PANDEMIC COVID-19
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10 :
Assamu’alaikum,War.Wab
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, serat hidayah-Nya Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelessaikan tugas UTS ini dengan baik, tepat waktunya yang berjudul
“Asuhan keperawatan dalam rangka Untuk pencegahan pandemic covid-19”. ini
disusun sebagai salah satu tugas UTS dari mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
Bapak dosen ,selaku dosen pengampuh mata kuliah Keperawatan komunitas .
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penulisan, bahasa ataupun penyusunannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen pengampuh mata kuliah Keperawatan Komunitas menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Penyusun,
Kelompok 10
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
D. TUJUAN............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
1. Pengkajian.......................................................................................................3
2. analisa data......................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................17
A. KESIMPULAN...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Konsep dasar teori keperawatan
Teori Keperawatan :
Barnum (1990), mengemukakan bahwa teori keperawatan adalah
usaha-usaha untuk menguraikan, menjelaskan fenomena (proses,
peristiwa, kejadian) mengenai keperawatan. Teori keperawatan dapat
membedakan antara keperawatan dengan disiplin dan aktivitas lain
didalam memberikan pelayanan untuk mencapai tujuan dengan
menguraikan, menjelaskan dan mengontrol kriteria hasil yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
a. Proses dasar pengembangan teori-teori keperawatan
Teori –teori keperawatan seringkali didasari dan dipengaruhi
oleh suatu proses dan teori-teori lain yang dapat digunakan secara
luas.Ide-ide dan teori-teori tersebut merupakan dasar pada beberapa
konsep-konsep keperawatan dan merupakan bagian dari literature
keperawatan. Para perawat harus memahami teori-teori dan istilah
tersebut, sehingga mampu mengembangkan pengetahuan dibidang
keperawatan. Teori-teori tersebut diantaranya adalah teori system,
teori stress adaptasi, dan teori perkembangan.dengan mengembangkan
teori-teori keperawatan akan mampu memperbaiki otonomi
keperawatan, dengan dasar-dasar pemikiran
sebagai berikut :
1. Teori keperawatan terdiri dari batang tubuh pengetahuan
khusus, yang dapat dijadikan sebagai dasar oleh perawat
dalam membuat keputusan untuk memberikan pelayanan
atau asuhan keperawatan
2. Tindakan keperawatan berdasarkan atas rasional yang dapat
diterima secara luas, dapat dipercaya dan masyarakat akan
mengakui
3. Dengan teori-teori keperawatan, asuhan keperawatan yang
diebrikan kepada klien hasilnya akan tanpak nyata
4. Adanya teori keperawatan, pelayanan keperawatan dapat
dibedakan dengan praktek yang dilakukan oleh perofesi
kesehatan lain.
b. Karakteristik dasar teori keperawatan
Teori-teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan
konsep – konsep khusus yang berhubungan dengan keperawatan dan
hal-hal nyata yang berhubungan dengan konsep-konsep tersebut. Teori
keperawatan harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1. Teori keperawatan harus berdasarkan kenyatataan-kenyataan yang
ada dalam alam ini, yang dapat digunakan berdasarkan alasan-alasan
dan hubungan-hubungan yang dikembangkan dengan menggunakan
rangkaian pada kenyataan.
2. Teori keperawatan harus selalu konsisten sebagai dasar asumsi yang
digunakan untuk mengembangkannya.
3. Teori keperawatan harus sederhana dan bersifat umum, sehingga
dapat dipergunakan pada berbagai macam situasi praktek keperawatan
dengan jangkauan yang luas.
4. Teori-teori keperawatan harus dapat dipakai sebagai dasar penelitian
dan akhirnya dapat digunakan sebagai pedoman dan perbaikan praktek
keperawatan.
g. . Teori
Teori adalah kumpulan konsep-konsep, definisi-definisi, dan
usulan-usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis
atau fenomena dengan merangcang hubungan-hubungan khusus
diantara konsep-konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan,
perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena.
2. Konsep dasar covid-19
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Offce melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Pada tanggal 7 Januari 2020, China
mengidentifkasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut
sebagai jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Pada awal tahun 2020
NCP mulai menjadi pendemi global dan menjadi masalah kesehatan di
beberapa negara di luar RRC. Berdasarkan World Health Organization
(WHO) kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota
Wuhan telah menjadi permasalahan kesehatan di seluruh dunia.
Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui
bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel Coronavirus.
Pandemi ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan kasus-
kasus baru di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan
COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)1. Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan
penyakit novel coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus
Disease (COVID-19). COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang
termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab
SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip
dengan SARS, namun angka kematian
SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%),
walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS.
COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke
beberapa negara dibanding SARS.
Karakteristik Epidemilogi :
A. Mekanisme penularan
COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol
penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan
ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan
penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol
di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan
akan semakin mudah.
B. Karakteristik klinis
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi saat ini, masa inkubasi
COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan
terjadi dalam 3 hingga 7 hari. Demam, kelelahan dan batuk kering
dianggap sebagai manifestasi klinis utama. Gejala seperti hidung
tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang terjadi
pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi
setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat
dengan cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan
akut, syok septik, asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi dan
disfungsi perdarahan dan batuk serta kegagalan banyak organ, dll.
Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin mengalami demam
sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus
ringan hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan
sebagainya tanpa manifestasi pneumonia dari kasus yang ditangani
saat ini, sebagian besar pasien memiliki prognosis yang baik. Orang
tua dan orang-orang dengan penyakit kronis yang mendasari biasanya
memiliki prognosis buruk sedangkan kasus dengan gejala yang relatif
ringan sering terjadi pada anak-anak.
BAB II
PEMBAHSAN
II. Genogram
z
Ket :
laki-laki
perempuan
III. Keluarga inti terdiri dari Tn. A , dan ketiga anak kandung.
IV. Suku bangsa : Sumbawa
V. Agama : islam
VI. Status ekonomi :dahulu sebul adanya covid-19 Penghasilan
keluarga kurang lebih 700.000/ bln itupun hasil dagangan istri ,
penghasilan Tn.A di perkirakan 1.500.000.00 dalam 2 bulan dan
sekarang setelah adanya covid -19 keluarga Tn.A berpenghasilan
500.000 dalam sebulan
VII. Aktifitas rekreasi : keluarga Tn.A tidak pernah rekreasi hanya
nonton tv di dalam rumah . dan juga berkumpul bersama tetangga
di depan rumah
Tn.A mempunya riwayat asma sejak 1 tahun yang lalu tetapi tn.A tetap
bekerja keluar rumah.
f. Struktur keluarga
1. Struktur peran
Tn.A mencari nafkah untuk istri dan anak nya di luar rumah , Tn.A
sebagai petani tetapi Tn.A selalu ke pasar menjadi buruh karena
penghasilan istri nya sedikit di rumah .
2. Nilai don norma
Tidak ada nilai dan norma yang mempengaruhi penyakit . jika
keluarga Tn.A sakit mereka lebih memilih pengobatan tradisional
sbelum ke dokter.
g. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Tn.A menganggap anaknya baik dan saling menghormati dalam
keluarga dan tetangga sekitar
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga mereka tetap aktif dalam mengikuti shalat berjamaah di
masjid saat wabah covid-19 ini
3. Fungsi pemenuhan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Tn.A mengakatan dia tidak tahu tentang penyakit covid-19 ini , dia
hanya tahu bahwa covid-19 itu menular dari omongan tetangga nya
saja .
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn.A mengatakan apabila sakit ia tidak ke rumah sakit tetapi dia
melakukan pengobatan sendiri di rumah,terkecuali sudah sakit
berminggu-minggu. Jika Tn.A sesak ia tidak pernah khawtir
dengan kondisi nya di tengah marak-marak nya virus corona ini .
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.A tetap saling mendukung jika dalam keadaan sakit
mereka tetap Saling merawat dengan minum obat secara rutin.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Rumah Tn.A terlihat cukup bersih tetap dibersihkan setiap pagi.
e. Kemampuan menggunakan alat kesehatan
Keluarga jarang menggunakan alat kesehatan terkecualoi dakit
berminggu-minggu
f. fungsi reproduksi
Tn.A mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi dan istri
mengikuti program kb
g. fungsi ekonomi
Tn.A mengatakan selama ada virus yang menyebar penghasilan
semakin menurun
B. Analisa data
C. Diagnosa keperawatan
Gangguan pola nafas berhubungan dengan Ketidakmampuan kelurga
mengenal masalah kesehatan di tandai dengan pasien dan kelurga tidak tau
penyakit yang di derita klien.