Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ragil wahyuningrum putri

160101037(mengulang)

Vaskular adalah tindakan pembedahan yang dapat menyelamatkan hidup yang dilakukan pada bagian vaskular
atau sistem peredaran darah untuk mengobati penyakit tertentu seperti stroke dan aneurisme. Untuk memahami
mengapa tindakan ini terkadang dilakukan, perlu diketahui terlebih dulu cara kerja sistem peredaran darah.

Darah adalah salah satu bagian paling penting pada tubuh, sebab ia membawa nutrisi ke sel-sel berbeda. Yang
berfungsi sebagai “jalan bebas hambatan” adalah bagian lain dari sistem peredaran darah, antara lain arteri, vena,
kapiler (atau yang secara umum disebut pembuluh darah).

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain. Darah kemudian kembali
ke jantung melalui vena. Di antara arteri dan vena, terdapat kapiler yang mengantarkan darah ke bagian tubuh
lainnya.

Sistem ini juga termasuk jantung, yang merupakan komponen inti, organ maskular berongga yang dapat ditemukan
di antara paru-paru, organ ini memompa darah di antara biliknya. Sistem limfatik bekerja bebarengan dengan
sistem vaskular, sebab limfa terdiri dari darah dan air. Fungsinya menjaga cairan limfatik berada dalam jumlah
yang tepat, dengan mengeringkannya secara konstan.

Namun, terkadang, salah satu atau beberapa sistem ini mengalami kerusakan karena:

 Gaya hidup tidak sehat – merokok dan makan sembarang makanan dapat meningkatkan risiko stenosis
(penyumbatan pembuluh darah) karena plak menumpuk pada dindingnya.
 Usia lanjut – dengan usia lanjut, seseorang memiliki risiko lebih mengalami penyakit terkait vaskular,
termasuk stroke dan aneurisme.
 Cedera yang menyebabkan trauma fisik pada bagian tubuh manapun
 Kehadiran penyakit lain seperti kanker dan diabetes.

Untuk mengatasi, menghilangkan, mengatur, atau menunda penyakit ini, bedah vaskular sebaiknya dilakukan.

Penyakit Terkait Vaskuler

Orang yang terdiagnosa dengan penyakit yang berhubungan dengan vaskular, terutama jika sudah
berkembang atau menjadi lebih buruk, disarankan melakukan pembedahan. Penyakit terkait
vaskuler di antaranya: Aneurisme otak dan perut, Stroke, Penyakit arteri peripheral, Trombosis
vena dalam, Varises dan spider veins, Embolisme pulmonari, Stenosis pada katup jantung dan
pembuluh darah, Asupan oksigen tidak mencukupi, Limfedema, Hiperlipidema (kolesterol atau
triglycerides tinggi)

Mereka yang telah didiagnosis dengan diabetes atau obesitas juga perlu melakukan bedah
vaskular, karena penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi. Sebagai contoh, diabetes dapat
menyebabkan neuropati atau kerusakan saraf. Saat saraf dan pembuluh darah memburuk, jumlah
oksigen dan nutrisi yang diterima jaringan berkurang. Ini dapat memicu kematian jaringan,
kondisi ini disebut nekrosis.

Di sisi lain, obesitas saat ini dianggap sebagai penyebab sindroma metabolik, yakni, serangkaian
kondisi yang dapat memicu hipertensi, penyakit jantung, bahkan kanker, semuanya dapat
membawa pengaruh negatif pada sistem vaskular.

Bedah vaskular adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala-gejala pada
penyakit-penyakit mekanismenya melibatkan sistem vaskuler. Misalnya, limfedema, biasanya
disebabkan mastektomi, pengobatan standar untuk kanker payudara. Ini dapat diobati dengan
mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar getah bening.

Terapi Bedah Vaskular

Pasien yang dicurigai memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi sistem vaskular perlu
melakukan serangkaian uji pemeriksaan. Yang paling populer disebut elektrokardiografi (ECG
atau EKG), sebuah uji yang dilakukan guna mengukur aktivitas kelistrikan pada jantung.

Menggunakan elektroda yang dilekatkan pada tubuh, dan transducer yang mengatarkan
gelombang suara. Tubuh akan bereaksi terhadap gelombang suara dan memantulkannya kembali.
Komunikasi ini diterjemahkan oleh mesin, sehingga menciptakan suatu gambaran aktifitas
kelistrikan jantung.

Uji pemeriksaan lainnya yang mungkin dilakukan adalah angiografi, untuk menentukan
keberadaan sumbatan atau pembuluh darah yang menyempit, sehingga dapat menyebabkan
trombosis atau aneurisme. Melibatkan pemasangan kateter untuk memasukkan tinta dengan warna
kontras.

Lalu, tinta tersebut akan memperlihatkan bagian bermasalah sehingga terlihat lebih jelas saat
pemeriksaan. Dokter dapat meminta pemindaian CT, PET, MRI, dan teknik USG lainnya. Uji
standar seperti pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan juga dilakukan.

Berdasarkan kepada hasil temuan, dokter dapat menyarankan tindakan minimal invasif ataupun
bedah terbuka. Untuk bedah terbuka, biasanya menggunakan sayatan besar pada dada, sementara
bedah minimal invasif hanya membutuhkan beberapa sayatan kecil dan tabung kecil seperti
endoskop atau laparoskop.
Alat ini akan memungkinkan dokter untuk melihat bagian bermasalah pada pembuluh darah atau
organ secara langsung. Lalu, mereka membedah menggunakan alat bedah berukuran kecil.

Anda mungkin juga menyukai