Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENGANTAR PUBLIC RELATIONS

Dosen Pengajar Dr. Fal. Harmonis, M.Si

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Nandi Junaedi Rizki Aly

2019140132

Ilmu Komunikasi (J)


1. Fungsi Humas
Berikut adalah fungsi humas yang dikemukakan olah beberapa ahli :
- A. Bertrand R. Canfield berpendapat bahwa ada beberapa fungsi humas yaitu, Mengabdi
untuk kepentingan umum (It should serve the public’s interest). Juga Memelihara
komunikasi dengan baik (maintain good communication). Dan Menitik beratkan pada
moral dan tingkah laku yang baik (Stress good morals and manners).
- B. Edward L. Bernay berpendapat yaitu, Memberikan penerangan pada masyarakat
Melakukan persuasi untuk merubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung
, dan Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai
dengan sikap dan perbuatan (tingkah laku/behavior) masyarakat atau sebaliknya. Dan
menciptakan komunikasi dua arah.
- D. F. Rahmadi berpendapat bahwa fungsi Humas adalah Menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik atara lembaga/ organisasi dengan publiknya, baik
internal mahupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang
menguntungkan lembaga/organisasi.
2. Tugas Humas

Tugas humas dapat dikelompokan menjadi dua yakni tugas secara umum dan tugas
rutinitasnya.
- Tugas rutin nya ialah dalam rangka merealisasikan (mewujudkan) fungsi-fungsi public
relations yang dikemukakan oleh para scholar (sarjana/pakar) di atas adalah sebagai
berikut.
1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi/pesan secara
lisan, tertulis ataupun melalui gambar kepada publik sehingga publik mempunyai
(memiliki) pengertian yang benar tentang hal ihwal yang berkenaan dengan perusahaan
atau lembaga (segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan).
2. Memonitor (Monitoring), merekam (Recording), dan melakukan evaluasi (Evaluating)
terhadap tanggapan (Respons) dan pendapat umum/masyarakat (Public opinion)
3. Mempelajari dan melakukan analisis tentang reaksi publik terhadap kebijaksanaan (policy)
perusahaan/lembaga, mahupun segala macam bentuk pendapat yang berkembang secara
internal dan eksternal

3. 17 posisi dalam karier PR


Corporate Secretary
Perusahaan atau BUMN yang telah go public wajib memiliki pejabat sekretaris
perusahaan atau corporate secretary( corsec). Seorang Corsec biasanya membawahi sub
bagian PR, investor relations dan humkum/legal. Karena tugas utama Corsec adalah
menjaga reputasi perusahaan dalam aspek bisnis/ usaha melalui komunikasi strategis
dengan public internal dan eksternal.
Corporate Affairs
Pengertian Corporate Affairs sesungguhnya sama dengan corporate PR, namun pada
praktiknya fungsinya lebih luas meliputi kegiatan corporate governance, CSR dan lainnya
Investor Relations
hubungan investor dibutuhkan di perusahaan yang sudah go public, yang memiliki saham
– saham listing di bursa efek. Para investor sebagai pembeli saham merupakan public
eksternal potensial yang selalu harus di update tentang informasi perusahaan.
Communications/ Corporate PR
istilah communications kini menggeser istilah PR atau Humas untuk fungsi dan posisi PR
di berbagai instansi swasta dan pemerintah, Hal ini sejalan dengan meningkatnya peran
dan tuntutan perusahaan terhadap fungsi PR yaitu merancang, menerapkan dan
mengevaluasi hasil program komunikasi strategis agar citra korporat meningkat.
Marketing PR
Adalah humas yang berkaitan dengan pemasaran dan periklanan untuk suatu perusahaan,
Contoh program mobil mudik sariwangi yaitu mudik gratis bagi pengirim bungkus
sariwangi yang memenangkan undian adalah salah satu bentuk marketing PR.
Marketing Communication
Menangani special events dan juga Melaksanakan strategi komunikasi seperti periklanan
dan promosi untuk meningkatkan awareness public terhadap merek dan citra perusahaan
Membuat analisa dan evaluasi terhadap program komunikasi yang telah dilakukan,
termasuk penghitungan cost dan revenue bagi perusahaan.
Media Relations
memberi informasi seluas – luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media.
Senjata utama petugas media relations adalah rilis beita yang secara rutin ditulis dan
didistribusikan ke semua media terkait.
Government Relations
Petugas hubungan pemerintah atau government relations bertugas menjembatani
kepentingan perusahaan dengan instansi pemerintah yang terkait dengan operasional
usahanya
Community Development
Bertugas meningkatkan harkat kehidupan mayarakat di lingkungan perusahaan sebagai
penerapan pertanggung jawaban social perusahaan.
Special Events, Event Coordinator
Perusahaan atau organisasi melakukan special events untuk meningkatkan citra korpoat
atau pemasaran produk / jasa.
External Relations
Tugasnya adalah : Menangani masalah atau keluhan dari klien, konsumen, pemirsa, yang
menyangkut stabilitas perusahaan dan mencari solusinya Memberi kontribusi kepada
public eksternal/istitusi untuk menarik simpati seperti aksi social, donasi, sponsorship,
program edukasi, dll . Memantau publisitas media baik positif maupun negatif tentang
perusahaan dan melakukan pendekatan media manakala diperlukan
Internal Relations
Jika public internal tidak memperoleh informasi yang memadai tentang kegiatan
perusahaan, niscaya mereka sulit mendukung kegiatan organisasi, yang pada akhirnya
berdampak pada pencapaian target atau tujuan perusahaan
Promotion
Mempromosikan merek/ produk kepada public baik secara langsung, melalui kegiatan
atupun media.
Research & Development
Bagi mereka yang menyukai riset, statistic peluang kerja di bagian research &
development hampir selalu ada di perusahaan swasta maupun pemerintah
Account Executive ( AE)
Tugasnya adalah mencari dan melayani klien yaitu perusahaan pemasang iklan
Customer Relations
kemampuan komunikasi dan CS oriented (mampu melayani konsumen dengan baik dan
ramah) adalah kemampuan non teknis disamping penguasaan computer. Dalam jenjang
karir, CS dapat menjadi staf PR atau marketing, karena memiliki communication skill
dan product knowledge.

Humas dan Fungsi Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen ialah proses kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama bisa juga
disebut Manajemen ialah pelaksanaan kerjasama yang dilakukan secara sistematis,
terorganisir dan prosedural melalui bimbingan seorang pemimpin atau bisa juga Manajemen
ialah ilmu atau seni memanfaatkan sumber daya manusia dan lainnya untuk mencapai sebuah
tujuan

Sumber Daya Organisasi

1. Sumber Daya Manusia

2. Sumber Daya Informasi

3. Sumber Daya Fisik

4. Sumber Daya Keuangan

5. Sumber Daya Alam

6. Dll
Dalam artian statik, organisasi adalah wadah, rangka dasar (framework) dari manajemen.
Maka sudah tentu terdapat pembagian pekerjaan, pembagian tugas dan kewajipan di antara
individu-individu yang terdapat dalam sebuah organisasi guna mencapai tujuan bersama.

empat fungsi manajemen, seperti yang dikemukakan oleh George R. Terry melalui bukunya
yang berjudul “Principles of management” sebagai berikut:

1. Planning (Perencanaan).

2. Organizing (Pengorganisasian/penyusunan).

3. Actuating (Tindakan/mengerjakan).

4. Controlling (Pengawasan dan evaluasi).

2. Manajemen dalam Hubungan Masyarakat


PR (Humas) adalah fungsi manajemen yang khas guna mendukung pembinaan dan
pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya berkenaan dengan
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama. berarti bahwa manajemen tidak
akan mungkin berjalan (berfungsi) sebagaimana mestinya (sesuai dengan yang
diharapkan) tanpa ada peran dari Public Relations
3. Kedudukan PR dalam Organisasi
Meskipun PR berfungsi sebagai “Top Management” dan eksekutifnya “major officer”,
namun sangat perlu untuk diingat bahwa mereka bukan berarti sebagai “Decision
makers” (pengambil keputusan), melainkan hanya diharapkan sebagai pemasok informasi
karena mempunyai informasi yang memadai (cukup) yang akan mempengaruhi dalam
proses pengambilan keputusan, dan mungkin juga sebagai asal muasal dari sebuah
keputusan yang diambil
Humas Pemerintah
Fungsi Humas pemerintah sebagai “Juru Bicara” pemerintah dan badan koordinasi semua
lintas informasi dengan public. Kedudukannya pada umumnya sebagai sub ordinat pada
lembaga pemerintah, seperti setingkat biro, baik di pusat mahupun daerah, dengan
sebutan “Biro Humas Pemda”
Humas Internasional
Humas Internasional dapat diartikan sebagai suatu kegiatan “Relations” (hubungan) antar
negara, yang meliputi berbagai-bagai bidang hubungan, seperti politik, ekonomi, militer
dan sosial budaya. Humas Internasional berawal (mulai dilakukan) sejak tahun 1950
dalam bidang kegiatan pemasaran (marketing) di negara-negara Eropa.
SEJARAH PR
1. Sejarah Awal PR
Periode I :

