Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH DAN

KEDUDUKAN
BAHASA
INDONESIA
Kelompok 1

1. Fira Nur Januarizky

2. Nadhya Salwa

3. Muhammad Aqil

4. Ilham Aryasatya
A. Sejarah

Bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya pada saat sumpah pemuda 1928. Para pemuda yang menjadi
pendiri bangsa dan negara Indonesia pada waktu itu mengucapkan sumpah bahwa mereka mengaku:
1. Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
2. Berbangsa satu bangsa Indonesia
3. Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia

Dengan diikrarkannya sumpah pemuda, resmi lah bahasa melayu, yang sudah dipakai sejak abad ke-7 menjadi
bahasa Indonesia. Pada waktu itu bahasa Indonesia dalam masyarakat disebut dengan “Bahasa Melayu”. Bahkan
pemerintah Hindia Belanda melarang pemakaian nama “Bahasa Indonesia” sampai mereka takluk pada balatentara
Jepang 1942.

Pemilihan bahasa melayu menjadi bahasa persatuan dengan nama bahasa Indonesia, dilatar belakangi berbagai
alasan. Alasan pertama bahasa tersebut sudah dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca) bukan saja di
Kepulauan Nusantara melainkan juga hampir diseluruh Asia Tenggara digunakkan tidak hanya untuk komunikasi
antar suku bangsa tetapi dengan bahasa lain seperti Arab, China, India, Belanda, dan bangsa asing lainnya. Alasan
Lainnya ialah bahasa melayu lebih egaliter dibandingkan bahasa-bahasa lain Nusantara seperti Jawa, Sunda, Bali
yang jauh lebih rumit, baik dalam cara penulisan maupun hirarkinya.
Beberapa peristiwa penting yang mengandung arti dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai
berikut

1. Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1901 menunjuk Prof. Charles Van Ophuisjsen dibantu Engku Nawawi gelar
Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim untk menyusun pembakuan bahasa melayu,yang melahirkan
sistem ejaan penulisan bahasa melayu dengan huruf latin yang kemudian dikenal sebagai “Ejaan Ban Ophuijsen” dan der
maleische taal met latinjnsche karakter. Upaya dilakukan untuk mengoptimalkan bahasa melayu untuk menjalankan
kekuasaan dan ekploitasi kolonialisme Belanda.
2. Selain diajarkan disekolah sekolah pemerintah belanda, yang dibangun untuk menyiapkan tenaga pemerintahan colonial,
bahasa melayu olahan pemerintahan tersebut disebarkan secara sistematis melalui bacaan bacaan. Untuk menjalankan
kegiatan tersebut didirikan taman bacaan rakyat 1908 , yang kemudian menjadi balai pustaka 1917.
3. Pada 25 Juni 1918 keluar ketetapan ratu Belanda yang memberikan kebebasan kepada anggota anggota dewan rakyat
untuk mempergunakan bahasa melayu dalam perundingan perundingan
4. Pada Mei 1933 Sultan Takdir Alisyahbana menerbitkan majalah pujangga baru sebagi reaksi atau sensor yang dilakukan
oleh balai pustaka terhadap karya sastrawan, terutama pada karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme.
5. Tahun 1938 dalam rangka memperingati 10 tahun Sumpah Pemuda, diselenggarakan kongres Bahasa Indonesia I di Solo
Jawa Tengah, kongres ini diadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka seperti Prof.Dr.Hoesein Djajadiningrat,
Prof.Dr.Poerbatjaraka dan Ki hajar Dewantara. Dari kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar
antara lain
a. Mengganti ejaan van ophuiysen
b. Mendirikan institut bahasa Indonesia
c. Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam badan perwakilan
6. Tahun 1942-1945 Jepang melarang pemakaian bahsa Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh.
Penguasa jepang terpaksa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar dilembaga pendidikan sebab
bahasa jepaang belom banyak dikuasai bangsa Indonesia
7. Tahun 1947 masa negara Republik Indonesia berpusat di Yogyakarta dibentuk sebuah panitia ejaan bangsa
Indonesia yang diketuai oleh Menteri pendidkan, pengajaran, dan Kebudayaan ketika itu Mr. Soewandi
8. Tahun 1963 ada upaya dari pemerintah RI dan pemerintah Diraja Malaysia untuk mengadakan satu ejaan
dengan mengingat antara bahasa Indonesia dan bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa resmi
pemerintah diraja Malaysia masih satu rumpun atau memiliki kesamaan
9. Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa dengan nama balai bahasa.
Lembaga ini pada tahun 1968 diubah Namanya menjadi lembaga bahasa nasional dan pada tahun 1972
diubah menjadi pusat pembinaan dan pengembangan bahasa yang dikenal dengan sebutan pusat bahasa.
10. Pada 16 Agustus 1972 Presiden RI Soeharto meresmikan penggunaan ejaan yang disempurnakan
(kemudian biasa disingkat EYD) yang dikuatkan dengan keputusan presiden no. 57 tahun 1972 dan
Tap.MPR no.2/1972.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang penting bagi Bangsa Indonesia tercermin dalam ikrar ketiga sumpah
pemuda, 28 oktober 1928, dan UUD 1945, bab XV pasal 36. sebagai bahasa Nasional dirumuskan fungsi Bahasa
Indonesia dalam “Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan oleh pusat bahasa di Jakarta, 25-28
Febuari 2010. Hasil rumusan seminar tersebut mengungkapkan bahwa bahasa Nasional memiliki fungsi sebagai
1. Lambang kebanggaan Nasional
2. Lambang identitas Nasional
3. Alat pemersatu masyarakat yang berbeda latar budaya
4. Alat penghubung antar budaya dan antar daerah

Selain sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa negara. Hal ini tercantum
dalam UUD 1945 bab XV pasal 36 yang berisi “bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Sebagai bahasa negara,
bahsa Indonesia berfungsi sebagai
5. Bahasa resmi kenegaraan
6. Bahasa pengantar resmi di lembagalembaga pendidikan
7. Bahasa resmi didalam perbuhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
8. Bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern
Keempat fungsi tersebut harus dilaksanakan, sebab fungsi fungsi tersebut sebagai penanda bahwa suatu bahasa
sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa resmi kenegaraan, menuntut penggunaan bahasa Indonesia dalam
keputusan keputusan, dokumen dokumen, dan surat surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga
lembaganya ditulis dalam bahasa Indonesia. Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai bahasa pengantar
dilembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi diseluruh Indonesia.

Sebagai fungsinya didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintahan dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Tujuannya penyeragaman dan peningkatan mutu agar pesan yang
disampaikan dapat disampaikan dengan cepat kepada masyarakat.

Hal ini juga berlaku dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas,
penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku popular, majalah ilmiah maupun
media cetak lainnya, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai