Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

STASE KEPERAWATAN GERONTIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Dian Apriani (21219017) : Notulen
2. Endah Oktaviani (21219022) : Moderator
3. Fera Prabatiwi (21219023) : Anggota
4. Fitri Indah Sari (21219024) : Anggota
5. Ari Harmawan (21219004) : Anggota
6. Arie Nugrraha (21219005) : Anggota
7. Dedek Saputra (21219012) : Anggota
8. Logi Kiswanto (21219036) : Anggota

9. Subarayan (21219073) : Anggota


10. Andi Setiawan Firmanda (21219002) : Anggota
11. Muhammad Erik (21219045) : Anggota
12. Muzami (21219046) : Anggota
13. Nugroho Anis Wijanarko (21219048) : Anggota

PROGRAM PROFESI NERS


STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020
KASUS TUTORIAL KELOMPOK 2

Ny. S berusia 64 tahun datang ke panti sosial lanjut usia harapan kita pada
tahun 2014 diantar oleh petugas satpol PP. Pada saat pengkajian pada tanggal
17 maret 2020 didapatkan hasil bahwa Ny. S memiliki riwayat hipertensi dan
mengeluh nyeri pada bagian kepala menjalar sampai tengkuk, nyeri terasa
seperti mencengkram, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri muncul saat
beraktivitas secara berlebihan skala nyeri 5. Pada saat dikaji klien
mengatakan sudah mengkonsumsi obat hipertensi yang diberikan oleh
petugas panti. Klien mengatakan bahwa penglihatannya memburuk akibat
menderita katarak sejak 2015, klien mengatakan hanya seorang diri dan sudah
tidak memiliki keluarga lagi, TTV: TD: 170/100 mmHg, Nadi: 120 x/menit,
RR:24 x/menit, Suhu: 36,9oC.

1. Clarify Unfamiliar Term(Mengkalrifikasi istilah-istilah/identifikasi


kata-kata sulit)
1. Hipertensi : Tekanan darah diatas 140/90 mmHg.
2. Katarak : keadaan kekeruhan pada lensa mata yang terjadi akibat
penambahan cairan lensa.
2. Define The Problems(Membuat pertanyaan 5W+1H)
1. Mengapa hipertensi sering terjadi pada lansia ? Ari harmawan
2. Mengapa nyeri terasa saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat ?
Muzami
3. Apa saja Intervensi yang bisa dilakukan pada pasien yang mengalami
gangguan persepsi sensori ? Dedek Saputra
4. Apakah penyebab terjadinya hipertensi dan komplikasinya? Logi
Kiswanto
5. Apakah penatalaksanaan non farmakologis untuk hipertensi Ny.s ? Fitri
Indah Sari
6. Bagaimana manajemen hipertensi pada lansia ? Nugroho Anis Wijanarko
7. Apa saja Diet yang harus dilakukan pada pasien hipertensi ? Fera
Prabatiwi
8. Siapakah yg lebih rentan terkena hipertensi laki-laki atau perempuan ?
Andi Firmanda
9. Apa saja penyebab dari katarak ? Dian Apriani
10. Apakah ada hubungan antara tekanan darah dengan gangguan
pengelihatan Ny.s ? Endah Oktaviani
11. Apa penyebab nyeri pada bagian kepala menjalar ketengkuk ? Muhammad
Erik
12. Apa yang dimaksud katarak ? Subrayan

3. Bainstorm Possible Hypothesis(Menjawab pertanyaan sementara)


1. Karena pada lansia terjadinya penurunan fungsi organ tubuh sehigga
terjadi hipertensi.

2. Nyeri pada pasien hipertensi disebabkan oleh kerusakan vaskuler pada


seluruh pembuluh perifer. Perubahan arteri kecil dan arteola
menyababkkan penyumbatan pembuluh darah, yang mengakibatkan aliran
darah akan terganggu.

3. Menganjurkan klien untuk berjalan dengan hati-hati, menganjurkan untuk


menggunakan alat bantu seperti kaca mata .

4. Adapun beberapa penyebab hipertensi pada lansia yakni salah satunya


faktor usia. Dimana usia lanjut dapat berpengaruh pada fungsi organ
dalam tubuh yang menyebabkan penurunan fungsi organ secara maksimal.
Hal ini menyebabkan resiko penyakit slah satunya hipertensi, karena
terjadi peningkatan tekanan darah yang disebabkan terjadinya sumbatan
lemak pada pembuluh darah sehingga memaksa jantung untuk memompa
lebih kuat untuk mengalirkan darah keseluruh tubuuh sehingga terjadinya
peningkatan tekanan darah atau yang disebut hipertensi.
Komplikasi dari hipertensi yakni, stroke, penyakit pembuluh darah perifer,
kerusakan pada ginjal, sakit jantung.

5. Penatalaksanaan non farmakologi untuk pasien hipertensi antara lain :


Olahraga yang teratur, Melakukan aktivitas fisik, Mengkonsumsi makanan yang
rendah garam, Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, Mengkonsumsi jus
mentimun, Melakukan senam hipertensi .

6. Manajemen hipertensi pada lansia yaitu menganjurkan lansia untuk


menjaga pola makan, olahraga yang teratur dan mengurangi konsumsi
garam yang berlebihan.

7. Diet untuk pasien hipertensi salah satunya adalah mengurangi konsumsi


makanan yang mengandung garam dan lemak, menganjurkan pasien untuk
konsumsi buah dan sayur.

8. Perempuan ketika berhenti menstruasi maka hormon estrogen berkurang


drastis. Hal ini bisa merusak sel-sel endotel sehingga memicu terjadinya
plak di pembuluh darah.

9. Penyebab katarak salah satunya adalah faktor usia, jadi pada lansia lebih
rentan terkena katarak karena adanya penebalan pada lensa mata

10. Hubungan hipertensi dengan katarak, tekanan darah sistolik yang tinggi
dan katarak senilis. adanya hubungan antara katarak senilis dengan
tekanan darah diastolik. bahwa tekanan darah diastolik yang lebih dari 95
mmHg berhubungan dengan meningkatnya resiko kekeruhan lensa.

11. penyebab dari nyeri kepala yang menjalar sampai tengkuk pada hipertensi
terjadi karena adanya gangguan pada sistem pembuluh darah
12. Katarak merupakan keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat penambahan cairan lensa.

Jawaban Menurut Sumber :


1. Karena semakin bertambah usia seseorang maka semakin banyak pula
penyakit yang muncul pada lansia. Pada usia lanjut akan mengalami
penurunan atau kemunduran fungsi organ tubuh ( Agoes, 2015).
2. Nyeri pada pasien hipertensi disebabkan oleh kerusakan vaskuler pada
seluruh pembuluh perifer. Perubahan arteri kecil dan arteola
menyababkkan penyumbatan pembuluh darah, yang mengakibatkan aliran
darah akan terganggu. Sehingga supalai oksigen akan menurun dan
peningkatan karbondioksida kemudian terjadi metabolisme anaerob di
dalam tubuh mengakibatkan peningkatkan asam laktat dan menstimulasi
peka nyeri kapiler pada otak pada saat beraktivitas energi dan suplai O2 di
butuhkan dalam jumlah lebih banyak untuk metabolisme di bandingkan
ketika beristirahat sehingga nyeri bertambah (Price & Wilson, 2016).

3. Menurut Erna, 2017 salah satu intervensi yang tepat pada pasien yang
mengalami gangguan pengelihatan yang disebabkan oleh katarak yaitu
dengan cara pembedahan atau operasi mata.
4. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar yaitu : (Gunawan,2015)
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya

2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.


Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi,
sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder.

Menurut Sustrani 2016, Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah
terjadinya perubahan-perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun

2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku

3. Kemampuan jantung memompa darah menurun. 1% setiap tahun


sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya


efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi 

5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

Sustrani L. 2016. Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia

Gunawan,Lany. 2015.Tekanan Darah Tinggi.Yogyakarta: Penerbit


Kanisius

5. Menurut WHO, 2016 teknik non farmakologi yang efektif dalam


menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi adalah pemberian juice
campuran tomat dan mentimun, senam hipertensi, pemberian air rebusan
daun salam, relaksasi menggenggam jari dan nafas dalam, serta
menerapkan pola makan yang sehat seperti mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan mengurangi mengkonsumsi garam.
Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan
untukmenurunkan berat badannya sampai batas ideal.
Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol
darahtinggi, Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium
atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,
magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol, Olah raga aerobik
yang tidak terlalu beratPenderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi
aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali, Berhenti merokok.
6. Manajemen hipertensi yang dianjurkan pada lansia yaitu menganjurkan
lansia istirahat yang cukup, menjaga pola makan lansia, dan menganjurkan
untuk melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga ataupu senam hipertensi (
sukarjo, 2014).
7. Menurut WHO 2015 diet untuk pasien yang mengalami hipertensi adalah
mengurangi konsumsi lemak yang berlebih dan mengurang konsumsi
garam yang berlebihan, olahraga atau melakukan aktivitas fisik yang
teratur dan menerapkan pola makan yang teratur.
8. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor memepengaruhi
tekanan darah (Rosta,2011). Berdasarkan hasil penelitian
Wahyuni dan Eksanto, 2013 perempuan cenderung
mengalami hipertensi dari pada laki-laki. Perempuan akan
mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi atau
hipertens setelah menopouse yaitu usia diatas 45 tahun.
Perempuan yang belum menopouse dilindungi oleh hormon
esterogen yang berperan dalam meningkatkan kadar HDL.
Kadar kolesterol HDL rendah dan tingginya kolesterol
mempengaruhi terjadinya proses aterosklerosis dan
mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Rosta,J.2011.Hubungan Asupan Energi. Protein, Lemak


Dengan Ststus Gizi Dan Tekanan Darah Geriatri Di Panti
Werdha Surakarta.Skripsi.Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta

9. Katarak adalah penyakit degeneratif yang dipengaruhi oleh beberapa


faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang berpengaruh
antara lain adalah umur dan jenis kelamin sedangkan faktor eksternal yang
berpengaruh adalah pekerjaan dan pendidikan yang berdampak langsung
pada status sosial ekonomi dan status kesehatan seseorang atau riwayat
penyakit Misal Diabetes,Hipertensi. serta faktor lingkungan, yang dalam
hubungannya dalam paparan sinar Ultraviolet yang berasal dari sinar
matahari ( amril, 2016).

10. Hipertensi adalah penyakit kronis dengan tekanan darah menunjukkan


lebih dari 120/80 mmHg yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Pada
pasien hipertensi terjadi peningkatan stress oksidatif, yaitu suatu keadaan
ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan. Apabila
ketersediaan antioksidan tidak mampu menetralisir radikal bebas, akan
timbul stress oksidatif yang berujung pada kerusakan membran sel,
lisosom, mitokondria, DNA, maupun serabut lensa. Dengan meningkatnya
radikal bebas dan penurunan antioksidan serta SOD dapat meningkatkan
kekeruhan lensa sehingga terjadi katarak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan terjadinya katarak.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa terjadinya katarak dipercepat oleh
beberapa faktor, antara lain diabetes, hipertensi, usia lebih tua, ras, merokok,
penggunaan alkohol dan rendah status sosial ekonomi (Hasmeinah, Ansori, &
Meidawaty, 2012).

Hubungan hipertensi dengan katarak telah dilakukan penelitian oleh The


Framingham Eye Study, penelitian ini menemukan hubungan tekanan darah
sistolik yang tinggi dan katarak senilis. Disamping itu Clayton et al melaporkan
pula adanya hubungan yang signifikan antara katarak senilis dengan tekanan
darah diastolik. Penelitian yang lain oleh Barbados Eye Study menyatakan bahwa
tekanan darah diastolik yang lebih dari 95 mmHg berhubungan dengan
meningkatnya resiko kekeruhan lensa. (Hasmeinah, Ansori, & Meidawaty, 2012).

11. Menurut Goonasekera (2013) penyebab dari nyeri kepala yang menjalar
sampai tengkuk pada hipertensi terjadi karena adanya gangguan pada
sistem pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan pada
pembuluh darah ke otak sehingga pasien merasakan nyeri kepala sampai
tengkuk seperti merasa tegang dan pegal.
12. Menurut WHO, 2016 kebanyakan katarak terkait dengan masalah
penuaan, meskipun kadang-kadang anak-anak dapat lahir dengan kondisi
katarak kongenital, atau katarak dapat berkembang setelah trauma,
peradangan atau karena suatu penyakit. Lensa menjadi keruh atau
berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak
terjadi apabila protein pada lensa yang secara normal transparan terurai
dan mengalami koagulasi. Katarak merupakan keadaan kekeruhan pada
lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasamengenai kedua
mata dan berjalan progresif.

4. Main mapping/pathway

Umur Jenis kelamin Gaya hidup Obesitas

Hipertensi

Perubahan status Krisis


Kerusakan vaskuler
kesehatan situasional
pembuluh darah

Perubahan struktur Koping individu


tidak efektif

Penyumbatan pembuluh darah

Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi

Otak Ginjal Pembuluh darah Retina

Resistensi Suplai O2 Vasokonstriksi Sistemik Koroner Spasme


pembuluh darah otak pembuluh darah arteriole
otak meningkat menurun ginjal
Vasokonstriksi Iskemi
miocard Diplopia

Pingsan Blood flow


Nyeri Afterload
aliran darah Nyeri
kepala meningkat
menurun dada Resiko
Jatuh
Gangguan
Perfusi
Nyeri Rangsang Risiko Tinggi Fatique
Jaringan
Akut aldosteron Penurunan Nyeri
Curah Akut
Jantung Intoleransi
Retensi Na Aktifitas

Paparan
Edema
informasi kurang
Perubahan (mis interpretasi)
Sesak nafas
suplai darah
Kelebihan ke paru
Volume Cairan Defisiensi
Pola Nafas
Pengetahuan
Tidak Efektif
5. Learning objective(Merumuskan tujuan pembelajaran)

6. Belajar mandiri
-

7. Mensintesis dan menguji informasi


1. Hubungan Hipertensi dengan Katarak

Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh


darah pada retina. Makin tinggi tekanan darah dan makin lama hipertensi
tersebut berlangsung, maka makin berat pula kerusakan yang dapat
ditimbulkan. Kelainan lain pada retina yang terjadi akibat tekanan darah
yang tinggi adalah iskemik optik neuropati atau kerusakan pada saraf
mata akibat aliran darah yang buruk, oklusi arteri dan vena retina akibat
penyumbatan aliran darah pada arteri dan vena retina. Penderita retinopati
hipertensif pada awalnya tidak menunjukkan gejala, yang pada akhirnya
dapat menjadi kebutaan pada stadium akhir. Kerusakan yang lebih parah
pada mata terjadi pada kondisi hipertensi maligna, di mana tekanan darah
meningkat secara tiba-tiba. Manifestasi klinis akibat hipertensi maligna juga
terjadi secara mendadak, antara lain nyeri kepala, double vision, dim vision,
dan sudden vision loss (Nuraini, 2015).

Sedangkan hubungannya dengan kejadian katarak pada pasien hipertensi


terjadi peningkatan stress oksidatif (Prat , Passalacqua, Araya, Guichard,
Bachler, & Rodrigo, 2007). Stress oksidatif adalah suatu keadaan
ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan (Palmiere &
Sblendario , 2006) (Winarsi, 2007). Apabila ketersediaan antioksidan tidak
mampu menetralisir radikal bebas, akan timbul stress oksidatif yang
berujung pada kerusakan membran sel, lisosom, mitokondria, DNA,
maupun serabut lensa. Stress oksidatif diyakini merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam terjadinya katarak (Pavani, Kumar,
Ramarao, Rau, & Mohanty, 2012). Radikal bebas akan menyebabkan
kerusakan terutama pada membrane sel dan DNA. Stress oksidatif yang
terjadi terus- menerus merupakan mekanisme penting yang berpengaruh
pada proses terjadinya katarak. Lensa mata sangat sensitif terhadap stress
oksidatif (Cekic, Zlatanovic, Cvetkovic, & Petrovic, 2010). Hasil
akumulasi dari stress oksidatif menyebabkan gangguan fungsi metabolism
lensa, agregasi protein lensa, peningkatan protein tidak larut air, sehingga
menyebaban gangguan transparansi lensa dan terjadi katarak (EL-Ghaffar,
Aziz, Mahmoud, & Al-Balkini, 2007).

Etiopatogenesis katarak bersifat multifaktorial dan sampai saat ini


belum sepenuhnya diketahui secara pasti (Beebe, Shui, & Holekamp,
2010). Salah satu teori tentang etiopatogenesis katarak yang banyak
berkembang belakangan ini adalah mekanisme stres oksidatif. Stres
oksidatif adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara radikal bebas
dengan antioksidan (Palmiere & Sblendario , 2006) (Winarsi, 2007).
Stres oksidatif yang terjadi terus menerus merupakan mekanisme penting
yang berpengaruh pada proses terjadinya katarak. Lensa mata sangat
sensitif terhadap stres oksidatif. Lensa berada dalam lingkungan endogen
yang kaya dengan radikal bebas yang diproduksi oleh konsentrasi oksigen
lokal yang tinggi, paparan sinar ultraviolet yang lama dan aktivitas sel-sel
epitelial lensa yang patologis (Virgolici, et al., 2009). Lensa mata normal
dilengkapi perlindungan dan sistem antioksidan untuk melawan stres
oksidatif. Seiring bertambahnya usia dan adanya paparan yang terus-
menerus oleh agen dari luar, sehingga terjadi akumulasi radikal bebas
yang berlebihan dan akan menyebabkan gangguan mekanisme proteksi
antioksidan lensa mata (Cekic, Zlatanovic, Cvetkovic, & Petrovic, 2010).
Hasil akumulasi dari stres oksidatif menyebabkan gangguan fungsi
metabolisme lensa, agregasi protein lensa, peningkatan protein tidak larut
air, sehingga menyebabkan gangguan transparansi lensa dan terjadi
katarak (EL-Ghaffar, Aziz, Mahmoud, & Al-Balkini, 2007)

Anda mungkin juga menyukai