1700 – 1800
PR as non organized activity Simple ceremony, speech, councel meeting, declaration of
independence

Periode II :

1801 – 1865
PR as a organized activity – PR of expantion Revolusi industri, perkembangan media
pers, campaign anti perbudakan di Eropa, Amerika dan negara maju lainnya.

Periode III :
1866 – 1900
PR as a professional Perluasan pemanfaatan electric, internal combustion engine,
perlawanan thd sistem monopoli dari tuan tanah shg mendapat kecaman public (the
public be damned)

Periode IV :
1901 – 1919
Public be informed periode. Aktivtas PR melalui pers investigation report, Ivy Lee PR
krisis mogok kerja massal, muncul declaration of principle.

Periode V :
1920 – present
The PR and mutual understanding periode PR sebagai sebuah studi, penelitian, kajian
baru serta profesi baru.
2. Sejarah PR di Dunia

Public Relations diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil
menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha. Perkembangan Humas juga tak
lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses
transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya
mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat.

Gambaran kronologis PR di dunia


- Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri
didasarkan pada perkembangan  Ilmu pengetahuan dan teknologi
- 1865-1900:  Publik masih dianggap bodoh
- 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
- 1918-1945:   Publik diberi pendidikan dan dihargai
- 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
- 1928 :  Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata
kuliah wajib.  Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
- 1945-1968:  Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
- 1968:  Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian
yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
- 1968-1979:  Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek
saja
- 1979-1990:  Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan
kualitas
- 1990-sekarang :  
a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan  pola perilaku secara
nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional,  internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan
era global/informasi

3. Sejarah Lembaga PR di Indonesia


Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950an dimana humas bertugas untuk
menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga, badan, dan
lain sebagainya.

Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-
an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan negara
( Pertamina). Adanya divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan Masyarakat )
Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik
dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.

Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode


sebagai berikut :
1. Periode 1 ( Tahun 1962 )

Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Perdana
Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk
bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah
adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan
hingga pelaksanaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi,
pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas
lembaga/institusi yang diwakilinya.
2. Periode 2 ( Tahun 1967 – 1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja
badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan,
khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan
pengembangan profesi kehumasan. Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas
Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin
oleh pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-
humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No.
31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut
menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi
penerangan dan kehumasan.

3. Periode 3 ( Tahun 1972 – 1993 )

Periode ini ditandai dengan munculnya Humas kalangan profesional pada lembaga
swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:

1. Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat


Indonesia ( Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan
pemerintah. Seperti Wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah Joenoes
(mantan kahupmas Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir
tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). Perhumas juga tercatat
sebagai anggota International Public Relations Association ( IPRA) dan ASEAN Public
Relations Organization (FAPRO).

2. Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya
yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Tujuannya adalah
sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations
yang independen (konsultan jasa kehumasan ).

4. Periode 4 ( Tahun 1995 – sekarang )

Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus
(spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai
berikut:

1. Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang ( H-3).


Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa
perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI ( Perhimpunan Hotel dan Restoran di
Indonesia).

2. Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas


Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono.

3. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan


yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki
lembaga Corporate Secretary.

4. Berdirinya PRSI (Pulic Relations Society of Indonesia) pada tanggal 11 november


2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA (Public Relations Society of Amerika), sebuah
organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan
sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional.

PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh Agus Parengkuan,
seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan
organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta
pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara
nasional maupun internasional. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh
pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu, diprediksi
ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri.

Luas Lingkup Kajian PR

Melingkupi segala fenomena yang berkaitan dengan kajian di seputar “Relationship” antara
Lembaga dengan Publicnya, baik yang bersifat Politik, Ekonomi, mahupun Sosial-budaya.

Untuk itu kajian tentang Public Relations mencakupi bidang yang sangat luas. Sebagai
perbandingan dapat dipahami melalui kajian tentang perbedaan antara Public Relations
dengan:

1. Periklanan

Periklanan dan PR.

Periklanan dapat diartikan sebagai “Usaha-usaha penciptaan dan penyebaran pesan-pesan


penjualan dengan sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu
produk (barang atau jasa) tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (M. Linggar
Anggoro, 2000).

2. Pemasaran
Pemasaran dan PR

Pemasaran secara umum diartikan dengan “Fungsi manajemen yang bertanggungjawa


untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan keinginan atau keperluan
konsumen guna memungkinkan perusahaan menciptakan serta mendistribusikan produk-
produk yang memberinya keuntungan secara financial”. Pendeknya, pemasaran adalah salah
satu fungsi utama dari aktivitas bisnis, sedangkan bidang humas memiliki hubungan kuat dengan
fungsi-fungsi financial dan produksi.

3. Penjualan

Penjualan (Selling) dan PR

penjualan mengacu pada segenap taktik, skema dan langkah jangka pendek – biasanya
dilakukan tepat di tengah-tengah lokasi penjualan dan toko-toko – guna menanggapi
(memenuhi) permintaan pasar secara langsung, memperkenalkan produk baru, serta
mempertahankan serta mempertinggi tingkat atau volume penjualan

4. Publisitas,

Publisitas dan PR

Publistas (publicity) sesungguhnya adalah “Dampak dari diketahuinya suatu informasi”.


Dampak tidak bisa diatur sesuai dengan keinginan seseorang (lembaga). Publistas
memunculkan suatu citra berdasarkan informasi tertentu. Citra dari sesuatu tidak
selamanya mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.

5. Propaganda

Propaganda dan PR

ialah “Suatu usaha yang dilancarkan secara intensif dan berkesinambungan dengan tujuan
untuk menggalang dukungan massal bagi suatu pendapat, kredo (faham) atau
kepercayaan tertentu”.

Prinsip-prinsip PR
1. PR harus senantiasa mengabdi untuk kebenaran.
2. PR harus senantiasa berorientasi pada kepentingan umum (publik) dan bukan sebaliknya,
iaitu kepentingan pribadi mahupun golongan.
3. . PR harus senantiasa memiliki komitmen untuk selalu mendapatkan dukungan dari
khalayak (publik).
4. PR harus dapat membina hubungan baik dengan media dan memanfaatkannya dengan
sebaik mungkin.

5. PR harus berfungsi sebagai perantara antara organisasi yang diwakilinya dengan publik
yang dilayaninya.

6. Senantiasa melakukan penelitian tentang pendapat umum (PO) untuk kepentingan


pengambilan keputusan.

7. PR harus mengetahui dan memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan politik,


ekonomi, sosial dan hal-hal yang berkenaan dengan organisasinya.

8. PR harus senantiasa membina hubungan baik dan saling pengertian dengan bagian-bagian
lain yang ada pada suatu organisasi guna pencapaian tujuan bersama.

9. PR memilih tanggungjawab untuk menjelaskan suatu masalah sebelum keadaan menjadi


gawat.

10. Kesuksesan kerja seorang PR harus dilihat dari aspek pencapaian program dengan tetap
berlandaskan kepada etika pengabdian

Tujuan PR

Frank Jefkins berpendapat bahwa yang paling asas dari tujuan Public Relations adalah
“Penciptaan atau ‘creat’ Pemahaman” (understanding) dengan cara mengubah (change):

1. Sikap Permusuhan (N-1) menjadi sikap Simpati (P-1).

2. Sikap Prasangka (N-2) menjadi sikap Mau Menerima (P-2)

3. Sikap Apatis (N-3) menjadi sikap Berminat (P-3).

4. Sikap Acuh tak acuh (N-4) menjadi Pengetahuan (P-4).

Pendeknya merubah 4 sikap (Attitude) N menjadi 4 sikap (Attitude) P 4 N - 4 P = PR.

Menurut Hafield Cangara (1996) tujuan dari Public Relations ialah “Menjaga agar
organisasi tidak dilanda oleh krisis serta mencoba untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan”.
Charles S. Steinberg (1958) berpendapat bahwa tujuan dari Public Relations ialah
“Menciptakan Opini yang Favorable (menguntungkan) tentang aktivitas yang dilakukan
oleh sebuah lembaga” (Ini cara mengubahnya).
THE NATURE OF PUBLIC RELATIONS

1. SIGNIFIKANSI (ARTI PENTING) HUMAS


seperti yang dikutip oleh Dja’far H. Assegaff dalam bukunya yang berjudul “Hubungan
Masyarakat dalam praktek”, menyatakan seperti berikut
 Pertumbuhan industri yang semakin kompleks, baik industri barang maupun jasa.
 Perkembangan teknologi dan media massa yang cepat dan jaringan (network)
media massa yang semakin besar, baik yang bersifat politik, ekonomi, maupun
sosial.
 Pertumbuhan usaha-usaha niaga dan industri raksasa (gergasi) serta mulai
bermunculan kritik dari tokoh-tokoh dan anggota masyarakat serta para
pembaharu, baik karena efek negatifnya ataupun karena monopolinya.
 Timbulnya persaingan yang hebat antara sesama perusahaan, baik niaga mahupun
industri sehingga dirasakan sekali perlunya dukungan pendapat umum (public
opinion/opini publik dan inisiatif masyarakat guna untuk memenangkan
persaingan tersebut.
 Perluasan pendidikan yang menyebabkan masyarakat membutuhkan/memerlukan
lebih banyak fakta dan data atau informasi ketimbang isu, rumor, desas-desus
ataupun BBT (Bisik-bisik tetangga).

Karena itu diperlukan peran penting dari Humas (Public Relations), guna menjembatani
antara dua kepentingan, iaitu kepentingan publik pada satu pihak dan institusi atau
organisasi di pihak yang lain, seperti yang dikatakan oleh oleh Doug Newsom dan Alan
Scott, seperti berikut:
“Public relations persons is the link between the public and institution”.
Orang Humas itu adalah penghubung antara public (masyarakat sasaran dan lembaga
(organisasi).
2. Definisi Public Relations (PR)

Pengertian Massa (Mass)


Secara umum massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal, berjumlah
banyak, anggotanya heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak individualistis.
Massa memiliki kesadaran diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisir,
tidak bertindak untuk dirinya sendiri melainkan terdapat “dalang” di belakangnya yang
berfungsi memanipulasi mereka. Ini berbeda pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu
komunikasi. Massa dalam komunikasi lebih merujuk pada penerima pesan media massa
atau disebut audience.
Pengertian Public
Kata publik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang banyak. Publik
mempunyai tujuan yang lebih terarah, pandangan terhadap masalah, dan menentukan
sikap serta menentukan pilihan. Dalam komunikasi, pengertian public tidak jauh berbeda
dengan massa. Dalam komunikasi, publik dapat diartikan sebagai orang-orang yang
datang menonton atau mengunjungi.
Pengertian Kerumunan (Crowd)
Kerumunan dapat diartikan individu-individu yang bergabung atau menghimpunkan diri
untuk mengerubungi sesuatu. Kerumunan lebih mudah dihasut dan digerakkan daripada
massa dan publik. Objek yang menjadi perhatian kerumunan adalah kejadian yang sedang
terjadi saat itu.
Pengertian Kelompok (Group)
Group atau kelompok adalah kumpulan manusia dalam lapisan masyarakat yang
mempunyai ciri atau atribut yang sama dan merupakan satu kesatuan yang saling
berinteraksi. Karena memiliki persamaan, kelompok-kelompok mempunyai tingkat hasut
yang tinggi. Hal ini juga dikarenakan kelompok hanya berada di ruang lingkup yang
kecil. Kelompok mempunyai tujuan yang lebih transparan dibanding dengan massa,
publik, dan kerumunan, maka dari itu kelompok lebih mudah dikontrol
Public Relations (PR)
Keempat istilah di atas pada dasarnya merupakan kumpulan individu-individu yang
berkumpul dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Perbedaan yang mencolok
adalah pada tingkat kontrol, kesadaran, dan tingkat instruksi.

3. KARAKTERISTIK HUMAS
 Public relations (Humas) merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktivitas guna
menciptakan hubungan yang baik dan saling pengertian (mutual understanding)
antara organisasi atau lembaga dengan public sasaran atau potensial serta
kepentingannya.
 Humas disengaja dan direncanakan (diorganisir) serta mempunyai tujuan.
 Humas (Lembaga Humas) atau aktivitas humas mengharuskan partisipasi atau
keikutsertaan dan kerjasama dari pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan antara
satu sama lainnya.
 Humas bersifat transaksional; two way traffic communication (komunikasi yang
bersifat dua arah) antara komponen-komponen atau sub sistem dari sistem organisasi,
baik secara individual, kelembagaan, terjadi secara internal, mahupun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai