Analisis Kuantitatif
• Metode Gravimetri
• Metode volumetri/permanganometri
• Metode analisis umum fenolik (Metide Folin) dan Metode
Spektrofotometri UV-Vis
• Metode HPLC
• Metode presipitasi menggunakan protein
Kegunaan Tanin
• Asam tanat dengan garam feri selalu digunakan dalam
pembuatan tinta
• Asam tanat digunakan untuk penyamakan, yaitu membuat
kulit dari kulit sapi, kambing, domba dan kerbau
• Asam tanat dapat digunakan sebagai bahan farmaseutikal
akibat kemampuan kerja astringen, antiseptik dan antioksidan
• Asam tanat digunakan sebagai mordan dalam perwarnaan
• Asam tanat digunakan dalam pengeleman kertas
• Asam tanat digunakan untuk produksi asam galat dan
pirogalol
• Asam tanat sebagai reagen ‘kimia analitik’
Bahaya tanin bila dikonsumsi bersama
makanan
Tanin ini berperan dalam pengurangan daya serap zat
besi (Iron/Fe). Selain itu, tanin diketahui dapat
berikatan dengan protein dan mineral sehingga protein
dan mineral menjadi tidak dapat digunakan oleh
tubuh.
Dari suatu penelitian di Amerika minum teh dapat
mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi
sebanyak 64%. Padahal zat besi ini berguna untuk
pembentukan sel darah merah. Akibatnya dapat terjadi
kondisi anemia
RESIN
• Bagian dari senyawa terpenoid
• Campuran kompleks dari zat-zat sejenis, seperti asam
resin, alkohol resin (resinol), resinotanol, ester resin,
glukoresin, dan sejenisnya
• Zat padat atau semipadat amorf
• Tembus cahaya atau bening dan dapat berfusi
• Resin biasanya dihasilkan di dalam duktus skizogen
Distribusi Resin
• Terdistribusi secara luas di seluruh dunia tumbuhan,
khususnya Spermatophyta (tumbuhan berbiji) yakni
anggota filum Angiosperm dan Gymnosperm
• Nyaris jarang & praktis tidak ada dalam Pteridophyta
• Belum pernah dilaporkan di dalam Thallophyta
Guaiacum officinale
Komposisi Kimia Resin
3. Resena
Senyawa beroksigen, tetapi tidak dipengaruhi oleh basa
ataupun asam. Zat yang kurang lebih netral, tidak
memiliki gugus fungsi khas. Tahan terhadap zat
pengoksidasi dan berbagai iklim
Pistacia lentiscus
Klasifikasi Resin
Klasifikasi berdasarkan Penyusun Resin
• Resin
Kolofoni, Guaiak, Kanabis, Mastik, Podofilum, Sirlak,
Tar, dan Kava
• Oleoresin
Kapsaisin, Kapaiba, Terpentin, Pakis Jantan, Jahe
• Oleo-gom-resin
Asafoetida, Amoniakum, Kunyit, Kemenyan
• Balsam
Storaks, Balsam Peruvian, Balsam Tolu, Benzoin
Resin
• Kolofoni (Rosin)
Residu yang tersisa setelah destilasi minyak atsiri dari
oleoresin yang diperoleh dari Pinus palastris dan
spesies pinus lainnya. Berupa resin berwarna kuning.
Kolofoni mengandung 90% asam resin yakni asam
abietat, 10% resena
Kegunaan:
Dalam pembuatan plester, salep, tinta, cat, karet,
pernis, pelitur kayu, plastik, kertas dan kembang api
Resin
• Guaiak (Resin guaiakum)
Guaiak diperoleh dari kayu bagian pusat pohon
Guaiacum officinale atau G. sanctum
Cara memperoleh: Dengan memotong pohon dan batang
kayunya digantung secara mendatar. Kedua ujung batang
kayu diletakkan di atas api dan resinnya yang menetes keluar
dikumpulkan secara hati-hati di dalam mangkuk tanah dan
dibiarkan mengeras ditempat teduh
Resin berbentuk gumpalan tak beraturan berwana
cokelat atau cokelat kehijauan dan memiliki bau
aromatik
Khasiat : Sebagai diaforetik dan ekspektoran
Resin
• Kanabis (Rami india, ganja)
Resin kanabis diperoleh dari pucuk-pucuk bunga dari
tumbuhan Cannabis sativa yang dikeringkan
Kandungan aktif : Δ9-THC (tetrahidrokanabinol) yang
terkonsentrasi ke dalam resin
Kegunaan: memiliki efek sedatif
Resin
• Mastik
Eksudat resin yang diperoleh dari Pistachia lentiscus
Cara memperoleh: Getah resin terkumpul di dalam rongga
yang terdapat di dalam kulit kayu bagian dalam. Torehan
yang cukup panjang dibuat pada batang pohon dan juga
pada cabang-cabang pohon yang besar dan resin akan
menetes melalui torehan tersebut. Resin akan terkumpul
dalam bentuk tetesan kecil pada bagian luarnya. Resin
diambil dengan tangan dan disimpan di tempat kering.
Mastik adalah tetesan berbentuk buah pir atau
memanjang, bulat, berwarna kuning kehijauan, bau agak
mirip dengan balsam
Resin
• Mastik
Kandungan Kimia:
Mastik mengandung 90% resin, meliputi asam
mastikat (α-resin) yang larut etanol dan mastisin (β-
resin) yang tidak larut etanol, serta minyak atsiri (1 –
2,5%)
Kegunaan:
• Sebagai bahan penyalut enterik pada tablet
• Pembuatan pernis gigi di bid. Kedokteran gigi,
plester, dupa dan permen karet
Resin
• Podofilum
Resin yang diperoleh dari rimpang dan akar
Podophyllum peltatum yang dikeringkan
Pembuatan: Serbuk diekstraksi dengan cara
perkolasi lambat dengan menggunakan etanol.
Perkolat dipekatkan dengan cara penguapan hingga
residunya mencapai kekentalan suatu sirup encer.
Cairan sirup dicampurkan dengan 1 L air suling yang
mengandung 10ml HCl pekat, kemudian didinginkan
hingga suhu < 10°C hingga terbentuk endapan yang
stabil. Resin dikeringkan dan diserbukkan
Resin
• Podofilum
Berupa serbuk berwarna cokelat muda hingga kuning
kehijauan atau gumpalan kecil, dapat bercorak gelap
jika terkena pana (>25°C) ataupun cahaya dan
memiliki bau lembut yang khas
Kandungan Kimia
3,5 – 6% resin, 20% podofilotoksin
Kegunaan
Podofilotoksin memiliki sifat antitumor dan
antikanker
Resin
• Kava
Resin yang diperoleh dari rimpang dan akar Piper
methysticum yang dikeringkan
Kandungan Kimia:
Sebagian besar terdiri dari pati, 5-10% resin
stirilpirona
Kegunaan:
• Obat yang bekerja sebagai relaksan otot rangka
• Antipiretik dan anestetik lokal