Anda di halaman 1dari 36

KARBOHIDRAT

SEPTIANI MARTHA, M.FARM.,APT.


MATERI
1. Definisi dan sejarah Farmakognosi
2. Simplisia
3. Pembuatan simplisia
4. Karbohidrat
5. Resin dan Tanin
6. Minyak Atsiri
7. Minyak Lemak
8. UTS
Pendahuluan
• Produk pertama yang terbentuk dalam
fotosintesis tumbuhan
• Karbohidrat merupakan senyawa yang
terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen yang terdapat di alam
• Karbohidrat berasal dari kata hidrat karbon
yang berarti senyawa antara karbon dan air
• Sebagian besar karbohidrat memiliki rumus
empiris Cn(H2O)n dengan gugus fungsi
polihidroksi dan gugus aldehida atau keton
Kegunaan Umum Karbohidrat
• Dalam bidang kefarmasian
– Bahan Aktif Obat : Pektin (Diare)
– Sebagai zat pembantu: pengisi pada sediaan
kapsul dan tablet
– Sebagai pemanis, pensuspensi
– Kultur Media Bakteri
• Dalam kehidupan sehari-hari
Makanan (Amilum), Pakaian (Selulosa), Pemukiman
(Kayu, Selulosa), Kertas (Selulosa),
Penggolongan Karbohidrat berdasarkan
Hidrolisisnya

Monosakarida Disakarida
(1 Gula) (2 Monosakarida)

Karbohidrat

Oligosakarida Polisakarida
Tinjauan Umum Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula lebih
sederhana
Jumlah atom C dalam monosakarida:
3 – 9 buah (namun pada umumnya 5 – 7 buah)
Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon dalam
molekulnya:
Triosa Tetrosa
(Monosakarida dengan 3 atom C) (Monosakarida dengan 4 atom C)
Pentosa Heksosa
(Monosakarida dengan 5 atom C) (Monosakarida dengan 6 atom C)
(Isomer: ribosa, arabinosa, silosa) (Isomer: glukosa, fruktosa)
Monosakarida utama dalam tumbuhan : glukosa dan fruktosa
Dalam jumlah yang lebih kecil : galaktosa, xylosa, dan rhamnosa
Glukosa
Sinonim : Dekstrosa (alfa-D-(+)-glukopiranosa)
Dekstrosa memiliki rumus molekul C6H12O6
• Berupa kristal monohidrat dan larut dalam air dengan rasa
manisnya lebih rendah 25% dibandingkan dengan gula
sukrosa (gula pasir)
• Gula yang biasanya diperoleh dengan hidrolisis dari amilum
• Secara alami terdapat dalam buah anggur (20-30%), ceri,
stroberi dan buah-buah lainnya
• Manfaatnya: Sumber energi tubuh, penting dalam industri
fermentasi, industri makanan dan dibidang farmasi untuk
injeksi dan tablet dekstrosa
Madu
Sekresi manis dan kental yang disimpan dalam sarang madu oleh berbagai
spesies lebah, seperti Apis dorsata, Apis florea, Apis indica, Apis mellifica,
yang termasuk pada ordo Hymenoptera

Pembuatan:
• Lebah mengumpulkan nektar dari bunga berbau
manis yang sebagian besar mengandung larutan
sukrosa dalam air (yaitu kira-kira 25% sukrosa dan
75% air) dan serbuk sari.
• Invertase yang terdapat dalam saliva lebah
mengubah nektar meenjadi gula invert, yang
sebagian digunakan untuk pertahanan hidup dan
sebagian lainnya disimpan dalam sarang madu
• Seiring waktu air menguap sehingga menghasil
madu (kira-kira 80% gula invert dan 20% air)
Deskripsi
• Berupa cairan kental, seperti sirup, berwarna cokelat kuning muda
sampai cokelat merah bening
• Rasa dan bau madu bergantung pada ketersediaan bunga di sekitar
tempat nektar dikumpulkan.
• Pada penyimpanan yang lebih lama, madu berubah menjadi berwarna
legap/buram dan berbentuk granular akibat terjadinya kristalisasi
dekstrosa

Kandungan Kimia
Air 14 – 24%, dekstrosa 23 – 36%, levulosa (Fruktosa) 30 – 47%, sukrosa
0,4 – 6%, dekstrin dan gom 0 – 7%, maltosa, dan campuran enzim:
diastase, invertase, dan inulase

Gula yang terkandung pada madu sangat bervariasi tergantung


pada sumber nektar (ketersediaan fragmen bunga) dan aktivitas
enzimatik pengontrol perubahan nektar menjadi madu
• Pemalsuan Madu
 Madu biasa dipalsukan dengan gula invert buatan, sukrosa, dan glukosa cair
perdagangan
 Madu dapat pula dipalsukan dengan cara pemberian suatu asupan kepada
lebah berupa larutan gula sukrosa yang bukan berasal dari nektar.
• Standarisasi Madu berdasarkan ekstra farmakope
 Organoleptik merupakan khas madu
 Kadar air maksimum 25%,
 Gula pereduksi minimum 60%,
 Sukrosa maksimum 10%,
 Aktivitas enzim diastase minimum 3 unit Gothe DN,
 Hidroksi metil furfural maksimum 40 mg/kg,
 Keasaam maksimum 40 ml NaOH 1 N per kh,
 Kadar padatan maksimum 0,5%,
 Kadar abu maksimum 0,5%,
 Dekstrin maksimum 0,5%,
 Asam benzoat negatif
Kegunaan
• Madu digunakan sebagai zat pemanis makanan
• Sebagai demulsen (mengurangi inflamasi dan iritasi) dan
madu dapat membantu meringankan kekeringan, sehingga
direkomendasikan dalam pemulihan batuk, flu, sakit
tenggorokan serta konstipasi
• Sumber nutrisi untuk bayi dan bagi pasien yang sedang sakit
karena mengandung gula sederhana yang mudah diasimilasi
Tinjauan Umum Disakarida
• Terbentuk dari hasil reaksi penggabungan dua satuan
monosakarida dengan mengeluarkan sebuah molekul air
• Karbohidrat yang apabila dihidrolisis memberikan 2
monosakarida
• Dalam molekul disakarida, kedua monosakarida berikatan
secara ikatan glukosida
• Ketiganya memiliki rumus molekul
• Contoh:

Sukrosa (tersusun dari glukosa – fruktosa) = gula tebu


Laktosa (tersusun dari glukosa – galaktosa) = gula susu
Maltosa (tersusun dari glukosa – glukosa) = gula gandum
SUKROSA
• Sukrosa disebut Saccharum
• Gula yang diperoleh dari batang tanaman Saccharum
officinarum L., famili Graminae atau dari umbi Beta vulgaris L.,
famili Chenopodiacea
• Sukrosa berupa kristal berbentuk kubus, tidak berwarna, tidak
berbau, rasa manis, stabil diudara, mudah larut dalam air dan
agak sukar larut dalam alkohol
Cara membuat:
Batang tebu digiling atau diiris, disarikan dengan air, lalu
sarinya dimurnikan dengan pemanasan dengan kapur yang
akan menetralkan asam dan membantu mengendapkan
protein. Kelebihan kapur dihilangkan dengan CO2.
Selanjutnya, cairan diuapkan dan gula dibiarkan mengkristal
Kegunaan
• Sbg bahan makanan dan pemanis (kec. Penderita diabetes)
• Menutupi rasa obat (sbg pemanis)
• Kadar >60% sukrosa berfungsi sbg pengawet
• Bahan untuk fermentasi etanol, butanol, gliserol dan asam
sitrat
• Meningkatkan kelarutan beberapa senyawa yang sukar larut
dalam air
• Bahan penyalut tablet dan pembantu granulasi

Beberapa contoh sediaan farmasi sukrosa


Sirup USP, BP, NF dan sirup kompleks
Laktosa
• Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu.
• ASI mengandung 5-8% laktosa, sedangkan sapi mengandung
4-6% laktosa.
• Hidrolisis laktosa dengan katalis enzim laktase akan
menghasilkan glukosa dan galaktosa
Karakteristik
• Laktosa tidak berbau dan rasanya agak manis
• Stabil diudara, tetapi mudah menyerap bau
• Larut dalam air, sedikit larut dalam etanol dan tidak larut
dalam kloroform
Manfaat:
• Bahan pengencer tablet dan obat keras
• Bahan makanan untuk bayi (memelihara mikroflora usus)
Maltosa
• Maltosa (gula gandum) tidak terdapat bebas di alam,
melainkan diperoleh dari hasil hidrolisis amilum dengan katalis
diastase atau hasil hidrolisis glikogen dengan katalis amilase.
• Hidrolisis maltosa akan menghasilkan dua satuan glukosa
dengan menggunakan katalis enzim maltase atau katalis asam.
Oligosakarida
• Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan
8 (delapan) molekul monosakarida
• Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida
dan lainnya
• Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida
dengan bantuan enzim tertentu atau hidrolisis dengan dengan
asam.

Gentianosa (tersusun dari glukosa – glukosa – fruktosa)


Ramniosa (tersusun dari ramnosa – ramnosa – galaktosa)
Polisakarida
• Molekul yang kompleks, berbobot molekul tinggi
• Polisakarida terdiri dari ratusan sampai ribuan unit
monosakarida. Contohnya, amilosa (polimer glukosa
melalui ikatan α-1,4), selulosa (polimer glukosa
melalui ikatan β-1,4), amilopektin (polimer glukosa
melalui ikatan α-1,4 yang diselingi percabangan
melalui ikatan β-1,6)
Polisakarida
• Polisakarida merupakan molekul yang kompleks,
berbobot molekul tinggi.
• Terdiri dari ratusan sampai ribuan unit monosakarida
• Contoh: Pati, inulin, dan selulosa
• Polisakarida dapat dihidrolisis menghasilkan
komponen heksosa, maka disebut heksosan
• Pati dihidrolisis menghasilkan glukosa, disebut
glukosan
• Inulin dihidrolisis menghasilkan fruktosa, disebut
fruktosan
• Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai
penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pati, dan
lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dektrin,
glikogen, dan fruktan). Polisakarida penguat tekstur
ini tidak dapat dicerna tubuh, tetapi merupakan
serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi
enzim-enzim pencernaan.
• Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul
monosakarida yang dapat berantai lurus atau
bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-
enzim tertentu.
PATI (AMILUM)
Pati berasal dari:
• Biji Jagung (Zea mays L.)
• Beras (Oryza sativa L.) Gramineae
• Gandum (Triticum aestivum L.) = 50 – 65%)
• Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) = 80% Solanaceae

Zat ini terbentuk pada proses fotosintesis dalam klorofil daun


dengan bantuan energi matahari
Karakteristik:
• Berbentuk granul atau butir-butir kecil dengan lapisan
karakteristik
• Amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80%
bagian yang tidak larut air (amilopektin)
Proses Pembuatan Pati

Umbi kentang dicuci dengan baik untuk membuang


kotoran yang melekat. Selanjutnya dipotong-potong
menjadi potongan kecil dan dibuat bubur halus
dengan menghancurkannya didalam mesin parut.
Bubur dihasilkan diayak dengan ayakan metalik.
Suspensi pati (bubur) dimurnikan dengan
sentrifugasi, dibilas, dikeringkan, dan disimpan dalam
kantong HDPE (High Density Polyethylene)
• Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim
diastase akan menghasilkan sejumlah satuan maltosa.
Selanjutnya, maltosa dihidrolisis dengan katalis enzim maltase
menghasilkan dua satuan glukosa.
• Amilum sedikit larut dalam air. Jika dipanaskan dengan air
akan menghasilkan lem yang merupakan koloid
• Jika amilum dihidrolisis dalam larutan asam (sbg katalis) akan
menghasilkan berturut-turut dekstrosa, maltosa, dan glukosa
dengan larutan penguji adalah larutan iodin (I2).
Kegunaan:
• Digunakan dalam formulasi tablet dan pil sebagai bahan
penghancur dan pengikat
• Sebagai pengencer dan lubrikan dalam penyiapan kapsul dan
tablet
• Sebagai indikator dalam analisis iodometri
• Sebagai antidotum pada keracunan iodine
• Sifat nutrien sebagai makanan dan dalam sereal
• Digunakan di industri untuk perekat kertas dan tekstil
Selulosa
• Polisakarida yang membentuk dinding sel primer dari
tumbuhan tingkat tinggi
• Rangka selulosa terbentuk dari glukosa dengan ikatan satu
sama lainnya β-1,4 (pati α-1,4 dan α-1,6)
• Di alam, kayu (40 – 50% selulosa) sebagai sumber utama
selulosa di industri untuk membangun rumah, kertas dan
tekstil
• Aplikasi di bidang farmasi dapat digunakan sebagai bahan
emulgator, seperti karboksimetilselulosa (CMC), dan tilosa
Pembuatan:
• Perlakuan dengan Natrium Bisulfit : potongan kayu kecil di
didihkan dengan larutan natrium bisulfit sehingga lignin hilang
sebagai lignosulfonat
• Perlakuan dengan Natrium Hidroksida : potongan kayu yang
dididihkan dengan larutan NaOH menghilangkan kandungan
lignin sebagai produk dapat larut
• Perlakuan dengan NaOH dan Na2SO4 : Natrium sulfida (Na2S)
diperoleh dari interaksi NaOH dan Na2SO4 akan
menghilangkan kandungan lignin
Identifikasi Karbohidrat dalam Makanan
Identifikasi karbohidrat dilakukan menggunakan
pereaksi warna dan kromatografi setelah terlebih dulu
dilakukan ekstraksi
Pereaksi Warna
• Larutan Fehling
Identifikasi dilakukan dengan penambahan pereaksi
fehling nomor 1 dan 2 dalam jumlah yang sama
banyak ke dalam larutan uji, lalu akan terjadi reduksi,
menghasilkan endapan kupro oksida berwarna
merah bata. Tes ini untuk gula pereduksi termasuk
monosakarida dan disakarida
Pereaksi Warna
• Reaksi Molisch (Reaksi naftol)
Semua karbohidrat memberikan warna ungu
apabila direaksikan dengan α-naftol dan asam
sulfat pekat. Cincin ungu terjadi (pada batas
kedua cairan), apabila penambahan asam sulfat
dilakukan setetes demi setetes melalui dinding
tabung. Karbohidrat yang tidak larut (selulosa)
dilakukan dengan pengocokan, karena warna tidak
akan tampak jika larutan asam tidak kontak dengan
larutan uji
Pereaksi Warna
• Tes Resorsinol (untuk keton)
Tes ini juga dikenal dengan sebutan tes Selivanoff.
Ke dalam larutan uji ditambahkan sedikit resorsinol
dan asam klorida pekat, kemudian dipanaskan dalam
penangas air. Timbulnya warna merah muda
menunjukkan adanya senyawa keton, contohnya
fruktosa
Pereaksi Warna
• Tes furfural (untuk pentosa)
Bahan uji dipanaskan dengan larutan asam klorida
(yang mengandung sedikit floroglusinol) dalam
jumlah sama banyak. Warna merah yang timbul
menunjukkan adanya senyawa pentosa. Reaksi ini
dapat digunakan untuk membedakan pentosan
dengan monosakarida lain
Pereaksi Warna
• Reaksi Anisaldehida
Larutan karbohidrat (sukrosa, glukosa, fruktosa,
xilosa, ribosa, dan ramnosa) membentuk warna
mulai dari abu-abu hingga violet biru jika direaksikan
dengan pereaksi anisaldehida. Pereaksi terdiri dari
0,5 ml larutan anisaldehida dalam 9 ml etanol 95%,
0,5 ml asam sulfat pekat dan 0,1 ml asam asetat
Kromatografi
• Penggunaan kromatografi dapat dilakukan dengan
berbagai jenis kromatografi dan akan lebih mudah
karena tersedianya senyawa karbohidrat
pembanding yang relatif mudah diperoleh.
• Fase Gerak
• Fase Diam
• Kromatografi Kertas • Posisi Rf berbagai
• Kromatografi Lapis Tipis Karbohidrat
• Pereaksi penampak Noda
• Kromatografi Gas Cair  Pereaksi Non Spesifik
(Larutan Argentum
• Kromatografi Cair Kinerja Tinggi nitrat amoniak)
 Pereaksi Spesifik
(Anilin hidrogen ftalat
dan naftoresorsinol)
KROMATOGRAFI KERTAS

FASE DIAM : KERTAS WHATMAN NO. 1


FASE GERAK :
• BUTANOL-ASAM ASETAT-AIR (BAA) 4 : 1 : 5 (LAPISAN ATAS)
• N-BUTANOL-ETANOL-AIR (BEA) 4 : 1 : 2,2
• N-BUTANOL-TOLUEN-PIRIDIN-AIR (BTPA) 5 : 1 : 3 : 3
• FENOL JENUH AIR (PhOH)
Pemisahan dilakukan selama 18 - 24 jam (monosakarida), 48 - 96 Jam
(Oligosakarida)
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

FASE DIAM : Silika gel, selulosa, atau fase diam yg dimodifikasi (dilapisi asam
fosfat dan asam borat)
FASE GERAK :
• n-butanol -asam asetat-eter-air (9:6:3:1)
• Fase gerak yang digunakan pada kromatografi kertas
Pendeteksi : naftoresorsinol 0,2% (dlm butanol yg mengandung fosfat 10%)
Pengamatan dilakukan dengan pemanasan akan menghasilkan warna merah
muda untuk ketosa, hijau untuk pentosa, dan biru untuk heksosa)
Penetapan Kadar
• Dalam satu ekstrak tumbuhan terdapat berbagai
jenis karbohidrat, baik dalam bentuk bebas ataupun
terikat sebagai glikosida yang harus dilakukan
hidrolisis terlebih dulu.
• Cara penetapan kadar karbohidrat
– Spektrofotometer
– Kromatografi Gas-Cair (KGC)
– Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Anda mungkin juga menyukai