejala demam (≥38°C) atau memiliki
riwayat demam atau ispa tanpa pneumonia. Selain itu seseorang yang
memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala juga dikategorikan sebagai dalam
pemantauan.

b. Pasien dalam pengawasan

1. Seseorang yang mengalami memiliki riwayat perjalanan ke negara


yang terjangkit9 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala-gejala
COVID-19 dan seseorang yang mengalami gejala- gejala, antara lain:
demam (>38°C);

batuk, pilek, dan radang tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat


berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis; serta pasien
dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunocompromised)
karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
2. Seseorang dengan demam>38°C atau ada riwayat demam atau ispa
ringan sampai berat dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala,memiliki salah satu dari paparan berikut: Riwayat kontak
dengan kasus konfrmasi COVID-19, bekerja atau mengunjungi
fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfrmasi
COVID-19, memiliki riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, memiliki
sejarah kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada
14 hari terakhir ke Provinsi Hubei.

A. Mekanisme penularan
COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol
penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan
ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan
penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol
di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan
akan semakin mudah.

B. Karakteristik klinis
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi saat ini, masa inkubasi
COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan
terjadi dalam 3 hingga 7 hari. Demam, kelelahan dan batuk kering
dianggap sebagai manifestasi klinis utama. Gejala seperti hidung
tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang terjadi
pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi
setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat
dengan cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan
akut, syok septik, asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi dan
disfungsi perdarahan dan batuk serta kegagalan banyak organ, dll.
Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin mengalami demam
sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus
ringan hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan
sebagainya tanpa manifestasi pneumonia dari kasus yang ditangani
saat ini, sebagian besar pasien memiliki prognosis yang baik. Orang
tua dan orang-orang dengan penyakit kronis yang mendasari biasanya
memiliki prognosis buruk sedangkan kasus dengan gejala yang relatif
ringan sering terjadi pada anak-anak.
BAB II

PEMBAHSAN

A. Asuhan Keperawatan Keluarga


a. Pengkajian keluarga
I. Data umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn.A
2. Usia : 56
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : petani
5. Alamat : kel dalam
6. Komposisi keluarga :ayah,ibu dan 1 anak

II. Genogram

z
Ket :
laki-laki

perempuan

III. Keluarga inti terdiri dari Tn. A , dan ketiga anak kandung.
IV. Suku bangsa : Sumbawa
V. Agama : islam
VI. Status ekonomi :dahulu sebul adanya covid-19 Penghasilan
keluarga kurang lebih 700.000/ bln itupun hasil dagangan istri ,
penghasilan Tn.A di perkirakan 1.500.000.00 dalam 2 bulan dan
sekarang setelah adanya covid -19 keluarga Tn.A berpenghasilan
500.000 dalam sebulan
VII. Aktifitas rekreasi : keluarga Tn.A tidak pernah rekreasi hanya
nonton tv di dalam rumah . dan juga berkumpul bersama tetangga
di depan rumah

b. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan Tn.A
merupakan tahap keluarga usia lanjut
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Dalam mewabahnya virus covid-19 ini Tugas perkembangan keluarga
Tn.A yang belum tepenuhi adalah ingin memperluas siklus keluarga
dengan memasukan anggota baru melalui satu orang anak yang belum
menikah karena terhalanga dengan kondisi menyebarnya covid-19
c. Riwayat keluarga inti :

Tn.A mempunya riwayat asma sejak 1 tahun yang lalu tetapi tn.A tetap
bekerja keluar rumah.

d. Riwayat keluarga sebelumnya :

Keluarga Tn.A tidak memiliki riwayat penyakit sebelum nya,


e. Data Lingkungan
1. Luas rumah Tn.A 10 meter dan panjang 7 meter . terdiri dari 3 kamar
tidur , 2 toilet. Dan 1 ruang toko untuk berdagang.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn.A dan tetangga nya masih sering berkumpul di sekitaran
rumah mereka .biasanya mereka berkumpul saat sore hari sebelum
berbuka puasa .
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.A tidak pernah pindah rumah dari saat awal pernikahan
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.A masih dering berinteraksi dengan tetangga , walaupun
sudah ada himbauan tidak boleh shalat terlalu ramai di masjid , tetapi
keluarga Tn.A dan tetangga nya masih berbarengan menuju masjid
5. sistem pendukung keluarga :
keluagara Tn.A selalu saling mendukung Tn.A untuk keluar rumah
mencari nafkah dalam kondisi penyebaran covid seperti ini

f. Struktur keluarga
1. Struktur peran
Tn.A mencari nafkah untuk istri dan anak nya di luar rumah , Tn.A
sebagai petani tetapi Tn.A selalu ke pasar menjadi buruh karena
penghasilan istri nya sedikit di rumah .
2. Nilai don norma
Tidak ada nilai dan norma yang mempengaruhi penyakit . jika
keluarga Tn.A sakit mereka lebih memilih pengobatan tradisional
sbelum ke dokter.
g. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Tn.A menganggap anaknya baik dan saling menghormati dalam
keluarga dan tetangga sekitar
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga mereka tetap aktif dalam mengikuti shalat berjamaah di
masjid saat wabah covid-19 ini
3. Fungsi pemenuhan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Tn.A mengakatan dia tidak tahu tentang penyakit covid-19 ini , dia
hanya tahu bahwa covid-19 itu menular dari omongan tetangga nya
saja .
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn.A mengatakan apabila sakit ia tidak ke rumah sakit tetapi dia
melakukan pengobatan sendiri di rumah,terkecuali sudah sakit
berminggu-minggu. Jika Tn.A sesak ia tidak pernah khawtir
dengan kondisi nya di tengah marak-marak nya virus corona ini .
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.A tetap saling mendukung jika dalam keadaan sakit
mereka tetap Saling merawat dengan minum obat secara rutin.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Rumah Tn.A terlihat cukup bersih tetap dibersihkan setiap pagi.
e. Kemampuan menggunakan alat kesehatan
Keluarga jarang menggunakan alat kesehatan terkecualoi dakit
berminggu-minggu
f. fungsi reproduksi
Tn.A mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi dan istri
mengikuti program kb
g. fungsi ekonomi
Tn.A mengatakan selama ada virus yang menyebar penghasilan
semakin menurun

B. Analisa data

Tangga Data Etiologi Masalah


l
Sabtu, DS : Ketidakmampuan Kurangnya
09 mei - Pasien dan keluarga kelurga pengetahuan
2020 mengatakan tidak mengenal dan
mengetahui tentang masalah pemahaman
pengertian, kesehatan
penyebab, tanda dan
gejala serta
pencegahan penyakit
covid -19.
DO :
- Bunyi nafas wezing
dan wengi.
- Pasien terlihat sesak
dan batuk_batuk
serta gelisah.
- Pasien dan kelurga
tampak bingung saat
di Tanya tentang
covid-19.

C. Diagnosa keperawatan
Gangguan pola nafas berhubungan dengan Ketidakmampuan kelurga
mengenal masalah kesehatan di tandai dengan pasien dan kelurga tidak tau
penyakit yang di derita klien.

D. Rencana asuhan keperawatan

No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1 1 Setelah di lakukan 1. Pantau -mengetahui


tindakan selama 2 kali 30 saturasi O2 keadaan
menit di harapkan pasien karena umum
1. Pola nafas klien gangguan pasien.
kembali normal pernafasan - untuk
22x/menit. dapat mengalihka
2. Kurangi menyebabk n rasa
kecemasan klien. an kecemasan
3. Pasien dan hipoksia. dan
kelurga tau 2. Ajari kegelisahan
tentang penyakit teknik klien.
dan penyebabnya, relaksasi. - pasien bisa
3. Berikan paham
pendidikan tentang
kesehatan penyebabny
pada pasien a dan
dan mengetahui
kelurga. tingkat
Berikan pemahaman
informasi klien.
tentang
penularan
penyakit,pe
ngujian
diangnostik
, proses
penyakit
komplikasi
dan
perlindung
an dari
virus.

Anda mungkin juga menyukai