2019140132
Tugas humas dapat dikelompokan menjadi dua yakni tugas secara umum dan tugas
rutinitasnya.
- Tugas rutin nya ialah dalam rangka merealisasikan (mewujudkan) fungsi-fungsi public
relations yang dikemukakan oleh para scholar (sarjana/pakar) di atas adalah sebagai
berikut.
1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi/pesan secara
lisan, tertulis ataupun melalui gambar kepada publik sehingga publik mempunyai
(memiliki) pengertian yang benar tentang hal ihwal yang berkenaan dengan perusahaan
atau lembaga (segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan).
2. Memonitor (Monitoring), merekam (Recording), dan melakukan evaluasi (Evaluating)
terhadap tanggapan (Respons) dan pendapat umum/masyarakat (Public opinion)
3. Mempelajari dan melakukan analisis tentang reaksi publik terhadap kebijaksanaan (policy)
perusahaan/lembaga, mahupun segala macam bentuk pendapat yang berkembang secara
internal dan eksternal
1. Pengertian Manajemen
Manajemen ialah proses kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama bisa juga
disebut Manajemen ialah pelaksanaan kerjasama yang dilakukan secara sistematis,
terorganisir dan prosedural melalui bimbingan seorang pemimpin atau bisa juga Manajemen
ialah ilmu atau seni memanfaatkan sumber daya manusia dan lainnya untuk mencapai sebuah
tujuan
6. Dll
Dalam artian statik, organisasi adalah wadah, rangka dasar (framework) dari manajemen.
Maka sudah tentu terdapat pembagian pekerjaan, pembagian tugas dan kewajipan di antara
individu-individu yang terdapat dalam sebuah organisasi guna mencapai tujuan bersama.
empat fungsi manajemen, seperti yang dikemukakan oleh George R. Terry melalui bukunya
yang berjudul “Principles of management” sebagai berikut:
1. Planning (Perencanaan).
2. Organizing (Pengorganisasian/penyusunan).
3. Actuating (Tindakan/mengerjakan).
1700 – 1800
PR as non organized activity Simple ceremony, speech, councel meeting, declaration of
independence
Periode II :
1801 – 1865
PR as a organized activity – PR of expantion Revolusi industri, perkembangan media
pers, campaign anti perbudakan di Eropa, Amerika dan negara maju lainnya.
Periode III :
1866 – 1900
PR as a professional Perluasan pemanfaatan electric, internal combustion engine,
perlawanan thd sistem monopoli dari tuan tanah shg mendapat kecaman public (the
public be damned)
Periode IV :
1901 – 1919
Public be informed periode. Aktivtas PR melalui pers investigation report, Ivy Lee PR
krisis mogok kerja massal, muncul declaration of principle.
Periode V :
1920 – present
The PR and mutual understanding periode PR sebagai sebuah studi, penelitian, kajian
baru serta profesi baru.
2. Sejarah PR di Dunia
Public Relations diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil
menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha. Perkembangan Humas juga tak
lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses
transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya
mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat.
Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-
an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan negara
( Pertamina). Adanya divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan Masyarakat )
Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik
dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.
Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Perdana
Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk
bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah
adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan
hingga pelaksanaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi,
pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas
lembaga/institusi yang diwakilinya.
2. Periode 2 ( Tahun 1967 – 1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja
badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan,
khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan
pengembangan profesi kehumasan. Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas
Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin
oleh pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-
humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No.
31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut
menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi
penerangan dan kehumasan.
Periode ini ditandai dengan munculnya Humas kalangan profesional pada lembaga
swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
2. Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya
yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Tujuannya adalah
sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations
yang independen (konsultan jasa kehumasan ).
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus
(spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai
berikut:
PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh Agus Parengkuan,
seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan
organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta
pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara
nasional maupun internasional. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh
pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu, diprediksi
ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri.
Melingkupi segala fenomena yang berkaitan dengan kajian di seputar “Relationship” antara
Lembaga dengan Publicnya, baik yang bersifat Politik, Ekonomi, mahupun Sosial-budaya.
Untuk itu kajian tentang Public Relations mencakupi bidang yang sangat luas. Sebagai
perbandingan dapat dipahami melalui kajian tentang perbedaan antara Public Relations
dengan:
1. Periklanan
2. Pemasaran
Pemasaran dan PR
3. Penjualan
penjualan mengacu pada segenap taktik, skema dan langkah jangka pendek – biasanya
dilakukan tepat di tengah-tengah lokasi penjualan dan toko-toko – guna menanggapi
(memenuhi) permintaan pasar secara langsung, memperkenalkan produk baru, serta
mempertahankan serta mempertinggi tingkat atau volume penjualan
4. Publisitas,
Publisitas dan PR
5. Propaganda
Propaganda dan PR
ialah “Suatu usaha yang dilancarkan secara intensif dan berkesinambungan dengan tujuan
untuk menggalang dukungan massal bagi suatu pendapat, kredo (faham) atau
kepercayaan tertentu”.
Prinsip-prinsip PR
1. PR harus senantiasa mengabdi untuk kebenaran.
2. PR harus senantiasa berorientasi pada kepentingan umum (publik) dan bukan sebaliknya,
iaitu kepentingan pribadi mahupun golongan.
3. . PR harus senantiasa memiliki komitmen untuk selalu mendapatkan dukungan dari
khalayak (publik).
4. PR harus dapat membina hubungan baik dengan media dan memanfaatkannya dengan
sebaik mungkin.
5. PR harus berfungsi sebagai perantara antara organisasi yang diwakilinya dengan publik
yang dilayaninya.
8. PR harus senantiasa membina hubungan baik dan saling pengertian dengan bagian-bagian
lain yang ada pada suatu organisasi guna pencapaian tujuan bersama.
10. Kesuksesan kerja seorang PR harus dilihat dari aspek pencapaian program dengan tetap
berlandaskan kepada etika pengabdian
Tujuan PR
Frank Jefkins berpendapat bahwa yang paling asas dari tujuan Public Relations adalah
“Penciptaan atau ‘creat’ Pemahaman” (understanding) dengan cara mengubah (change):
Menurut Hafield Cangara (1996) tujuan dari Public Relations ialah “Menjaga agar
organisasi tidak dilanda oleh krisis serta mencoba untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan”.
Charles S. Steinberg (1958) berpendapat bahwa tujuan dari Public Relations ialah
“Menciptakan Opini yang Favorable (menguntungkan) tentang aktivitas yang dilakukan
oleh sebuah lembaga” (Ini cara mengubahnya).
THE NATURE OF PUBLIC RELATIONS
Karena itu diperlukan peran penting dari Humas (Public Relations), guna menjembatani
antara dua kepentingan, iaitu kepentingan publik pada satu pihak dan institusi atau
organisasi di pihak yang lain, seperti yang dikatakan oleh oleh Doug Newsom dan Alan
Scott, seperti berikut:
“Public relations persons is the link between the public and institution”.
Orang Humas itu adalah penghubung antara public (masyarakat sasaran dan lembaga
(organisasi).
2. Definisi Public Relations (PR)
3. KARAKTERISTIK HUMAS
Public relations (Humas) merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktivitas guna
menciptakan hubungan yang baik dan saling pengertian (mutual understanding)
antara organisasi atau lembaga dengan public sasaran atau potensial serta
kepentingannya.
Humas disengaja dan direncanakan (diorganisir) serta mempunyai tujuan.
Humas (Lembaga Humas) atau aktivitas humas mengharuskan partisipasi atau
keikutsertaan dan kerjasama dari pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan antara
satu sama lainnya.
Humas bersifat transaksional; two way traffic communication (komunikasi yang
bersifat dua arah) antara komponen-komponen atau sub sistem dari sistem organisasi,
baik secara individual, kelembagaan, terjadi secara internal, mahupun eksternal.