TANAMAN
Struktur inti tanin
Tanin
Tanin adalah senyawa polifenol yang memiliki
berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000).
Tanin terdapat luas dalam tumbuhan
berpembuluh, dalam angoispermae terdapat
khusus dalam jaringan kayu. Dalam tumbuhan,
bila jaringan tumbuhan rusak, misalnya hewan
memakannya, maka dapat terjadi reaksi
penyamakan. Reaksi ini menyebabkan protein
lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan
hewan. Sebagian besar tumbuhan yang banyak
mengandung tanin dihindari oleh hewan
pemakan tumbuhan karena rasanya sepat.
(Hagerman, 2002; Harbone, 1996)
Secara kimia terdapat dua jenis tanin yang
tersebar tidak merata dalam dunia tumbuhan
yaitu tanin terkondensasi (Proantosianidin)
dan tanin terhidrolisis (Hydrolyzable tannin)
(Harborne, 1987).
Kedua golongan tanin menunjukkan reaksi
yang berbeda dalam larutan garam Fe (III).
Tanin terkondensasi menghasilkan warna hijau
kehitaman sedangkan tanin terhidrolisis
memberikan biru kehitaman (Etherington,
2002)
Klasifikasi tanin
1. Tanin terhidrolisis
Tanin biasanya berikatan dengan karbohidrat
dengan membentuk jembatan oksigen, maka tanin
dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat
atau asam klorida (Hagerman, 2002).
co : galotanin asam galat+karbohidrat
Tanin terhidrolisis biasanya berupa senyawa
amorf, higroskopis, dan berwarna coklat kuning
yang larut dalam air (terutama air panas)
membentuk larutan koloid (Harborne, 1996)
2. Tanin terkondensasi
tidak dapat dihidrolisis . terdiri dari polimer flavonoid
yang merupakan senyawa fenol. Nama lain dari tanin
ini adalah proantosianidin. merupakan polimer dari
flavonoid.
co : Sorghum procyanidin, trimer yang tersusun dari
epiccatechin dan catechin (Hagerman, 2002).
jika dikondensasi maka akan menghasilkan flavonoid
jenis flavan. Makin murni tanin terkondensasi, makin
kurang kelarutannya dalam air dan makin mudah
diperoleh dalam bentuk kristal. Tanin larut dalam
pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar
(Robinson, 1991).
• Proantosianidin dapat dideteki langsung
dalam jaringan tumbuhan hijau dengan
mencelupkan ke dalam HCl 2M mendidih
selama setengah jam. Bila terbentuk warna
merah yang dapat diekstraksi dengan amil
atau butil alkohol, maka ini merupakan bukti
adanya senyawa tersebut (Harborne, 1987)
Kegunaan tanin
1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat
massa pertumbuhan bagian tertentu pada
tanaman .
2. Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga
mencegah serangga dan fungi
3. Digunakan dalam proses metabolisme pada
bagian tertentu tanaman.
4. Pada industri farmasi tanin digunakan sebagai
anti septik pada jaringan luka,misalnya luka bakar
yaitu dengan cara mengendapkan protein. Selain
itu tanin juga digunakan untuk campuran obat
cacing dan anti kanker.
Kegunaan tanin
5. Pada industri kulit tanin banyak dipergunakan karena
kemampuannya mengikat bermacam – macam protein
sehinggga dapat mencegah kulit dari proses
pembusukkan.
6. Tanin juga dipergunakan pada industri pembuatan tinta
dan cat karena dapat memberikan warna biru tua atau
hijau kehitam – hitaman dengan kombinasi – kombinasi
tertentu.
7. Tanin dapat berperan sebagai antidotum (keracunan
alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang
tidak terlarut
8. Pada industri minuman tanin juga digunakan untuk
pengendapan serat – serat organik pada minuman
anggur atau bir.
Sifat tanin
Tanin juga dinamakan asam tanat dan asam
galotanat, ada yang tidak berwarna tetapi ada
juga yang berwarna kuning atau cokelat. Berikut
adalah sifat – sifat dari tanin :
1. Memiliki rumus molekul C76H52O46
2. Memiliki berat molekul 1701.22
3. Memiliki titik leleh 305oC
4. Memiliki titik didih 1271oC
5. Kelarutan dalam etanol 0,82gr dalam 1 ml (70oC)
6. Kelarutan dalam air 0,656 gr dalam 1ml (70oC)
Spesifikasi Kimia Tanin di Pasaran
Dunia
Sifat fisika tanin
a. Jika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid
dan memiliki rasa asam dan sepat.
b. Jika dicampur dengan alkaloid dan gelatin akan
terjadi endapan
c. Mengendapkan protein dari larutannya dan
bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak
dipengaruhi oleh enzim protiolitik.
d. Tannin dengan logam feri membentuk senyawa larut
berwarna biru hitam atau kehijauan.
e. Tannin dengan kalium ferisianida dan amonia
menghasilkan warna sangat merah.
f. Tannin diendapkan oleh garam tembaga, timah hitam,
timah dan larutan kalium dikromat pekat
Sifat Kimia Tanin
a. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk
campuran polifenol yang sukar dipisahkan
sehingga sukar mengkristal.
b. Tanin dapat diidentifikasikan dengan
kromotografi.
c. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi
adstrigensia, antiseptik dan pemberi warna
Sifat tanin sebagai pengkhelat logam