Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FITOKIMIA

“SENYAWA RESIN”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah fitokimia

Disusun Oleh :
Halimatul Erfiyah (17020200033)
Dwi Mei Elina (17020201094)
Siti Lutfiyah Muf’idah Rizky (17020200081)
Yusuf Aditya Kurniawan (17020201088)

Kelas-B2 S1 Farmasi 2017


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
SIDOARJO
2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................1


1.2 Tujuan ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................

2.1 Pengertian resin .....................................................................


2.2 Kandungan resin ....................................................................
2.2.1 Asam-asam resinat .................................................................
2.2.2 Alkohol resin..........................................................................
2.2.3 Resene - resene ......................................................................
2.3 Sifat-sifat resin .......................................................................
2.4 Cara memperoleh resin
2.5 Penggolongan resin ................................................................
2.6 Simplisia yang mengandung resin .........................................

BAB III PENUTUP...............................................................

3.1 Kesimpulan ............................................................................

DAFTA PUSTAKA..............................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan keanekaragaman
hayati yang selalu ada di sekitar kita, baik itu
yang tumbuh secara liar maupun yang sengaja
dibudidayakan. Sejak zaman dahulu, tumbuhan
sudah digunakan sebagai tanaman obat, walaupun
penggunaannya disebarkan secara turun-temurun.
Tumbuhan secara fungsional tidak lagi
dipandang sebagai bahan konsumsi maupun
penghias saja, tetapi juga sebagai tanaman obat
yang multifungsi. Mengingat biaya pengobatan
yang tidak terjangkau oleh semua orang,
pengobatan alamiah dengan tanaman obat
tradisional dipandang sebagai alternatif yang
terjangkau dan kembali ke alam.Bahkan
fungsinya sebagai tanaman obat sudah
dikomersialkan sebagai lahan penghasilan yang
sangat menguntungkan (Widyawati, 2011).
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui senyawa resin .

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian resin


Istilah "resin" juga mencakup banyak
sekali zat sintetis sifat mekanik yang sama (cairan
kental yang mengeras menjadi padatan
transparan), Kata "resin" telah diterapkan dalam
dunia modern untuk hampir semua komponen
dari cairan yang akan ditetapkan menjadi lacquer
keras atau enamel-seperti barang jadi. Contohnya
adalah cat kuku, sebuah produk modern yang
berisi "resin" yang merupakan senyawa organik,
tetapi resin tanaman tidak klasik. Tentunya
"pengecoran resin" dan resin sintetis (seperti
epoxy resin) juga telah diberi nama "resin" karena
mereka memperkuat dengan cara yang sama
seperti beberapa resin tanaman, tetapi resin
sintetis monomer cair thermosetting plastik, dan
tidak berasal dari tanaman.
Resin adalah eksudat (getah) yang
dikeluarkan oleh banyak jenis tetumbuhan,
terutama oleh jenis-jenis konifer (pohon runjung).
Getah ini biasanya membeku, lambat atau segera,
dan membentuk massa yang keras dan, sedikit
banyak, transparan. Resin dipakai orang terutama
sebagai bahan pernis, perekat, pelapis makanan
(agar mengilat), bahan campuran dupa dan
parfum, serta sebagai sumber bahan mentah bagi

3
bahan-bahan organik olahan. Resin telah
digunakan orang sejak zaman purba, sebagaimana
yang dicatat oleh Theophrastus dari Yunani dan
Plinius dari Romawi kuno.

2.2 Kandungan (isi) resin


1. Asam-asam resinat
2. Alcohol resin
3. Resene-resene

2.2.1Asam- asam resinat


Asam-asam resinat, terdiri dari asam-asam oksi
yang banyak jenisnya, biasanya mempunyai sifat
gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-
fenol. Asam-asam ini terdapat baik dalam
keadaan bebas maupun terikat sebagai ester-ester.
Pada umumnya asam-asam ini larut di dalam
larutan alkai membentuk larutan seperti sabun
ataupun suspensi koloidal. Garam-garam
logamnya di kenal sebagai resinat, beberapa di
antaranya banyak di gunakan untuk membuat
sabun yang murah dan vernis. Sebagai contoh
biasanya asam abietat di dalam colophonium,

4
asam kopaivat dan oksikopoivant di dalam
Balsamum Copaive asam guiakonat didalam
Guajac, asam pimarat(pimarinat) di dalam
Burgundy Pitch (Picea excelsa) dan asam
komnifora di dalam myrrha.
2.2.2 Alkohol resin
Alkohol-alkohol resinat, terdiri dari alkohol-

alkohol kompleks yang mempunyai berat nolekul

yang tinggi yang di sebut resinotannol sebagai

hasil polimerisasi dari alkohol damar resinol,

yang dengan garam-garam ferri memberikan

reaksi seperti tannin. Alkohol-alkohol resinat

terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat

sebagai ester dengan asan-asam aromatis, asam

benzoat, asam salisilat, asam sinnamat, asam

umbellate. Beberapa resinol misalnya :·

Benzorsinol dari benzoin· Steresinol dari styrax·

5
Guaiaresinol dari gurjun balsem (depterocarpus)·

Guaiaresinol dari guaiac resin

2.2.3Resene -resene
Resene adalah zat-zat yang kompleks yang

tidak mempunyai sifat-sifat kimiawi  yang khas.

Resene ini tidak membentuk garam atau ester,

tidak larut di dalam larutan alkali dan tidak

terhidrolisa dengan alkali. Sebagai contoh adalah

alban dan fluavil dari gutta percha, kopalresene

dari copal, dammarresene dari dammar,

drakoresene dari sanguis draconis, olibanoresene

dari olibanum.Beberapa jenis resin digunakan

dalam lapangan farmasi seperti coloponium,

mastik podophyllum dan sebagainnya, yang di

sebut sebagai resin farmaseutis. Resin-resin

6
farmeseutis dapat di peroleh dengan beberapa

cara yairu ;

a. Dengan ekstraksi simplisia dengan

alkohol, diendapkan dengan air. Dengan

cara resin-resin dari Jalapae ipomoea dan

Podophyllum

b. Dengan cara memisahkan minyak

mnguapnya dengan penyulingan misalnya

Colophonium dari terpenting, resin copaive

dari Balsamum copaive

c. Dengan memanasi bagian tanaman yang

mengandung resin copaive dari Balsamum

copaive

d. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari

tanaman, seperti oleoresin, yang kemudian

7
diuapkan, dengan cara ini diperoleh maktis,

sanguis draconis.

e. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil,

seperti kopal, dan kaudammar.

2.3 Sifat –sifat resin.


Sifat-sifat spesifik nya adalah: stabilitas (tahan
terhadap suhu tinggi), kedap air, oleh karena itu
sering digunakan untuk membuat: minyak gemuk
(fat), resin, perekat dan karet sintetis. Selulosa
dibuat dari serat kapas dan kayu, namun sangat
kuat dan ulet serta dapat diberi ber- bagai warna.
Beberapa sifat resin secara umum antara lain:
 Secara fisika:
1. Keras
2. Transparan
3. Plastis
4. Lembek/ leleh
 Secara kimia, campuran dari:
1. Asam-asam resinat

8
2. Alkohol rersinat
3. Resino tannol
4. Ester-ester
5. Resen-resen
6. Bebas Zat lemak
7. Sedikit mengandung oksigen dan banyak
mengandung karbon.

2.4 Cara memperoleh resin


1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol,
diendapkan dengan air. Contoh :
Resin dari jalapa ipomoea dan
podophyllum.
2. Memisahkan minyak menguapnya
dengan cara penyulingan. Contoh :
colophonium dari terpentin dan resin
dari copaiva dari Balsamum copaive.
3. Dengan memanasi bagian dari
tanaman yang mengandung resin.
Contoh : Gualac resin.

9
4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat
dari tanaman. Contoh : Oleoresin
yang kemudian diuapkan, dengan
cara ini diperoleh mastiks.
5. Dengan mengumpulkan resin-resin
fosil. Contoh : Copal.

2.5 Penggolongan resin


1. Berdasarkan Efek terapinya
 Farmasetis, resin yang memiliki
efek terapi
 Nonfaramasetism resin yang
tidak memiliki efek terapi
2. Berdasarkan Kandungan
 Asam-asam resinat
 Asam abitat dalam colopholium
 Asam kkopaivat dalam
oksikopaviat
 Alkohol-alkohol resinat
 Ester

10
 Resene-resene : alban, luavil, dari
gutta rescha
3. Berdasarkan isinya
 Resin (damar) berupa zat padat,
larut dalam alkohol/pelarut
organik, lainnya dan tidak larut
dalam air
 Resin/damar gom, campuran gom
dan minyak disebut juga damar
lendir. Contoh : Asofoetida,myrh.
 Oleoresin, campuran homogen
dari resin dengan minyak atsiri
yang diperoleh dari ekstraksi
dengan menggunakan pelarut
organik. Contoh : terpentin,
canada, balsam, cubeba.
 Balsamum, campuran resin
denganasam sinamat atau benzoin
atau kedua-duanya atau ester
dengan minyak menguap. Contoh
: benzoin, peru balsam, styrax.

11
 Glukoresin, campurab antara
resin dengan glukosida. Contoh :
dalam ipomoeae, jalapa, dan
podopyhyllum.
4. Berdasarkan Tsirch
 Damar Ester atau Ester harza
- Damar benzoe, contohnya
:benzoe siam, sturax,
balsamum tolutanum,
balsammum peruvianum
- Damar gom, cotohnya :
asetafoetida, galbanum,
ammonicanum
 Damar Resin atau Resin Harza
Bila disebut dengab resin-resin
saja tau poli-oksiresin. Sebagian
ada yang masig mengandung
gom seperti myrrh dan olibanum.
Contohnya : mastiks dan damar.
 Damar Assam Resin atau
Resinoaur Harza

12
Diutamakan isi asam-asam resin
yang terdapat bebas di dalan
damar. Contohnya :
terebinthinae, colophorium,
oleum terebinthae, balsamum
canadensis
 Damar-damar Berwarna atau
Farbhizae
Sama sekali bukan gom, karena
resin tidak larut dalam air.
Contoh : gummi gutti
2.6 Simplisia yang mengandung resin
2.6.1 Imperatae rhizoma (akar alang-alang)

Imperatae rhizome dari tanaman Imperatae

cylindrical Beauv suku Gramineae. Panjang

rhizome 4 cm atau lebih, beruas,berkeriput

memanjang, tebal 2 – 4 minyak menguap, warna

kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis.

Isi : Asam kersi, dammar, logam alkali.

13
Kegunaan      :  sebagai diuretic dalam

bentuk dekokta,dosis

4gr– 12 gr

Gambar 2.6.1 akar alang- alang

2.6.2 Caricae radix (akar papaya)

Akar papaya adalah akar cabang Carica

papaya L, suku caricaceae. Simplisia

merupakan potongan-potongan yang

lurus atau bercabang, warna coklat muda

atau putih kecoklatan, bagian kulit tebal

garis tengah 1–3 cm.

14
Isi : terutama papaina, terdapat pula

Kamoronat

mirosin,papayatin,dam

mar dan tannin.

Kegunaan : sebagai antelmentika dalam

bentuk dekokta, dosis

6-12 gram

Gambar 2.6.2 akar papaya

2.6.3 Meuremiae tuber (Bidara upas)

Bidara upas terdiri dari irisan0irisan umbi

Merremia mimosa hai fillius. Suku

convolvulaceae. Umbi berbentuk serupa

15
kerucut warna coklat tua, banyak akar-

akar serabut. Panjang 4 – 10 cm.

Isi : Dammar, zat pahit dan pati.

Kegunaan      :  sebagai ekspektoransia,

antiseptic (obat kumur).

Gambar 2.6.3 Bidara Upas

2.6.4 Syzgii semen (biji jambang)

Biji jamblang adalah biji Eugenia cumimi

Merr. Suku Myrtaceae.

Isi : Minyak menguap 0,5 %, zat

penyamak 6 %, asam

16
galus, asam elag, pati

40 %,minyak

lemak,dammar,glukosi

da yamboiin.

Kegunaan      :  sebagai obat kencing

manis, dalam bentuk

infuse 2,5-6 gram.

Gambar 2.6.4 Biji Jamblang

2.6.5 Biglobisae semen (biji kedawung)

Biji kedawung adalah biji Perkia

biglobosa benthan. Suku Legumonosa.

17
Bau seperti petai, rasa agak pahit. Biji

bulat memanjang,pipih, dekat tepi biji

terdapat garis rusuk melingkar warna

coklat tua kehitaman, pangkal biji

berwarna coklat kemerahan.

Isi                    :  Glikosida,

dammar.tannin,garam-garam alkali.

Kegunaan      :  sebagai obat mulas, dan

obat diare.

18
Gambar 2.6.5 Biji Kedawung.

2.6.6 Tinosforae cortex (Brotawali)

Bratawali adalah kulit batang dan kulit

cabang Tinospora tuberculata Beumae.

Suku Menispermaceae, simplisia

merupakan keeping-keping tipis panjang

dengan banyak tonjolan-tonjolan dan

beralur memanjang, warna coklat tua

kehitaman.

Isi                    :  Dammar warna hijau

kekuningan, alkaloid.

Kegunaan      :  sebagai tonikum dan obat

demam.

19
Gambar 2.6.6 Brotowali

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Resin adalah eksudat (getah) yang
dikeluarkan oleh banyak jenis
tetumbuhan, terutama oleh jenis-jenis
konifer (pohon runjung).
2. Kandungan resin adalah Asam-asam
resinat, Alcohol resin, Resene-resene
3. Sifat-sifat spesifik resin adalah: stabilitas
(tahan terhadap suhu tinggi), kedap air,
oleh karena itu sering digunakan untuk
membuat: minyak gemuk (fat), resin,
perekat dan karet sintetis.

21
DAFTAR PUSTAKA

 Dept. of Oceanography, Texas A&M


University. Diakses tanggal 2010-05-08.
 Lestari , D. E . Utomo, S. B. 2007.
Karakteristik Kinerja Resin Penukar Ion
(GCA01) RSG-GAS. Pusat Reaktor Serba
Guna-BATAN. Banten.
 Nguyen, H. T., Min, J.-E., Long, N. P.,
Thanh, M. C., Le, T. H. V., Lee, J., … Kwon,
S. W. (2017). Multiplatform
metabolomics and a genetic approach
support the authentication of agarwood
produced by Aquilaria crassna and
Aquilaria malaccensis. Journal of
Pharmaceutical and Biomedical Analysis,
142, 136–144.
 Tim Dosen UNHAS.1986. “ Farmakognosi
I “ . UNHAS Press. Makassar.
 Widyawati. Edisi 2. Jakarta: EGC. ...
pdf.diakses tanggal 20 April 2011 pada
jam 15.40.

22

Anda mungkin juga menyukai