Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI KULIAH ONLINE

Dosen : dr. Dian Ariningrum, Sp.PK.,M.Kes.


Blok : 6.1 Reproduction and Urogenital Diseases
Topik : Patologi Klinik pada Penyakit Urogenital dan Masalah Reproduksi
Tanggal : 26 Maret 2020
Media : WA Grup

DISKUSI
1. Kenneth Tan (G0017115)
Pada kehamilan, bagaimana mekanisme terjadinya penurunan reabsorpsi glukosa pada
tubulus sehingga dapat terjadi renal glukosuria? terima kasih dokter.

JAWABAN:
Pd wanita hamil memang tjd peningkatan GFR, jml darah yg memasuki ginjal bertambah
banyak. Dan ini tdk diimbangi dg peningkatan renal threshold for glucosa, sebaiknya, pd
wanita hamil, renal threshold ini justru menurun, shg glukosa yg direabsorpsi oleh tubulus
juga menurun, terjadilah glukosuria meski kadar glukosa darah normal.

2. Christian James (G0017045)


Ingin bertanya di slide 10 untuk cystatin C. ada 2 point yang saya ingin tanyakan
a) Di slide ada 1 point menyebutkan : Melewati filtrasi glomerulus, direabsorpsi oleh
tubulus proksimal dan dikatabolisme > tdk kembali ke sirkulasi.
ini maksudnya apa nggih dok
Jika tidak kembali ke sirkulasi lalu mengapa GFR ↓ > kadar Cystatin C dlm darah ↑
nggih dok?
b) Lalu disebutkan Lbh sensitif utk deteksi ggn fungsi ginjal dibandingkan penurunan
GFR . ini mengapa seperti ini dok? Terimakasih
c) dok ingin bertanya sedikit, berarti cystatin C ini diukurnya di darah nggih dok bukan
di urin?

JAWABAN:
a) Jadi, Cystatin C ini adalah molekul normal yang dihasilkan oleh semua sel berinti.
Ukurannya kecil, sehingga bisa melewati barier filtrasi glomerulus. Nah, di tubulus
proksimal, CysC ini dimetabolisme sempurna, diubah menjadi bentuk lain yang tidak
kembali ke sirkulasi darah, sehingga CysC ini dianggap merupakan marker ideal untuk
filtrasi glomerulus. Karena metabolit CysC ini tidak kembali ke sirkulasi darah, justru
itu keunggulannya. Pada penurunan GFR, CysC tidak dapat difiltrasi oleh glomerulus,
sehingga kadarnya dalam darah meningkat.
b) Kenapa CysC tidak dapat difiltrasi glomerulus pada ginjal yang rusak ? Karena pada
ginjal yang rusak, terjadi fibrosis dan sklerosis glomerulus, sehingga banyak metabolit
yang tidak terfiltrasi oleh ginjal, seperti ureum, kreatinin, kalium, asam urat, dan CyC
ini, sehingga kadarnya dalam darah akan meningkat.
c) Iya..di darah..CysC tidak bisa diukur di urin (ingat ya, di tubulus proksimal, CysC akan
didegradasi. shg tidak ada di urin)

3. Benedictus (G0017041)
Ada 2 hal yang ingin saya tanyakan
a) Pada glukosuria akibat gangguan hormon dapat disebabkan karena peningkatan growth
horomone dan hyperthyroidism. Sedangkan kedua hormone tersebut berpengaruh
terhadap peningkatan metabolisme. Apakah ada hubungan antara peningkatan
metabolisme dengan terjadinya glukosuria?
b) Dalam pemeriksaan tes albumin urin pada slide 11 disebutkan bahwa pemeriksaan
RAKU menggunakan urine random. Maksud penggunaan urine random pada
pemeriksaan tersebut bagaimana dok?

JAWABAN:
a) hormon2 yang disebut di slide 17 itu memang adalah hormon-hormon diabetogenik,
shg mengakibatkan hiperglikemia. jadi wajar kalo kemudian terjadi glukosuria. Nah,
bagaimana hormon2 itu bersifat diabetogenik, silahkan diingat kembali kuliah blok
Endokrin yaa..
b) urin random artinya urin sewaktu

4. Alya Sabilah NIM G0017023


a) Pada slide 23 dan 24, yang saya tangkap dari penjelasan dokter bahwa pemeriksaan
mikroskopis untuk kristal urin tidak hanya pada kasus curiga urolithiasis, yang ingin
saya tanya kira-kira pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk kasus apa lagi nggih dok?
b) Mohon maaf dok, bisa dijelaskan lagi mengenai reaksi darah positif pada slide 20?

JAWABAN:
a) Kristal fisiologis sebetulnya kurang mempunyai makna klinis krn bisa tbtk pd urin
normal. Yg bermakna adalah kristal patologis (yg ada di slide 23). Krlstal bilirubin pd
hiperbiliribinemia. Kristal kolesterol pd SN, kristal leucine dan cystine pd bbrp
kelainan metaboleisme asam amino kongenital..
b) reaksi darah pos, artinya blood positif pada pemeriksaan strip urinalisis..

5. Yosia Yonggara (G0017219)


a) Untuk mengukur fungsi ginjal menggunakan creatinin yang digunakan serum atau urin
nggih dok? Kemudian apakah sama dengan penggukuran RAKU nggih dok?
b) Kemudian untuk pengaplikasian creatinine/inulin clearance dan hubungannya terhadap
GFR bagaimana nggih dokter , Apakah clearance inulin=GFR dan clearance
creatinine=eGFR?

JAWABAN:
a) Pmx kreatinin bisa dilakukan thd darah dan urin. Tentu nilai rujukannya berbeda dan
tujuannya juga berbeda.
Pengukuran RAKU dilakukan dg memeriksa kadar albumin urin dan kreatinin urin,
kemudian dirasiokan.

b) creatinine atau inulin clearance sesungguhnya adalah utk mengetahui GFR. Rumusnya
memang sama..rumus Cockcroft Gault..😁
Tapii, kalo rumus2 eGFR yg lain, itu sdh dimodifikasi dg memasukkan aspek umur,
jenis kelamin dan ras..

6. Agni Shalha (G0017011)


Mengapa untuk pemeriksaan infertilitas pada wanita haid normal dan tidak normal
menggunakan hormon yang berbeda nggih dok?

JAWABAN:
Mengapa pemx hormonnya berbeda, krn antara siklus haid normal dg siklus haid gak
normal, pastinya mekanisme yg mendasari juga berbeda. Utk pasien dg siklus haid tdk
normal, biasanya siklusnya anovulatorik.

7. Kenneth Tan (G0017115)


Saya ingin bertanya mengenai proteinuria pada slide 18. Apakah ada parameter
makroskopis yang bisa kita lihat untuk secara cepat membedakan proteinuria post renal
dengan yang renal dan pre renal dokter? Pada slide tsb dokter menjelaskan bahwa pada
proteinuria post renal, protein berasal dari pus, darah menstruasi/hemoroid, sekret vagina
dan prostat. Apakah dapat melihat beberapa hal spt warna urin untuk secara cepat
menentukkan klasifikasi proteinuria?

JAWABAN:
Kalo secara makroskopis, mungkin sulit, ya. Makroskopis pus saja, penyebabnya masih
bisa renal (yaitu pyelonefritis) dan postrenal..

8. Christian James NIM G0017045


Ingin bertanya sedikit, kenapa pada CKD, eksresi kreatinin bisa berkurang nggih dok?
padahal ekskresi dari albumin meningkat? apakah pengaruh ukurannya atau bagaimana
nggih dok?

JAWABAN:
Iya..albumin BMnya 60 Da, creatinin BMnya 113 Da. Tapi sebetulnya, suatu zat akan
dapat melewati barier filtrasi glomerulus tidak saja berdasarkan berat molekul, tapi juga
muatan listrik dan konfigurasi molekulernya. Semakin bermuatan positif dan rumit
konfigurasinya, makin sulit melewati glomerulus..

Anda mungkin juga menyukai