Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS KELAS 1

1. Carilah informasi mengenai tata kelola yang harus ada dalam pengindraan jauh!
2. Sumber infomasi dapat diperoleh di perpustaakn sekolah, buku yang relevan, atau
internet (jika memungkinkan)
3. Ketikan tugas tersebut dengan rapi!
4. Kerjakan secara mandiri dan dengan penuh rasa tanggung jawab!
5. Presentasikan di depan kelas secara bergantiian!
6. Serahkan tugas tersebut tepat waktu kepada guru untuk diberikan penilaian!
Jawaban :

Tata kelola yang harus ada dalam Penginderaan Jauh, Sebagai berikut :

Secara umum pengindraan jauh memiliki langkah – langkah dalam penyusunannya. Langkah-
langkah tersebut meliputi setidaknya enam tahap, secara garis besar tahap-tahap tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut!

1. Perumusan dan Tujuan

Sesuatu hal yang menjadi langkah awal dalam pengindraan jauh adalah
mengidentifikasikan suatu masalah. Masalah merupakan suatu hal harus diselesaikan serta
dicarikan solusinya. Misalnya permasalahan tentang penebangan hutan, erosi tanah, pencemaran
lingkungan dan lain-lain. Perumusan masalah dilakukan dengan tepat dan benar. Hal tersebut
dikarenakan itu masalah merupakan landasan utama dalam penyusunan tujuan yang ingin dicapai
dalam pengindraan jauh.

2. Evaluasi Kemampuan

Setelah perumusan masalah dan tujuan dilakukan dengan tepat dan benar, maka langkah
selanjutnya yakni melakukan penelitian terhadap kemampuan dalam pelaksanaan pengindraan
jauh. Suatu hal yang perlu dinilai dalam evaluasi di antaranya yakni kemampuan tim
pelaksananya, waktu, alat dan perlengkapan, dan dana yang diperlukan. Kemampuan dan tujuan
haruslah berjalan beriringan dan harmonis. apabila tidak ada kesesuaian, harus ada peninjauan
kembali terhadap kemampuan dan tujuan tersebut. Contohnya dengan melakukan
penyederhanaan terhadap masalah atau tujuan.

3. Pemilihan Cara Kerja

Tata kelola dalam teknis / Cara kerja yang digunakan haruslah sesuai dengan tujuan.
Jangan sampai bertentangan satu sama lain. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan serta persiapan
yang mumpuni mengenai objek yang akan diteliti serta masalah yang akan dihadapi.

4. Tahap persiapan
a. Penyiapan Data Acuan

Data acuan adalah data yang diperlukan dalam interpretasi citra. Data tersebut bukan
berasal dari citra pengindraan jauh. Data acuan tersebut bernbentuk monografi daerah, kertas
kerja, laporan penelitian, majalah atau buku, dan juga peta. Data-data itu dibutuhkan sebagai
penunjang pada sistem interpretasi citra dan pengindraan jauh.

b. Penyiapan Data Pengindraan Jauh

Data pengindraan jauh merupakan hasil perekaman objek dengan menggunakan sensor
buatan, contohnya berupa citra nonfoto, citra foto, atau numerik. Tujuan dan kemampuan
haruslah sesuai dengan penelitian data pengindraan jauh yang akan dipersiapkan.

c. Penyiapan Mosaik

Mosaik foto adalah sekumpulan foto dari sebuah wilayah / daerah yang disusun menjadi
selembar foto. Penyusunan tersebut bertujuan untuk menggambarkan daerah penelitian secara
utuh / lengkap.

d. Orientasi Medan

Orientasi medan ialah suatu upaya yang dilakukan dengan peninjauan / observasi
langsung ke medan penelitian. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mencocokkan wujud medan
(objek) yang berada pada gambar di foto dengan objek yang sesungguhnya. Orientasi medan
dirasa perlu dilakukan, jika:
– tidak tersedianya data acuan, serta
– objek yang berada pada gambar pada foto sulit untuk diinterpretasi.
5. Interpretasi data

Data pengindraan jauh dapat miliki bentuk berupa angka-angka atau data numerik atau
bisa juga memiliki bentuk berupa data visual. Pada tahapan langkah ini, data tersebut dianalisa
dan diinterpretasi sehingga menjadi informasi yang nantinya diperlukan / dibutuhkan untuk
kepentingan-kepentingan tertentu.

6. Laporan

Laporan yang dihasilkan melalui penelitian pengindraan jauh sangat bergantung terhadap
jenis penelitiannya. Laporan yang dihasilkan dari penelitian murni akan sangat berbeda dengan
yang dihasilkan oleh penelitian terapan. Perbedaan-perbedaan itu terletak pada analisisanya. Bagi
penelitian yang bersifat murni, analisanya hanya berkutat pada bidang pengindraan jauh itu
sendiri. Lain halnya dengan penelitian terapan, analisanya diarahkan dengan tujuan membantu
suatu hal terhadap kepentingan / keperluan tertentu.
TUGAS INDIVIDU

1. Carilah informasi mengenai berbagai manfaat yang diperoleh dari pengindraan jauh
dibidang penggunaan lahan!
2. Sumber informasi dapat diperoleh di perpsutakaan sekolah, buku yang relevan, atau
internet (jika memungkinkan)
3. Tulislah tugas tersebut dengan menggunakan aplikasi Microsoft World!
4. Kerjakan secara mandiri dan dengan penuh rasa tanggung jawab!
5. Presentasikan di depan kelas secara bergantiian!
6. Serahkan tugas tersebut tepat waktu kepada guru untuk diberikan penilaian!
Jawaban :

Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Penggunaan Lahan


a. Pemetaan Penggunaan Lahan

Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan


lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya.
Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang
diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut.
Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam
penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan
untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya
penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.

b. Penentuan Arahan Lahan

Penentuan batas-batas keserasian sumberdaya air merupakan salah satu aspek utama dalam
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bahan pertimbangan penyusunan konsep tata
ruang kawasan.Ketetapan penataan tata ruang didasarkan pada tiga faktor yaitu lereng lapangan,
jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi dan intensitas hujan harian wilayah yang
bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan dalam tiap-tiap unit lahan untuk mendapatkan
angka skor yang secara makro dipergunakan untuk menetapkan arahan penggunaan lahan
sebagai kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan budidaya atau kawasan
pemukiman.Aplikasi GIS dapat menyajikan Peta Arahan Penggunaan Lahan yang dibuat dari
komposit Peta Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih
masing-masing data atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam membuat peta baru
(Peta Arahan).

c. Penggunaan Lahan Pertanian

Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan lahan sebagai areal pertanian maka
diperlukan suatu sistem monitoring yang mampu mengamati, menganalisa, menyajikan serta
membuat model-model keputusan sehingga aktifitas pertanian yang berkelanjutan tetap terjaga.
Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi pendekatan terintegrasi yang dapat
memodelkan masalah-masalah pertanian kaitannya dengan usaha menjaga konsistensi
penggunaan lahan (monitoring), proteksi stabilitas lingkungan (analisis degradasi lahan dan
identifikasi sumber air) dan analisa keruangan (basis data spasial).

d. Penggunaan Lahan Kehutanan

Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk


perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali,
pengelolaan dan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan,
rekreasi, dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya
kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan
informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis
yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah
dan cepat.

e. Penggunaan Lahan Perkebunan

Manfaat dari menggunakan RS dan teknologi GIS tergantung pada tingkat keberhasilan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah spasial.Secara umum, manfaat ini dapat dibagi
menjadi empat kategori seperti efisiensi ilmiah, teknologi, metodologi, dan ekonomi. Efisiensi
ilmiah penginderaan jauh data juga termasuk memperoleh fakta-fakta baru untuk menguatkan
dan klarifikasi sebelumnya dikenal kuantitatif, data kualitatif yang dipelajari. Teknologi efisiensi
berarti peningkatan produktivitas kerja (terutama lapangan pekerjaan yang paling mahal),
membuat norma-norma untuk lapangan dan mempercepat proses pemetaan kebun, mengurangi
volume lapangan, memperpendek waktu yang diperlukan untuk survei dan mengurangi jumlah
karyawan yang terlibat monitoring kebun. Berdasarkan manfaat dan aplikasi remote sensing dan
GIS, sektor perkebunana telah mengadopsi pendekatan ini untuk mempelajari kerugian yang
disebabkan faktor lingkungan karena berbagai alasan.Meskipun kebun menderita berbagai
kerugian penyebab utama adalah kerusakan berat akibat serangan Helopeltis.Jadi dalam proyek
ini inisiatif telah dilakukan untuk mempelajari kesehatan tanaman perkebunan menggunakan
analisis tekstur dan bagaimana kesehatan tenaman perkebunan tersebut mempengaruhi hasilnya.
AKTIVITAS KELAS 3
1. Bentuklah kelompok dengan teman sebangku mu!
2. amatilah peta rencana tata ruang wilayah pada gambar 3.10 ! kemudian analisislah peta
tersebut , apakah peta tersebut sudah memenuhi kelayakan sebagai peta rencana tata
ruang sebuah wilayah?
3. sumber informasi dapat di peroleh di perpustakaan sekolah, buku yang relevan atau
internet (jika memungkinkan )
4. kumpulan tugas tersebut pada guru untuk di beri penilaian!

ANALISIS KESESUAIAN PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA


LHOKSEUMAWE

Peta lahan kritis lhokseumawe dalam peta rencana tata ruang wilayah sudah memenuhi
kelayakan peta RTRW sebab dalam peta jika dilihat dari Kesesuaian Lahan. Kesesuaian lahan
dalam kamus penataan ruang (2009) merupakan sebagai hal sesuai dan tidak sesuainya tanah
untuk pemanfaatan tertentu. Pengertian kesesuaian lahan yang lain adalah penggambaran tingkat
kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan dapat dinyatakan
dengan kelas dan sub kelas, yang diperoleh dengan membandingkan kualitas lahan dengan
persyaratan penggunaan lahan tertentu. Dalam menilai lahan untuk tujuan pengunaan tertentu
digunakan sebagai satuan lahan sebagai satuan peta atau satuan elevasi. Unsur pembentuk satuan
lahan adalah bentuk lahan, kemiringan lahan, tanah dan penggunaan lahan. Peta tersebut telah
memenuhi kesesuaian lahan karena perencanaan tersebut mengangkat suatu lahan kritis menjadi
lahan yang lebih bermanfaat dalam jangka waktu 2011-2031,perencanaan ini termasuk dalam
perencanaan tahap panjang untuk wilayah LHOKSEUMAWE ini.Dalam peta yang sudah tertera
suatu gambaran lahan serta dilengkapi symbol-simbol perencanaan wilayah sudah cukup
memperjelas alur perencanaan pembangunan lahan kritis di lhokseumawe tersebut.

Selain itu,dalam peta tersebut sesuai arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Lhokseumawe pengelolaan pulau sumatera yang termasuk kawasan kecil kota lhokseumawe di
selaraskan dan di sesuaikan dengan arahan-arahan pengelolaan kawasan kecil di beberapa
kecamatan di daerahnya dan berkesinambungan serta memiliki satu tujuan dan visi yang sama.
Untuk itu,dapat dikatakan bahwa peta dalam 3.10 telah memenuhi kelayakan peta rencana tata
ruang wilayah.
AKTIVITAS KELAS 4

1. SIG sebenarnya tidak hanya dimanfaatkan untuk kajian geografi, tetapi dimanfaatkan
pula oleh bidang ilmu pengetahuan lainnya, seperti geologi, hidrologi, perencanaan
wilayah atau kota (planalogi), dan kehutanan. Sebutkan dan jelaskan beberapa
pemanfaatan SIG dalam kajian geografi tersebut!
2. Sumber informasi dapat diperoleh di perpustakaan sekolah, buku yang relevan atau
internet (jika memungkinkan)!
3. Ketik tugas tersebut dengan rapi!
4. Bacakan hasilnya di depan kelas secara bergantian!
5. Serahkan kepada guru dengan tepat waktu untuk di beri penilaian!
Jawaban :

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam kajian Geografi


SIG sebenarnya tidak hanya dimanfaatkan untuk kajian geografi, tetapi dimanfaatkan pula oleh
bidang ilmu pengetahuan lainnya, seperti geologi, hidrologi, perencanaan wilayah atau kota
(planologi), dan kehutanan. Pemanfaatan SIG dalam kajian geografi berkaitan dengan
kemampuan SIG itu sendiri, yaitu sebagai berikut.

a. Menunjukkan lokasi suatu fenomena dan menganalisis karakteristik fenomena tersebut.

b. Mencari lokasi yang memenuhi persyaratan tertentu.

c. Menyajikan kecenderungan perkembangan atau perubahan pada suatu daerah.

d. Menganalisis pola dari suatu fenomena.

e. Membuat model-model pengembangan dan pengelolaan, misalnya model pengelolaan hutan.

1. Beberapa manfaat sistem informasi geografi dalam ilmu geologi, diantaranya:

1. Membantu dalam pencarian persebaran sumber daya - Pemanfaatan SIG dalam sumber
daya energi seperti mengetahui persebaran minyak dan gas bumi, batubara, panasbumi,
emas. Selain itu juga membantu mengekplorasi wilayah-wilayah yang kaya akan sumber
daya alam lainnya seperti perak, tembaga, mineral ekonomis, emas, dan bahan industry
lainnya.
2. SIG akan menentukan keterdapatan lokasi bahan galian migas dalam lapisan tanah
3. Untuk mengetahui persebaran logam dan non logam - Yang termasuk logam yaitu logam
besi, logam dasar, logam mulia dan logam ringan, sedangkan yang tergolong non logam
meliputi bahan bangunan, bahan keramik, bahan industri, dan batu mulia.
4. SIG membantu menentukan lokasi-lokasi pertambangan - Penentuan lokasi-lokasi
pertambangan dilakukan untuk menjaga keselamatan dan memperhitungkan keamanan
para pekerja tambang dan menjaga kelestarian lingkungan nantinya.
5. Untuk menganalisa penyebaran limbah yang merupakan hasil sampingan dari industri
tambang
6. SIG bermanfaat menginventarisasi manajemen dan perijinan proyek pertambangan
7. Melakukan pemetaan permukaan, disamping pemotretan dengan pesawat terbang dan
aplikasi GIS
8. SIG membantu menuntukan dan menganalisis struktur dan susunan batuan di suatu
wilayah
9. Membantu menghitung kemiringan sebuah lereng dan menganalisisnya
10. SIG dapat mengidentifikasi material yang ada di sebuah wilayah - seperti susunan dan
jenis batuan, hubungan antarbatuan, morfologi tanah, kerak bumi dan lain-lain. Data
seperti ini biasanya sangat diperlukan untuk membantu mengetahui kondisi suatu
wilayah.
11. Membantu melakukan pemantauan pencemaran laut dan menganalisa letak lapisan
minyak di laut
12. Membantu melakukan perlindungan terhadap lingkungan
13. Membantu membuat catatan populasi spesies
14. SIG dalam bidang geologi juga membantu mitigasi bencana atau upaya penanggulangan
bencana alam.

2. Bidang Kehutanan

Penerapan SIG dala pengelolaan Hutan yaitu :

1. Penilaian dan pemantauan akan sumber daya yang ada di hutan


2. Dengan menilai jenis hutan, umur tanaman yang ada di hutan, tahap penyeleksian jenis
tanaman yang ada.
3. Untuk mengetahui dan menggolongkan sesuai kategori yang ada dalam kawasan hutan.
4. Untuk meramalkan terjadinya tingkat penyebaran dan intensitas kebakaran hutan
berdasarkan data spasial.
5. Menyediakan lingkungan yang tersusun dan rehabilitasi hutan dapat dianalisis dengan
alat analisis pengkajian dan penggolongan, serta pemantauan kemajuan.
6. Mengatur data spasial digital dengan tema yang berbeda untuk membentuk database
global untuk meningkatkan studi perubahan iklim.

3.Bidang hidrologi

1. Sebagai pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai


2. Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai
3. Pemantauan terhadap luas daerah intensitas banjir
4. Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Bidang Perencanaan Wilayah dan
Kota

SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani
data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir .Hasil akhir dapat
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan
geografi. (Aronoff, 1989). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah
suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks
(atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG
juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.
Sistim Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu disiplin ilmu berbasis teknologi
informasi yang berkembang begitu cepat akhir-akhir ini. Ide penyampaian informasi pada setiap
titik koordinat bumi ini, semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman
informasi melalui satelit.Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu wilayah
melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk mensubstitusi
perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu lebih lama dan biaya yang
relatif juga lebih mahal.
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu SIG mempunyai peranan yang sangat
penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial
maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang
mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan
disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas
rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik
wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang, sebagian data dan
informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah
sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan
Sistem Informasi Geografis (SIG). Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data
geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang
dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan
dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas
peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para
perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak,
sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
SIG memungkinkan untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk
keperluan presentasi khususnya dalam kajian Perencanaan Wilayah dan Kota . SIG
memungkinkan untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang baru,
mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.
AKTIVITAS KELAS 2
1. Lakukan kegiatan ini secara berkelompok yang berjumlah 3-4 peserta didik!
2. Siapkan spidol dan bahan seperti dibawah ini.
a. Spidol warna
b. Plastik mika/ transparan
c. Kapas
d. alcohol
e. kertas dan pulpen untuk mencatat
3. perhatikan citra satelit di bawah ini!
4. Buatlah tabel identifikasi dengan melibatkan unsur-unsur yang telah dijelaskan
sebelumnya seperti di bawah ini!

No Nama Rona Bentuk Ukuran Tekstur Pola Bayanga Situs Asosiasi


objek n
1. Lapangan 
2. Persawahan 
3. Lereng 
4. Stasiun 
5. Pemukiman 
6. Sekolah 
7. Hutan 
8. Perbukitan 
kapur
5. Presentasikan hasilnya di depan kelas secara bergantian!
TUGAS GEOGRAFI
UJI KOMPETENSI DAN AKTIVITAS KELAS

Di Susun Oleh :

Kelompok 8

1. Nurhikmah
2. Ullya Syarifatul Hayanis
3. Anisa Kamila
4. Gigin Hernawa

XII IPS 2

SMA NEGERI 1 CIBUNGBULANG

Tahun ajaran 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai