Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NI KETUT LESTARI DEWI

NIM : P07120018056
TINGKAT : 2.2 / DIII

LAPORAN SINGKAT TENTANG IMUNISASI

1. Pengertian Imunisasi dan Vaksinasi


Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu dan meningkatkan system kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau
bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Imunisasi sering disebut
juga dengan vaksinasi, yaitu pemberian vaksin ke dalam tubuh dengan tujuan
memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
2. Tujuan
1. Untuk mencegah /melindungi dari penyakit tertentu.
2. Apabila terjadi penyakit tidak terlalu parah.
3. Dapat mencegah timbulnya cacat atau kematian
3. Jenis – Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Aktif
Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit
tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama . Ada dua yaitu :
A. Kekebalan aktif alamiah, dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah
mengalami/ sembuh dari suatu penyakit,
B. Kekebalan aktif buatan yaitu kekebalan yang dibuat tubuh setelah
mendapatvaksin (imunisasi) misalnya anak diberi vaksinasi BCG, DPT dan
polio
2. Imunisasi Pasif
Tubuh tidak membuat zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut luar setelah
memperoleh zat penolak sehingga prosesnya cepat tetapi tidak bertahan lama. Ada
dau yaitu :
A. Kekebalan pasif alamiah atau pasif bawaan yaitu kekebalan yang dipeloreh
bayi sejak lahir dari ibunya.
B. Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat
suntikan zat penolak. Misalnya pemberian vaksinasi ATS.
4. Jenis – Jenis Vaksin yang Digunakan
A. Virus dari kuman hidup yang dilemahkan
1. Virus campak dalam vaksin campak
2. Virus polio dalam jenis sabinpada vaksin polio
3. Kuman TBC dalam vaksin BCG
B. Vaksin dari kuman yang dimatikan
1. Bakteri pertussis dalam DPT
2. Virus polio jenis Salk dalam vaksin polio
C. Vaksin dari racun atau toksin kuman yang dilemahkan.
1. Racun kuman TT, difteri toxoid dalam DPT
D. Vaksin yang protein dalam khusus kuman
1. Vaksin yang dibuat dari protein yaitu Hepatitis B
5. Jenis Vaksin Sesuai Kelompok Umur
1. Lahir - 1 th mendapat vaksin BCG, Polio, Hepatitis B, DTP , Campak+ Hib,
Pnemokokus, Rotavirus
2. 1- 4 th mendapat vaksin DPT, Polio, MMR, Tifus, HepA, Varisela, Influenza, Hib,
Pneu
3. 5-12 th mendapat vaksin DPT, Polio,Campak, MMR, Tifoid, HepA, Varisela,
Influenza, Pneu
4. 12-18 th mendapat vaksin TT, HepB, (MM)R, Tifoid, HepA, Varisela, Influenza,
Pneumo, HPV
5. Lansia mendapat vaksin Influenza dan PneumokokusLansia
6. Dosis dan cara pemberian vaksin
VAKSIN DOSIS CARA PEMBERIAN
BCG 0,05 cc Intra cutan
DPT 0,5 cc Intra muskular
Hepatitis B 0,5 cc Intra muskular
Polio 2 tetes Oral
Campak 0,5 cc Subkutan
TT 0,5 cc Intra muskular

7. Penyimpanan vaksin
Vaksin ditempatkan pada chold chain pada temperatur 2-8 derajat celcius dan tidak
membeku
8. Imunisasi anjuran
A Imunisasi MMR ( Measles Mumps dan Rubella)
B Imunisasi HiB (Haemophilus influenza Type B)
C Imunisasi thipus abdominalis →untuk mencegah penyakit thipus.
D Imunisasi varicella →untuk mencegah penyakit cacar air
E Imunisasi Hepatitis A
F Kombinasi DPT- Hepatitis B
G Kombinasi Hib- DPT
H Influenza ( virus Influenza A dan B)
9. Persiapan pemberian vaksin
1. Cuci tangan dengan antiseptik
2. Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,
3. Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator VVM,
4. Kocok : penggumpalan, perubahan warna
5. Alat suntik : sekali pakai
6. Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis
7. Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak
8. Pasang dropper polio dengan benar
10. Jadwal Imunisasi
1. Hepatitis B : HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur
1 dan 3 - 6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu.
2. Polio : Polio-0 diberikan pada saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahirdi
RB/RS OPV diberikan pada saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi
virus vaksin kepada bayi lain).
3. BCG : Diberikan sejak lahir. Apabila umur > 3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin
terlebih dulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
4. DTP : Diberikan pada umur ≥ 6 minggu, DTwP atau secara kombinasi dengan Hep
B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Umur 12 tahun mendapat TT
pada program BIAS SD kelas VI.
5. Hib : Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau
kombinasi.
6. Campak : Campak-1 umur 9 bulan, campak-2 diberikan pada program BIAS pada
SD kelas 1, umur 6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai