Anda di halaman 1dari 32

BISNIS PLAN

USAHA MAKANAN RINGAN KERIPIK SINGKONG

ASLI UENAK

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Komputer pada Program Pasca Sarjana (S2) Sistem Informasi

DISUSUN OLEH

Desy Rosalia Yassin

2017210087

PROGRAM PASCA SARJANA (S2) SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

INFORMATIKA DAN KOMPUTER

LIKMI

2018
http://nengiyeng.blogspot.com/2013/03/skb.html
DAFTAR ISI

Daftar Isi 2
Ringkasan 3
1. Analisa Ekonomi 4
1.1. Idea Jasa dan Lokasi 4
1.2. Segmentasi, Target, Pasar 4
1.3. Analisa Permintaan 5
1.4. Analisa Penawaran 6
1.5. Ramalan Penjualan 6
2. Rencana Pasar 8
2.1. Strategi Produk dan Jasa 8
2.2. Strategi Saluran Distribusi 8
2.3. Strategi Promosi dan Iklan 9
2.4. Strategi Harga 9
3. Rencana Operasional, Produksi, Teknologi 11
3.1. Uraian Jasa 11
3.2 Lokasi Pasar, Pesaing, dan Pusat Layanan 11
3.3. Gedung, gudang dan infrastruktur 11
3.4. Proses Operasional 11
3.5. Tenaga Kerja...........................................................................12
4. Organisasi dan Manajemen 13
4.1. Sejarah Bisnis 13
4.2. Logo Usaha 13
4.3. Bentuk Usaha 13
4.4. Profil Pengusaha 13
4.5. Struktur organisasi 14
4.6. Gaji pengusaha 15
5. Analisa Keuangan 16
5.1. Tujuan analisa 16
5.2. Asumsi Dasar 16
5.3. Rencana Investasi 16
5.4. Proyeksi rugi laba 16
5.5. Kesimpulan 17
6. Lampiran 18

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1.1. Analisis 5W + 1H
1. What ( bisnis apa yang akan dilakukan ? )
Bisnis yang dipilih memproduksi makanan ringan ( keripik,rangginang dan
getuk). Bisnis ini sangatlah tidak sulit dilakukan karena bahan baku yang
diperlukan mudah didapat.
2. Why ( mengapa memilih bisnis tersebut )
Karena dengan bisnis ini, kita bisa mengolah bahan-bahan yang didapat
dari hasil alam. Kita ketahui bahwa di pedesaan banyak petani yang
menanam ubi, padi dan singkong. Dengan demikian saya sebagai pelaku
bisnis akan mudah mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan sehingga
tidak sulit mencari bahan baku tersebut. Alasan lain mengapa bisnis ini
dipilih, karena adanya peluang dan modal itu membantu sekali dengan
diadakannya bisnis ini.
3. Who ( siapa yang menjalankan bisnis )
Bisnis ini akan dijalankan oleh saya dengan dibantu oleh karyawan.
Dimana fungsi karyawan disini yaitu membantu memperlancar produksi
sampai produk tersebut dipasarkan. Dimana nama produk yang akan saya
buat adalah “UENAK”.
4. When ( kapan bisnis tersebut dilaksanakan )
Bisnis ini dilaksanakan kurang lebih bulan januari 2020. Hal tersebut
dilakukan karena untuk melaksanakan bisnis tersebut cukuplah lama.
Karena untuk mempersiapkan segala sesuatunya harus dipersiapkan
dengan baik, agar tujuan yang ingin saya capai bisa terlaksana dengan
baik.
5. Where ( dimana bisnis tersebut dilakukan serta alasan )
Bisnis ini untuk sementara saya lakukan di daerah Ciamis, karena ini bisa
diukatakan sebagai masa percobaan sebelum keluar daerah Ciamis kita
promosikan dulu di daerah yang terdekat dan apabila di daerah Ciamic
bisnis mendapatkan respon yang baik maka saya akan kembangkan
pemasarnnya lebih luas lagi.
6. How ( bagaimana cara menjalankan bisnis tersebut )
Yang paling utama saya terlebih dahulu harus memiliki modal untuk
produksi barang. Dimana modal itu digunakan untuk memproduksi
barang, menggaji karyawan dan untuk kebutuhan atau biaya-biaya
lainnya. Setelah itu, apabila barang atau produk sudah ada maka saya
akan menjualnya atau memasarkan barang tersebut. Salah satunya
dengan cara menitipkan barang yang diproduksi atau saya bisa
menjualnya secara langsumg pada konsumen dilingkungan daerah Ciamis.
Untuk cara yang tadi dengan menyimpan atau menitipkan barang

3
tersebut di toko atau warung-warung itu bisa dikatakan sebagai promosi
supaya masyarakat bisa mengenal barang atau produk tersebut.

1.2. Ruang Lingkup


1.2.1. Pengorganisasian
Langkah pengorganisasian
Menurut Stoner, pengorganisasian merupakan suatu cara
pengaturan pekerjaan, pengalokasian pekerjaan diantara anggota
organisasi sehingga tujuan organisasi berfungsi mencapai tujuan.
Maka untuk mencapai tujuan tersebut perlu kita susun langkah-
langkah pengorganisasian sebagai berikut :

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai tujuan


yang ingin dicapai.

1. Bagian produksi membeli persediaan bahan baku pada


pemasok untuk membuat produk yang akan diproduksi. Dan
menyiapkan apa saja produk yang akan dibuat.
2. Diusahakan pengiriman bahan baku harus tepat waktu agar
proses produksi berjalan dengan lancar.
3. Setelah bahan baku telah ada bagian produksi harus bisa
mengatur berapa banyak bahan baku yang akan di produksi.
4. Para karyawan baik itu bagian memproses produksi keripik,
getuk dan rangginang siap bekerja untuk membuat produk
tersebut. Dengan bantuan arahan dari bagian SDM.
5. Setelah produk selesai dibuat, maka produk siap dipasarkan
oleh bagian pemasaran.
6. Bila pekerjaan seluruhnya telah beres maka buat laporan untuk
dibperlihatkan pada atasandari mulai kas keluar sampai kas
masuk yang telah terjadi di perusahaan harus dirinci sebaik
mungkin oleh bagian keuangan. Hal tersebut bertujuan untuk
mengetahui apakah usaha yang dilakukan telah berjalan sesuai
yang direncanakan atau tidak.
2. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis
dan memadai dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
Maka untuk memproduksi ketiga produk tersebut, maka para
karyawan perlu dibagi tugas sesuai kemampuan masing-masing.
1. Produksi keripik
Diperlukan 3 karyawan masing-masing tugasnya antara lain ada yang
mengupas singkong, mencuci, mengiris, menggoreng dan kemudian
mengemasnya.
2. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara
logis dan efisien.

4
Dengan bekerja sama antar karyawan maka hal tersebut bisa
memudahkan serta memperlancar produksi yang dibuat. Sehingga
produk yang dihasilnya pun memuaskan.
3. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan
anggota organisasi dalam satu kesatuan harmonis
Untuk langkah ini, maka perusahaan harus mampu menyediakan
alat yang mendukung serta memperlancar produks agar proses
produksi berjalan dengan baik.
4. Memantau efektifitas organisasi
Dilangkah terakhir ini, dilakukan pemantauan untuk proses produksi apakah
sudah berjalan sesuai yang direncanakan dengan baik atau tidak. Apabila
belum berjalan baik maka atasan perlu melkukan tindakan untuk mengatasi
hal tersebut supaya berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

2. Organisasi / Managemen
2.1. Nama Perusahaan
Nama Perusahaan Yang akan kami buat adalah CV. DESY ROSALIA
YASSIN.
2.2. Nama Pemilik / Pimpinan Peusahaan
Pengusaha I.

1. Nama : Desy Rosalia Yassin


2. NPM : 00000001
3. Posisi : General Manager
4. Pendidikan : S1
5. Fakultas/Jur: Sistem Informasi
6. Pengalaman Kerja : Magang di Solaria Cafe
Pengusaha II.

1. Nama : Santi Septian


2. NPM : 00000002
3. Posisi : Menejer keuangan
4. Pendidikan : S1
5. Fakultas/Jur: Ekonomi/ Akuntansi
6. Pengalaman Kerja : Magang di MT Cafe
Pengusaha III.

1. Nama : Jaka Mufti Wibowo


2. NPM : 00000003
3. Posisi : waiter / Produksi
4. Pendidikan : SMK
5. Fakultas/Jur: Perhotelan
6. Pengalaman Kerja : Magang di MT Cafe

5
Pengusaha IV

1. Nama : M. Rido Al amin


2. NPM : 00000004
3. Posisi : Waiter / Produksi
4. Pendidikan : SMK
5. Fakultas/Jur: Perhotelan
6. Pengalaman Kerja : Magang di MT Cafe

2.3. Bidang Industri


Bidang Industri Makanan Ringan, dan kegiatan bisnis saya adalah
makanan ringan. Dimana makanan ringan ini terdapat beberapa macam
yang diproduksi diantaranya : keripik. Keripik yang saya produksi
terdapat berbagai jenis, ada jeripik singkong yang di produksi dari
singkong kemudian diolah menjadi keripik dengan rasa yang berbeda
beda dan memiliki cita rasa yang disukai semua kalangan.
Produk yang saya pilih untuk, keripik singkong, produk ini dibuat dari
bahan baku yang berasl dari alam seperti ; singkong.

3. Pemasaran
3.1. Produk yang dipasarkan
Jenis produk pada bisnis yang saya jalankan
Produk yang saya pilih untuk kegiatan bisnis saya adalah makanan ringan.
Dimana makanan ringan ini terdapat beberapa macam yang diproduksi
diantaranya : keripik. Keripik yang saya produksi adalah keripik singkong.

3.2. Sasaran Konsumen / Pembeli


1. Pasar konsumen
Yaitu barang atau jasa yang dijual pada konsumen akhir untuk langsung
digunakan dalan kegiatan konsumsi. Alasan mengapa saya memilih pasar
ini, karena selain memproduksi barang atau produk kami juga bisa
melayani konsumen secara langsung dalam skala kecil. Dimana barang
yang dibelinya itu bukan untuk dijual kembali tetapi untuk dikonsumsi
sendiri.
2. Pasar penjual kembali ( reseller )
Yaitu suatu unit pasar yang bisa berupa agent, retail distributor, grosir
dll. Alasan mengapa saya memilih pasar ini, karena produk yang dibuat
ini akan didistribusikan atau disalurkan pada pedagang lain untuk dijual
kembali. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengirim barang tersebut
dari mulai ke warung-warung maupun ke toko-toko di daerah Ciamis.
Tetapi dari kedua jenis pasar tersebut yang paling dominan ialah pasar
penjual kembali (reseller), karena dari presentase penjualannya lebih
banyak dibanding pasar konsumen.

6
3.3. Bidang Usaha
3.3.1. Peluang Pasar
a). Jenis pasar yang dituju dari segi produsen
Dilihat dari kegiatan bisnis yang akan dilakukan jenis pasar yang
sesuai ialah pasar persaingan monopolistik. Dimana pasar
monopolistik merupakan pasar yang jumlah produsennya atau
penjualnya banyak dan barangnya heterogen dalam konteks
terdiferensiasi. Bisa kita lihat, terdapat banyak orang yang
melakukan bisnis seperti yang saya lakukan dari produksinya pun
sama misalnya : memproduksi keripik. Tetapi dalan proses
produksinya berbeda dari rasa, kualitas dan bentuknya. Dimana
keripik yang saya buat terdapat beberapa jenis keripik dan rasanya
pun bervariasi. Diantaranya ; keripik singkong.
Untuk keripik singkong dari mulai rasa balado, rasa bumbu pedas dll.
Mungkin yang dimaksudkan terdiferensiasi itu seperti yang saya
nyatakan diatas. Dilihat dari barangnya pun heterogen dimana
dalam bisnis ini selain memproduksi saya pun menjual produk saya
bermacam-macam dari mulai keripik, rangginang dan getuk.
b). Jenis pasar yang dituju dari segi konsumen
Ada 2 jenis pasar yang saya pilih dari segi konsumen :
1. Pasar konsumen
Yaitu barang atau jasa yang dijual pada konsumen akhir untuk
langsung digunakan dalan kegiatan konsumsi. Alasan mengapa saya
memilih pasar ini, karena selain memproduksi barang atau produk
kami juga bisa melayani konsumen secara langsung dalam skala
kecil. Dimana barang yang dibelinya itu bukan untuk dijual kembali
tetapi untuk dikonsumsi sendiri.

2. Pasar penjual kembali ( reseller )


Yaitu suatu unit pasar yang bisa berupa agent, retail distributor,
grosir dll. Alasan mengapa saya memilih pasar ini, karena produk
yang dibuat ini akan didistribusikan atau disalurkan pada pedagang
lain untuk dijual kembali. Hal tersebut dilakukan dengan cara
mengirim barang tersebut dari mulai ke warung-warung maupun ke
toko-toko di daerah Ciamis. Tetapi dari kedua jenis pasar tersebut
yang paling dominan ialah pasar penjual kembali (reseller), karena
dari presentase penjualannya lebih banyak dibanding pasar
konsumen.
3. Analisis SWOT aspek pasar
- Analisis internal
Strenght ( kekuatan )
Barang yang diproduksi dan kemudian dipasarkan diproduksi dari
bahan-bahan baku yang berkualitas dengan demikian barang
tersebut bisa lebih diminati konsumen selain itu dari segi harga kita
memberikan harga yang ekonomis sehingga terjangkau untuk semua

7
kalangan baik atas, menengah atau bawah. Dengan demikian
konsumen bisa mendapatkan kepuasan dari penjualan barang atu
produk yang dibuat.
Weakness ( kelemahan )
Ketika musim kemarau biasanya bahan baku untuk memproduksi
keripik seperti singkong bisa sulit didapat. Karena biasanya
singkongnya kurang bagus kualitasnya hal tersebut bisa
berpengaruh terhadap produksi barang begitupun dengan
penjualannya pun menurun.
- Analisis eksternal
Opportunity ( peluang )
Dilihat dari kekutannya diatas dengan bahan baku produk yang
berkualitas serta harga produk yang ekonomis itu bisa memberikan
peluang bagus untuk bisnis saya khususnya dalam menjual
produknya ( memasarkan barang atau produk lebih luas). Yang
tadinya hanya didistribusikan di daerah Ciamis saja, dengan
kekuatan barang atau produk tersebut bisa di distribusikan ke luar
daerah Ciamis.
Threat ( ancaman )
Ada banyak pesaing distributor baik itu di daerah Ciamis maupun di
luar daerah Ciamis yang bisa saja mengakibatkan penurunan
penjulan karena keinginan konsumen bisa berubah-ubah atau bisa
juga karena adannya faktor bosan sehingga konsumen bisa
berpindah ke distributor yang lain.
3.3.2. Segmentasi Pasar
1. Aspek geografis
Untuk produk yang saya buat akan dipassarkan di daerah
Ciamis
2. Aspek demografi
Produk makan ringan ini bisa dikonsumsi baik untuk anak-
anak,dewasa,remaja maupun orang tua . Baik itu laki-laki
atau perempuan yang penting mereka suka dengan
makanan yang saya buat. Dimana produk ini bisa dibeli
oleh orang-orang yang memiliki pendapatan rendah
maupun tinggi.
3. Aspek psikografis
Produk ini ditargetkan untuk orang yang memiliki gaya
hidup baik bawah,menengah dan atas ( semua kalangan ).
4. Aspek perilaku
Dalam aspek ini ditargetkan loyalitas konsumen
tinggialasannya karena disini kami mempertahankan
kualitas produknya baik sehingga konsumen akan merasa
puas.

8
3.3.3. Sasaran Pasar
Dari segmentasi pasar diatas, saya sebagai produsen dari
produksi makanan ringan bisa memilih segmentasi mana yang
akan dilayani;
- Aspek geografis
Daerah pemasaran yang dipilih ialah daerah Ciamis. Alasannya
sebelum ke daerah di luar Ciamis terlebih dahulu saya pasarkan
produk yang di buat untuk dipasarkan hanya di daerah Ciamis saja.
Baru setelah di Ciamis penjualannya meningkat saya coba untuk
memperluas pemasarannya ke luar daerah Ciamis. Dengan cara
membuka cabang di daerah lain dan jika penjualannya turun pun
saya coba pasarkan di daerah lain dengan begitu kita bisa menilai
dimanakah pemasaran yang lebih baik.
- Aspek demografis
Dimana produk yang dibuat bisa dikonsumsi oleh para
anak,remaja,dewasa bahkan orangtua baik laki-laki atau
perempuanserta bagi mereka yang tingkat pendapatannya rendah
ataupun tinggi bisa membeli produk yang saya bat. Karena harga
produk yang saya tawarkan beraneka ragam sesuai ukuran dan jenis
produk yang dibuatnya pun bermacam-macam sehingga konsumen
bisa memilih dari mulai kripik pisang rasa manis,keripik singkong
rasa pedas,rasa balado dll.
- Aspek psikografis
Kelas ekonomi menengah ke bawah serta untuk gaya hidup
sederhana. Maka dari itu, untuk harga produk yang dipasarkan pun
ekonomis ( terjangkau ).
- Aspek perilaku
Tentunya target pasar dari aspek ini yaitu mengharapkan
kkonsumen yang memiliki loyalitas tinggi.maka kualitas barang
harus bisa memuaskan konnsumen supaya tidak berpindah ke
produsen lain.
3.3.4. Volume dan Harga Penjualan
3.3.5. Masa Hidup Produk
3.3.6. Stuktur Pasar
Dalam memposisikan citra produk dimata konsumen,dengan
cara membuat produk variatif salah satunya keripik rasa manis
dari situlah produk yang saya buat bisa manjadi unggul dibanding
pesaing lain. Sehingga produk tadi bisa menjadi keunggulan yang
kompetetif. Kita ketahui bahwa di daerah Ciamis maka dengan hal
tersebut yaitu dengan keunggulan kompetetif tadi bisa dujadikan
sebagai posisi pasar. Sehingga hasil dari adanya produksi baru
tersebut bisa meningkatkan kepuasan para konsumen selain itu
pihak perusahaan pun bisa mendapatkan keuntungan dari adanya
produk baru tersebut.

9
3.3.7. Persaingan dan Strategi bersaing
1. Analisis persaingan bisnis
a. Mengidentifikasi pesaing
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengetahui kelemahan
serta kekuatan dari pesaing lain dengan begitu dari kita bisa
memperbaiki produk apabila masih kurang baik. Dari sana kita
akan mampu bersaing dengan baik dengan pesaing lain karena
kita pun sudah mempersiapkan produk yang lebih baik dari para
pesaing.
Mengidentifikasi sasaran pesaing saya ambil 3 pesaing yaitu mani
market, penjualan grosir dan warung-warung.
Minimarket : dari produk tentu berkualitas dan harganya
lumayan mahal
Penjual grosiran : memaksimalisasi total penjualan
Warung-warung : biasanya memaksimalisasi laba
b. Mengidentifikasi strategi pasar
Minimarket : produk berkualitas harga tetap mahal
Penjual grosiran : kualitas produk baik, harga pun ekonomis
Warung-warung : kualitas produk kurang, harga tak sesuai dengan
produk yang dijual.
c. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan konsumen
Minimarket
Kekuatan : produk berkualitas
Kelemahan : harga yang ditawarkan mahal
Penjual grosiran
Kekuatan : harga terjangkau dan kualitas baik
Kelemahan : omzet terkadang menurun
Warung-warung
Kekuatan : jarak tempat lokasi usaha tidak jauh dari konsumen
Kelemahan : kualitas kurang bagus dan harga pun terkadang
mahal
d. Mengestimasi pola reaksi pesaing
Minimarket : menurunkan harga kualitas tetap
Penjual grosiran : meningkatkan omzet penjualan sedangkan
untuk harga dan kualitas tetap
Warung-warung : merubah kualitas agar lebih baik dan dengan
harga yang murah pula.
e. Memilih pesaing ( competitor )
Pesaing yang ke 2 yang saya pilih ( penjual grosiran ) yang cocok
sebagai competitor. Untuk yang ke 1 ( minimarket ) dari segi harga
terlalu mahal sehingga tidak ekonomis dan untuk yang ke 3 (
warung-warung ) kualitas kurang memuaskan konsumen.
2. Marketing mix ( produk barang )
a. Produk ( product )

10
Terdapat berbagai jenis produk yang dibuat diantaranya keripik,
rangginan dan getuk goreng sebagai produk unggulan. Ukuran dari
makanan ringan ini pun beragam dari mulai ¼ kg – 1 kg bahkan
lebih. Merek untuk makan ini saya kasih nama ‘ UENAK” sesuai
dengan rasa dari makanan ini. Dan bahan baku pembuatannya
pun berkualitas.
b. Harga ( prince )
Harga untuk produk ini ekonomis ( terjangkau ), untuk keripik
yang ¼ kg berkisar Rp.3000,00- Rp. 4000,00. Sehingga konsumen
dari kalangan bawah pun memiliki daya beli yang tinggi.
c. Tempat ( place )
Untuk jalur distribusi produk makanan ini untuk sementara hanya
di daerah Ciamis umumnya dan khususnya di pasa tradisional
seperti toko-toko, atau warung-warung. Hal ini dilakukan sebagai
salah satu bentuk promosi juga. Dan untuk lokasi pembuatan
produk ini tempatnya strategis hal ini dilakukan pula supaya
orang-orang tahu dimana lokasi pembuatan makanan tersebut.
d. Promosi ( promotion )
Terdapat 2 cara promosi yang saya akan llakuka yaitu :
advertesing dan sales promotion.
Advertesing ( promosi dengan menyebarkan brosur ), dimana di
dalam atau isi brosur tersebut tercantum beberapa jenis produk
yang dijual beserta harganya. Dengan begitu, orang bisa
mengetahuinya. Dan tidak lupa di dalam brosur tersebut pun
dicantumkan lokasi atau pabriknya dimana serta nomot telepon
yang dapat dihubungi. Supaya mudah apabila ada pemesanan
produk.
Sales promotion ( pameran ), dengan mengikuti pameran saya
bisa secara langsung memamerkan produk secara langsung pada
konsumen.
3.3.8. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
3.3.9. Pangsa Pasar
3.3.10. Margin Laba Kotor

Bidang usaha yang dilakukan adalah memproduksi makanan


ringan yang terdiri dari keripik. Saya memilih produk ini karena dalam
poses pembuatannya tidak terlalu sulit disertai bahan bakunya pun tidak
terlalu sulit untuk dicari seperti singkong, Karena lokasi pabriknya dekat
dengan daerah penghasil bahan baku tersebut sehingga menguntungkan
bagi pihak perusahaan.
Antara lain keuntungan yang didapat ;
1. menghemat waktu pengiriman bahan baku dan menghemat biaya
transportasi pula.
2. Desain produk yang saya sajikan beragam misalkan dari produksi
keripik berbagai jenis rasa dibuat sehingga hal tersebut bisa

11
menarik perhatian pelanggan karena dari desain yang telah
dibuat.
3. Dalam implementasinya, produk ini dipasarkan ke toko-toko dan
juga warung-warung kecil hal tersebut dilakukan untuk
memberikan kepuasan pada konsumen. Dengan begitu, kita bisa
tahu bagaimana pendapat konsumen terhadap produk yang yang
dibuat apakah sudah baik atau belum menurut penilaian mereka.

3.4. Rencana Penjualan Tahunan


3.4.1. Kebutuhan Dana

3.4.2. Sumber Dana


3.4.3. Prediksi Pendapatan
3.4.4. Prediksi Biaya
3.4.5. Proyeksi Laba Rugi
3.4.6. Proyeksi Neraca
3.4.7. Proyeksi Aliran Kas
3.4.8. Kriteria Investasi

Tahun Proyeksi Permintaan (dalam unit)


2020 Meningkatkan Penjualan 35% pertahun dengan
cara membuat inovasi baru yang lebih menarik
konsumen
2021 Meningkatkan Penjualan 40% dengan membuat
koneksi baru dengan perusahaan penjual oleh-
oleh khas kuningan.
2022 Meningkatkan Penjualan 25% dengan
memperluas pemasaran antar kota.

4. Teknik Produksi yang dilakukan


Cara memproduksi produk :
Keripik
1. Pertama siapkan bahan baku utamanya yaitu singkong. Kemudian
kupas kulit singkong tersebut kemudian hasilnya dicuci bersih.
Setelah dicuci singkong didris menggunakan mesin pengiris
otomatis yang bisa menghasilkan irisan yang sama ukuran
ketebalannya.
2. Kemudian siapkan wajan diatas tungku untuk memanaskan
minyak goreng.

12
3. Setelah minyak panas maka masukan singkong yang telah diiris
tadi ke dalam minyak panas untuk proses penggorengan.
4. Apabila warnanya sudah kecoklatan, itu tandanya keripik sudah
matang. Setelah itu tiriskan, dan apabila sudah dingin langsung
keripik tersebut diberi bumbu sesuai selera ( baladi. Pedas dan
asin ).
5. Lankah terakhir, keripik siap untuk dikemas dengan menggunakan
pengepresan untuk merapatkan permukaan keripik agar terlihat
rapi dan untuk isinya disesuaikan. Biasanya dalam ukuran paks (
untuk dipasarkan ke warung-warung ) dan untuk toko grosir
ukuran kg.

Teknologi yang digunakan untuk proses produksi serta fungsinya :


1. Pengiris keripik otomatis
Fungsinya untuk mengiris keripik dengan hasil irisan yang ukuran
ketebalannya sama sehingga nantinya menghasilkan hasil yang bagus bila
di goreng matangnya sama rata.
2. Tungku dan kayu bakar
Fungsinya sebagai tempat untuk menghasilkan pembakaran untuk
menggoreng produk-produk tersebut meskipun teknologi ini masih
tradisional tapi biasa bila menggunakan pembakaran seperti ini
berpengaruh terhadap rasa dan kematangan yang berbeda dengan
menggunakan kompor gas.
3. Wajan ukuran besar
Fungsinya sebagai alat untuk menggoreng keripik, getuk dan rangginang.
4. Pengepresan
Fungsinya sebagai alat untuk mengemas produk khususnya untuk
merapatkan bungkusnya agar tertutup rapat dan tahan lama.

4.1. Kapasitas Produksi


Dimana dalam penggunaan bahan baku seperti singkong apabila 1x
produksi menghabiskan singkong sebanyak 100 kg untuk penbuatan
keripik .
Keripik ( produksi untuk 1bln )
Produksi Jumlah ( per kg Jumlah dalam rupiah
1000)
1 70 kg Rp. 70.000,00
2 120 kg Rp. 120.000,00
3 100 kg Rp. 100.000,00
4 60 kg Rp. 60.000,00
350 kg Rp. 350.000,00

Untuk mengurangi persediaan yang tersedia digudang karena jumlah


order yang dipesan terbatas maka perusahaan menentukan kebjjakan
safety stok. Dimana jumlah produksi harus lebih kecil dari jumlah order,
karena sebagiaanya lagi untuk disisihkan sebagai cadangan bahan.

13
Biasanya cadangan bahan tersebut digunakan apabila terjadinya
keterlambatan pengiriman bahan baku. Bisa dilihat dari jumlah produksi
keripi dan singkong menghabiskan bahan baku sebanyak 650 kg singkong
sedangkan ppersediaan singkong untuk 1 periode tersebut ada digudang
sebanyak 720 kg. Maka untuk sebagian bahan baku yang masih ada
disengaja disisakan sebagai safety stock yaitu sebanyak 70 kg. Dan untuk
bahan baku rangginang total bahan baku untuk 1 periode ini sebanyak
400 kg sedangkan dalam produksi rangginang telah habis bahan baku
yang diproduksi sebanyak 350 kg. Maka untuk sisa beras ketan yang 50
kg disisakan untuk persiapan untuk safety stock.

4.2. Ketersediaan Bahan Baku


Daerah ciamis kita bisa mengolah bahan-bahan yang didapat dari
hasil alam. Kita ketahui bahwa di pedesaan banyak petani yang
menanam ubi, padi dan singkong. Dengan demikian saya sebagai pelaku
bisnis akan mudah mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan sehingga
tidak sulit mencari bahan baku tersebut. Alasan lain mengapa bisnis ini
dipilih, karena adanya peluang dan modal itu membantu sekali dengan
diadakannya bisnis ini.

4.3. Fasilitas dan Sarana Produksi


Untuk melakukan proses produksi yang efektif, diperlukan tempat
yang memudahkan jalannya proses produksi.Luasnya harus
diperhitungkan untuk memudahkan lalulintas kegiatan produksi. Tempat
yang tertutup sangat baik agar terhindar dari debu dan kotoran, harus
terdapat sirkkulasi udara (ventilalsi) rencana produksi yaitu dapur rumah
dengan luas kurang lebih 6 x 4 m. Pada dapur terdapat ventilasi exhaust
memudahkan keluar masuk udara.

4.4. Masa Implementasi (tahun / Bulan)

14
Strategi yang digunakan adalah berdasarkan pesanan. Dimana
produk yang dibuat saya ini diproduksi dalam waktu 1 bulan itu 4 kali
produksi. Produk ini didistribusikan langsung pada konsumen secara
berturut-turut dan apabila barang atau produk ada yang masih tersisa
maka dari pihak kami produk tersebut akan dibawa kembali. Dalam
produksi produk yang kami produksi pun disesuaikan dengan keadaan di
pasar, apabila pemasaran barang sedang naik maka produksi berikutnya
ditambah dan jika sebaliknya maka proses produksi pun dikurangi. Intinya
jumlah proses produksi disesuaikan dengan permintaan konsumen.

5. Keuangan
5.1. Total Pembiayaan Proyek
5.2. Modal Sendiri
5.3. Pinjaman yang diajukan
5.4. Jangka waktu pengembalian pinjaman (tahun/Bulan)
5.5. Penjualan Pertahun
5.6. Keuntungan Pertahun
5.7. Pengembalian atas Investasi
5.8. Titik Impas

5.8.1.
5.8.2.
Kami melihat bebrapa kondisi sebelum menentukan perencanaan bisnis
ini. Yaitu dengan melihat :
 Perubahan Selera Konsumen
orang sekarang cenderung menyukai makanan yang cepat saji
 Perubahan teknologi
sekarang ini, dunia maya sudah berkembang pesat ke segala jenis
usia, terutama kaum muda
 Perkembangan konsumen
kaum muda cenderung menikmati untuk senang berkumpul atau
nongkrong

4.2 Logo Usaha

15
Arti dalam Logo ini adalah nama Sell in Car Keripik Karuhun selaku usaha jasa di
bidang makanan yang dalam pelayanannya sangat mengutamakan kepuasan
konsumen .

4.3 Bentuk Usaha


Sell in Car Keripik Karuhun ini berbentuk Usaha jasa makanan kudapan.

4.4

4.5 Struktur Organisasi

General Manager

Manajer Keuangan
& Administrasi

Waiter Waiter

4.6 Gaji Pengusaha

General Manager Rp 1000.000,00


Manager Keuangan dan Administrasi Rp 800.000,00
Waiter Rp 600.000,00

16
b.

I.1 Ide Jasa dan Lokasi

Sell In Car keripik karuhun adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang produk
makanan yaitu kudapan .Ide dasar sell in car keripik karuhun ini adalah, Gedung
Meneng sebagai pusat pendidikan,pusat perbelanjaan,dan perkantoran.
Sehingga Gedung Meneng menjadi tempat yang strategis dalam berbisnis,
seperti adanya unsur pendidikan (dekat dengan universitas), unsur pasar (area
mall,dll), unsur Fun and Relax (area museum,dll).

Berdasarkan pertimbangan fasilitas dan lokasi tersebut, maka Sell In Car keripik
karuhun merupakan usaha yang sangat menguntungkan. Sell In Car keripik
karuhun sendiri menawarkan aneka ras kudapan keripik. Berikut ini klasifikasi
rasa yang ditawarkan Sell In Car keripik karuhun adalah sbb:

 Keripik Singkong Merah 3 level


 Keripik Singkong Cabe Ijo 2 level
 Keripik Talas Pangsit Dorokdok (kulit)
 Gurilem Basreng

I.2 STP (Segmentasi, Target, Posisi)

A. Demografi
1. Target Usia 5 – 65 tahun
2. Gender Pria dan Wanita
3. Education semua kalangan
4. Pendapatan kecil – besar

B. Geografi
Sell In Car Keripik Karuhun memiliki target pengunjung dari Bandar
Lampung dan sekitarnya

C. Cultur
Sell In Car Keripik Karuhun secara budaya segmentasi pasarnya adalah
traditional dan modern

D. Target Pangsa Pasar

17
1. Pejabat, Dosen, Karyawan, Mahasiwa D2/D3/S1/S2/S3
2. Pemuda, Remaja, Dewasa
3. Umum

I.3 Analisa Permintaan

a. Lokasi Usaha :

Trotoar jalur dua Universitas Lampung.


Kondisi jalur dua Universitas Lampung sangat strategis yaitu dekat
dengan Pusat Pendidikan,dan perbelanjaan, Untuk pesaing usaha ada beberapa
penjual makanan lain yang berada di sekitar area tersebut yang kurang lebih 1
jenis usaha dan usaha sejenis yang masih tergolong kecil. Tetapi hal tersebut
bukanlah masalah yang begitu berat, karena di Sell In Car Keripik Karuhun ada
variatif menu dan cita rasa yang berbeda dari pesaing yang ada.

b. Profil Konsumen
1. Laki-laki dan Perempuan
2. Usia 5 – 65an
3. Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Umum.
4. Selera Konsumen : Lebih senang Makan dan Minum sambil beraktifitas
karena padatnya agenda dan Lebih menyenangi suasana bersama-sama
atau istilahnya nongkrong bareng.

c. Analisis Kuantitatif Permintaan Potensial

Jenis Pelanggan Jumlah Pelanggan


(bln) (bln)
Pelajar 250
Mahasiswa 1000
Dosen & Karyawan UNILA 300
Umum 500
Jumlah 2050

Jenis Order Target Penjualan (hari) Target Penjualan(bulan)


Makanan 30 900

Permintaan keripik karuhun selama 5 tahun

Tahun Pembeli Pemakaian rata-rata Harga per Unit (Rp) Perkiraan


Potensial permintaan akan
datang
Tahun 1 21600 7 hari 15000 2268000000
Tahun 2 22680 7 hari 15000 2381400000

18
Tahun 3 23814 7 hari 15000 2500470000
Tahun 4 25005 7 hari 15000 2625525000
Tahun 5 26256 7 hari 15000 2756880000
Total 12532275000

I.4 Analisa Penawaran

Dengan asumsi, penawaran setiap tahunnya meningkat sebesar 5%.


Lokal Import Perkiraan Penawaran
Tahun
(Alfamart) (Indomaret) Akan Datang
Tahun 1 7200 5400 12600
Tahun 2 7560 5411 12971
Tahun 3 7938 5682 13620
Tahun 4 8335 5967 14302
Tahun 5 8352 6266 14618
39385 28726 68111

I.5 Ramalan Penjualan

Tahun Perkiraan Penjualan/porsi


tahun 1 21,600
tahun 2 22,680
tahun 3 23,814
tahun 4 25,005
tahun 5 26,256
Total 119,355

I.4 Analisa Penawaran

Dengan asumsi, penawaran setiap tahunnya meningkat sebesar 5%.

Lokal Import Perkiraan Penawaran


Tahun
(Kabara) (Solaria) Akan Datang
Tahun 1 60000 120000 180000
Tahun 2 66780 126000 192780
Tahun 3 70116 132300 202416
Tahun 4 73620 138912 212532
Tahun 5 77304 145860 223164
347820 663072

19
I.5 Ramalan Penjualan

Tahun Perkiraan Penjualan/porsi


tahun 1 10800
tahun 2 11340
tahun 3 11907
tahun 4 12503
tahun 5 13129
Total 59679

20
II. RENCANA PEMASARAN
II. 1 Strategi Produk dan Jasa

Pemasaran merupakan seluruh kegiatan organisasi dilihat dari sudut


pandang pelanggannya. Pelanggan merupakan fondasi bagi organisasi untuk
mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya dan sudah selayaknya jika
organisasi bisnis menetapkan kepuasan pelanggan sebagai tujuan organisasi
[Drucker, 1954]. Pemasaran merupakan cara menjalankan organisasi dengan
meletakkan kepetingan dan kepuasan pelanggan sebagai tujuan organisasi
[Levitt, 1960].
Kami sadar dalam berbisnis akan ada banyak para pesaing bisnis,
terutama di bidang usaha makanan. Oleh karena itu, Sell in Car Keripik karuhun
menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder/pelanggan kami ini dengan
memprioritaskan pelayanan yang terbaik menu-menu yang terbaik untuk para
pelanggan. Sehingga akan timbul bentuk loyalitas para pelanggan kepada Sell in
Car Keripik karuhun sendiri.
Berikut ini penjelasan tentang strategi produk dan jasa Sell in Car Keripik
karuhun.
1. Nama Usaha : Sell in Car Keripik karuhun
2. Bentuk Usaha : Kelompok
3. Jenis Produk : kudapan
4. Ukuran : Per bungkus
5. Sasaran : Sasaran Utama kami adalah Mahasiswa dan
Umum
6. Keunggulan Sell in Car Keripik karuhun:
6.a Memiliki Diferensiasi produk
6.b Pemasaran dan Pelayanan yang terbaik
6.c Cara pembayaran yang Praktis
II. 2 Strategi Saluran Distribusi

21
\

Konsumsi
Konsumen Datang Order
Produk/Jasa

Kepuasan
Payment
Konsumen

II. 3 Strategi Promosi dan Iklan

II.3.1 Strategi Promosi


Dalam menetapkan strategi promosi penjualan, Sell in Car Keripik
karuhun melakukan strategi dengan cara antara lain : Diskon harga pada Promo
tertentu .

II.3.2 Strategi Iklan


Untuk mempublikasikan dan mempromosikan Sell in Car Keripik karuhun
maka digunakan berbagai media, antara lain :
1. Media Cetak Kreatif : Brosur, Pamflet, Spanduk

II.3.3. Biaya Promosi


Adapun biaya promosi yang dibutuhkan untuk setahun pertama adalah
sebesar Rp 500.000,-

II. 4 Strategi Harga

II.4.1 Metode Penerapan Harga

Dalam strategi penentuan harga strategi yang digunakan adalah startegi


harga dengan model Captive Product Pricing yaitu harga ditetapkan berdasar
produk lain yang harus digunakan bersamaan dengan produk utama atau bahan
baku ditambah dengan biaya-biaya lainya yang mendukung berjalannya proses
produksi barang dan jasa yang kami tawarkan dalam Sell in Car Keripik karuhun .
Untuk triwulan pertama usaha Jasa penyedia keripik Sell in Car Keripik
karuhun diasumsikan memiliki kemampuan teknis sebanyak 5.400 per triwulan ,
setiap jasa dikenakan biaya yang berbeda sesuai permintaan pelanggan, untuk
lebih jelas dapat dilihat pada table sbb :

22
Tabel 2.1 Produk Yang Ditawarkan
Produk Yang Ditawarkan Harga
 Keripik Singkong Merah 3 level Rp 15.000
 Keripik Singkong Cabe Ijo 2 level Rp 15.000
 Keripik Talas Pangsit Rp 15.000
dorokdok (kulit)

 Gurilem Basreng Rp 17.000

II.4.2 Hal yang Mempengaruhi Harga

a. Kebutuhan masyarakat
b. Harga modal (sewa tempat, bahan baku)
c. Harga produk pesaing
d. Biaya Operasional, biaya Administrasi, biaya Pemasaran / Penjualan,
biaya Umum
e. Kebijakan pemerintah

23
III. RENCANA OPERASIONAL, PRODUKSI,
TEKNOLOGI

III.1. Uraian Jasa

Target konsumen terbesar adalah mahasiswa/i, karayawan/dosen dan


masyarakat umum , khususnya dari Universitas Lampung dan sekitarnya. Kualitas
& rasa produk serta hubungan dengan pelanggan [CRM] adalah faktor utama
kami yang sangat mendukung berjalannya usaha ini, karena apabila kurang
memuaskan pelangggan atau konsumen yang datang ke Cafe ini maka akan
memberi citra yang buruk dan para pelanggan akan mencari tempat lain, namun
apabila para pelanggan puas maka mereka akan berlangganan dan
menyampaikan kepada teman-temannya. [marketer independent]

III.2 Lokasi Pasar Sasaran, Pesaing & Pusat Layanan

Usaha Cafe Sell in Car Keripik karuhun terletak di Jalur dua UNILA 35145
lokasi ini dipilih melalui suatu analisis lingkungan yang telah dilakukan oleh kami
dimana lokasi sangat dekat dengan konsumen potensial, keamanan lingkungan
terjamin, kondisi jalan yang baik, sangat mudah dijangkau oleh konsumen,
sarana dan prasarana cukup mendukung .

III.3. Gedung, gudang dan infrastruktur

Untuk bangunan, kami berdagang di mobil yang fleksbel dapat di buka


tutup dan berpindah tempat.

III.4. Proses Operasional

Untuk memulai proses, kami melakukan beberapa tahapan proses antara


lain:
 Proses pertama dimulai dengan penataan tempat usaha serta
melangkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memulai
usaha
 Proses kedua mengadakan promosi melalui brosur-brosur ke setiap
universitas,mall,kantor serta sekolah-sekolah yang berada disekitar
lokasi tersebut.
 Proses ketiga adalah melakukan layanan kepada konsumen dengan
waktu order yang hanya membutuhkan waktu < 1 menit.
 Proses Terakhir adalah evaluasi sebagai upaya perbaikan pada masa
mendatang

24
III.5 Tenaga Kerja
Adapun Tenaga Kerja yang dibutuhkan adalah :
1 Orang General Manager
1 orang manager keuangan
2 Orang waiter

25
IV. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

V. ANALISA KEUANGAN

5.1. Tujuan analisa

Tujuan analisa keuangan ini adalah menentukan harga jual produk,


mengetahui tingkat kelayakan usaha yang akan dilaksanakan. Selain itu,
mengetahui jumlah investasi yang dibutuhkan dalam persiapan usaha.

5.2. Asumsi Dasar

Asumsi pendapatan selama satu tahun :


- Jumlah hari kerja per bulan 30 hari
- Rata – rata pelanggan per hari 30 orang dengan jumlah perkiraan
pembelian sebanyak 40 porsi.
- Harga rata – rata untuk jasa Rp 15.000,00

Jadi asumsi pendapatan tahun pertama untuk Cell in Car Keripik Karuhun
adalah sebesar Rp 226.800.000,00

5.2.1. Tabel Asumsi Analisa Keuangan

Terlampir

5.3. Rencana Investasi

26
5.3.1. Tabel Rencana Investasi

Terlampir

5.4. Proyeksi Rugi/Laba

Berdasarkan asumsi dasar dan rencana investasi dapat dilihat bahwa bisnis
kudapan merupakan usaha yang cukup menguntungkan. Dapat dilihat dari tabel
yang terlampir.

5.4.1. Tabel Proyeksi Rugi/Laba

Terlampir

5.5. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan finansial business plan yang telah dibuat,


meliputi yang meliputi asumsi rencana investasi proyek, rugi laba, maka usaha
dagang Sell In Car Keripik Karuhun memiliki prospek yang sangat baik,
keuntungan yang menjanjikan, serta usaha ini sangat layak untuk dijalankan.

27
LAMPIRAN

28
5.2.1. Tabel Asumsi Analisa Keuangan\

INVESTASI TETAP Modal Sendiri Modal Pinjaman


lahan/tanah _ _
bangunan Rp. -
mesin dan peralatan/perlengkapan _ Rp -
Peralatan kantor Rp -
kendaraan Milik sendiri
lain-lain

INVESTASI PRA OPERASIONAL


persiapan perencanaan bisnis Rp 350,000.00
perijinan dan administrasi
biaya percobaan produksi Rp -
lain-lain

MODAL KERJA
BIAYA OPERASIONAL LANGSUNG
bahan baku (setahun) Rp
biaya tenaga kerja langsung Rp 2.000.000,00
biaya tak terduga Rp 1,050,030.00

BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG


Gaji pemilik perusahaan Rp 2,500,000.00
gaji staff administrasi dan keuangan Rp 1,500,000.00
biaya penjualan dan pemasaran Rp 600,000.00
keperluan perlengkapan kantor Rp -
biaya sewa-sewa Rp 1,500,000.00
biaya listrik Rp -
biaya lain-lain Rp 1,500,000.00

ASUMSI-ASUMSI PENTING LAINNYA


Perputaran produksi (dalam bulan) 30
Penjualan tahun pertama Rp -
Pertumbuhan penjualan 6%
Pertumbuhan biaya 4%
Jangka waktu pinjaman (dalam tahun) 3 tahun

30
5.3.1. Tabel Rencana Investasi

Jumlah Modal Sendiri Modal Pinjaman


INVESTASI TETAP
lahan/tanah
bangunan
mesin dan peralatan/perlengkapan
peralatan kantor
kendaraan Milik sendiri
lain-lain Rp 750,000.00 Rp 750,000.00
jumlah investasi tetap Rp 7.950.000,00 Rp 7.950.000,00

INVESTASI PRA OPERASIONAL


persiapan perencanaan bisnis Rp 300,000.00 Rp 300,000.00
perijinan dan administrasi Rp 100,000.00 Rp 100,000.00
biaya percobaan produksi
lain-lain Rp 50,000.00 Rp 50,000.00
jumlah investasi pra operasional Rp 550,000.00 Rp 550,000.00

JUMLAH INVESTASI Rp 9.700.000,00 Rp 9.700.000,00

MODAL KERJA
BIAYA OPERASIONAL LANGSUNG
biaya bahan baku
Rp
biaya langsung tenaga kerja 2.000.000,00
Rp
biaya tak terduga 1,050,030.00
Jumlah biaya operasional langsung
BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG
Rp
gaji pemilik perusahaan 2,000,000.00
Rp
gaji staff administrasi dan keuangan 1,500,000.00
Rp
biaya penjualan dan pemasaran 400,000.00
keperluan perlengkapan kantor
Rp
biaya sewa 1,500,000.00
Rp
biaya listrik 1,300,000.00
Rp
biaya lain-lain 500,000.00

JUMLAH BIAYA OPERASIONAL PER TAHUN Rp 9.750.000

31
32

Anda mungkin juga menyukai