PRESENTASI BOKONG
Disusun oleh:
dr. Retza Prawira Putra
Pendamping:
dr. Akhdrisa Mura Wijaya, MPH
dr. Fitri Isneni
Wahana :
RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau
Hasil Pembelajaran :
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Faktor risiko
4. Diagnosis
5. Penanganan
6. Persalinan
7. Prosedur persalinan
Status Obstetri
a. Pemeriksaan luar
TFU : 30 cm
DJJ : 136 x/menit
His : 2x/10’/20”
Leopold I : Teraba bagian bulat keras simetris (kepala)
Leopold II : Teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan dan bagian kecil-
kecil di sebalah kiri.
Leopold III : Teraba bagian bulat lunak asimetris.
Leopold IV : Hodge I
b. Pemeriksaan dalam
Vulva/Vagina : tenang, tidak ada kelainan
Pembukaan : seujung jari
Effesment :-
Kulit ketuban : (+)
Presentasi : bokong
Penurunan kepala : -
Spina ischiadika : tidak teraba
Tidak ada bagian yang menumbung,
Lendir/darah : tidak ada.
Diagnosis kerja : GIIPIA0, hamil 40+1 minggu, inpartu kala I fase laten dengan presentasi
bokong.
3. Assesment :
Telah dirawat seorang pasien berjenis kelamin perempuan dengan usia 30 tahun. Dari
hasil anamnesis ditemukan bahwa pasien mengeluh mules ingin melahirkan. Pasien
mengaku hamil anak ke 2 dengan usia kehamilan cukup bulan HPHT 10-03-2019. Keluhan
disertai dengan keluar lendir darah dari jalan lahir. Keluar air-air (-). Dari pemeriksaan fisik
didapatkan BMI tergolong normal. Pada pemeriksaan fisik umum tidak ditemukan adanya
kelainan. Pemeriksaan status obstetri, pada pemeriksaan luar didapatkan TFU 30cm, DJJ
dan HIS normal, pemeriksaan leopold didapatkan kesan presentasi bokong belum masuk
pintu atas panggul. Pada pemeriksaan dalam didapatkan kesan inpartu fase laten. Pada
pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan penurunan kadar hemoglobin darah. Dari
anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang, pasien didiagnosa dengan
GIIPIA0, hamil 40+1 minggu, inpartu kala I fase laten dengan presentasi bokong. Kemudian
pasien dirawat di bangsal Ummu Annisa RS Siti Aisyah Lubuklinggau.
4. Terapi :
- IVFD RL gtt xx/m + Oxytocin 2 ampl
- Inj. Ceftriaxone 2x1gr iv
- Inj. Metronidazol 3x500mg iv
- Inj. Dexketoprofen 3x50mg iv
- Vitamin B Complex 2x1tab po
- Pro operasi sectio cesarea
Laporan operasi :
- Penderita terlentang di meja operasi dalam keadaan bius spinal.
- Desinfeksi lapangan operasi dengan betadin, dibilas dengan alkohol.
- Tutup seluruh tubuh penderita kecuali lapangan operasi.
- Insisi midline ± 10 cm perdalam secara tajam dan tumpul hingga peritoneum.
- Buka peritoneum, tampak uterus gravid.
- Bebaskan plica vesicouterina., insisi SBR ±4 cm, perluas secara tumpul, kemudian luksir
bokong lahir berturut-turut bokong, badan, kaki, kepala. Bayi jenis kelamin perempuan, BB
2900 gram, Apgar score 8/10.
- Injeksi oksitosin : metergin = 1 : 1 intramural.
- Plasenta lahir dengan tarikan lembut.
- Jahit uterus lapis demi lapis.
- Jahit dinding abdomen lapis demi lapis.
- Jahit kulit side no.1, terputus
- Tutup luka operasi dengan kassa betadin.
Operasi selesai.
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya
bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.1
II. Epidemiologi
a. Dengan insidensi 3 - 4% dari seluruh kehamilan dari seluruh kehamilan tunggal pada
umur kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu), presentasi bokong merupakan
malpresentasi yang paling sering dijumpai.1
b. 25 – 30% presentasi bokong dapat terjadi pada usia kehamilan 28 minggu, dan
sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala pada usia kehamilan 34
minggu.1
III. Faktor Risiko
Penyebab terjadinya presentasi bokong tidak diketahui, namun terdapat beberapa
faktor risiko, antara lain1 :
a. Prematuritas
b. Abnormalitas structural uterus
c. Polihidramnion
d. Plasenta previa
e. Multiparitas
f. Mioma uteri
g. Kehamilan multiple
h. Anomali janin (anensefali, hidrosefalus)
i. Presentasi bokong sebelumnya
IV. Diagnosis
Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit untuk ditegakkan. Pada
pemeriksaan luar, di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat,
yakni kepala, dan kepala teraba di fundus uteri. Kadang - kadang bokong janin teraba
bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan
semudah kepala. Denyut jantung janin biasanya ditemukan setinggi atau sedikit lebih
tinggi daripada umbilicus. Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar
belum dapat dibuat, misalnya pada dinding perut yang tebal, uterus mudah berkontraksi
atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam.2
Terdapat tiga macam presentasi bokong, yaitu bokong murni (60 – 70%), bokong
komplit (10% kasus), dan bokong kaki. Varian presentasi kaki adalah presentasi bokong
inkomplit, kaki komplit, kaki inkomplit, dan lutut. Janin dengan presentasi kaki dan
variannya direkomendasikan untuk tidak dilakukan persalinan pervaginam.1
DAFTAR PUSTAKA