Anda di halaman 1dari 34

FKUNS, 190320 (SL Injeksi dan Pungsi)

Jrt
“Selama kita memiliki kemauan, keuletan
dan keteguhan hati, besi batangan pun
bila digosok terus-menerus pasti akan
menjadi sebatang jarum. Miliki
keteguhan hati!” (AW)

Don’t put off till tomorrow what you can do


today
SKILLS LAB
• Skills Lab adalah laboratorium tempat
melatih tindakan keterampilan medis atau
suatu tempat untuk melatih tindakan
keterampilan medis yang berada di suatu
laboratorium dan dikerjakan pada maneken
atau pasien simulasi dan tidak langsung
pada pasien.
8 JENIS KECERDASAN MENURUT
HOWARD GARDNER

KINESTETIK: SKILLS LAB

VR-kinestetik
• Skills lab mempunyai peran sangat penting karena:
• 1. Pengenalan awal masalah klinis
• 2. Membentuk kompetensi sesuai standart
• 3. Memacu dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
• 4. Sebagai jembatan emas dalam proses pendidikan
• 5. Mengintegrasikan antara preklinis dan klinis
• (mendapat ilmu begini untuk apa?)
• 6. Menopang kemampuan psikomotor
7. Melatih praktikum yang akan betul-betul dihadapi
waktu menjadi dokter.
• Injeksi: Memasukkan/menyuntik
• Pungsi: Mengambil/menyedot
• Kompetensi
• Tujuan pembelajaran
Indikasi Injeksi
Pemberian obat secara injeksi dilakukan bila :
• Dibutuhkan kerja obat secara cepat.
• Jika obat dirusak oleh asam lambung, sehingga tidak
dapat diberikan per oral.
• Jika obat tidak diresorpsi oleh usus.
• Jika pasien mengalami gangguan kesadaran atau tidak
kooperatif.
• Akan dilakukan tindakan operatif tertentu (misalnya
dilakukan injeksi infiltrasi zat anestetikum sebelum
tindakan bedah minor untuk mengambil tumor jinak di
kulit).
• Jika obat harus dikonsentrasikan di area tertentu dalam
tubuh.
• Kelemahan teknik injeksi adalah : lebih mahal, rasa
nyeri yang ditimbulkan, sulit dilakukan oleh pasien
sendiri, harus dilakukan secara aseptik karena risiko
infeksi, risiko kerusakan pada pembuluh darah dan
syaraf jika pemilihan tempat injeksi dan teknik injeksi
tidak tepat dan alergi.
Injeksi
• Berdasarkan indikasi medis yang tepat
• Kalau memang tidak perlu injeksi, cukup
peroral, meminimalkan risiko Shock
Anafilaktik dan SJS
• SJS pun dapat terjadi set minum obat oral ttt
• Penyebab SJS
• Sayang, misalnya pasien di desa, hanya
sakit ringan, sebagian sudah minta disuntik
Pada dasarnya pemberian obat dan vaksin dapat
diberikan melalui beberapa cara antara lain
melalui:
• Peroral, Sublingual
• Parenteral (efek yang cepat)
• Supositoria (Dulcolax, pernah ada yg diminum).
Semua ini dalam rangka mendapatkan efek yang
optimal. Saat ini bahkan sudah dirancang vaksin
yang dapat diberikan peroral melalui konsep
Imunologi Mukosa. Disisi lain kadang-kadang
obat-obat tersebut diharapkan memberikan efek
yang cepat melalui suntikan atau injeksi
parenteral.
Ilmu Pendukung-Holistik
• Anatomi Misal Otot, Pembuluh Darah
Vena dll
• Fisiologi
• Biokimia-misalnya Antibodi
• Mikrobiologi-mikroorganisme-bakteri tertentu,
kasus injeksi IM tidak disterilkan-selulitis
• Farmakologi-macam obat injeksi ex Lasix
• Patologi Klinik-ex Pungsi vena-lihat Lekosit
• Bedah
• Anestesiologi
• dll
Injeksi dapat dilakukan melalui beberapa cara
seperti:
• Suntikan Intra Muskuler (IM)
• Suntikan Sub Cutan (SC)
• Suntikan Intra Dermal, khususnya untuk
beberapa macam vaksin seperti BCG.
• Suntikan Intra Vena (IV)
Orientasi posisi injeksi pada
permukaan tubuh.
Sterilitas
Injeksi tersebut di atas harus memenuhi persyaratan tindakan:
Aseptik dan antiseptik
(Misal Pungsi Vena:
Benar: Palpasi-desinfeksi, Salah: Desinfeksi-Palpasi-Tiup)
pada daerah dimana akan dikerjakan suntikan tersebut dan harus
mendapatkan efek yang cepat dan tepat, tetapi disisi lain
diperlukan efek pelepasan obat yang justru pelan tetapi terus
menerus seperti vaksin atau desensitisasi (untuk mengeliminasi
alergi).
Ingat: idealnya One shot one patient
Lc:Sayangnya sebagian masyarakat: Jarum “Krek2”
Jarum suntik yang dipakai untuk menyuntikkan Narkoba dan
dipakai bersama-sama dapat menularkan AIDS
Ingin Tahu salah satu Tips Pencegahan dan Penularan AIDS?
JENIS INJEKSI PARENTERAL
A.Injeksi Intra Muskuler (IM)-avi, macam avi
Tempat yang dipilih adalah tempat yang aman (jauh dari
arteri, vena dan
nervus), misalnya:
1 Regio Gluteus
Cara: Tarik garis imajiner dari SIAS sampai ujung os
koksigeus, lalu diambil 1/3 lateral superior atau lateral
superior regio Gluteus
2 Regio Femur sisi lateral
Lokasi biasanya di pertengahan Regio Biceps Femoralis
3 Regio Deltoid
Lokasi biasanya di pertengahan Regio Deltoid
Indikasi Injeksi Intra Muskuler antara lain untuk
menyuntikkan antibiotik, analgetik, anti vomitus dan
sebagainya
Arah jarum suntik Injeksi IM adalah
tegak lurus permukaan kulit.
Injeksi IM regio Gluteus
• Pilih bagian superior lateral {untuk menghindari
n.Ischiadicus, bisa ditunjukkan dg manekin}
• Desinfeksi secara sentrifugal
• Jarum masuk tegak lurus thd permukaan kulit
{bukan permukaan bumi}, sedalam ¾ atau 2/3,
aspirasi {bila tidak ada darah}, injeksikan, bila ada
darah, perdalam atau tarik sedikit,aspirasi lagi, bila
tak ada darah, injeksikan, tarik jarum, olesi kapal
beralkohol, boleh dimasase, dstnya
• Mahasiswa perlu ingat, Injeksi IM adalah injeksi di
otot dan bukan PD, jadi saat diaspirasi, tidak boleh
B.Injeksi Sub Cutan (SC)
Tempat yang dipilih biasanya ante brachii (volair
atau dorsum) dengan cara kulit dicubit, lalu jarum
suntik diarahkan 450 ke arah permukaan kulit.
Indikasi injeksi SC antara lain untuk
menyuntikkan Adrenalin pada Shock Anafilaktik
Arah jarum suntik Injeksi SC adalah membentuk
sudut 450 ke arah permukaan kulit.
C. Injeksi Intra Dermal/Intra Kutan
Tempat yang dipilih biasanya ante brachii (volair atau
dorsum), arah jarum suntik membentuk sudut 150 terhadap
permukaan kulit, menelusuri epidermis, dimasukkan obat
sampai timbul benjolan dan timbul rasa sakit saat obat
diinjeksikan. Indikasi injeksi Intra Dermal antara lain
untuk memasukkan vaksin BCG dan alergen (contoh
injeksi lamprin untuk desensitisasi).Injeksi ini juga sering
dilakukan untuk skin test. Arah jarum suntik Injeksi Intra
Dermal adalah membentuk sudut 150 terhadap permukaan
kulit.

alat sederhana
Avi
Injeksi Intra Cutan
• Paling superficial
• Pilihan di Volair antebrachii
• Desinfeksi
• Jarum posisi 150, mulut jarum menghadap
ke atas.
• Injeksikan obat sampai terjadi indurasi, dan
tidak boleh ditekan/dimasase,cukup kapas
dioleskan saja
D.Injeksi Intra Vena (IV)
Vena yang dipilih antara lain Vena Mediana
Cubiti dengan alasan superficial, terfiksir dan
mudah dimunculkan.Indikasi injeksi IV untuk
memasukkan obat Aminofilin, Anti konvulsan
dan penenang (Diazepam), antibiotik dan
sebagainya. Pemberian cairan intra vena dipilih
vena yang lurus (menetap) dan paling distal.
Vena mediana cubiti

Kembali ke Vena mediana cubiti


Injeksi IV
• Perhatikan:
• Mahasiswa perlu tahu, injeksi IV adalah di
Pembuluh Darah Vena dan bukan di otot:
• jadi kalau saat diaspirasi belum ada
darahnya, berarti keliru,
• saat aspirasi ada darahnya {pada manekin
ada cairan merah}, sudah betul, injeksikan
E. Pungsi Vena
Vena yang dipilih antara lain Vena Mediana Cubiti.
Indikasi untuk mengambil contoh atau sampel darah
untuk pemeriksaan laboratorium tertentu
(darah lengkap, golongan darah, gula darah, fungsi
ginjal, LFT dan sebagainya).

Avi Ilm pis, contoh fakta tut


Pungsi Vena
• Pungsi Vena, prinsipnya hamper sama dg Injeksi IV,
hanya kalau pungsi, menyedot/mengambil darah
• Perhatikan langkah-langkah legeartis:
• Palpasi/raba vena (misalnya v mediana cubiti)
• Tornikuet di sebelah proksimalnya, jangan terlalu jauh
• Desinfeksi (dari dalam ke luar)
• Jarum masuk posisi 300, tarik, ada darahnya {idealnya
tornikuet di lepas/kadang mhsw lupa sp selesai/baru
ingat saat mau keluar ruangan}
• Pungsi {ambil darah secukupny}, masukkan tabung
• Dan seterusnya
• Setelah darah terambil, tidak boleh siku ditekuk.
• Salah:Desinfeksi dahulu baru dipalpasi-berarti tidak
steril atau palpasi desinfeksi palpasi lagi mnt 1.40,
ditiup untuk mempercepat pengeringan alkohol
Hasil Pungsi Vena
• Sampel darah untuk hematologi misalnya
darah rutin seperti Hb, AE, AL dll, masuk
tabung yg harus ada antikoagulannya.
• Sampel darah untuk kimia darah misalnya
profil lipid, GD, SGPT, Creatinin, idealnya
masuk tabung yg ada antikoagulannya.
• Masukkan tabung pelan2/tidak langsung
disemprotkan
Masukan/Perhatian
• Perlu Safety box warna kuning
• Saat memasukkan jarum ke wadahnya,
jangan dipegang, hati hati, jangan sampai
tertusuk.
F.Pungsi Kapiler/Finger prick
• Manekinnya belum ada, tidak dilakukan,
hanya informasi saja
• Bila manekin belum ada, mahasiswa tidak
boleh melakukan pada temannya
• Contoh:Finger prick, pada px gula darah
DM sendr,Gula Darah sendr
Blood Glucose monitoring
Px Gol darah
Pemeriksaan Glukosa Darah
(Monitoring Blood Glucose)
Darah diteteskan pada stik dan akan
didapatkan hasil glukosa darah
SIMPULAN
• Injeksi dan Pungsi merupakan tindakan
klinis yang sering dilakukan dan sangat
bermanfaat, oleh karena itu mahasiswa
perlu menguasainya lebih dini melalui skills
lab.

SKILLS LAB
PRAKTIKUM YANG BETUL-BETUL
AKAN DIHADAPI KALAU MENJADI
DOKTER
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai