Monosakarida Disakarida
(1 Gula) (2 Monosakarida)
Karbohidrat
Oligosakarida Polisakarida
Tinjauan Umum Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula lebih
sederhana
Jumlah atom C dalam monosakarida:
3 – 9 buah (namun pada umumnya 5 – 7 buah)
Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon dalam
molekulnya:
Triosa Tetrosa
(Monosakarida dengan 3 atom C) (Monosakarida dengan 4 atom C)
Pentosa Heksosa
(Monosakarida dengan 5 atom C) (Monosakarida dengan 6 atom C)
(Isomer: ribosa, arabinosa, silosa) (Isomer: glukosa, fruktosa)
Monosakarida utama dalam tumbuhan : glukosa dan fruktosa
Dalam jumlah yang lebih kecil : galaktosa, xylosa, dan rhamnosa
Glukosa
Sinonim : Dekstrosa (alfa-D-(+)-glukopiranosa)
Dekstrosa memiliki rumus molekul C6H12O6
• Berupa kristal monohidrat dan larut dalam air dengan rasa
manisnya lebih rendah 25% dibandingkan dengan gula
sukrosa (gula pasir)
• Gula yang biasanya diperoleh dengan hidrolisis dari amilum
• Secara alami terdapat dalam buah anggur (20-30%), ceri,
stroberi dan buah-buah lainnya
• Manfaatnya: Sumber energi tubuh, penting dalam industri
fermentasi, industri makanan dan dibidang farmasi untuk
injeksi dan tablet dekstrosa
Madu
Sekresi manis dan kental yang disimpan dalam sarang madu oleh berbagai
spesies lebah, seperti Apis dorsata, Apis florea, Apis indica, Apis mellifica,
yang termasuk pada ordo Hymenoptera
Pembuatan:
• Lebah mengumpulkan nektar dari bunga berbau
manis yang sebagian besar mengandung larutan
sukrosa dalam air (yaitu kira-kira 25% sukrosa dan
75% air) dan serbuk sari.
• Invertase yang terdapat dalam saliva lebah
mengubah nektar meenjadi gula invert, yang
sebagian digunakan untuk pertahanan hidup dan
sebagian lainnya disimpan dalam sarang madu
• Seiring waktu air menguap sehingga menghasil
madu (kira-kira 80% gula invert dan 20% air)
Deskripsi
• Berupa cairan kental, seperti sirup, berwarna cokelat kuning muda
sampai cokelat merah bening
• Rasa dan bau madu bergantung pada ketersediaan bunga di sekitar
tempat nektar dikumpulkan.
• Pada penyimpanan yang lebih lama, madu berubah menjadi berwarna
legap/buram dan berbentuk granular akibat terjadinya kristalisasi
dekstrosa
Kandungan Kimia
Air 14 – 24%, dekstrosa 23 – 36%, levulosa (Fruktosa) 30 – 47%, sukrosa
0,4 – 6%, dekstrin dan gom 0 – 7%, maltosa, dan campuran enzim:
diastase, invertase, dan inulase
FASE DIAM : Silika gel, selulosa, atau fase diam yg dimodifikasi (dilapisi asam
fosfat dan asam borat)
FASE GERAK :
• n-butanol -asam asetat-eter-air (9:6:3:1)
• Fase gerak yang digunakan pada kromatografi kertas
Pendeteksi : naftoresorsinol 0,2% (dlm butanol yg mengandung fosfat 10%)
Pengamatan dilakukan dengan pemanasan akan menghasilkan warna merah
muda untuk ketosa, hijau untuk pentosa, dan biru untuk heksosa)
Penetapan Kadar
• Dalam satu ekstrak tumbuhan terdapat berbagai
jenis karbohidrat, baik dalam bentuk bebas ataupun
terikat sebagai glikosida yang harus dilakukan
hidrolisis terlebih dulu.
• Cara penetapan kadar karbohidrat
– Spektrofotometer
– Kromatografi Gas-Cair (KGC)
– Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)