disampaikan melalui selain pesan yang lisan atau olah vocal disampaikan dalam melalui mulut bentuk olah vocal melalui mulut. HAKEKAT PESAN KOMPOL Pesan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “Message”, secara umum dapat didefiniskan dengan segala sesuatu yang disampaikan ataupun dipertukarkan antara komunikator atau inisiator pesan dengan pihak sasaran, bisa berupa lambang atau tanda, seperti kata-kata tertulis atau secara lisan, gambar, angka, dan gestura. Lanjutan Artinya, pesan bermakna apa saja yang disampaikan atau dipertukarkan antara para pelaku komunikasi, seperti seorang Presiden pada satu Negara menyampaikan sesuatu kepada rakyatnya berkenaan dengan harapan agar ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dalam segala bidang secara pro aktif, seperti ikut mengentaskan kemiskinan dengan cara memberi bantuan dalam bidang pendidikan. Daya Tarik Pesan Kompol 1. Fear (threat) appeals; Suatu penampilan pesan yang menonjollkan unsur-unsur ancaman, bahaya, atau yang dapat menimbulkan rasa takut. Ini cocok bagi khalayak yang tidak punya pengetahuan cukup tentang pesan yang dikomunikasikan. 2. Emotional appeals; Yaitu bentuk penyajian pesan yang bersifat emosional. Ini untuk yang berpendidikan relatif rendah. Lanjutan 3. Rational appeals; Dalam hal ini yang ditonjolkan gambaran peristiwa sebenarnya, fakta dan/ atau argumentasi logis. Bagi yang berpendidikan tinggi. 4. Humor appeals; Suatu teknik penyajian pesan yang disusun secara humoris dan 5. Packeging pesan KLASIFIKASI PESAN KOMPOL Memperhatikan pengertian dari pesan di atas, yaitu segala sesuatu yang disampaikan atau dipertukarkan oleh para pelaku komunikasi dalam segala bentuknya, maka pesan dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan kepada pesan sebagai berikut: Lanjutan: Pesan Verbal Pesan verbal atau disebut juga dengan bahasa lisan adalah segala sesuatu yang disampaikan atau dipertukarkan secara lisan, melalui bahasa lisan, atau kata-kata, kalimat yang diucapkan melalui lidah para pelaku komunikasi, seperti seorang khatib yang menyampaikan khutbah kepada jama’ah ketika shalat jum’at pada sebuah mesjid. Lanjutan: Pesan Verbal Artinya, pesan verbal adalah bahasa yang disampaikan melalui mulut. Pesan wicara atau bahasa yang dikonstruk, dibuat dimana teknik penyampaiannya menggunakan kata-kata lisan. Lanjutan Dalam konteks ini, Devito mengatakan, kita akan menggali pesan-pesan verbal dengan memusatkan perhatian pada beberapa pendahuluan dasar. Pertama, dengan menjelaskan hakekat dari system bahasa manusia (system kata-kata dan kaidah atau aturan gramatikal yang mengatur penciptaan pesan-pesan verbal), dan mendefinisikan ciri-ciri pokoknya, kemudian perhatian dipusatkan pada makna (meaning) pesan. Lanjutan 1. Bahasa sebagai system symbol; Yakni terdiri dari symbol-simbol, seperti huruf, kata, dan kalimat, contoh saya sayang sama kamu, saya cinta pada Allah. 2. Bahasa sebagai system makna; Yakni terdiri dari berbagai makna, untuk itu makna berada pada orang dan bukan pada pesan yang disampaikan atau dipertukarkan, seperti sayang seorang orang tua pada anak belum tentu maknanya sama dengan kata sayang yang diucapkan oleh seorang remaja yang lagi kasmaran pada kekasihnya. Lanjutan; Nonverbal Pesan nonverbal adalah segala sesuatu yang disampaikan atau dipertukarkan oleh para pelaku komunikasi dimana sifat dari yang disampaikan atau pertukarkan tersebut selain bahasa verbal. Artinya, selain kata-kata, bahasa yang diucapkan dengan lidah. Lanjutan Untuk menyederhanakan uraian berkenaan dengan pesan nonverbal, maka pesan nonverbal dapat dikelompokkan kepada pesan nonverbal sebagai berikut: 1. Bahasa tubuh; Terdiri dari: Lanjutan a. Gestura, yaitu isyarat atau tanda-tanda yang yang berdasarkan keasliannya, fungsi dan bentuk perilakunya, seperti emblem (tanda- tanda yang akan mengganti kata-kata atau frase-frase secara langsung), Lanjutan misalnya tanda setuju dengan lingkaran jari atau ibu jari tangan, illustrator (upaya untuk menggambarkan suatu pesan), penampilan afeksi (gerakan-gerakan wajah yang mengekspresikan makna-makna emosional), contoh marah, ketakutan dsbnya, Lanjutan regulator (jenis perilaku nonverbal yang bersifat mengatur, menjaga atau mengontrol), contoh pasif, menutup mata, menggelengkan kepala dsbnya, dan adabtor (perilaku nonverbal yang dilakukan untuk menciptakan rasa nyaman dalam memenuhi kebutuhan tertentu), contoh membaca do’a pada saat menghadapi masalah. Lanjutan b. Facial expression; ekspresi wajah, seperti bahagia, kaget, ketakutan dsbnya. Secara umum terdapat 8 kategori ekspresi wajah, yaitu bahagia, terkejut, ketakutan, marah, sedih, muak, jijik, dan rasa tertarik. Lanjutan c. Pesan mata, yang terdiri atas kontak mata, menghindari, dan melebarkan mata dan d. Bahasa sentuhan, seperti seorang anak terhadap ibunya, atau sebaliknya belaian seorang ibu terhadap bayinya. Lanjutan 2. Bahasa ruang, terdiri : a. Jarak; yaitu ruang fisik yang membatasi jarak orang-orang di dalam hubungan antar pribadi. b. Teritorial. Ini hamper mirip dengan perilaku binatang jantan dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya, seperti anjing dengan cara mengencingi batas luar wilayah kekuasaannya, dan c. Estetika dan warna. Lanjutan 3. Diam, yaitu pesan yang mengandung makna setuju, berpihak atau tidak, karenanya ada pepatah yang mengatakan “Silent is gold”, diam itu adalah emas, padahal belum tentu seperti itu, karena diam itu ada kemungkinan hantu, “Silent is ghost ”. Lanjutan; Politik Sebagai Pembicaraan Ilmuan Politik Mark Roelofs mengatakan dengan sangat sederhana bahwa “Politik adalah pembicaraan; atau lebih tepat, kegiatan politik (berpolitik) adalah berbicara”. Roelofs menekankan bahwa politik tidak hanya pembicaraan, juga tidak semua pembicaraan adalah politik, akan tetapi, “Hakekat dari pengalaman politik, dan bukan hanya kondisi dasarnya, ialah bahwa ia adalah kegiatan berkomunikasi antara orang-orang” (Nimmo, 1989). Lanjutan Karena politik adalah pembicaraan, maka pada politik terkandung apa yang dikemukan oleh David Bell. Menurut David Bell (1972), pembicaraan politik mengandung tiga kepentingan yang pasti dan jelas bersifat politis, yaitu: Lanjutan 1. Pembicaraan kekuasaan (mempengaruhi orang, pihak sasaran dengan ancaman). 2. Pembicaraan pengaruh (mempengaruhi dengan tanpa disertai unsur ancaman) dan 3. Pembicaraan otoritas (memberikan perintah). Lanjutan Pembicaraan yang tersusun menjadi bahasa digunakan dalam berbagai bentuk atau jenisnya, yaitu: 1. Propaganda Pengertian Propaganda Kata propaganda berasal dari bahasa latin “Propagare”, yang berarti cara tukang kebun menyemaikan tunas suatu tanaman ke sebuah lahan untuk memproduksi tanaman baru yang kelak tumbuh sendiri. Untuk itu, apa yang disebarkan perlu ditanamkan (cultivated) atau pembangkitan buatan (artificial generation). Lanjutan Untuk melengkapi pemahaman kita tentang propaganda, perlu dipahami pendapat Jacques Ellul berikut ini. Sosiolog J. Ellul (1965) menyebut propaganda sebagai “Suatu komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok yang terorganisir dengan tujuan untuk mendapatkan partisipasi aktif ataupun pasif dalam tindakan-tindakan massa atau individu, yang secara psikologis terhimpun melalui manipulasi psikologis dan digabungkan dalam suatu organisasi”. Lanjutan Terdapat berbagai cara atau teknik yang bisa digunakan untuk melakukan propaganda, yaitu: 1. Penggunaan stereotype. 2. Penggantian nama 3. Seleksi; yang menguntungkan disampaikan sementara yang lain tidak dan jika mungkin disembunyikan ditempat yang tingkat kemungkinan diperolehnya sangat kecil sekali. 4. Sungguh-sungguh berbohong (downright lying). Lanjutan 5. Pengulangan 6. Assertion; Pernyataan tegas atau penonjolan hal-hal yang diasumsikan sangat penting dan 7. The appeal to authority; Mengaitkan sesuatu dengan pihak yang berkompeten dibidang tersebut, misalnya, yang menyangkut kesehatan dikaitkan dengan ucapan seorang dokter ternama, kalau yang berhubungan dengan agama dihubungkan dengan pemimpin agama. Lanjutan 4. Para language, yaitu pesan nonverbal yang berkenaan dengan suara-suara atau vocal nonverbal yang merupakan aspek-aspek dari percakapan. Ia mencakup kecepatan berbicara, volume, ritme, resonansi, bentuk-bentuk vocal, seperti tertawa, pekikan, rintihan, semburan, rengekan, suara-suara “uh-uh, dan tinggi rendahnya suara (voice of tone) dan Lanjutan 5. Temporal atau waktu. Dalam konteks ini, pesan menunjukkan status, waktu dan kesesuaiannya.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik