Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kasus

PRESENTASI BOKONG

Disusun oleh:
dr. Retza Prawira Putra

Pendamping:
dr. Akhdrisa Mura Wijaya, MPH
dr. Fitri Isneni

Wahana :
RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau

KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2020
PORTOPOLIO
Kasus 4

Topik : Presentasi Bokong


Tanggal (kasus) : 26 – 12 - 2019 Presenter : dr. Retza Prawira Putra
dr. Akhdrisa Mura Wijaya, MPH
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Fitri Isneni

Tempat Presentasi : RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau


Objektif Presentasi :
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
Seorang perempuan hamil usia 30 tahun datang dengan keluhan mules ingin
□ Deskripsi :
melahirkan sejak 1 jam SMRS.
□ Tujuan : Menegakkan diagnosis
Bahan
□ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Bahasan :
Cara □ Presentasi dan □ Pos
□ Diskusi □ E-mail
Membahas : Diskusi
Data Pasien : Nama : Ny. S, 30 th No. Registrasi : 163294
Nama RS: RS Siti Aisyah Lubuklinggau Telp : Terdaftar sejak : 26 Desember 2019
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan mules ingin melahirkan sejak 1 jam sebelum
masuk rumah sakit.
2. Riwayat penyakit sekarang : 1 jam SMRS Pasien mengeluh perut mules ingin melahirkan. Pasien
mengaku hamil anak ke 2 dengan usia kehamilan cukup bulan HPHT 10-03-2019. Keluhan disertai
dengan keluar lendir darah dari jalan lahir. Keluar air-air (-).
3. Riwayat penyakit dahulu : riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat sakit jantung (-),
riwayat penyakit hati (-), riwayat asma (-).
4. Riwayat penyakit Keluarga : riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat sakit jantung (-),
riwayat penyakit hati (-), riwayat asma (-).
5. Riwayat obstetrik : GIIPIA0, HPHT : 10-12-2019 usia kehamilan : 41 minggu. Anak pertama
pasien berusia 8 tahun, riwayat persalinan terdahulu : persalinan normal pervaginam dengan
presentasi kaki, persalinan dilakukan di RS.Sobirin Lubuklinggau.
6. Riwayat pernikahan : menikah satu kali pada usia 21 tahun.
7. Riwayat menstruasi : lama haid 4 hari, teratur, tidak terdapat dismenore, dalam sehari 2 kali ganti
pembalut.
8. Riwayat KB : menggunakan suntik selama 8 tahun.
9. Riwayat kebiasaan : Merokok (-), minum alkohol (-)
10. Riwayat Pekerjaan (suami): Buruh.
11. Riwayat sosial ekonomi : Pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien tinggal bersama suami dan
satu orang anak.

Hasil Pembelajaran :
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Faktor risiko
4. Diagnosis
5. Penanganan
6. Persalinan
7. Prosedur persalinan

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


- Subjektif :
1 jam SMRS Pasien mengeluh perut mules ingin melahirkan. Pasien mengaku hamil
anak ke 2 dengan usia kehamilan cukup bulan HPHT 10-03-2019. Keluhan disertai dengan
keluar lendir darah dari jalan lahir. Keluar air-air (-).
- Objektif :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : CM, GCS : E3V4M5
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 80 kali/menit, teratur, kuat
Nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,60c
Tinggi badan : ±155 cm
Berat badan : ±48 kg
- Pemeriksaan Fisik :
Kepala
Bentuk : Normosefali, tidak ada deformitas, tidak ada nyeri tekan
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Deformitas (-), sekret (-), hiperemis (-)
Telinga : MAE lapang, secret (-), serumen (-) MT intak, warna putih.
Mulut : Mukosa mulut dan bibir kering (-), sianosis (-) faring hiperemis (-)
Tonsil T1-T1, uvula ditengah
Leher : Tidak tampak bengkak, warna kulit sama dengan sekitar. Tidak
teraba pembesaran KGB. Nyeri tekan (-)
Thoraks : Simetris, retraksi (-)
Cor :
Inspeksi: ictus cordis terlihat
palpasi : ictus cordis teraba, kuat angkat
perkusi : batas jantung kanan: di SIK V Linea parasternalis dextra batas jantung
kiri: 2 jari lateral SIK V Linea midclavicula sinistra
Auskultasi : S1 S2 (+), murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi : gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : vocal fremistus sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen :
Inspeksi : dinding perut datar, tidak ada venektasi
Auskultasi : bising usus (+) 10 x per menit
Palpasi : konsistensi perut teraba supel
Perkusi : timpani pada seluruh regio
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edema tungkai bawah (-/-), ptekie (-)

Status Obstetri
a. Pemeriksaan luar
 TFU : 30 cm
 DJJ : 136 x/menit
 His : 2x/10’/20”
 Leopold I : Teraba bagian bulat keras simetris (kepala)
Leopold II : Teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan dan bagian kecil-
kecil di sebalah kiri.
Leopold III : Teraba bagian bulat lunak asimetris.
Leopold IV : Hodge I
b. Pemeriksaan dalam
 Vulva/Vagina : tenang, tidak ada kelainan
 Pembukaan : seujung jari
 Effesment :-
 Kulit ketuban : (+)
 Presentasi : bokong
 Penurunan kepala : -
 Spina ischiadika : tidak teraba
 Tidak ada bagian yang menumbung,
 Lendir/darah : tidak ada.

PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM


HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Hemoglobin 9.2 12,3 – 15,3 mg/dl
Hematokrit 29.9 36.0-45.0%
Leukosit 7.200 4.500-11.000 ul
Eritrosit 3.42 4.20-5.50jt/ul
Trombosit 271.000 150-450rb/ul
GDS 96 60-140mg/dl
Ureum 13 15-50mg/dl
Creatinin 0.70 0.50-1.20mgl/dl
HBsAg negatif negatif

Diagnosis kerja : GIIPIA0, hamil 40+1 minggu, inpartu kala I fase laten dengan presentasi
bokong.
3. Assesment :
Telah dirawat seorang pasien berjenis kelamin perempuan dengan usia 30 tahun. Dari
hasil anamnesis ditemukan bahwa pasien mengeluh mules ingin melahirkan. Pasien
mengaku hamil anak ke 2 dengan usia kehamilan cukup bulan HPHT 10-03-2019. Keluhan
disertai dengan keluar lendir darah dari jalan lahir. Keluar air-air (-). Dari pemeriksaan fisik
didapatkan BMI tergolong normal. Pada pemeriksaan fisik umum tidak ditemukan adanya
kelainan. Pemeriksaan status obstetri, pada pemeriksaan luar didapatkan TFU 30cm, DJJ
dan HIS normal, pemeriksaan leopold didapatkan kesan presentasi bokong belum masuk
pintu atas panggul. Pada pemeriksaan dalam didapatkan kesan inpartu fase laten. Pada
pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan penurunan kadar hemoglobin darah. Dari
anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang, pasien didiagnosa dengan
GIIPIA0, hamil 40+1 minggu, inpartu kala I fase laten dengan presentasi bokong. Kemudian
pasien dirawat di bangsal Ummu Annisa RS Siti Aisyah Lubuklinggau.
4. Terapi :
- IVFD RL gtt xx/m + Oxytocin 2 ampl
- Inj. Ceftriaxone 2x1gr iv
- Inj. Metronidazol 3x500mg iv
- Inj. Dexketoprofen 3x50mg iv
- Vitamin B Complex 2x1tab po
- Pro operasi sectio cesarea

Laporan operasi :
- Penderita terlentang di meja operasi dalam keadaan bius spinal.
- Desinfeksi lapangan operasi dengan betadin, dibilas dengan alkohol.
- Tutup seluruh tubuh penderita kecuali lapangan operasi.
- Insisi midline ± 10 cm perdalam secara tajam dan tumpul hingga peritoneum.
- Buka peritoneum, tampak uterus gravid.
- Bebaskan plica vesicouterina., insisi SBR ±4 cm, perluas secara tumpul, kemudian luksir
bokong lahir berturut-turut bokong, badan, kaki, kepala. Bayi jenis kelamin perempuan, BB
2900 gram, Apgar score 8/10.
- Injeksi oksitosin : metergin = 1 : 1 intramural.
- Plasenta lahir dengan tarikan lembut.
- Jahit uterus lapis demi lapis.
- Jahit dinding abdomen lapis demi lapis.
- Jahit kulit side no.1, terputus
- Tutup luka operasi dengan kassa betadin.
Operasi selesai.

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya
bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.1
II. Epidemiologi
a. Dengan insidensi 3 - 4% dari seluruh kehamilan dari seluruh kehamilan tunggal pada
umur kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu), presentasi bokong merupakan
malpresentasi yang paling sering dijumpai.1
b. 25 – 30% presentasi bokong dapat terjadi pada usia kehamilan 28 minggu, dan
sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala pada usia kehamilan 34
minggu.1
III. Faktor Risiko
Penyebab terjadinya presentasi bokong tidak diketahui, namun terdapat beberapa
faktor risiko, antara lain1 :
a. Prematuritas
b. Abnormalitas structural uterus
c. Polihidramnion
d. Plasenta previa
e. Multiparitas
f. Mioma uteri
g. Kehamilan multiple
h. Anomali janin (anensefali, hidrosefalus)
i. Presentasi bokong sebelumnya
IV. Diagnosis
Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit untuk ditegakkan. Pada
pemeriksaan luar, di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat,
yakni kepala, dan kepala teraba di fundus uteri. Kadang - kadang bokong janin teraba
bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan
semudah kepala. Denyut jantung janin biasanya ditemukan setinggi atau sedikit lebih
tinggi daripada umbilicus. Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar
belum dapat dibuat, misalnya pada dinding perut yang tebal, uterus mudah berkontraksi
atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam.2
Terdapat tiga macam presentasi bokong, yaitu bokong murni (60 – 70%), bokong
komplit (10% kasus), dan bokong kaki. Varian presentasi kaki adalah presentasi bokong
inkomplit, kaki komplit, kaki inkomplit, dan lutut. Janin dengan presentasi kaki dan
variannya direkomendasikan untuk tidak dilakukan persalinan pervaginam.1

Gambar 1. Klasifikasi Presentasi Bokong2


Untuk memastikan apabila terdapat keraguan dalam pemeriksaan palpasi dapat
dilakukan periksa dalam vagina dan/atau pemeriksaan ultrasonografi. Keberhasilan untuk
menemukan adanya presentasi bokong pada masa kehamilan sangat penting oleh karena
adanya prosedur versi luar yang direkomendasikan untuk menurunkan insidensi persalinan
dengan presentasi selain kepala dan bedah sesar. Peranan ultrasonografi penting dalam
diagnosis dan penilaian risiko pada presentasi bokong. Taksiran berat janin, penilaian
volume air ketuban, konfirmasi letak plasenta, jenis presentasi bokong, keadaan
hiperekstensi kepala, kelaianan kongenital, dan kesejahteraan janin dapat diperiksa dengan
menggunakan ultrasonografi. Gambaran ultrasonografi tentang ekstremitas bawah dapat
memberikan informasi tentang jenis presentasi bokong.1
V. Penanganan Presentasi Bokong Pada Kehamilan1
a. Tujuan : mencegah malpresentasi pada waktu persalinan
b. Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk malpresentasi bokong, yaitu versi
luar, moksibusi dan/atau akupunktur, dan posisi dada-lutut pada ibu
c. Perubahan spontan menjadi presentasi kepala sebagian besar terjadi pada umur
kehamilan 34 minggu, sehingga penemuan adanya presentasi bokong pada umur
kehamilan 34 minggu akan bermanfaat untuk pertimbangan tindakan dilakukan versi
luar
d. Versi luar adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dan
manuver tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi presentasi
kepala.
e. Prosedur versi luar cukup aman dan efektif, umumnya pada usia kehamilan 34-36
minggu. Tingkat keberhasilannya 50-70% (semakin meningkat pada multiparitas,
presentasi selain bokong murni, volume air ketuban normal, letak lintang, atau oblik).
Gambar 2. Versi Luar3
VI. Persalinan Pada Presentasi Bokong1
a. Persalinan vaginal pada presentasi bokong
Terdapat situasi-situasi tertentu yang mebuat persalinan pervaginal tidak dapat dihindari,
yaitu ibu memilih persalinan secara pervaginal, direncanakan bedah sesar tetapi terjadi
proses persalinan yang sedemikian cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak
memungkinkan dilakukan bedah sesar, presentasi bokong yang tidak terdiagnosis hingga
kala II, dan kelahiran janin kedua presentasi bokong pada kehamilan kembar
b. Menentukan cara persalinan
Untuk menentuka cara persalinan pada presentasi bokong diperlukan pertimbangan
berdasarkan ada tidaknya kontraindikasi persalinan vaginal, umur kehamilan, taksiran
berat janin, dan persetujuan pasien. Persalinan secara per vaginal tidak dapat dialkukan
bila didapatkan presentasi kaki (dan variannya), hiperekstensi kepala janin, berat bayi >
3600 gram, tidak adanya inform consent, dan tidak adanya petugas yang berpengalaman
melakukan pertolongan.
c. Melahirkan bayi presentasi bokong
Pada persalinan kala I perlu digunakan partograf untuk mendeteksi secara dini adanya
kelambatan kemajuan persalinan. Perlu dilakukan pengamatan terhadap prolaps tali
pusat, gawat janin, dan pembukaan serviks.1
VII. Prosedur Persalinan Presentasi Bokong4
a. Melahirkan bokong dan kaki (dan Kepala Secara Spontan)
b. Prosedur melahirkan lengan di depan dada
c. Prosedur melahirkan lengan di atas kepala atau di belakag leher
d. prosedur melahirkan kepala (Manuver Mauriceau-Smelie-Veit)
e. Prosedur Setelah Bayi Lahir (Kala III dan Pascaprosedur)
 Manajemen aktif kala III untuk melahirkan plasenta (oksitosin 10 unit I.M., traksi
terkendali tali pusat, dan masase uterus setelah plasenta lahir)
 Periksa robekan pada jalan lahir dan penjahitan luka episiotomy
 Sebelum melepas sarung tangan, buang semua sampah terkontaminasi di tempat
khusus yang tidak bocor
 Cuci tangan
 Buat laporan tindakan di catatan medic pasien
 Lakukan pengamatan pasca persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo :


Jakarta.
2. Alan, H., Cherney, D., Nathan, L., Goodwin, T. M. 2006. Current Obstetric and
Gynecologic Diagnosis and Treatment. McGraw-Hill Medical : USA.
3. Cuningham, F.G. dkk. 2005. Obsteri Williams. Presentasi Bokong dan Pelahiran
Sungsang. EGC : Jakarta.
4. Llewellyn, J. 2002. Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi 6. Penerbit Hipokrates :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai