Anda di halaman 1dari 29

1

DAFTAR HALAMAN

Daftar Halaman
1

1. Ringkasan Eksekutif

3
2. Profil Perusahaan

4
2.1 Data Perusahaan

4
2.2 Profil Pemilik atau Pengurus

4
2.3 Struktur Organisasi

6
2.4 Diskripsi Jabatan

6
2.5 Sumber dana

7
2.6 Kondisi Pasar Bagi Produk

8
3. Pernyataan Visi dan Misi

10
2

4. Profil Bisnis dan Industri

11
4.1 Analisa Industri

10
4.1.1 Latar Belakang

10
4.1.2 Tren yang penting

12
4.2 Sasaran dan tinjauan perusahaan

13
4.2.1 Pemasaran

13
4.2.2 Operasional

14
5. Strategi Bisnis

15
5.1 Citra dan posisi yang diinginkan pasar

15
5.2 Analisis SWOT

15
5.3 Problem yang berpotensi muncul

17
5.4 Hambatan dan Risiko

17
5.5 Strategis kompetitif

18
6. Produk perusahaan
3

19
6.1 Deskripsi

19
6.2 Uraian Proses produksi

19
6.3 Penawaran produk di masa yang akan datang

20
7. Strategi Pemasaran

21
7.1 Target pasar

21
7.2 Motivasi pelanggan untuk membeli

21
7.3 Periklanan dan promosi

21
7.4 Penetapan harga

22
7.5 Strategi distribusi

22
8. Analisis pesaing

23
8.1 Pesaing yang ada

23
9. Perkiraan keuangan

24
9.1 Laporan laba rugi
4

24
9.1.1 Laporan laba rugi

24
9.1.2 Stetement of financial position

25
9.1.3 Laporan Arus kas

26
10. Lampiran

28
10.1 Gambar Produk Tafencee

28
10.2 Daftar Pustaka

29

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

Saat ini, sepatu bukanlah hanya sebagai pelindung kaki. Namun sudah
berubah menjadi salah satu fashion yang wajib diperhatikan. Terutama bagi kaum
wanita. Rifella Sacy adalah start up bisnis dalam bidang fashion sepatu wanita
5

yang mengkombinasikan lurik sebagai upper sepatu dan limbah cangkang kerang
simping digunakan sebagai pelapis kelom. produk sepatu Rifella Sacy diberi
merk Tafencee. Kain lurik yang digunakan berasal dari daerah Klaten Jawa
Tengah dan limbah cangkang kerang Simping diambil dari sisa kerajinan kerang
dari daerah Probolinggo Jawa Timur.
Berawal dengan penggunaan modal sebesar Rp 2.500.000 yang berasal
dari para pendiri, perusahaan telah merencanakan kerangka kerja selama satu
tahun kedepan. Rifella Sacy optimis dengan pangsa pasar yang masih terbentang
luas sehingga merk Tafencee kemungkinan besar bisa diterima konsumen dari
beberapa negara. Yaitu, negara Argentina, Italia, Meksiko, Brazil, Spanyol,
Belanda, Perancis, Jepang, dan Afrika Selatan . Untuk mendapatkan buyer dari
luar negeri, Rifella Sacy akan melakukan :
1. Akan mengikuti pameran perdagangan internasional.
2. Menjalin kerja sama dengan buying agent.
3. Menjalin kerja sama dengan keduataan besar dan perwakilan dagang
Indonesia di luar negeri.
4. Menjalin kerja sama dengan kedutaan asing di Indonesia.
5. Menjalin kerja sama dengan kamardagang negara asing di Indonesia.
6. Menjalin kerja sama dengan di BPEN (Badan Penegmbangan Ekspor
Nasional)
7. Menjalin kerja sama dengan ITPC (Indonesia Trade Promotion Center)
8. Menjalin kerja sama dengan UPT. Pendidikan Pelatihan dan Promosi
Ekspor (P3E)
9. Mengikuti misi dagang luar negeri.
10. membuat website, dan bergabung dalam website perdagangan
internasional.
2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Data Perusahaan


Nama Perusahaan : Rifella Sacy
Bidang Usaha : Fashion
Jenis Produk : Sepatu Wanita
Alamat : Jalan Sidotopo Wetan Mulia II / 48
Surabaya 60128
6

No Telepon : +6283849515823
Email : Rifella.sacy@gmail.com
Bank Perusahaan : Mandiri
2.2 Profil Pemilik atau Pengurus
Nama : Tri Puji Lestari
Jabatan : Chief Executive Officer
Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 20 Maret 1994
Alamat Rumah : Jalan Sidotopo Wetan Mulia II
No. 48 Surabaya 60128
No Telepon : +6283849515823
Alamat E-mail : tharie.tharie@gmail.com
Pendidikan Terakhir : SMA

Nama : Nathasa Sarah Widyaningsih


Jabatan : Chief Finance Officer
Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 4 Januari 1996
Alamat Rumah : Bukit Golf International Gb.2
No. 8 Citraland, Surabaya
No Telepon : +6282345248055
Alamat E-mail : natha.widya@yahoo.com.sg
Pendidikan Terakhir : SMA
Nama : Ariella Anggawardhani
Jabatan : Chief Data Officer
Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 26 September 1994
Alamat Rumah : Bukit Palma A4-25 Citraland Utara
Surabaya
No Telepon : +6283854685142
Alamat E-mail : ariellaanggawardhani@yahoo.com
Pendidikan Terakhir : SMA

Nama : Felicia Angelina Wangsa


Jabatan : Chief Marketing Officer
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 18 April 1994
Alamat Rumah : Jalan Raya Bumi Indah 20
Surabaya
No Telepon : +6283861974488
Alamat E-mail : felicia.fefe94@yahoo.com
Pendidikan Terakhir : SMA

Nama : Cindy Theosunandar


Jabatan : Chief Communication Officer
Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 10 September 1994
Alamat Rumah : Apartemen UC Boulevard Tower Berkeley
Citraland. No 2201, Surabaya
No Telepon : +6285242613333
Alamat E-mail : c_the94@yahoo.com
7

Pendidikan Terakhir : SMA

2.3 Struktur Organisasi

CEO
Tri Puji Lestari

4
CFO CDO
CMO Nathasa Sarah W Ariella Anggawardhani
Felicia Angelina W

2.4 Deskripsi Jabatan

Jabatan Tugas Tanggung Jawab


CEO Mengkoordinasi
CCO Direksi Mempertahankan
(Chief Executive Officer) Koordinator dalam rapat
Cindy Theosunandar
kinerja direksi
perencanaan
Pengembangan
Perusahaan
Public Relations
Investor Relation
CFO Mengelola keuangan Menjaga kesehatan
(Chief Finance Officer)
perusahaan keuangan
Menyusun laporan perusahaan
keuangan perusahaan
secara berkala dengan
baik dan benar.
Melakukan kontrol dalam
pelaksanaan anggaran.

CDO Menyimpan data-data Menyimpan segala


8

(Chief Data Officer) perusahaan data-data yang


penting bagi
perusahaan
CMO Mengimplementasi Memuluskan proses
(Chief Marketing Officer)
strategi pemasaran penjualan dan
Pengembangan pasar menjual produk
sebanyak mungkin

CCO Melakukan komunikasi Memuluskan


(Chief Communication
dengan supplier dan komunikasi antara
Officer)
consumer supplier dan
consumer

2.5 Sumber Dana


Uma Radha memiliki dua pemilik saham saat ini dengan pembagian :
Nama Nilai Presentase
Tri Puji Lestari Rp 500.000 20%
Nathasa Sarah Widyaningsih Rp 500.000 20%
Ariella Anggawardhani Rp 500.000 20%
Felicia Angelina Wangsa Rp 500.000 20%
Cindy Theosunandar Rp 500.000 20%
Total Rp 2.500.000 100%

Penyertaan Modal

2.6 Kondisi Pasar Bagi Produk

Sepatu bagi kaum wanitaa sudah mutlak wajibnya. Bahkan saat krisis
ekonomi sedang melanda dunia, wanita cenderung masih tetap memperhatikan
9

penampilannya. Pada tahun 1920-an, sepatu bertumit rendah adalah pembuka


jalan bagi trend High heels selama terjadinya suatu Great Depression, krisis dunia
sebelum Perang Dunia II.
Sandal sudah mulai jarang digunakan di akhir 60-an dan pada tahun
1970-an saat terjadi krisis minyak, sepatu platform kembali berjaya dengan
menghiasi majalah Vogue. Lain lagi dengan tahun 90-an, yaitu saat marak
penggunaan internet. Sepatu bertumit rendah yang sebelumnya berjaya mulai
tergantikan oleh High heels.
Pakar konsumen produk dari International Business Machines Global
Business Services Trevor Davis berpendapat bahwa saat ekonomi sedang dalam
keadaan terpuruk pun, konsumen wanita akan tetap menggunakan high hells.
Konsumen yang kebanyakan wanita beralih ke trend mode yang lebih flamboyan
sebagai sarana berfantasi dan melarikan diri dari keadaan.
Saat ini, toko-toko memang masih memajang high heels sebagai tren yang
masih diminati. Selama 2008 hingga 2009, fashion blogger secara konsisten
menulis high heels dengan tinggi tumit 12-20 cm. Namun mendekati akhir 2009
dan sesudahnya, wanita mulai jarang memakai high heels. Bahkan selama 2011,
mereka ramai-ramai menuliskan tentang kembalinya kitten heel dan flat shoes dari
Jimmy Choo dan Christian Louboutin. [1]
Dilihat sekilas dari berita dunia fashion terutama tentang tren sepatu
bertumit tinggi atau yang akrab disebut high heels menunjukkan jika terjadi
pasang surut dalam mode sepatu, namun itu tidak menjadi masalah besar. Bahkan
pada tahun 2013 ini tren sepatu yang muncul merupakan perpaduan antara tren
sepatu yang ada.
Data Wanita yang ada di negara tujua ekspor usia 15-50 tahun.
Nama Negara Jumlah penduduk wanita

Argentina 27.087.581

Italia 40.738.733

Mexico 73.124.358
10

Brazil 140.093.203

Spanyol 31.942.186
Belanda 11.343.369

Perancis 42.856.840

Jepang 84.063.719

Afrika Selatan 29.582.610

3. VISI DAN MISI

1. Viva news, diakses pada 10 Maret 2013)

Visi :
Mengembangkan perindustrian sepatu di Indonesia.
Mengembangkan potensi yang belum digali di Indonesia

Misi:
Menciptakan sepatu yang modern, elegan, nyaman dipakai, dengan
harga terjangkau.
Melestarian budaya Indonesia.
Memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara.
Mendukung gerakan ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah
kayu sengon dan cangkang kerang simping.
11

4. PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI

4.1 Analisa Industri


4.1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, bahasa, tarian dan
adat istiadat termasuk pakaian adat. Pakaian adat di Indonesia dibuat dengan
berbagai macam bahan sesuai dengan daerah asalnya, diantaranya mengunakan
akar, kulit kayu, kain tenun, kain batik, dan kain lurik. Saat ini dunia fashion telah
banyak menggunakan kain batik, dan batik sedang digemari oleh masyarakat
Indonesia dan masyarakat luar negeri, sedangkan jenis kain tradisional yang lain
belum banyak digunakan dalam dunia fashion. Oleh karena itu, Tafencee ingin
mengangkat lurik menjadi bahan utama produk yang akan digunakan dalam
kegiatan bisnis ini.
12

Kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu lorek. Lorek berarti garis-
garis, yang merupakan lambang kesederhanaan. Sederhana dalam penampilan
maupun dalam pembuatan namun sarat dengan makna (Djoemena, Nian S., 2000).
Nama motif lurik diperoleh dari nama flora, fauna, atau dari sesuatu benda yang
[2]
dianggap sakral . Motif lurik tradisional memiliki makna yang mengandung
petuah, cita-cita, serta harapan kepada pemakainya. Kain Lurik merupakan kain
tradisional yang berkembang di wilayah Yogyakarta. Kain lurik model lama
memang terkesesan kuno dan ketinggalan jaman, sehingga kurang diminati dalam
dunia fashion.[3] Karakteristik kain lurik yang memiliki warna-warna yang indah
dan cantik, kain lurik yang sudah dimodifikasi juga cukup kuat untuk digunakan
untuk bahan sepatu. Oleh karena itu, Rifella Sacy tertarik menggunakan lurik
sebagai bahan baku sepatu Tafencee.
Kain lurik warna-warni yang akan digunakan dapat diperoleh dari banyak
daerah di Indonesia. Untuk tahap awal, Tafencee akan menggunakan kain lurik
dari daerah Pedan Klaten Jawa Tengah. Kain lurik dari daerah Pedan harganya
masih bisa dijangkau, pemesanannya mudah dan cepat. Tafencee menggunakan
kain lurik sebagai bahan sepatu karena kain tersebut nyaman dipakai, bahannya
kuat, lentur, tidak panas, dan mempunyai tekstur yang khas.
Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil laut. Salah satu
hasil laut yang banyak terdapat di Indonesia adalah kerang. Sampai saat ini,
limbah cangkang kerang sering dibuang percuma dan menyebabkan pencemaran
di sekitar pantai. Oleh karena itu, Tafencee tertarik untuk menggunakan limbah
cangkang kerang tersebut sebagai bahan baku kedua selain kain lurik. Tafencee
tertarik menggunakan limbah kerang Simping.
Simping ialah moluska bivalvia dari famili Pectinidae yang hidup di
perairan laut, kosmopolitan (dapat ditemui di semua perairan bumi), dan bernilai
ekonomi sebagai sumber makanan dan bahan kerajinan. [4] Spesies kerang simping
yang digunakan adalah Amusium pleuronectes dan Ammusium cristatum.
Karakteristik kerang simping yang memiliki tekstur unik, berukururan lumayan
besar, mengkilap, dan mudah didapat di seluruh daerah perairan memungkinkan
untuk dijadikan sebagai material sepatu dibandingkan dengan cangkang kerang
mutiara atau kerang lain yang jumlahnya masih terbatas.
13

Tafencee ingin berpartisipasi dalam pengurangan pencemaran lingkungan


dan mengurangi eksploitasi sumber daya alam. Limbah cangkang kerang yang
akan digunakan dapat diperoleh di daerah Probolinggo, Jawa Timur. Pengrajin
kerang di Probolinggo yang bekerjasama dengan Tafencee dapat mengembangkan
kemampuannya, selain membuat kerajinan kerang, juga dapat membuat kelom
yang di tempel dengan limbah cangkang kerang sisa dari kerajinan kerang yang
dibuat, sehingga limbah cangkang kerang masih bisa dimanfaatkan dan
mempunyai nilai ekonomis lebih, serta menambah penghasilan bagi pengrajin
tersebut. Limbah cangkang kerang memiliki karakteristik mengkilap dengan motif
yang sangat khas, sehingga akan menimbulkan kesan unik apabila digunakan
sebagai bahan kelom sepatu.
Sepatu atau alas kaki saat ini sudah merupakan kebutuhan primer yang
tidak bisa lepas dari kehidupan, mulai dari bayi yang belum bisa berjalan sampai
dengan kakek dan nenek. Jadi, sepatu atau alas kaki adalah kebutuhan semua
orang, terutama bagi wanita. Wanita tidak bisa dipisahkan kehidupannya dengan
sepatu, sepatu memiliki tempat kedua di hati wanita setelah berbagai model
4. Wikipedia, diakses pada tanggal 10 Maret 2013
pakaian dan aksesoris. Hal tersebut membuat wanita mempunyai hasrat ingin
membeli sepatu dengan berbagai macam model, sehingga mereka tetap membeli
sepatu meskipun sudah mempunyai sepatu lebih dari satu pasang. Menurut Helen
Fisher PhD (Profesor Antropologi di Universitas Rutgers, New Brunswick, New
Jersey, Amerika Serikat) bahwa secara tidak langsung sepatu hak tinggi bisa
meningkatkan rasa percaya diri dan status. Oleh karena itu, sepatu dengan hak
tinggi dianggap sebagai lambang kebanggan para wanita.
Dari latar belakang permasalahan diatas, Tafencee tertarik membuat usaha
di bidang sepatu wanita dengan hak tinggi yang menggunakan bahan upper kain
lurik dan limbah cangkang kerang sebagai lapisan kelom. Dengan bahan-bahan
tersebut diharapkan dapat tercipta produk sepatu yang etnik, trendy, unik, cantik,
elegan dan go green. Sepatu tersebut akan di pasarkan di negara-negara Eropa,
Amerika, dan Afrika. Negara-negara tersebut menjadi tujuan Tafencee karena
wanita-wanita di negara-negara tersebut menyukai sepatu dengan design yang
etnik dan warna-warni.
14

4.1.2 Tren yang penting


Hasil dari survey yang telah kami lakukan terhadap trend warna untuk
tahun 2013 adalah warna-warna neon yang cerah yang akan menjadi trend warna
fashion. Berikut adalah gambar trend warna yang Rifella Sacy dapatkan.

4.2 Sasaran dan tinjauan


perusahaan
4.2.1 Pemasaran

Rifella Sacy akan memasaran


produk Tafencee ke luar negeri
(ekspor). Cara yang paling efektif
dan efisien untuk Rifella Sacy mendapatkan konsumen sepatu
wanita adalah dengan memasarkannya melalui internet.
Dengan memiliki situs online yang sesuai pasar, konsumen
dapat melihat dan memilih barang yang mereka inginkan seperti saat mereka
berbelanja di pusat perbelanjaan. Maka dari itu, desain situs jual beli yang Rifella
Sacy buat akan di desain seperti memasuki sebuah toko.

Kami menargetkan penjualan ke Negara Argentina, Italia, Meksiko,


Brazil, Spanyol, Belanda, Perancis, Jepang, dan Afrika Selatan. Alasan Gendis
dijual ke luar negeri terutama di Eropa dan Amerika selatan adalah karena
beberapa negara di Eropa dan Amerika selatan merupakan penentu tren paling
penting di dunia. Suatu tren baju kebanyakan berasal dari pagelaran fashion
(fashion week). Ada tiga negara di Eropa yang masuk dalam kategori The big 4
15

Fashion Week yaitu London di Inggris, Paris di Perancis dan Milan di Italia. Jadi
apabila produk kami memasuki jantung fashion dunia, maka Gendis akan menjadi
trend internasional yang diikuti oleh seluruh dunia.
Selain itu, Rifella Sacy yakin bahwa Tafencee lebih mudah diterima oleh
masyarakat luar dengan kebudayaan yang unik dan menarik. Rifella Sacy melihat
bahwa kebanyakan budaya di Amerika Selatan dan Eropa memiliki kemiripan
dengan kain lurik, yaitu memiliki warna-warni cerah. Salah satu contohnya adalah
Mexico (google image).

Motif Kain Baju Tradisional Baju Tradisional


Mexico menyerupai Kain Lurik Mexico
Selain itu ada juga Brasil, Argentina dan Italia.

Baju Tradisional Brasil Baju Tradisional Italia Baju Tradisional


4.2.2 Operasional
Argentina

Kegiatan operasional perusahaan Rifella Sacy selama 4 bulan kedepan


adalah melakukan produksi skala kecil. Kemudian pada bulan ke dua akan
mengikuti pameran dan pada bulan ke lima, Rifella Sacy akan membuat sebuah
16

website. Serta terus melakukan pencarian supplier dan distributor baru agar
bisnis sepatu merk Tafencee bisa tersebar ke seluruh Indonesia dan dunia.

5 STRATEGI BISNIS

5.1 Citra dan posisi yang diinginkan pasar


Dalam membuat bisnis tentu saja hal yang paling diharapkan adalah ketika
bisnis yang diciptakan bisa diterima dengan baik oleh pasar dan tetap bertahan.
Oleh karena itu pencitraan sebuah produk haruslah baik. Hal itu pula yang
diterapkan oleh Tafencee nantinya. Untuk bisa diterima oleh konsumen, Gendis
mengusahakan dan kepentingan konsumen untuk memaksimalkan pencitraan agar
bisa diterima pasar. Bukan hanya diterima, namun juga bisa bertahan lama dan
menjadi salah satu kebutuhan bagi mereka.
Rifella Sacy berkeyakinan bahwa Tafencee akan mampu menembus pasar
internasional. Dengan desain yang unik dan menarik, Gendis akan menciptakan
tren baru di pasar internasional. Kemudian tren tersebut akan diikuti oleh seluruh
dunia dan digunakan oleh artis bertaraf internasional.
5.2 Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
1. Produk Sepatu wanita hak tinggi dengan bahan kain lurik warna-warni,
limbah kayu sengon, dan limbah cangkang kerang.
Belum ada produk sepatu di pasaran yang menggunakan
limbah cangkang kerang yang ditempel di kelom.
Mendukung gerakan pelestarian lingkungan (go green).
Mengikuti perkembangan fashio yang sedang tren.
17

Harga terjangkau.
Kain lurik dan kerang simping mudah di dapat.
Produk ramah lingkungan karena kelom menggunakan limbah
kayu dan limbah cangkang kerang (mendukung gerakan go
green).
2. SDM Tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja yang terampil
dalam mengerjakan proses penempelan cangkang kerang
dan memadupadankan lurik sesuai desain sepatu.
Tenaga kerja menggunakan masyarakat sekitar, sehingga
tercipta lapangan kerja baru.
Tenaga kerja menjadi terpacu untuk meningkatkan
kreativitasnya dalam memunculkan ide baru menggunakan
limbah di sekitar.
3. Masyarakat Memacu masyarakat mempunyai ide baru untuk
memanfaatkan limbah yang ada di sekitar sehingga dapat
menciptakan lapangan kerja yang baru dan dapat menambah
penghasilan.
4. Target pasar Target pasar yang tersedia masih luas
Primary
1. Remaja 15-25 tahun
2. Mood: Aktif, modern, ceria dan Colorful
Secondary
1. Wanita dewasa, usia 26 50 tahun.
2. Mood: Feminnim, Elegan dan Modern

Wanita remaja hingga dewasa di negara-negara Eropa,


Amerika, dan Afrika.

Weakness (kelemahan)
1. Produk Belum mempunyai merk yang familiar di pasaran karena
produk masih baru.
Jumlah hasil produksi terbatas karena merupakan produk
handmade.

Opportunity (peluang)
1. Persaingan Produk sepatu yang menggunakan limbah cangkang kerang
belum ada di pasaran.
Persaingan masih terbuka karena belum ada pesaing yang
mengkombinasikan limbah cangkang kerang dengan kain
lurik.
Mudah masuk ke pasaran karena produk mendukung go
green.
2. Peluang pasar Jumlah wanita di negara-negara Eropa, Amerika, dan
Afrika cukup banyak, sehingga pasar masih sangat terbuka.
18

Saat ini sepatu sudah menjadi kebutuhan untuk melengkapi


penampilan dan kepercayaan diri seseorang, terutama
wanita, sehingga sepatu akan terus dibutuhkan.

Threat (ancaman)
1. Tiruan Ide pengkombinasian bahan sepatu mudah untuk ditiru.
Merk Gendis belum dikenal masyarakat ada emungkinan
respon pasar akan lambat.

2. Ancaman Produk Adanya isu tentang ancaman kesehatan menggunakan


pengganti sepatu high heels yang mengakibatkan menurunnya miat
pasar untu membeli sepatu Gendis.

5.3 Problem yang berpotensi muncul

Masalah yang berpotensi muncul dalam merk Tafencee adalah berasal


dari material utama kerang dan kelom kayu yang stoknya sulit dipastikan. Ketika
sumber daya alam bawah laut seperti kerang simping sudah mulai menipis, maka
pemerintah atau badan perikanan dan kelautan akan menggalakkan program
penghentian memburu kerang dan melakukan budidaya untuk memperbaiki
ekosistem laut tersebut. Selain itu, pengrajin kain tenun lurik pada jaman
sekarang sudah banyak berkurang, yang tersisa hanyalah penenun generasi tua.
Generasi muda jaman sekarang lebih memilih bekerja sebagai buruh yang
menghasilkan gaji lumayan besar dbandingkan harus berjam-jam menenun
sehelai kain yang tidak seberapa harganya. Maka ketika itu terjadi, perusahaan
hanya bisa mengurangi produksi atau melakukan alternatif dengan menggunakan
material lain.

5.4 Hambatan dan Risiko

Hambatan yang muncul dari proses produksi sepatu Tafencee terletak pada
Intagible Assetnya atau yang umum disebut dengan sumber daya manusianya.
Karena sekarang pengrajin sepatu buatan tangan atau yang biasa disebut
19

handmade yang berkualitas bagus sudah mulai ditinggalkan karena prosesnya


yang cukup sulit namun menghasilkan uang ala kadarnya. Mereka beralih dari
pembuat sepatu menjadi seorang pengusaha makanan atau yang lainnya yang
lebih menguntungkan.
Hambatan lain yang muncul adalah masalah perijinan ekspor. Untuk
melakukan ekspor setiap perusahaan haruslah memiliki ijin dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Hingga saat ini Gendis masih mengurus contoh
prudk untuk mengusrus ijin ekspor.
Risiko yang mungkin timbul adalah keterlambatan produksi. Awalnya
Tafencee masih mengandalkan pengrajin dari beberapa tempat. Dan proses
produksi dilakukan di beberapa tempat. Jadi jika terjadi keterlambatan oleh satu
pengrajin maka proses selanjutnya juga akan ikut terlambat.

5.5 Strategis kompetitif

Strategi kompetitif yang digunakan oleh Tafencee adalah melakukan


terobosan-terobosan baru di bidang fashion terutama sepatu dengan cara
meningkatkan kualitas dan memperbaiki desain-desain yang ada sehingga produk
Tafencee tidak monoton dan ketinggalan jaman. Produk Tafencee pun akan
menampilkan beberapa desain yang kiranya cocok untuk remaja hingga dewasa.
Sehingga baik remaja sampai orang tua tidak bingung dengan model sepatu masa
kini yang cenderung bertumit sangat tinggi dan berisiko besar untuk cidera saat
berjalan. Kemudian demi menunjang kebudayaan yang ada, maka Tafencee
menggunakan kain tenun tradisional daerah Jawa Tengah. Kain tersebut oleh
masyarakat umum daerah sekitar diberi nama kain lorek atau bahasa Indonesianya
kain lurik. Kain lurik yang digunakan sekarang berbeda dengan kain lurik yang
dipergunakan sebagai baju pada jaman dahulu. Kain lurik yang digunakan
sekarang lebih memiliki motif yang menarik dan berwarna-warni.
20

6 PRODUK PERUSAHAAN

6.1 Deskripsi

Tafencee merupakan suatu merk sepatu yang mengangkat tema go green


karena menggunakan material yang tidak umum. Material yang tidak umum,yaitu
limbah cangkang kerang simping (sejenis scalop) sebagai bahan pelapis pada
kelomnya. Kemudian bagian atasnya atau yang biasa disebut upper menggunakan
lapisan kain tenun khas jawa tengah. Yaitu kain lurik. Tafencee mengangkat tiga
tema penting sekaligus yaitu fashion, go green dan budaya. Ketika merk lain
hanya mengangkat tema fashion atau tema budaya saja maka dengan terobosan
dan inovasi baru Tafencee mengangkat dua tema tersebut sekaligus tema
lingkungan yaitu go green.

6.2 Uraian Proses produksi


Proses produksi sepatu merk Tafencee :
Membuat desain sepatu.
Melakukan penyalinan pola desain ke kain lurik dan kain pelapis
dalam.
Menjahit pola sesuai desain yang ada.
21

Mengukur pola yang sudah di jahit ke cetakan yang sesuai


ukuran kaki.
Merendam cangkang kerang ke cairan kimia soda api.
Merekatkan cangkang kerang yang sudah lembut ke kelom.
Melapisi kerang dengan cairan resin.
Menghaluskan permukaan kerang yang sudah dilapisi dengan
mesin gerinda
Setelah upper dan kelom yang sudah di tempeli kerang siap maka
upper dan kelom di jadikan satu dengan mesin press yang
sebelumnya sudah di beri lem.
Memberi lapisan sol bawah
Sepatu siap untuk di produksi.

6.3 Penawaran produk di masa yang akan datang

Produk yang saat ini ditawarkan oleh Rifella Sacy adalah sepatu wanita
dengan merk Tafencee. Namun dalam perkembangannya nanti, produk yang
ditawarkan bisa beragam. Selain sepatu kerang lurik, merk Tafencee juga akan
menggunakan perpaduan antara kain songket dan kerang. Rifella Sacy juga akan
terus menggali potensi kain-kain yang ada di Indonesia.

7 STRATEGI PEMASARAN
22

7.1 Target pasar


Kami mentargetkan penjualan ke wanita remaja hingga dewasa (umur 15-
60 tahun). Sepatu yang kami buat merupakan heels yang digunakan pleh wanita.
Kami memilih rentang usia 15 50 karena pada usia tersebut wanita cenderung
lebih memperhatikan penampilannya. Mereka lebih memilih untuk menggunakan
barang yang modis. Wanita juga menyukai barang yang unik dan berbeda dari
wanita yang lainnya.

7.2 Motivasi pelanggan untuk membeli


Wanita cenderung ingin menjadi pusat perhatian dan tampil beda dari yang
lainnya. Dari mulai ujung hingga ujung kaki ingin menampilkan kesan yang
elegan, cantik, dan glamor. Apa lagi saat akan menghadiri jamuan yang penting
seperti mengadiri pesta. Bahkan ada beberapa wanita yang rela membeli sepatu
baru hanya untuk menghadiri pesta beberapa jam saja. Oleh karena itu alas kaki
atau sepatu sudah beralih fungsi yang hanya sebagai pelindung sekarang menjadi
salah satu kebutuhan primer wanita. Alas kaki atau sepatu yang Tafencee produksi
berbahan alami dan khas dari Indonesia yaitu kain lurik dan limbah cangkang
kerang simping. Warna dan model yang Tafencee gunakan juga mengikuti tren
masa kini. Sehingga produk Tafencee tidak tertinggal oleh jaman.

7.3 Periklanan dan promosi

Kami berencana akan mempromosikan produk kami melalui media online


seperti situs eksport import dan website perusahaan. Kami juga akan melakukan
promosi melalui pameran fashion dan craft yang diadakan di Indonesia, dan jika
pameran di Indonesia sukses, maka kami akan berencana mengikuti pameran
yang ada di Negara lain.
7.4 Penetapan harga
23

7.5 Strategi distribusi

Strategi Distrbusi yang digunakan adalah dengan bantuan dari media


online seperti situs-situs ekspor impor. Dari situs tersebut kami akan mendapatkan
pembeli yang kemudian akan menjualkan kembali produk Tafencee ke negara
masing-masing. Atau, pembeli bisa langsung membeli melalui situs perusahaan
Rifella Sacy.

8 ANALISIS PESAING
9. LAPORAN LABA RUGI

9.1 Laporan laba Rugi


9.1.1 Laporan Laba Rugi

LAPORAN LABA RUGI BULAN

TAFENCEE Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11

Penjualan Rp - Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 12,500,000

HPP Rp - Rp (1,603,000)Rp (1,603,000)Rp (1,603,000)Rp (2,404,500)Rp (2,404,500)Rp (2,404,500)Rp (3,206,000)Rp (3,206,000)Rp (3,206,000)Rp (4,007,500)

Beban-beban:

Tiket Kereta Rp (500,000)

Biaya Transp ortasi (Bensin) Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)

Godin
Biaya Telepon Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)

La Spina
Biaya Internet Rp (50,000) Rp (50,000) Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000) Rp (50,000)Rp (50,000) Rp (50,000) Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)
UD.SARIJAYA
Pesaing Langsung

Pembuatan Prototy pe 1 Rp (210,000)

Pesaing Tidak Langsung

PT. Sumber Kreasi Fumiko


Pembuatan Prototy pe 2 Rp (395,000)
8.1 Pesaing yang ada

Biaya Cetak Kartu Nama (1 box) Rp (20,000)

Biaya Cetak Brosur (1000 lbr) Rp (200,000)





NET INCOME Rp (1,005,000)Rp 2,997,000 Rp 2,777,000 Rp 2,997,000 Rp 4,695,500 Rp 4,695,500 Rp 4,195,500 Rp 6,394,000 Rp 6,394,000 Rp 6,394,000 Rp 8,092,500
Murah

PAMERAN
24

Banyak variasi
Keunggulan

Keuanggulan
Desain Menarik

Packaging bagus
Mudah dijangkau

Sudah memiliki nama


Sudah memiliki nama

Banyak Variasi produk


Banyak Variasi produk





Tidak
sepatu

Kurang
menarik

kalangan
menggunakan
Kekukarangan

Kekukarangan
Kurang variasi

bahan go green

semua kalangan
semua kalangan
Packaging kurang

Tidak menjangkau
Tidak menjangkau
menjangkau semua
9.1.3 Operating Cash Flow

CAS H FLOW

Bulan: Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11
Penerimaan Kas:
Penjualan Rp - Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 12,500,00
Setoran modal Rp 2,500,000
Pengeluaran Kas:
Pembuatan p rototy p e Rp (210,000)
Pembuatan p rototy p e 2 (5 p sg) Rp (395,000)

Kas
Aset
Pembelian cetakan sep atu Rp (240,000)
Pembelian bahan baku Rp (69,600)Rp (69,600)Rp (69,600)Rp (139,200)Rp (139,200)Rp (139,200)Rp (139,200)Rp (208,800)Rp (208,800)Rp (208,80

X-Banner
Ongkos kerja Rp (55,000)Rp (55,000)Rp (55,000)Rp (110,000)Rp (110,000)Rp (110,000)Rp (110,000)Rp (165,000)Rp (165,000)Rp (165,00
Biaya Overhead Rp (35,700)Rp (35,700)Rp (35,700)Rp (71,400)Rp (71,400)Rp (71,400)Rp (71,400)Rp (107,100)Rp (107,100)Rp (107,10

TOTAL ASET
Cetakan sepatu
Tiket Pesawat Rp (500,000)
Biay a Cetak Kartu Nama (1 box) Rp (60,000)
Biay a Cetak Brosur (1000 lbr) Rp (210,000) Rp (210,000)
Biay a telep on Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,000)Rp (100,00
Contibution Margin Rp 1,555,000 Rp 4,469,700 Rp 4,739,700 Rp 4,739,700 Rp 7,079,400 Rp 7,079,400 Rp 6,579,400 Rp 9,579,400 Rp 9,419,100 Rp 9,209,100 Rp 11,919,10
Biaya Tetap:
Biay a Transp ortasi Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,000)Rp (250,00
M embuat X-Banner Rp (125,000)
Rp 2,500,000
Rp 240,000
Rp 125,000
Rp 2,135,000

Biay a internet Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,000)Rp (50,00
OPERATING CAS H FLOW Rp 1,130,000 Rp 4,169,700 Rp 4,439,700 Rp 4,439,700 Rp 6,779,400 Rp 6,779,400 Rp 6,279,400 Rp 9,279,400 Rp 9,119,100 Rp 8,909,100 Rp 11,619,10
25

9.1.2 Statement of Financial position

Rifella Sacy

Modal
Equity

TOTAL
MODAL
Statement Of Financial Position

PERIODE: MARET 2013 - FEBRUARI 2014

Rp 2,500,000
Rp 2,500,000
BI Rate 5.75% http://www.bi.go.id/web/en/M oneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PV Rp 1,068,558 Rp 3,942,979 Rp 4,198,298 Rp 4,198,298 Rp 6,410,780 Rp 6,410,780 Rp 5,937,967 Rp 8,774,846 Rp 8,623,262 Rp 8,424,681 Rp 10,987,329
NPV Rp 52,501,035

Payback Period 1.33 bulan*


Total Biaya Tetap Rp 300,000 *dengan syarat Ceteris Paribus
Rata-rata Biaya Variabel Rp 6,412
Harga jual per unit Rp 500,000
BEP 11 Units
Jadi, kami harus menjual sebanyak 11 unit untuk mencapai break-even
point yang ditargetkan dapat terjadi setelah 1.31 bulan
26
27

10. LAMPIRAN

10.1.Gambar Prototype ke 2 Produk Tafencee


28

10.2.Daftar Pustaka
(Dikutip dari makalah Universitas Negeri Yogyakarta)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131461629/Makna%20Kain
%20Lurik.pdf
(Dikutip dari makalah STMIK AMIKOM Yogyakarta)
http://regional.kompas.com/read/2009/11/19/2019053/kerajinan.kain.lurik
.berkembang.pesat
(Wikipedia)
http://id.wikipedia.org/wiki/Simping
(Viva news)
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/266519-tren-sepatu-tergantung-
tren-ekonomi
http://www.kain-lurik.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=6&Itemid=7
http://cherrypinklumiere.blogspot.com/2012/08/springsummer-2013-color-
trends.html.
http://www.mypersonalartist.com/blog/2012/04/12/my-2013-color-trends-
report/
http://www.fabulousfunctions.com/blog/wp-
content/uploads/2012/09/pantone.jpg
http://www.steverrobbins.com/articles/ceojob
(http://en.wikipedia.org/wiki/Milan_Fashion_Week)
http://sembilanchebukanlahberandalsmp5pati.blogspot.com/2013/02/pakai
an-tradisional-mexico-by-yuni-28.html
http://www.bi.go.id/web/en/Ruang+Media/Siaran+Pers/PR_07032013.htm
29

Anda mungkin juga menyukai