Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari segi bahasa, fawatihus suwar berarti pembukaan-pembukaan surat, karena posisinya yang
mengawali perjalanan teks-teks pada suatu surat. Apabila dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah, huruf
cenderung ‘menyendiri’ dan tidak bergabung membentuk suatu kalimat secara kebahasaan. Dari segi
pembacaannya pun, tidaklah berbeda dari lafazh yang diucapkan pada huruf hijaiyah.

Ibnu Abi Al Asba’ menulis sebuah kitab yang secara mendalam membahas tentang bab ini, yaitu kitab Al-
Khaqathir Al-Sawanih fi Asrar Al-Fawatih. Ia mencoba menggambarkan tentang beberapa kategori dari
pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam Al-Quran. Pembagian karakter pembukaannya adalah
sebagai berikut. Pertama, pujian terhadap Allah swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan
Tuhan. Kedua, yang menggunakan huruf-huruf hijaiyah; terdapat pada 29 surat. ketiga, dengan
mempergunakan kata seru (ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan ditujukan kepada
Rasul secara khusus. Dan lima yang lain ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah
khabariyah); terdapat dalam 23 surat. kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam); terdapat dalam 15
surat

Khawatim merupakan bentuk jamak dari kata khatim , yang berarti penutup atau penghabisan. Secara
bahasa, fawatih al-suwar berarti penutup surat-surat Al-Quran. Menurut istilah. Fawatih al-suwar adalah
ungkapan yang menjadi penutup dari surat-surat Alquran yang memberi isyarat berakhirnya
pembicaraan sehingga merangsang untuk mengetahui hal-hal yang dibicarakan sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai