Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERPADU IPE-CP

OLEH :
MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
KELOMPOK19 PKLT IPE-CP

Chika Rahayu (175110559)


Fachri Octa Surya (173110202)
Fika Andriani (171110010)
Franchfi (162210733)
Nadia Rahman (174210439)
Nora Jaya Nisa (175110511)
Rivana Humaira (175110559)
Regita Trimulia (172110107)
Ulya (174110416)
Wenny Sukma Yunita (161210721)

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. DEHARNITA, S.ST, S.Kep, M,Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
2019/2020
KASUS KELOMPOK 19

Seorang anak laki–laki usia 35 bulan memiliki BB 12 kg dan TB 86 cm, z-score berdasarkan
TB/U < -2. Sehari-hari diasuh oleh nenek sedangkan ibunya bekerja sebagai TKW.Setiap bulan
sekali ibunya mengirimkan uang untuk biaya hidup anaknya. Bapaknya sudah lama
meninggalkan rumah dan tidak terdengar lagi kabarnya. Kebiasaan makan anak tersebut dua kali
sehari, tidak suka makan nasi dan lebih menyukai makan mie, dan juga tidak mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur. Selain itu dia juga menyukai minum teh manis
dibandingkan susu. Anak hanya mendapatkan ASI sampai umur 1 bulan dikarenakan ibu harus
bekerja ke luar negeri. Sejak tinggal bersama nenek, anak sudah mulai mendapatkan MP-ASI
berupa pisang sejak umur 1 bulan. Sejak usia 2 tahun sering keluar masuk rumah sakit karena
ada infeksi pada paru – paru. Selain nenek, dirumah tersebut juga tinggal pamannya yang
berusia 18 tahun dan bibinya yang berusia 22 tahun. Paman dan bibinya belum menikah dan
bekerja sebagai buruh pabrik, paman seorang perokok. Paman dan bibinya hanya tamat SMP
sehingga tidak terlalu mengetahui bagaimana penyakit anak dan cara perawatannya. Kondisi
rumah keluarga sangat kotor. Banyak debu dan jaring laba-laba di bagian atap rumah.Rumah
tersebut tidak mampunyai langit-langit. Keluarga membakar sampah dihalaman rumah, keadaan
rumah tidak cukup ventilasi dan penataan barang yang tidak rapi seperti adanya tumpukan kain,
keluarga memiliki kebiasaan jarang mencuci tangan, sumber air bersih dari Sumur Gali dengan
ember dan baskom sebagai peampungan air dan WC dengan septic tank yang terpisah dari
rumah, namun keberadaan septic tank dekat dengan sumber air. Setelah dilihat oleh mahasiswa,
ember dan baskom tempat penampungan air dibiarkan terbuka sehingga ditemukan banyak
jentik-jentik.1 minggu yang lalu ada tetangga yang menderita penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD).Di jorong tersebut terdapat bak sampah di persimpangan jalan, namun
masyarakat disana lebih senang melakukan pembakaran sampah di sore hari.
A. HASIL ASSESMENT/ PENGKAJIAN TERHADAP KELUARGA
(Sesuai Kasus)
Petunjuk :
a. Bila di kasus merasa data kurang boleh ditambah dgn gambaran data sekunder
yang ditemui waktu praktek atau dicari link kepuskesmas (Tidak mengunjungi
puskesmas) dan boleh studi literatur.
b. Saudara boleh kembangankan dengan membuat item yang akan ditanya
(kuesioner).

1. Profesi Gizi

2. Profesi Kesling
a. Perilaku, sikap dan pengetahuan keluarga terhadap kesehatan kurang, dapat dilihat dari
pola asuh, pola makan dan lingkungan rumah yang tidak sehat.
b. Sumber air bersih dari sumur gali bersama dengan menggunakan ember dan baskom
sebagai penampungan air yang terbuka sehingga dapat menjadi tempat
perkembangbiakan vektor penyakit (jentik nyamuk).
c. WC dan septic tank yang terpisah dari rumah dengan jaraj septic tank dengan sumber
air kurang dari 10 meter.
d. Kurangnya penerapan PHBS.
e. Personal hygiene yang tidak baik dan sanitasi rumah yang tidak sehat.
3. Profesi Keperawatan
Bidang Keperawatan

Masalah Etiologi Intervensi Keperawatan


keperawatan

1. Stunting 1) Nutrisi kurang selama 1) Kaji adanya alergi makanan


masa kehamilan dan
tidak seimbangnya 2) gali pengetahuan keluarga tentang
asupan gizi anak stunting dan gizi kurang

2) Proses pengasuhan 3) Jelaskan kepada keluarga penyebab


tidak efektif dari anak stunting

3) Anak tidak 4) Jelaskan dampakyang ditimbulkan


mendapatkan ASI pada balita dengan gizi kurang
eksklusif sesuai 5) Jelaskan pada keluarga mengenai
dengan anjuran tindakan yang harus dilakukan saat
anak menderita kekurangan gizi
4) Pemberiam MP-ASI
tidak sesuai dengan  meningkatkan nafsu makan
umur anak anak: cara penyajian

5) Imunisasi dasar anak  makan sedikit tapi sering


tidak lengkap
 sajikan makanan yang hangat
6) Terbatasnya layanan
kesehatan termasuk 6) Demonstrasikan bersama keluarga
layanan ANC (ante cara membuat makanan yang
natal care), post natal menarik bagi anak
dan pembelajaran dini
7) Bimbing dan motivasi keluarga
yang berkualitas
untuk mengambil keputusan dalam
7) Kurangnya menangani gizi kurang
pengetahuan keluarga
8) Motivasi keluarga untuk membawa
mengenai tumbuh
balita ke pelayanan kesehatan
kembang anak

8) Manajemen kesehatan
keluarga yang tidak
efektif

9) Kurangnya akses air


bersih dan sanitasi

2. Infeksi Paru 1) proses pengasuhan 1) Gali pengetahuan keluarga tentang


yang tidak efektif infeksi paru

2) kurang terpaparnya 2) Jelaskan kepada keluarga penyebab


informasi mengenai dari infeksi paru
proses bahaya asap
rokok bagi anak 3) Jelaskan dampakyang ditimbulkan
pada balita dengan infeksi paru
3) lingkungan yang tidak
bersih dan sehat 4) Jelaskan pada keluarga mengenai
tindakan yang harus dilakukan saat
anak menderita infeksi paru

5) Beri pendidikan kesehatan pada


keluarga mengenai infeksi paru
khususnya pada balita

 Anjurkan mengkonsumsi
obat (jika ada)

 Menhindari anak dari bahaya


lingkungan yang tidak sehat
seperti: asap rokok, debu dan
paparan zat-zat kimia lainnya

6) Anjurkan keluarga untuk kontrol


setiap bulan ke puskesmas terdekat

3. Resiko terkena 1) Gigitan nyamuk aedes 1. Gali pengetahuan


penyakit (DBD) aegyti keluarga mengenai PHBS dan DBD

2) Lingkungan yang 2. Jelaskan kepada keluarga


tidak bersih dan sehat penyebab dari penyakit demam
berdarah
3) Air bekas
penampungan yang 3. Jelaskan dampakyang
menggenang menjadi ditimbulkan dari kurangnya
tempat sarang kebersihan lingkungan dan gigitan
perkembangbiakkan nyamuk aedes aegyti
nyamuk
4. Jelaskan pada keluarga
4) Kurangnya mengenai tindakan yang harus
pengetahuan keluarga dilakukan untuk menanggulangi
tentang pentingnya resiko terkenanya gigitan nyamuk
PHBS aedes aegyti

5) Kurangnya kesadaran  Anjurkan keluarga untuk


tentang membuang membersihkan lingkungan
sampah pada sekitar setiap harinya
tempatnya
 Anjurkan keluarga untuk
tidak membiarkan air
menggenang, karna akan
menjadi tempat nyamuk
berkembang biak

 Anjurkan keluarga untuk


mencegah
perkembangbiakkan nyamuk
melalui 3M (menguras,
menutupi dan mengubur)

7) Beri pendidikan kesehatan pada


keluarga mengenai PHBS (perilaku
hidup bersih dan sehat)
8) Anjurkan keluarga untuk menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
sekitar

 Mandi 2-3x/ hari

 Melakukan goro setiap


minggunya

4. Prosesi Kebidanan
1. selama kehamilan ibu kurang pengetahuannya tentang kunjungan ANC dan gizi

2. ibu yg bekerja sebagai TKW tidak memberikan asi ekslusif kepada anak nya, Anak
juga tidak mendapatkan ASI sampai usia 2 tahun.

3. Anak laki2 berusia 35 bulan yg berat dan tinggi badan tidak sesuai dgn usianya

4. Anak laki2 tersebut tidak mendapatkan pola asuh dari orang tua langsung hanya dari
neneknya .

5. Profesi Keperawatan Gigi

B. Identifikasi Masalah Kesehatan


No Masalah Kesehatan/Diagnosa Penyebab (Etiologi)
. Komunitas
1. Stunting a. Kebersihan lingkungan yang buruk
b. Personal hygiene anggota keluarga yang
kurang baik
c. Sanitasi yang tidak sehat.
d. Buang air besar sembarangan dapat
menimbulkan masalah infeksi pada ibu dan
bayinya.
e. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
melakukan kunjungan selama kehamilan
ketenaga kesehatan.
f. Minimnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya menimbang anak selama 1 bulan
sekali
g. Kurangnya rasa partisipasi / keikut sertaan
masyarakat terhadap pelayanan yang telah di
sediakan seperti tidak mengikuti kegiatan
posyandu

2. Infeksi paru-paru a. Kepadatan hunian yang tidak memenuhi


syarat
b. Kebiasaan merokok anggota keluarga dan
kebiasaan membakar sampah.
c. Luas ventilasi rumah yang kurang
d. Kebersihan lingkungan yang buruk terutama
pada udara.
e. Kurangnya pengetahuan tentang bahayanya
asap rokok bagi anak-anak
f. Kurangnya kesadaran terhadap lingkungan
sendiri sepertib membersihkan rumah yang
berdebu atau kurangnya penerapan PHBS
g.
3. Demam Berdarah Dengue a. Tempat penampungan air yang terbuka
(DBD) b. Kebiasaan anggota keluarga yang tidak baik
seperti menggantung atau menumpuk
pakaian.
c. Kebersihan lingkungan yang buruk.
d. Kurangnya kesadaran keluarga akan
kebersihan diri dan lingkungan sekitar rumah
e. Kurangnya pengetahuan keluarga dan
masyarakat cara pengolahan sampah yang
benar
f. Kurangnya kesadaran tentang pola hidup
sehat

Catatan : 1. Masalah kesehatan di keluarga diidentifikasi berdasarkan assesment/pengkajian

2. Penyebab masalah dapat ditentukan berdasarkan assesment/pengkajian atau teori


Catatan :

1. untuk menetukana masalah kesehatan saudara bisa mengacu pada mortalitas dan mobilitas (anngka
kematian dan angka kesakitan. Contoh resiko peningkatan peningkatan penyakit diare, ISPA, gizi kurang,
stanting pada anak A dan lain-lain

2. Sedangkan untuk menentukan penyebab saudara bisa simpulkan dari data yang sudah dikaji atau
berhubung data kita fiktif maka dapat dilakukan juga dengan mengaju pada teori yang ada contoh
penyakit diare, stanting, ISPA dsb penyebabnya secara teori apa atau ditemukan didata pengkajian

3. Berdasarkan penyebab saudara membuat rencana intervensi sesuai profesiMasing-masing


C. Prioritas Masalah Kesehatan

No Masalah A B C D E F G H I J Tota Prioritas


. Kesehatan/Diagnosa l
Komunitas
1. Stunting 5 5 4 4 5 4 5 3 4 3 42 1
2. Infeksi paru-paru 3 3 3 2 5 3 3 3 4 3 32 2
3. Demam Berdarah Dengue 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 29 3
Pembobotan :
1. SangatRendah
2.Rendah
3.Cukup
4.Tinggi
5.SangatTinggi
Keterangan :
A = Risiko Terjadi
B = RisikoKeparahan
C = Potensial untuk Pendidikan Kesehatan
D = MinatMasyarakat
E = Sesuai denganprogrampemerintah
F = Tempat
G = Waktu
I = Dana
J = SumberDaya
D. Rencanaan Tindakan Keluarga Dan Individu
No. Masalah Rencana Tindakan
Keluarga/Individu
1. Stunting Profesi Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan penyuluhan/pemberian leaflet
tentang personal hygiene dan sanitasi
lingkungan.
b. Melakukan penyuluhan tentang cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir.
Profesi Gizi
Profesi Perawat
a. Melakukan penkes keluarga mengenai apa itu
stunting, tanda dan gejala, penyebab, dampak,
dan penatalaksanaanya
b. Memberikan penkes mengenai gizi padaibu
hamil dan gizi baik padabalita dan anak
( menyarankan diet yang sesuai).
Profesi Bidan
a. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya
kunjungan ANC pada saat kehamilan .
b. Melakukan pemantauan SDDTK pada anak .
c. Melakukan penyuluhan tentang asi ekslusif dan
tidak baik nya MPASI pada anak .
Profesi Perawat Gigi
2. Infeksi paru-paru Profesi Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan penyuluhan/pemberian leaflet
tentang rumah sehat
b. Melakukan penyuluhan/pemberian leaflet
tentang PHBS.
Profesi Gizi
Profesi Perawat
a. Memberikan penkes mengenai penyakit paru
(spesifik), tanda dan gejala, penyebab dampak
serta cara penatalaksanaanya
b. Memberikan informasi kepada keluarga
tentang cara pemanfaatan fasilitas kesehatan
yang tersedia
Profesi Bidan
a. Melakukan penyuluhan tentang bahaya infeksi
paru paru ada anak anak dan bahaya nya asap
rokok pada anak anak .
b. Mekakukan penyuluhan tentang hidup sehat
pada lingkungan sendiri atau PHBS dan
bemberian leaflet
Profesi Perawat Gigi
3. Demam Berdarah Dengeu Profesi Kesehatan Lingkungan
(DBD) a. Melakukan penyuluhan/pemberian leaflet
tentang sanitasi lingkungan
b. Melakukan penyuluhan/pemberian leaflet
tentang DBD.
c. Pemberian abate.
Profesi Gizi
Profesi Perawat
a. Memberikan penkes mengenai penyakit DBD
b. Mengajarkan pentingya PHBS dalam upaya
pencegahan DBD, seperti mencegah
perkembangbiakan jentik nyamuk melalui 3M
(menguras, menutupi, dan mengubur)
Profesi Bidan
a. Melakukan penyuluhan tentang PHBS dan
pembagian leaflet
b. Melakukan penyuluhan tentang bagaimana
cara pengolahan sampah yang benar dan
menjaga kebersihan lingkungan .
c. Melakukan penyuluhan mengenai bahaya nya
penyakit DBD .
d. Melakukan gontong royong bersama
masyarakat.
Profesi Perawat Gigi

Anda mungkin juga menyukai