Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertambangan di negara Indonesia sudah sangat melebar pesat, namun dalam
perkembangannya masih kurang memadai dalam merencanakan sebuah pabrik
peremuk yang tepat. Adanya kondisi tersebut akan dibuat sebuah perancangan
pabrik peremuk dengan komoditas tambang yaitu batu andesit yang memiliki berat
jenis 2,5 ton/m3. Andesit tersebut akan dibuat produk dengan fraksi -50+30 mm , -
30+20 mm , -20+5 mm, dan -5 mm.
Dengan adanya kondisi tersebut, dibuat suatu perancangan pabrik peremuk agar
permintaan pasar akan batuan andesit ukuran tertentu dapat terpenuhi. Kapasitas
batu andesit yaitu 100 ton/jam dengan row of material batu andesit itu sendiri sudah
memiliki fraksi yang relatif kecil, maka pada peremukan kali ini akan direncanakan
menggunakan dua peremuk yaitu jaw crusher dan cone crusher.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan perencanaan pabrik peremuk
batuandesit ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Menentukan tahapan pengolahan dan diagram alir pengolahan batu andesit.
2. Menentukan material balance pada tahapan pengolahan.
3. Menentukan distribusi material dalam proses pengolahan.
4. Menentukan merk, jenis, dan tipe alat serta menghitung jumlah alat yang
digunakan dalam proses pengolahan sehingga sasaran produksi dapat terpenuhi.
5. Membuat layout penambangan yang digunakan dalam pabrik peremukan.

1.3. Bahan Galian Andesit


Ditinjau menurut pemanfaatannya, andesit termasuk bahan galian industri, yaitu
semua bahan galian diluar bahan galian logam, energi dan radioaktif yang pada
umumnya dapat digunakan pada industri tertentu baik tanpa atau melalui proses

PT. SUKSES ANDESIT 1


pengolahan yang sederhana, maupun canggih. Batuan andesit yang ada di pabrik
berupa bongkahan-bongkahan yang umumnya berbentuk membulat yang
ditambang secara manual di tepi sungai. Batu andesit tersebut berwrna segar abu-
abu keputihan sampai kehitaman dan batu andesit tersebut diasumsikan sudah
tercuci oleh air sungai sehingga tidak ada lagi tanah yang menempel.
1.4. Tahap Pengolahan
Tahapan Pengolahan Andesit dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
Sedangkan uraiannya sebagai berikut :
a. Hopper

Bongkahan-bongkahan tersebut dimuat dengan menggunakan Dump Truck dan


ditumpahkan ke dalam tempat / bak penampungan sementara sebelum masuk
ke feeder. Bak tersebut dinamakan Hopper.
b. Jaw Crusher
Material mengalami peremukan pertama (Primary Crushing) dengan
menggunakan alat yang disebut Jaw Crusher. Jaw Crusher dapat mereduksi
material bongkah berukuran kurang lebih 800 mm menjadi berukuran 200 mm.
Ada pun tujuan dari peremukan ini adalah untuk memperkecil ukuran butir
sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menentukan berapa kali proses
peremukan dapat dilihat dari ukuran umpan terbesar yang masuk dengan
produk terbesar yang diinginkan oleh konsumen. Dari hasil pembagian antara
ukuran umpan yang masuk dengan produk terbesar didapatkan nilai LRR
(Limiting Reduction Ratio) adalah 4, sehingga dapat dilihat dari harga LRR
tersebut menggunakan dua kali proses peremukan.
Merupakan tahap penghancuran yang pertama, dimana umpan berupa bongkah
besar berukuran 800 mm. Untuk penentuan alat yang akan dipakai dalam
proses peremukan pertama ini adalah dengan melihat ukuran umpan terbesar
yang akan masuk ke alat serta kapasitas dari umpan, sehingga efektifitas dari
alat tersebut menjadi tinggi dan maksimal. Dari hasil pembagian antara ukuran
umpan terbesar (800 mm) yang masuk dengan LRR Peremuk I diambil nilai 4
maka produk terbesar dari Peremuk I didapat 200 mm.

PT. SUKSES ANDESIT 2


c. DDVSC ( Double Deck Vibrating Screen )
Produk yang dihasilkan dari Jaw Crusher kemudian masuk ke screen I
menggunakan Double Deck Screen, alasannya karena material yang jatuh pada
screen I mempunyai kapasitas 100 ton/jam sehingga agar screen yang
digunakan tidak memiliki luasan yang terlalu besar.
Alasan yang kedua menggunakan Double Deck Screen adalah umpan terbesar
yang masuk pada screen I yaitu 200 mm didapatkan opening untuk deck I
adalah 150 mm.
Material yang masih mempunyai ukuran yang besar masih harus diremuk lagi
dengan peremuk kedua menggunakan Cone Crusher. Sedangkan material yang
sudah berukuran sesuai dengan permintaan pasar tidak perlu diremuk lagi
tetapi dapat langsung dipisahkan berdasarkan ukuran butirnya dengan
mengunakan screen, sedangkan material yang lolos deck dua masuk ke
vibrating screen selanjutnya.
d. Cone Crusher
Material yang masih berukuran besar harus di remuk lagi dengan menggunakan
Cone Crusher agar didapatkan material dengan ukuran butir yang sesuai
dengan permintaan pasar.
e. DDVSC ( Double Deck Vibrating Screen )
Material baik dari hasil peremukan pertama dan peremukan kedua
digabungkan kemudian disaring dengan menggunakan DDVSC agar didapat
tiga pengelompokan produk berdasarkan ukuran butir yang diminta konsumen.

PT. SUKSES ANDESIT 3


2.2. Diagram Alir
2.2.1. Line Sheet Flow

Target Produksi : 100 tpj


Umpan terbesar : 800 mm
Jam kerja : 8 Jam/hari

PT. SUKSES ANDESIT 4


BAB II
DIAGRAM ALIR DAN MATERIAL BALANCE

Dalam pengolahan andesit diperlukan ukuran sesuai dengan produk yang


diinginkan. Untuk itu diperlukan Peremukan sebagai tahap kominusi untuk
menyesuaikan dengan target produksi dalam pengolahan andesit.
 Produk dari Penambangan Didapatkan :
 -800+500 mm = 8%
 -500+300 mm = 26%
 -300+200 mm = 32%
 -200+100 mm = 25%
 -100+50 mm = 9%
 Kapasitas = 100 ton/jam
100
 Material ROM = 100% x 100%

= 100 Ton/Jam
 1 hari alat beroperasi = 10 jam
 1 minggu beroperasi = 5 hari kerja
 Target produksi = 100 ton/jam x 10 jam/hari x 5 hari/minggu
= 5000 ton/minggu

 Densitas andesit = 2.5 ton/m3


 Ukuran umpan terbesar = 800 mm
 Produk yang diinginkan :
 -50+30 mm
 -30+20 mm
 -20+5 mm
 -5 mm

PT. SUKSES ANDESIT 5


2.1. Diagram Alir
Untuk mengetahui dan memahami mengenai alur Peremukan batu andesit
di PT. , berikut ini merupakan diagram alir tahap kominusi di PT. SUKSES
ANDESIT.
Target Produksi : 100 tpj
Umpan terbesar : 800 mm
Jam kerja : 10 Jam/hari

PT. SUKSES ANDESIT 6


2.2 Material Balance
1. Material Dari ROM
Bongkah-bongkah hasil peledakan di pit penambangan andesit yang ditempatkan
pada tempat penampungan sementara (Stock Yard) sebelum masuk ke pengolahan
dinamakan dengan ROM (Raw of Material). Dimana perlu dilakukan proses
peremukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan target produksi. Bongkah
– bongkah hasil peledakan di kuari penambangan dibawa ke stockyard
menggunakan Dumptruck
Ukuran umpan terbesar yang berasal dari tambang adalah 800 mm dan umpan yang
dimasukkan dari ROM adalah 100 Ton/jam.

Distribusi Partikel Umpan dari ROM :


- 800 + 500 mm = 8 % x 100 ton/jam =8 ton/jam
- 500 + 300 mm = 26 % x 100 ton/jam = 26 ton/jam
- 300 + 200 mm = 32 % x 100 ton/jam = 32 ton/jam
- 200 + 100 mm = 25 % x 100 ton/jam = 25 ton/jam
- 100 + 50 mm = 9 % x 100 ton/jam =9 ton/jam
Total = 100 % = 100 ton/jam
2. Feeder
Dari Hopper, material ditumpahkan ke Feeder, yaitu suatu plat yang dapat
mengontrol atau mengatur material dari hopper agar masuk ke dalam unit peremuk
(Jaw Crusher) sesuai dengan kapasitas dan lubang bukaan unit peremuk yang
tersedia.
Adapun feeder yang digunakan adalah :
Merk = METSO
Model = VF561-2V
Max Feed Size = 900 mm
Capacity = 750 ton/jam
Adapun distribusi ukuran produk feeder sebagai berikut
- 800 + 500 mm = 8 % x 100 ton/jam =8 ton/jam
- 500 + 300 mm = 26 % x 100 ton/jam = 26 ton/jam
- 300 + 200 mm = 32 % x 100 ton/jam = 32 ton/jam

PT. SUKSES ANDESIT 7


- 200 + 100 mm = 25 % x 100 ton/jam = 25 ton/jam
- 100 + 50 mm = 9 % x 100 ton/jam =9 ton/jam
Total = 100 % = 100 ton/jam

3. Jaw Crusher
Peremukan pertama (Primary Crushing) menggunakan alat Jaw Crusher mengingat
material adalah Andesit yang memiliki sifat kekerasan yang tinggi.
Adapun tujuan dari peremukan ini adalah untuk memperkecil ukuran butir sesuai
dengan yang diinginkan. Umpan terbesar yang berasal dari tambang adalah 800 mm
dan RR yang diinginkan 4 sehingga ukuran terbesar produk yang dihasilkan adalah
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
RR total =
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
800 𝑚𝑚
= 100 𝑚𝑚 = 8

Reduction Ratio Peremukan I :


𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
RR =
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Ukuran Produk Terbesar =
𝑅𝑅
800 𝑚𝑚
=
4
= 200 mm
Adapun jaw crusher yang digunakan adalah :
Merk = Metso
Tipe = metso C-series C125
Setting = 130 mm
Kapasitas = 245 - 335 ton/jam
Produk terbesar = 200 mm

PT. SUKSES ANDESIT 8


Setelah dilakukan peremukan didapat distribusi ukuran produk (bersarkan grafik)
sebagai berikut:
- 200 + 150 mm = 100 % - 73 % = 27 % x 100 ton/jam = 27 ton/jam
- 150 + 50 mm = 73 % - 28 % = 45 % x 100 ton/jam = 45 ton/jam
- 50 + 30 mm = 28 % - 19 % = 9 % x 100 ton/jam =9 ton/jam
- 30 + 20 mm = 19 % - 12 % = 7 % x 100 ton/jam =7 ton/jam
- 20 + 5 mm = 12 % - 7% = 5 % x 100 ton/jam =5 ton/jam
-5 mm = 7 % - 0 % = 7 % x 100 ton/jam = 7 ton/jam

Total = 100 % = 100 Ton/jam


4. DDVS I (Double Deck vibrating Screen)
Distribusi ukuran produk Jaw crusher atau umpan screen :
Digunakan 2 deck, yaitu:
Deck I : 150 mm dengan efisiensi 90%
Deck II : 50 mm dengan efisiensi 85%
 Deck I
Opening = 150 mm
Effisiensi = 90 %
Produk yang seharusnya lolos = 73 ton/jam
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Efisiensi =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Produk yang lolos = Efisiensi x Produk yang seharusnya lolos
= 90% x 73 ton/ jam

PT. SUKSES ANDESIT 9


= 65,7 ton/jam
Tabel 2.1
Distribusi Ukuran Produk Screen I Deck I
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)
-200 + 150 27 27
-150 + 50 7,3 37,7 45
-50 + 30 9 9

-30 + 20 7 7

-20 + 5 5 5
7 7
-5

TOTAL 34,3 65,7 100

OVERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada Cone Crusher.


UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada Deck II.

Material Balance
Feed = Produk
100 tpj = (+150 mm) + (-150)
100 tpj = 34,3 tpj + 65,7 tpj
100 tpj = 100 tpj → Balance

 Deck II
Opening = 50 mm
Efisiensi = 85 %
Produk yang seharusnya lolos = 28 ton per jam
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Efisiensi =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Produk yang lolos = Efisiensi x Produk yang seharusnya lolos
= 85% x 28 ton per jam
= 23,8 ton per jam

PT. SUKSES ANDESIT 10


Tabel 2.2
Distribusi Ukuran Produk Screen I Deck II
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-150 + 50 37,7 37,7


-50 + 30 4,2 4,8 9
-30 + 20 7 7
5 5
-20 +5
7 7
-5
TOTAL 41,9 23,8 65,7

OVERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada Cone Crusher


UNDERSIZE : selanjunya menjadi umpan pada DDVS II
Material Balance
Feed = Produk
65,7tpj = (+30 mm) + (-30)
65,7 tpj = 41,9 tpj + 23,8 tpj
65,7 tpj = 65,7 tpj → Balance

5. Cone Crusher
Pada peremukan ke 2 Crusher yang digunakan yaitu 3 unit Cone Crusher. Ukuran
umpan terbesar yang berasal dari peremuk pertama adalah 300 mm dengan ukuran
produk terbesar 50 mm sebagai berikut :
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 200 mm
RR = = =4
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 50 mm
Cone Crusher yang digunakan :
Merk = METSO
Type = METSO GP200S C
Feed Opening = 250 mm
Setting = 25 mm
Kapasitas = 110-140 ton/jam
Ukuran terbesar feed = 200 mm
Distribusi umpan cone crusher :Oversize Deck I + Oversize Deck 2

PT. SUKSES ANDESIT 11


+ 150 = 34,3 tpj
-150 + 50 mm = 41,9 tpj
. = 76,2 tpj
Distribusi ukuran produk Crusher II (Cone Crusher) :
- 50 + 30 mm = 100 % - 88 % = 12 % x 76,2 ton/jam = 9,144 ton/jam
- 30 + 20 mm = 88 % - 51 % = 37 % x 76,2 ton/jam = 28,194 ton/jam
- 20 + 5 mm = 51 % - 21% = 30 % x 76,2 ton/jam = 22,86 ton/jam
-5 mm = 21 % - 0 % = 21 % x 76,2 ton/jam = 16,002 ton/jam

Total = 100 % = 76,2 Ton/jam

Material Balance
Feed = Produk
76,2 tpj = 76,2 tpj

6. DDVS II
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu dilakukan screen kembali, dengan
rincian :
Deck I 30 mm, dengan efisiensi 90%
Deck II 20 mm, dengan efisiensi 85%

 Deck I
Distribusi umpan Deck 1 (Produk Cone Crusher + Produk DDVS 1 -50 mm)
-50 + 30 mm = 9,144+4,8 = 13,944 tpj
-30 + 20 mm = 28,194+7 = 35,194 tpj
-20 + 5 mm = 22,86+5 = 27,86 tpj
-5 mm = 16,002+7 = 23,002 tpj +
Total = 100 tpj
Deck I memiliki opening 30 mm dengan effisiensi 90 %
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Efisiensi =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Produk yang lolos = Efisiensi x Produk yang seharusnya lolos
= 90% x 86,056 ton per jam

PT. SUKSES ANDESIT 12


= 77,4504 ton per jam

Tabel 2.3
Distribusi Ukuran Produk Screen II Deck I
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)
-50 + 30 13,944 13,944
-30 + 20 8,6056 26,5884 35,194
-20 + 5 27,86 27,86
23,002 23,002
-5
TOTAL 22,5496 77,4504 100

OVERSIZE : selanjutnya menjadi produk untuk ukuran -50+30 mm


UNDERSIZE : selanjunya menjadi umpan pada DDVS II deck II

Material Balance
Feed = Produk
100 tpj = (+30 mm) + (-30 mm)
100 tpj = 22,5496 tpj + 77,4504 tpj
100 tpj = 100 tpj → Balance
 Deck II
Opening : 20 mm
Efisien : 85 %
Distribusi Umpan Deck II :
-30 + 20 mm = 26,5884 tpj
-20 + 5 mm = 27,86 tpj
-5 mm = 23,002 tpj +
= 77,4504 tpj
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Efisiensi =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Produk yang lolos = Efisiensi x Produk yang seharusnya lolos
= 85% x 50,862 ton per jam
= 43,2327 ton per jam

PT. SUKSES ANDESIT 13


Tabel 2.4
Distribusi Ukuran Produk Screen II Deck II
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)
-30 + 20 26,5884 26,5884
-20 + 5 7,6293 20,2307 27,86
23,002 23,002
-5
TOTAL 34,2177 43,2327 77,4504

OVERSIZE : selanjutnya menjadi produk untuk ukuran -30+20 mm


UNDERSIZE : selanjunya menjadi umpan pada DDVS III
Material Balance
Feed = Produk
77,4504 tpj = (+20 mm) + (-20 mm)
77,4504 tpj = 34,2177 tpj + 43,2327 tpj
77,4504 tpj = 77,4504 tpj → Balance
7. DDVS III
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu dilakukan screen kembali,
dengan rincian :
Deck I 5 mm, dengan efisiensi 85%

 Deck I
Opening : 5 mm
Efisiensi : 85 %
Distribusi Umpan Deck I :
: -20 + 5 mm = 20,2307 tpj
-5 mm = 23,002 tpj +
= 43,2327 tpj
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Efisiensi =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
Produk yang lolos = Efisiensi x Produk yang seharusnya lolos
= 85% x 23,002 ton per jam
= 19,5517 ton per jam

PT. SUKSES ANDESIT 14


Tabel 2.6
Distribusi Ukuran Produk Screen III Deck I
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)
-20 + 5 20,2307 20,2307
3,4503 19,5517 23,002
-5
TOTAL 23,681 19,5517 43,2327

OVERSIZE : selanjutnya menjadi produk untuk ukuran -20+5 mm


UNDERSIZE : selanjunya menjadi produk untuk ukuran -5 mm
Material Balance
Feed = Produk
43,2327tpj = (+20 mm) + (-20 mm)
43,2327tpj = 23,681 tpj + 19,5517 tpj
43,2327tpj = 43,2327 tpj → Balance
Jadi produksi hasil peremukan adalah :

-50 + 30 mm = 22,5496 tpj


-30 + 20 mm = 34,2177 tpj
-20 + 5 mm = 23,681 tpj
-5 mm = 19,5517 tpj +
Total = 100 Ton/jam

PT. SUKSES ANDESIT 15


BAB III
PEMILIHAN ALAT

Perhitungan
Densitas andesit diasumsikan 2,5 ton/m3. Produk dari tambang sebesar 100 ton/jam.
100 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Jadi kapasitas umpan dari tambang adalah : = 40 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
2,5 𝑡𝑜𝑛/𝑚3

3.1. Excavator
Untuk mengangkut material hasil pembongkaran di front penambangan dari
tempatnya ke alat angkut, digunakanlah excavator. Excavator yang digunakan pada
PT. Sukses Andesit adalah merk KOMATSU type Komatsu PC-200 L8 dengan
spesifikasi alat sebagai berikut:

Merk : Komatsu
Type : PC-200 L8
Kapasitas Bucket Munjung : 1,2 m3
Ukuran Bucket : 0,97 m3
Cycle Time : 20 detik/bucket
Fill Factor Bucket : 1,3
Kapasitas Dump Truk : 17 m3
EU : 83%
MA : 80%
Banyaknya bucket : Kapasitas Dump Truk/Kapasitas bucket
: 17 m3/(0,97x1,3)
: 13,5 =14 bucket
Waktu untuk mengisi : Banyaknya Bucket x Cycle time/bucket
1 Dump Truk
: 14 bucket x 20 detik/bucket
: 280 detik = 4,66 menit

PT. SUKSES ANDESIT 16


3.2. Dump Truck
Untuk mengangkut material digunakan Dump Truk.
Merk : Hino
Type : Hino 500 FG 235 JJ
Kapasitas Dump Truk : 17 m3
Panjang keseluruhan : 6795 mm
Ukuran Bak :
 Panjang : 4745 mm
 Lebar : 1717 mm
 Tinggi : 2120 mm
Berat Truk Kosong : 5,210 ton
Jarak Angkut : 1 km
Cycle time manuver + : 2 menit
ganti gear + penumpahan

Kapasitas Dump Truk = p x l x t


= 4745 mm x 1717 mm x 2120 mm
= 17 m3
Cycle Time mengisi 1 Dump Truk = Banyaknya bucket x cycletime/bucket
= 14 bucket x 20 detik/bucket
= 280 detik = 4,6 menit
Cycle time manuver+ganti gear+penumpahan : 2 menit
Cycle time tempuh isi : 4 menit
Cycle time kembali kosong : 2 menit
Cycle time Dump Truk = 280 s + 120 s + 240 s + 120 s
= 760 s
Jumlah Trip/jam = 60 s
760 s
= 5 trip
Produksi Dump Truk = (Kapasitas DT x jumlah Trip x EU x MA) x densitas
= (17 m3 x 5 trip x 0,83 x0,8) x 2,5 ton/m3
= 141 ton/jam truk
Material yang diangkut : 100 ton/jam

PT. SUKSES ANDESIT 17


Jumlah DT yang bekerja di lapangan = Material yang diangkut
Produksi DT
= 100 ton/jam
141 ton/jam
= 0,709 ≈ 1 Dump Truk

Jumlah DT yang harus disediakan = Jumlah DT Bekerja / MA


= 1 DT / 0,8
= 1,08 DT ≈ 2 DT
Jumlah cadangan DT = Jumlah DT yang disediakan – Jumlah DT bekerja
= 2 DT – 1 DT
= 1 Dump Truk
Sehingga untuk mengangkut material sejumlah 100 ton/jam diperlukan 1
Dump Truck yang bekerja di areal tambang dan 1 Dump Truk untuk cadangan
apabila terjadi kerusakan, agar kegiatan pengangkutan tetap berjalan dan memenuhi
target produksi.

3.3. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat penampungan terakhir material sebelum diremuk.
Hopper dapat dibuat dengan bentuk limas segiempat terpancung, bagian bawah
disesuaikan dengan feeder (reciprocating plate feeder). Hooper sebaiknya
berkapasitas lebih besar dari pada lebar Dumptruck, agar material Andesit tidak
tumpah saat Dumptruck menumpahkan andesit pada hopper. Umpan yang masuk
ke dalam hopper berasal dari ROM. Dimensi hopper yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :
 Lebar Atas (a) : 3,4 m
 Panjang Atas (b) : 3,3 m
 Tinggi Atas (c ) : 0,5 m
 Tinggi Bawah (d) :1m
 Lebar Bawah (e) :1m
 Panjang Bawah (f) :2 m
 Tebal plat : 0,01 m
 Luas Atas (La) : a x b = 3,4 x 3,3 = 11,22 m²

PT. SUKSES ANDESIT 18


 Luas Bawah (Lb) : e x f = 1 x 2 = 2 m²
1
Kapasitas Hopper = (La x Tatas) + x Tbawah x [La+Lb+(La+Lb)1/2 ]
3

1
= (11,22 x 0,5) + 3 x 1 x [11,22+2+(11,22+2)1/2 ]

= 11,2m3
Tonase : 11,2 m3 x 2,5 ton/m3 = 28 ton
Perhitungan sudut
y = b – f = 3.3 – 2 = 1,3 m
tan θ = d/y
tan θ = 1/1,3 = 0.77
θ = tan-1 2 = 37,6o
x = 0,5a – 0,5e = 0,5 x 3,4 – 0,5 x 1 = 1,2 m
tan α = d/x
tan α = 1/1.2 = 0.83
α = tan-1 0.83 = 39,69o

Jadi, hopper yang dibutuhkan sebanyak 1 buah.

3.7. Double Deck Vibrating Screen


Setelah material hasil penambangan masuk ke tahap primary crushing, material
akan dibawa ke alat screener untuk dikelompokkan berdasarkan ukurannya.
Berdasarkan atas luas screen yang digunakan. Perhitungan luas screen :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

PT. SUKSES ANDESIT 19


AR = A x F1 x F2
DDVSC I, DECK I
Opening : 150 mm
Effisiensi : 90 %
Total Umpan : 100 tpj

DDVSC I, DECK II
Opening : 50 mm
Effisiensi : 85 %
Total Umpan : 65,7 tpj

Tabel 3.1
Faktor-faktor pada Double Deck Vibration Screen
Faktor Deck I Deck II
B 130 70
G 1,5625 1,5625
V 1,09 1,45
H 0,88 0,58
E 0,77 1,2
M 1 1
O 0,9 0,8
D 1 0,9
T 1 1
W 1,25 1,25
Faktor Deck I Deck II
F1 1,1 1,1
F2 1,1 1,1
LUAS (AR) 0,7139 0,79

PT. SUKSES ANDESIT 20


DECK I
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

100 100
= = = 0,59
130 x 1,5625 x 1,09 x 0,88 x 0,77 x 1 x 0,9 x 1 x 1 x 1,25 168,778
AR = A x F1 x F2
= 0,59 x 1,1 x 1,1
= 0,7139 m2

DECK II
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

65,7 65,7
= = = 0,66
70 x 1,5625 x 1,45 x 0,58 x 1,2 x 1 x 0,8 x 0,9 x 1 x 1,25 99,343

AR = A x F1 x F2
= 0,66 x 1,1 x 1,1
= 0,79 m2

Maka didapat spesifikasi screen:


Merk : METSO
Maximum Opening : 175 mm
Type of Screen : CVB1540-3P
Nominal Size : 1,5 x 4 m
Luas Screen : 6 m2
Power : 15 kw
Weight : 4500 kg
Capacity : 400 mtph

3.8. Double Deck Vibration Screen II


Berdasarkan atas luas screen yang digunakan. Perhitungan luas screen :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

AR = A x F1 x F2
DDVSC I, DECK I

PT. SUKSES ANDESIT 21


Opening = 30 mm
Effisiensi = 90 %
Total Umpan = 100 T/J
DDVSC I, DECK II
Opening = 20 mm
Effisiensi = 85 %
Total Umpan = 77,4504 T/J

Tabel 3.2
Faktor-faktor pada Double Deck Vibration Screen II
Faktor Deck I Deck II
B 55 45
G 1,5625 1,5625
V 0,99 1,14
H 0,98 0,78
E 1 1,2
M 1 0,95
O 1,09 1,09
D 1 0,9
T 1 1
W 1,25 1
Faktor Deck I Deck II
F1 1,1 1,1
F2 1,1 1,1
LUAS (AR) 1,0648 1,3431

DECK I
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊
100 100
= = = 0,88
55 x 1,5625 x 0,99 x 0,98 x 1 x 1x1,09 x 1 x 1 x 1,25 113,601
AR = A x F1 x F2
= 0,88 x 1.1 x 1,1

PT. SUKSES ANDESIT 22


= 1,0648 m2
DECK II
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

77,4504 77,4504
= = = 1,11
45 x 1,5625 x 1,14 x 0,78x 1,2 x 0,95 x 1,09x 0,9 x 1 x 1 69,921
AR = A x F1 x F2
= 1,11 x 1.1 x 1,1
= 1,3431 m2
Maka didapat spesifikasi screen:
Merk : METSO
Maximum Opening : 175 mm
Type of Screen : CVB1540-3P
Nominal Size : 1,5 x 4 m
Luas Screen : 6 m2
Power : 15 kw
Weight : 4500 kg
Capacity : 400 mtph

3.9 Double Deck Vibration Screen III


Berdasarkan atas luas screen yang digunakan. Perhitungan luas screen :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

AR = A x F1 x F2
DDVSC I, DECK I
Opening = 5 mm
Effisiensi = 85 %
Total Umpan = 43,2327 T/J
Tabel 3.3
Faktor-faktor pada Double Deck Vibration Screen III
Faktor Deck I
B 31,3
G 1,5625
V 1,208
H 0,68

PT. SUKSES ANDESIT 23


E 1
M 0,95
O 1,1
D 1
T 1
W 1
Faktor Deck I
F1 1,1
F2 1,1
LUAS (AR) 1,2463

DECK I
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐀) = m2
𝐵.𝐺.𝑉.𝐻.𝐸.𝑀.𝑂.𝐷.𝑇.𝑊

129,48135 43,2327
= = = 1,03
31,3x 1,5625x 1,208 x 0,68 x 1 x 0,95 x 1,1 x 1 x 1 x 1 41,98
AR = A x F1 x F2
= 1,03 x 1.1 x 1,1
= 1,2463 m2
Maka didapat spesifikasi screen:
Merk : METSO
Maximum Opening : 175 mm
Type of Screen : CVB1540-3P
Nominal Size : 1,5 x 4 m
Luas Screen : 6 m2
Power : 15 kw
Weight : 4500 kg
Capacity : 400 mtph

3.10. Jaw Crusher


Dalam perencanaan crushing plant ini, pada peremuk I (primary crushing)
menggunakan jaw crusher dengan :
Merk = METSO

PT. SUKSES ANDESIT 24


Model / Type = C-SERIES 110
Feed opening width = 1100 mm
Feed opening depth = 850 mm
Capacity = 285-395 ton/jam
Motor power = 160 kW (200HP)
Jadi, jaw crusher yang dibutuhkan sebanyak 1 buah.
3.11. Cone Crusher
Dalam perencanaan ini Peremuk II menggunakan “Cone Crusher” dengan :
Merk = METSO
Model / Type = GP200S
Feed opening width = 280 mm
Capacity = 230-280 ton/jam
Motor power = 110-160 kW (150-250HP)
Max lift during liner change = 3,5 ton
Total weight (approx.) = 10,9 ton
Jadi, cone crusher yang dibutuhkan sebanyak 1 buah.

3.12. STOCK PILE


Setelah material telah direduksi ukurannya melalui serangkaian proses peremukan
yang kemudian dilanjutkan ke proses pengayakan untuk mengelompokkan
material-material tersebut berdasarkan ukurannya, material ditampung dalam stock
pile. Stock pile yang dibuat dirancang untuk dapat menampung hasil produksi
selama 1 minggu, maka:
 Jam Kerja/ hari = 10 jam/hari
 Produksi = 100 ton/ jam
 Jumlah hari kerja dalam 1 minggu = 5 hari/minggu
a. Produk I ( -50 + 30 mm)
ton jam
22,5496 x 10 x 5 hari
jam hari
Volume Total = 2,5 t/m3

= 1.127,48 m3

T
Tan 41,40 =
R

0,8816 x R = T

PT. SUKSES ANDESIT 25


Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi
3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 1.351,896 m3 = 3,14 R2 x 0,8816 x R
1.465,087 m3 = R3
R = 11,36 m
T = 0,8816 x R
T = 10,01 m
b. Produk II ( -30 + 20 mm)
ton jam
34,2177 x 10 x 5 hari
jam hari
Volume Total = 2,5 t/m3

= 1.710,885 m3

T
Tan 410 =R
α
r 0,8693 x R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi


3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 2.048,477 m3 = 3,14 R2 x 0,8693 x R
2.251,402 m3 = R3
R = 13,106 m
T = 0,8693 x R
T = 11,39 m

c. Produk III ( -20 + 5 mm)


ton jam
23,681 x 10 x 5 hari
jam hari
Volume Total = 2,5 t/m3

= 1.184,05 m3

T
Tan 40,40 = R
α
r 0,8511 x R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

PT. SUKSES ANDESIT 26


3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 1.349,409 m3 = 3,14 R2 x 0,8511 x R
1.514,8 m3 = R3
R = 11,48 m
T = 0,8511 x R
T = 9,77 m

d. Produk IV (-5 mm)


ton jam
19,5517 x 10 x 5 hari
jam hari
Volume Total = 2,5 t/m3

= 977,585 m3

T
Tan 39,20 = R
α
0,8156 x R= T
r

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi


3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 648,488 m3 = 3,14 R2 x 0,8156 x R
759,655 m3 = R3
R = 9,124 m
T = 0,8156 x R
T = 7,44 m

3.11. Belt Conveyor


Berdasarkan gambar, belt conveyor yang direncanakan pada rangkaian unit
pengolahan andesit adalah sebanyak 14 unit belt conveyor dengan rincian sebagai
berikut :

PT. SUKSES ANDESIT 27


Diagram Alir

Target Produksi : 100 tpj


Umpan terbesar : 800 mm*
Jam kerja : 10 Jam/hari

PT. SUKSES ANDESIT 28


Spesifikasi Belt Conveyor
Merk : NORDBERG
Type : B6X1000
Capacity : 232 tpj
Belt width : 762 mm
Feed size : < 250 mm
Belt speed : 0,508 m/s

a. 2 buah Belt Conveyor ( Jaw Crusher → Double Deck Vibrating Screen )


Belt ke-1
Produk terbesar : 200 mm
Tinggi : 0,2092 m
Sudut : 20
0,2 𝑚
Panjang horizontal : = 5,9907 m
tan 2
0,2 𝑚
Panjang belt conveyor : = 5,994 m
sin 2

Belt ke-2
Produk terbesar : 200 mm
Tinggi : 2,9753 m
Sudut : 150
2,9753 𝑚
Panjang horizontal : = 11,19 m
tan 15
2,9753 𝑚
Panjang belt conveyor : = 11,58 m
sin 15

b. 2 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen → Cone Crusher )


Belt ke-3
Produk terbesar : 200 mm
Tinggi : 0,2093 m
Sudut : 20
0,2093 𝑚
Panjang horizontal : = 5,994 m
tan 2
0,2093 𝑚
Panjang belt conveyor : = 5,997 m
sin 2

Belt ke-4

PT. SUKSES ANDESIT 29


Produk terbesar : 200 mm
Tinggi : 2,5277 m
Sudut : 150
2,5277 𝑚
Panjang horizontal : = 9,43 m
tan 15
2,5277 𝑚
Panjang belt conveyor : = 9,77 m
sin 15

Spesifikasi Belt Conveyor


Merk : NORDBERG
Type : B6X1000
Capacity : 232 tpj
Belt width : 406 mm
Feed size : < 51 mm
Belt speed : 0,508 m/s
c. 2 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen → Belt 6)
Belt ke-5
Produk terbesar : 50 mm
Tinggi : 0,56 m
Sudut : 160
0,56 𝑚
Panjang horizontal : = 1,95 m
tan 16
0,56 𝑚
Panjang belt conveyor : =2m
sin 16

Belt ke-6
Produk terbesar : 50 mm
Tinggi :0m
Sudut : 00
Panjang belt conveyor : Panjang Horizontal Belt ke-3 = 18,7412 m
d. 2 buah Belt Conveyor (Cone Crusher → Double Deck Vibrating Screen)
Belt ke-7
Produk terbesar : 50 mm
Tinggi : 0,2255 m
Sudut : 20
0,2255 𝑚
Panjang horizontal : = 6,45 m
tan 2

PT. SUKSES ANDESIT 30


0,2255 𝑚
Panjang belt conveyor : = 6,46 m
sin 2

Belt ke-8
Produk terbesar : 50 mm
Tinggi : 3,8413 m
Sudut : 150
3,8413 𝑚
Panjang horizontal : = 14,34 m
tan 15
3,8413 𝑚
Panjang belt conveyor : = 14,84 m
sin 15

e. 1 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen → Stockpile -50 + 30


mm)
Belt ke-9
Produk terbesar : 50 mm
Tinggi : 7,3683 m
Sudut : 150
7,3683 𝑚
Panjang horizontal : = 27,5 m
tan 15
7,3683 𝑚
Panjang belt conveyor : = 28,47 m
sin 15

f. 1 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen → Stockpile -30 + 20


mm)
Belt ke-10
Produk terbesar : 30 mm
Tinggi : 7,7575 m
Sudut : 150
5,53 𝑚
Panjang horizontal : = 28,95 m
tan 15
5,53 𝑚
Panjang belt conveyor : = 30 m
sin 15

g. 1 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen II → Double Deck


Vibrating Screen III )
Belt ke-11
Produk terbesar : 20 mm
Tinggi : 7,3683 m
Sudut : 150
7,3683 𝑚
Panjang horizontal : = 27,5 m
tan 15

PT. SUKSES ANDESIT 31


h. 1 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen → Stockpile -20+5
mm )
Belt ke-12
Produk terbesar : 20 mm
Tinggi : 7,3683 m
Sudut : 150
7,3683 𝑚
Panjang horizontal : = 27,5 m
tan 15

7,3683 𝑚
Panjang belt conveyor : = 28,47 m
sin 15

i. 1 buah Belt Conveyor (Double Deck Vibrating Screen → Stockpile -5 mm)


Belt ke-14
Produk terbesar : 5 mm
Tinggi : 6,6548 m
Sudut : 150
6,6548 𝑚
Panjang horizontal : = 24,84 m
tan 15
6,6548 𝑚
Panjang belt conveyor : = 25,71 m
sin 15

PT. SUKSES ANDESIT 32

Anda mungkin juga menyukai