MAKALAH FARMAKOGNOSI
OLEH:
KELOMPOK I
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ANGGRAINI
2. DINI TRI OKTAVIANA
3. FIRIANINGSI FIRU
4. LINGGA NUR HAYATI
5. NUR APSA
6. SADLI BILL AHMAR
7. YUSTIAN OKWANI
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Resin atau damar adalah suatu campuran yang kompleks dari sekret tumbuh-tumbuhan
dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari
metabolisme dan di bentuk diruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Banyak penyelidik
percaya bahwa resin adalah hasil oksidasi dari terpen-terpen.
Secara fisis resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan
menjadi lunak atau meleleh. Secara kimiawi resin adalah campuran yang kompleks dari
asam-asam resinat, alkoholiresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat
lemas dan mengandung sedikir oksigen. Karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi,
maka kalau dibakar menghasilkan hangus. Juga ada yang menganggap bahwa resin terdiri
dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan adisi dengan air menjadi damar dan fitosterin. Sifat
larut dalam air, sebagian larut dalam alkohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter,
kloroform, minyak terpenting dan lain-lain minyak. Apabila resin-resin di pisahkan dan di
murnikan, biasanya dibentuk zat padat bis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air,tetapi
larut dalam alkohol dan lain-lain pelarut organik yang membentuk larutan yang apabila di
uapkan meninggalkan sisa yang berupa lapisan tipis seperti vernis. Kata "resin" telah
diterapkan dalam dunia modern untuk hampir semua komponen dari cairan yang akan
ditetapkan menjadi lacquer keras atau enamel-seperti barang jadi. Contohnya adalah cat
kuku, sebuah produk modern yang berisi "resin" yang merupakan senyawa organik, tetapi
resin tanaman tidak klasik. Tentunya "pengecoran resin" dan resin sintetis (seperti epoxy
resin) juga telah diberi nama "resin" karena mereka memperkuat dengan cara yang sama
seperti beberapa resin tanaman, tetapi resin sintetis monomer cair thermosetting plastik, dan
tidak berasal dari tanaman.
I.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Resin (damar) adalah suatu campuran yang kompleks yang berasal dari tumbuhan dan insekta,
berupa sekret (eksudat), terbentuk pada skizogen dan skozolisigen pada batang. Beberapa peneliti
percaya bahwa resin tidak lain adalah produk oksidasi dari zat-zat terpenoid.
1. Asam-asam resinat, terdiri dari asam-asam oksi yang banyak jenisnya, biasanya
mempunyai sifat gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-fenol. Asam-asam ini
terdapat baik dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya
asam-asam ini larut di dalam larutan alkai membentuk larutan seperti sabun ataupun
antaranya banyak di gunakan untuk membuat sabun yang murah dan vernis. Sebagai
contoh biasanya asam abietat di dalam colophonium, asam kopaivat dan oksikopoivant di
dalam Burgundy Pitch (Picea excelsa) dan asam komnifora di dalam myrrha.
nolekul yang tinggi yang di sebut resinotannol sebagai hasil polimerisasi dari alkohol
damar resinol, yang dengan garam-garam ferri memberikan reaksi seperti tannin.
Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester
dengan asan-asam aromatis, asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat, asam
3. Resene-resene. Resene adalah zat-zat yang kompleks yang tidak mempunyai sifat-sifat
kimiawi yang khas. Resene ini tidak membentuk garam atau ester, tidak larut di dalam
larutan alkali dan tidak terhidrolisa dengan alkali. Sebagai contoh adalah alban dan
fluavil dari gutta percha, kopalresene dari copal, dammarresene dari dammar,
Beberapa jenis resin digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik
a. Dengan ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Dengan cara resin-
c. Dengan memanasi bagian tanaman yang mengandung resin copaive dari Balsamum
copaive
d. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman, seperti oleoresin, yang kemudian
1. Pembagian resin didasarkan atas isinya diamping zat-zat resin. Atas dasar ini dibedakan :
Damar sesungguhnya (resin), adalah zat padat yang amorf atau setengah padat, tidak
larut dalam air, tetapi larut di dalam alkohol atau pelarut organik lainnya dan
membentuk sabun dengan alkali. Biasanya di samping zat-zat damar terdapat juga
sebagainya.
Damar gom (gummi resina), yaitu campuran alami dari gom,minyak dan resin sering
Oleoresin, yaitu campuran alami yang homogen dari resin di dalam minyak menguap.
Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam sinnamat atau benzoat atau
secara salah tehadap beberapa oleoresin seperti kanada balsem dan balsamum
Di dalam beberapa hal di kemukakan resin di dalam ikatan glikosidal, ikatan ini di sebut
glukoresin atau glkoresin misalnya yang terdapat di dalam ipomea, jalap dan podohyllum.
2. Atas dasar yang sama TSRCH membagi damar-damar adalah sebagai berikut ;
a. Damar benzoe, misalnya Benzo Siam, Benzo Sumaetera, styrax, balsamum tolutanum
peruvianum
Ester dari resinol atau alkohol damar yang tidak berwarna dengan reagens tannin dan
bentuknya kristalin
Damar benzoe hanya mengandung ester saja sedang damar gom selain ester juga
gom.
2. Damar resin atau resin harze, yang biasanya disebut dengan resin saja atau poli-oksiresin.
Sebagian ada yang masih mengandung gom seperti Myrrhadan olibanum. Contoh yang
THIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat yang terdapat bebas di dalam damar dan
Berikut adalah contoh tanaman yang mengandung resin atau damar, yaitu sebagai berikut :
Imperatae rhizome dari tanaman Imperatae cylindrical Beauv suku Gramineae. Panjang
2. Cannabis (ganja)
Famili
Cannabinaceae
Kandungan Kimia
Ganja mengandung 15-20% resin yang berisi bahan aktif utama 1.3.4 Tetra hydro
cannabinol
Kegunaan
• Sedatif
• Analgesik narkotika
• Hipnotis
3. Podophyllum
Famili
Berberidaceae
Kandungan Kimia
Mengandung 7-15% resin yang diketahui sebagai podophyllin. Akar memiliki lebih
4. Ginger (jahe)
Famili
Zingiberaceae
Kandungan Kimia
Kegunaan
5. Capsicum (Cabai)
Famili
Solanaceae
Kandungan Kimia
Mengandung Capsaicin yang sangat tajam, asam askorbat, karoten, dan pigment
merah.
Kegunaan
6. Benzoin
Famili
Styraceae
Kandungan Kimia
Mengandung 23% asam balsamic – asam sinamat dan asam benzoat. Mengandung
70-80% resin yang mengandung triterpenoid, dan asam resinat, juga mengandung
vanili, sterol, profil fenil cinnamate yang bertanggung jawab untuk memberi bau
aromatik.
Kegunaan
• Digunakan sebagai antiseptik
7. Asafoetida
Famili
Umbelliferae
Kandungan Kimia
Kegunaan
8. Colophonium
Famili
Pinaceae
Kandungan Kimia
Digunakan dalam pembuatan pernis dan desinfektan cair, plester serta salep-salep.
1. Secara Fisika
• Keras
• Transparan
• Plastis
• Lembek/Leleh
2. Secara Kimia
PENUTUP
1.III. Kesimpulan
Resin adalah eksudat (getah) yang dikeluarkan oleh banyak jenis tetumbuhan,
terutama oleh jenis-jenis pohon runjung (konifer). Getah ini biasanya membeku, lambat
atau segera, dan membentuk massa yang keras dan, sedikit banyak, transparan. Resin
dipakai orang terutama sebagai bahan pernis, perekat, pelapis makanan (agar mengilat),
bahan campuran dupa dan parfum, serta sebagai sumber bahan mentah bagi bahan-bahan
organik olahan. Kandungan (isi) dari senyawa resin yaitu: Asam-Asam Resinat, Alkohol
Resin dan Resene-Resene.
resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi
lunak atau meleleh. Secara kimiawi resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam
resinat, alkoholiresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas
dan mengandung sedikir oksigen. Karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi,
maka kalau dibakar menghasilkan hangus. Juga ada yang menganggap bahwa resin terdiri
dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan adisi dengan air menjadi damar dan fitosterin.
DAFTAR PUSTAKA
Im Oka adi parwata, fanny sastra dewi. Juni 2009. http://ejournal.unud.ac.id/isolasi dan uji
aktivitas antibakteri minyak atsiri Dari rimpang lengkuas (alpinia galanga l pdf.( 26
November 2010)
Arisandi, Y. dan Y. Andriani. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Pustaka Buku Murah.
Cahyadi, Wisnu. 2008. Analisis Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi kedua.
Jakarta: Bumi Aksara.
Dasuki, U. 1991. Siitematika Tumbuhan Tinggi. Pusat Universitas Ilmu Hayati ITB. Bandung.