Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hidayatul Ummah

Prodi : S1 GIZI
Kelas : GIZI 2019 B
NIM : 19051334082
Sumber : BUKU PENGANTAR MANAJEMEN
PENULIS : ERNIE TISNAWATI SULE
KURNIAWAN SAEFULLAH
PENERBIT : PRENADAMEDIA GROUP
TAHUN TERBIT : FEBRUARI 2018

1. Proses Pembuatan Keputusan


Kotler, menjelaskan proses pengambilan keputusan antara lain sebagai
berikut :
a. Identifikasi masalah
Dalam hal ini diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang
ada di dalam suatu keadaan.

b. Pengumpulan dan penganalisis data


Pengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan
menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.

c. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan


Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka
perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk
memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang
matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan
waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai akan
berhasil atau sebaliknya.

d. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil keputusan
harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima
dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.

e. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan


Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur
dampak dari keputusan yang telah dibuat.

2. Teknik Pembuatan Keputusan


1. Operation Research
merupakan dengan menggunakan suatu metode-metode scientific (yang terdiri
dari teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu maslah tertentu,
penerapan dalam teknik ini yaitu usaha inventarisasi.
2. Linear Programming
merupakan dengan memakai rumus-rumus matematik yang disebut juga dengan vector
analysis.
3. Gaming War Games
merupakan dengan teori yang biasa dipakai dalam menentukan strategi.
4. Probability
merupakan dengan sebuah teori kemungkinan yang bisa diterapkan pada kalkulasi
rasionalitas hal-hal yang tidak normal, dalam mengenai sebuah keputusan yang
dipertimbangkan dan diperhitungkan.
5.Rangking and statistical weighting
Yaitu dengan cara:
 Menempatkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi suatu keputusan akhir
 menimbang suatu faktor-faktor yang bisa dibandingkan dan yang tercakup didalam
setiap alternatif.
3. Perbedaan Gejala dan Masalah

Dalam teori pengambilan keputusan, maka seseorang/sebuah organisasi perlu dapat


membedakan antara masalah (problem) dan gejala (symptom). Untuk dapat memahami
perbedaan antara gejala dan masalah kita coba ambil sebuah ilustrasi. Misalnya, seseorang
yang mendatangi kita dengan wajah yang pucat. Wajah yang pucat tersebut tentunya dapat
disebabkan oleh berbagai kemungkinan masalah yang berbeda-beda. Dia bisa berwajah pucat
karena memang kulitnya putih, atau sedang sakit, atau kedinginan, atau juga ketakutan karena
baru saja melewati sebuah kuburan. Jika kita tidak dapat membedakan antara gejala dan
masalah, maka bisa saja kita langsung menyimpulkan bahwa wajahnya yang pucat karena
sakit. Berdasarkan ilustrasi di atas, kesalahan dalam melakukan identifikasi masalah akan
menyebabkan kesalahan dalam penyelesaiannya.

4. Tipe-Tipe Keputusan
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
a)      Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)
adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan
ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar, Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting
di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung
dengan perusahaari lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

b)      Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)


adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang
terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli
sistem komputer yang iebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya
adalah keputusan alokasi dana promosi.

c)      Keputusan Terstruktur (structured decision)


adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen
tingkat bawah. Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan
barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud pembuatan alternatif-alternatif kebijakan dalam proses
pembuatan keputusan?

2. Apa yang dimaksud probability dalam teknik pembuatan keputusan?

3. Apa yang dimaksud Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)?

Anda mungkin juga menyukai