Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita

“Rencana Asuhan Pada Bayi Sampai Usia 6 Minggu”

DOSEN PEMBIMBING :

ERNA EKA WIJAYANTI, SST., M.Keb

Disusun oleh :

1. DWI RAHMAWATI (18.16.1.149.006)


2. HALDAH (18.16.1.149.009)
3. NURUL KHOLIFAH (18.16.1.149.020)
4. SEPTIKA PUTRI A.I (18.16.1.149.024)
5. WINDA FITHROTUL K (18.16.1.149.034)
6. HENI YULIATIN (18.16.1.149.036)
7. NUR KHOFIFAH (18.16.1.149.037)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
Kampus A : Jl. Diponegoro No.17 Tuban
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Asuhan Neonatus Bayi dan Balita yang berjudul “Rencana
Asuhan Pada Bayi Sampai Usia 6 Minggu”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok yang telah
berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini, dengan mengorbankan waktu
serta berbagai masalah yang dihadapi.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
padaa makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih dan semoga
makalah ini bisa memberikan dampak positif bagi pembaca dan kita semua.

Tuban, 20 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2002/2003, angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru
lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1.000 kelahiran hidup
            Menyadari kondisi tersebut, Departemen Kesehatan pada tahun 2000
telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan
angka kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan
yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin
pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah
yang dikenal dengan sebutan “Making Pregnancy Safer (MPS)” melalui tiga
pesan kunci. Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada
pembukaan Seminar Pendekatan dan Praktik Terbaik Kesehatan Maternal dan
Neonatal di Jakarta tanggal 10 Mei 2004.
Perkembangan bayi sangat cepat, tapi tetap saja pada usia 6 minggu
pertama memorinya masih virtual atau belum nyata. Di saat terjaga, ia belum
bisa menangkap secara jelas apa-apa saja yang dialaminya. Situasi ini kurang
lebih sama dengan seseorang yang mengalami kejadian misterius, dimana dia
masih merasa asing dengan keadaan sekelilingnya, atau antara ada dan tiada.
Sebagai contoh, walaupun ibu adalah sosok yang sangat akrab baginya, tapi
dia tidak akan merasa kehilangan saat ibu meninggalkannya di kamar. Begitu
juga kalau misalnya terjadi gangguan, seperti benda jatuh di dekatnya, sampai
usia 6 minggu, bayi akan dengan cepat melupakannya.
            Untuk meningkatkan memorinya, pancinglah ia untuk berkonsentrasi.
Ketika ibu/ayah sedang bersama bayi carilah suasana yang tenang, dimana
tidak banyak gangguan suara, sehingga Anda berdua bisa nyaman bercakap-
cakap. Jarak idealnya kurang lebih 25 cm, dengan begitu bayi dapat
“mengawasi” dan kemudian mengingat wajah orang yang mengajaknya
bicara.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan bayi 6 minggu pertama?
2. Apakah rencana asuhan pada bayi berusia 1-6 minggu?
3. Apa saja Assessment/Analisis Data?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan bayi 6 minggu pertama.
2. Untuk mengetahui bagaimana rencana asuhan pada bayi berusia 1-6
minggu.
3. Untuk mengetahui apa yang perlu diperhatikan dalam Analisis Data.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan bayi 6 minggu pertama

Kebutuhan-kebutuhan Bayi 6 minggu pertama antara lain :

1. Minum
Kebutuhan cairan pada setiap bayi berbeda, pada umumnya cairan yang
diberikan pada hari pertama adalah 60 ml/kg BB dan setiap hari ditambah
sehingga pada hari ke -14 dicapai 200 ml/kg BB sehari. ASI adalah cairan
terbaik dalam memenuhi nutrisi cairan bayi baru lahir, menyusui bayi
dapat dilakukan setiap 4 jam atau sesuai dengan keinginan bayi (lebih
dianjurkan) pada payudara kiri dan kanan secara bergantian, bila
memerlukan susu tambahan maka perlu mempertimbangkan : jumlah yang
tepat, higyene dan steril, serta susu yang hangat.
2. Eliminasi
Bayi berkemih 7-10 kali sehari, BAB paling tidak sehari 1 kali, feses yang
pertama adalah mekonium, feses peralihan berwarna kuning gelap
berangsur kuning normal, fases bayi yang diberi ASI : lunak berwarna
kuning, tidak terbentuk dan tidak berbau.
Fases bayi yang diberi susu formula : lebih keras, berwarna kuning hijau
pucat dan berbau.
3. Tidur
Pada malam hari kira-kira tidur selama 8-10 jam/hari. Bayi lebih banyak
tidur 60 %.
4. Kebersihan kulit basah dan kotor didaerah pantat dan lipatan paha dibasuh
dan dikeringkan dapat diberikan vaselin, minyak telon atau lotion. Bayi
dimandikan 1-2 sekali sehari, sebaiknya dimandikan seelah disusui.
Tujuan memandikan bayi adalah mebersihkan kulit tubuh bayi dan
merangsang peredaran darah bayi, mencegah terjadinya infeksi pada tali
pusat dan dapat memberikan rasa nyamana dan segar.

6
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain:
a) Keadaan umum bayi baik
b) Usahakan bayi tidak kedinginan
c) Semua peralatan yang diperlukan harus dapat berada dekat bidan
sehingga mudah dicapai
d) Waktu pnggunaan shampo atau sabun jangan sampai kena mata
e) Suhu air sesuai dengan suhu tubuh
f) Waktu memandikan bayi baru lahir adalah 6 jam setelah bayi lahir
g) Handuk dipakai untuk bayi tidak digunakan untuk anggota
keluarga lain
h) Keamanan
5. Kuku dan jari tangan
Kuku panjang dapat menyebabkan luka garukan pada kulit bayi yang
sangat sensitif terutama diwajah.
Kuku sebaikanya dipotong atau diberi sarung tangan.
6. Pakaian
Pakaian dapat menjadi pembawa kuman, pakaian dan selimut harus dicuci
dahulu lalu disetrika, pakaian baru harus dapat di cuci terlebih dahulu.
Mencegah kecelakaan :
1) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu
2) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi dalam air, atau di tempat
tidur, kursi atau meja
3) Hindari pemberaian apapun pada mulut bayi selain ASI, karena
dapat mengakibatkan tersedak
4) Baringkan bayi pada atas yang keras pada punggung dan sisi
badannya

Tanda-tanda antara lain :

1. Pernafasan : sulit atau lebih dari 60 kali permenit


2. Kehangatan : terlalu panas (>38 C) atau terlalu dingin (<36 C)
3. Warna : Kuning (terutama dalam 24 jam pertama), biru atau pucat

7
4. Pemberian makanan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel,
banyak muntah, tinja lembek, hijau tua, lendir dan ada darah pada
tinja.
5. Tali pusat : merah bengkak, keluar cairan bau busuk berdarah.
6. Infeksi : Suhu meningkat, merah bengkak, keluar cairan (nanah),
bau busuk, pernafasan sulit.
7. Tinja kemih : Tidak BAB dalam 3 hari, tidak berkemih dalam 24
jam.
8. Aktivitas : Menggil, atau tangisan yang tidak biasa, rewel lemas,
terlalu menggantuk, lunglai, dan kejang.

Mengidentifikasi peranan bidan pada bayi sehat

Bidan berperan dalam asuhan terhadap bayi dan balita terutama dalam hal :

1) Melakukan pengkajian/pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan


anak, meliputi :
 Pemerikasaan fisik
 Pengukuran fisiologi (tanda-tanda vital)
 Penampilan umum
 Perkembangan psikologis
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak
2) Penyuluhan kesehatan kepada keluarga :
 Pemberian makanan bergizi pada bayi dan balita : pemberian
makanan bayi, cara pemberian ASI pada bayi, pola pemberian
makanan bayi usia 0-2 tahun, cara menyususi bayi yang baik, cara
mengetahui apabila bayi telah kenyang dan cukup mendapat air
susu ibu, hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI, saat
penggantian ASI dengan susu buatan, perlunya bayi mendapat
makanan tambahan setelah berumur 6 bulan, makanan tambahan
bayi sebagai pendamping ASI, menghentikan pemberian ASI,
mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.

8
 Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi balita ,imunisasi,
pencegahan kecelakaan, kesehatan gigi, peningkatan kesehatan
pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan seksual dimulai sejak
balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai laki-laki atau
perempuan).

Tahap tahap penting perkembangan dalam6 minggu pertama


Bayi cukup bulan harus mencapai tahap-tahap penting
perkembangan tertentu selama 6 minggu pertama kehidupan.
Diantara berbagai metode penepisan perkembangan yang tersedia,
hanya denver ll yang akurat. Suatu revisi dan standartdisasi ulang
dari uji penepisan perkembangan denver, didasarkan pada lebih
banyak pengujian pasa berbagai kelompok etnik dan pada
campuran populasi (materi denver ll disediakan dari DDM , inc, PO
BOX 371075, Denver, CO,80237-5075).
Dalam dua bulan pertama kehidupan,bayi baru lahir cukup bulan
mengalami kemajuan dalam 4 area yang diujikan pada denver ll.
Keterampilan personal-sosial harus mencakup perilaku tersenyum
spontan dan responsive serta sangat memperhatikan wajah.
Beberapa bayi akan memperlihatkan tangan mereka sendiri.
Gerakan motorik halus antara lain mata mengikuti gerakan sampai
garis tengah dan berkembang sampai mata mengikuti gerakan
sampai melewati garis tengah. Dalam area bahasa, bayi
mengeluarkan suara secara spontan dan berespon terhadap suara
bel. Kemampuan motorik kasar antara lain gerakan simetris dan
mengangkat kepal, kadang-kadang hingga 45 derajat. Pengetahuan
tentang tahap-tahap penting perkembangan normal ini harus
menyertai nasihat yang diberikan bidan kepada orang tua baru.
Denver ll adalah bagan kemajuan perkembangan bukan sebuah uji
yang berhasil atau gagal dijalani oleh anak. Temuan tentang
perbedaan perkembangan yang signifikan perlu diimbangi dengan
informasi lain, seperti pola perkembangan sebelumnya dan derajat.

9
Tonggak Perkembangan
Berikut ini adalah daftar dari karakteristik dan perilaku perkembangan serta usia
saat bayi anda kemungkinan besar mulai menunjukkan karakteristik tersebut.
Jika bayi anda prematur, tonggak ini dapat terjadi pada usia tua.

Perilaku atau karakteristik Usia rata-rata


Memandang atau melihat ke wajah anda. Lahir sampai 4 minggu.
Mengangkat kepalanya dari tempat tidur Lahirsampai 4 minggu.
untuk beberapa saat sementara ia
berbaring telungkup.
Memberi perhatian terhadap suara-suara Lahir sampai 6 minggu.
dengan menjadi siaga atau berpaling ke
arah suara .
Tersenyum atau berceloteh saat anda 3 minggu sampai 2 bulan..
tersenyum, berbicara atau bermain
dengannya.
Mengangkat kepala ke atas sementara 5 minggu sampai 3 bulan.
berbaring terlungkup
Menahan kepala dengan mantap saat 6 minggu sampai 4 bulan.
kepala diagkat.
Mengatupkan kedua tangannya didepan 6 minggu 3 ½ bulan.
tubuh.
Tertawa dan berteriak. 6 minggu sampai 4 ½ bulan.
Berguling dari depan ke belakang atau dari 2 bulan sampai 5 bulan.
belakang kedepan.
Meggenggam benda yang anda letakkan di 2 ½ bulan sampai 4 ½ bulan.
tangannya.

2.2 Rencana Asuhan Pada Bayi Berusia 1-6 Minggu

Pengumpulan Data Subjektif

1. Tanyakan pada ibu mengenai kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan.

10
2. Tanyakan pada ibu mengenai masalah-masalah yang dialami terutama dalam
proses menyusui
3 Jika ibu sedang menyusui bayinya, amati letak mulut bayi pada puting, posisi
menyusui, isapan, dan refleks menelan bayi.
4. Apakah ada orang lain yang dapat membantu pekerjaan ibu baru tersebut.
5. Amati keadaan rumah, terutama kebersihannya
6. Amati persediaan makanan dan air
7. Amati keadaan suasana hati ibu baru
8. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya.
9.Tanyakan pada ibu kapan bayi tersebut lahir (jika Anda tidak menolong
persalinan bayi).
10. Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan ada penambahan berat badan
11. Apakah bayi menunjukan tanda-tanda bahaya
12. Apakah bayi menyusu dengan baik
13. Apakah bayi menyusu sedikitnya 2-4 jam sekali
14. Apakah bayi berkemih 6-8 kali sehari
15. Apakah bayi menderita demam
16. Apakah bayi tampak waspada saat bangun
17. Apakah matanya mengikuti gerakan ibu

Pengumpulan Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik
2 Tinjauan ulang sistem-sistem utama tubuh.
A. Sistem pernapasan
 Alveoli-alveoli baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran napa perifer
masih membuka dan sempit. Selain itu, membra mukosa juga mudah rusak
dan sensitif terhadap trauma (mudah tersedak dan tidak boleh ada asap
rokok dari orang lain).
 Dalam keadaan normal, tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang,
jika terjadi kelainan, suara bayi akan terdengar bernada tinggi dan lemah.
B. Sistem kardiovaskular dan darah

11
Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan pada
tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit

C. Sistem ginjal
 Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir
 Kemungkinan urine akan tampak keruh dan berwarna merah muda di awal
kehidupan bayi sampai adanya peningkatan masukan cairan. Hal ini
disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti
D. Sistem gastrointestinal.
 Kapasitas lambung sebesar 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu
minggu pertama kehidupan.
 Sfingter kardiak lambung belum matang sehingga muntah susu (gumoh)
lazim terjadi.
 Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun pada hari ke 10 hampir
tidak ada asam lambung. Oleh karena itu, bayi rentan terhadap infeksi.
 Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam.
 Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak
mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak dan
karbohidrat.
 Pada saat makanan masuk segera terjadi peristaltik cepat, sehingga
masukan makanan sering disertai pengosongan lambung
E. Pengaturan suhu.
 Bayi masih rentan terhadap hipotermia karena tidak efisiennya pengaturan
suhu tubuh bayi yang disebabkan oleh belum matangnya hipotalamus.
 Seorang bayi yang mengalami kedinginan membutuhkan kalori dan
oksigen untuk meningkatkan suhu tubuhnya.
 Hipertermi rentan terjadi akibat dekatnya pada sumber radiasi panas atau
dapat juga diakibatkan karena adanya infeksi.

F. Adaptasi imunologi
 Bayi baru lahir menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama
yang masuk melalui mukosa sistem pernapasan dangastrointestinal.

12
 Kemampuan lokalisasi infeksi masilh rendah sehingga infeksi ringan dapat
dengan mudah berubah menjadi infeksi umum.
 Terdapat tiga imunoglobulin utama yaitu IgG, IgA, dan IgM. IgG
melewati barier plasenta sehingga kadarnya sama pada saat lahir.IgA
melindungi terhadap infeksi saluran pernapasan, gastrointestinal, dan mata
yang kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan
dalam ASI. Sementara itu, IgM mecapai kadar dewasa pada usia 2 tahun.
 ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.
G. Sistem reproduksi
 Anak laki laki menghasilkan sperma hingga pubertas.
 Anak perempuan sudah mempunyai ovum.
 Anak perempuan dapat mengalami menstruasi (pseudomenstruasi) atau
pembesaran payudara yang terkadang disertai oleh sekresi cairan dari
puting pada hari ke-4 atau ke 5, namun hal ini hanya berlangsung
sementara.
H. Sistem muskuloskeletal
 Ubun-ubun posterior akan menutup pada usia 6-8 minggu.
I. Sistem neurologi
 Relatif belum matang setelah lahir
 Refleks dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf
dan sistem muskuloskeletal.

3. Panca indera

a) Penglihatan
 Sensitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam putih yang
tercetak tebal dalam bentuk muka manusia.
 Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat
melihat wajah ibunya pada saat menyusui.
 Pada usia 2 tahun bayi sudah dapat membedakan muka ibunya dengan
muka orang yang tidak dikenal.
 Perhatian pada warna, variasi, dan kompleksitas pola berkembang dalam 2
bulan pertama kehidupan.

13
b) Penciuman
 Bayi sudah dapat mengenali bau yang menyengat.
 Menyukai bau susu, terutama ASI
 Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan
bau susu orang lain
c) Pengecapan.
 Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan
yang kuat pada rasa manis.
d) Pendengaran
 Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar dan mampu
membedakan berbagai suara.
 Di akhir bulan pertama, BBI lebih menyukai suara dengan pola yang sama
 Bayi baru lahir juga lebih menyukai suara ibunya dibandingkan orang lain
dan merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah.
e) sentuhan
 Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks.
 Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan.
 Merasa senang dengan kontak kulit ke kulit (skin to skin), berendam
dalam air, gosokan tangan, belaian, dan gerakan ayun.
 Bereaksi terhadap sentuhan dan refleks genggam karena dapat
memperkuat hubungan

2.3 Assessment/Analisis Data

A. Planning

Keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi yang meliputi

hal-hal berikut :

1. Tempat tidur yang tepat.


 Tempat tidur bayi harus hangat
 Tempat tidur bayi diletakkan di dekat tempat tidur ibu.
 Tempat tidur bayi dan ibu yang bersamaan bisa menyebabkan
kematian yang tidak disengaja.

14
 Ruang bayi di bagian kebidanan bukan tempat yang tepat bagi bayi
sehat.
2. Memandikan bayi.
 Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang
bertujuan untuk mempertahankan verniks kascosa dan juga
menjaga stabilitas suhu tubuh.
 Bayi harus tetap dijaga kebersihannya dengan menyekanya lembut
dan juga membersihkan bagian lipatan kulitnya.
 Sabun dengan kandungan klorofen tidak dianjurkan karena diserap
kulit dan menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi.
3. Mengenakan pakaian
 Pertahankan suhu bayi agar tetap hangat.
 Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat.
 Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh bayi.
 Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan
gesekan yang menganggu.
 Selama musim panas bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok
4. Perawatan tali pusat
 Perawatan dilakukan dengan tidak membubuhkan apa pun pada
pusar bayi.
 Menjaga pusar bayi agar tetap kering.
 Sisa tali pusat bayi akan segera lepas pada minggu pertama.
5. Perawatan hidung
 Kotoran bayi akan membuat hidung bayi tersumbat dan sulit
bernapas.
 Hindari memasukan gumpalan kapas pada hidung bayi.
6. Perawatan mata dan telinga.
 Telinga harus dibersihkan setiap kali sehabis mandi.
 Jangan membiasakan menuangkan minyak hangat ke dalam kanal
telinga karena akan lebih menambah kotoran dalam telinga.
7. Perawatan kuku
 Jaga kuku bayi agar tetap pendek.

15
 Kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali.
 Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka pada mulut atau
lecet pada kulit bayi.
8. Kapan membawa bayi keluar rumah?
 Bayi harus dibiasakan untuk dibawa keluar selama 1 atau 2 jam
dalam sehari (bila udara baik).
 Gunakan pakaian yang tidak perlu terlalu tebal atau tipis.
 Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari (pukul 08.00-09.00),
namun hindari pancaran langsung di pandangannya.
9. Pemeriksaan
 Selama 1 tahun pertama, bayi dianjurkan melakukan pemeriksaan
rutin.
10. Perawatan kulit
11. Bermain
12. Pemantauan berat bayi
 Bayi yang sehat akan mengalami penambahan berat badan setiap
bulannya. Bayi membutuhkan perawatan intensif pada saat 6
minggu kelahiran guna menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya.

B. Pijat Bayi

Pijat biasa disebut dengan stimulasi touch. Sejak dilahirkan, bayi memiliki
tiga kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua, yang pertama adalah
kebutuhan fisik dan biologis yang berguna pertumbuhan otak, sistem sensorik
serta motoriknya, kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan emosi dan kasih
sayang untuk kecerdasan emosi, interpersona, dan intrapersonal, serta yang ketiga
adalah kebutuhan stimulasi untuk merangsang semua kerja sistem sensorik dan
motoriknya.

Manfaat pijat :

Pijat memiliki beberapa manfaat utama seperti yang akan dijelaskan berikut ini :

1. Mengembangkan komunikasi

16
Sentuhan adalah komunikasi pertama yang dimiliki ibu dengan
bayinya. Sentuhan bagi bayi berarti berbicara. Pijat bayi dapat
membangun kedekatan antara ibu dan bayi dengan
menggabungkan kontakmata, seyuman, dan ekspresi wajah yang
lain.
2. Mengurangi stres dan tekanan
Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormon
adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh
bayi. Umumnya daya tahan tubuh meningkatkan 30% setelah
dipijat 2 kali sekama 15 menit .
3. Mengurangi ganguan sakit
4. Memijat juga membantu bayi dalam mengatasi gangguan
pencernaan seperti kembung dan kolik serta membanunya tidur
lebih nyenyak, pijatan juga memperlancar sirkulasi darah sehingga
membantu mengeluarkan gas yang terjebak.
5. Mengurangi nyeri
6. Memfasilitasi hubungan anak dengan orang tua
7. Mengurangi rasa nyeri sehubungan dengan kontipasi dan sakit gigi
8. Mengurangi kolik
9. Membantu bayi agar lekas tidur
10. Membantu perasaan orang tua menjadi lebih baik

Sebelum pemijatan dimulai, sebaiknya lakukan persiapan pemijatan bayi seperti


berikut ini :

1. Bersihkan dan hangatkan tangan.


2. Potong kuku yang panjang dan lepaskan perhiasan.
3. Ciptakan ruangan pemijatan yang hangat dan lepaskan perhiasan.
4. Siapkan bayi,sebaiknya pemijatan dilakukan ketika bayi selesai makan
atau tidak dala keadaan lapar
5. Siapkan waktu khusus selama 15 menit untuk pemijatan.
6. Ambil posisi duduk yang aman dan nyaman
7. Baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih.

17
8. Siapkan handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi
9. Mintalah izin pada bayi (dengan mengajaknya berbicara ) sebelum dipijat

Hal-hal yang tidak dianjurkan untuk dilakukan sebelum pemijatan sebagai


berikut:

1. Memijat bayi sebelum makan


2. Membangun bayi untuk pemijatan
3. Memijat bayi saat sakit
4. Memijat bayi saat bayi tidak mau dipijat
5. Memaksakan posisi pijat pada bayi
6. Pemijatan usia bayi.
7. Pada bayi berusia 0-1 bulan, pijatan yang sebaiknya diberikan adalah
berupa gerakan halus dan tidak melakukan pemijatan daerah sebelum tali
pusat bayi lepas.
8. Pada bayi berusia 1-3 bulan, pemijatan sebaiknya diberikan berupa
gerakan dengan tekanan dan waktu yang meningkat.

BAB III

PENUTUP

18
3.1 Kesimpulan

Kebutuhan-kebutuhan bayi 6 minggu pertama antara lain : minum ASI,


eliminasi, tidur, kebersihan kulit basah dan kotor didaerah pantat dan lipatan paha,
kuku dan jari tangan, pakaian. Bidan berperan dalam asuhan terhadap bayi dan
balita terutama dalam hal : Melakukan pengkajian/pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang meliputi : Pemerikasaan fisik, Pengukuran fisiologi
(tanda-tanda vital), Penampilan umum, Perkembangan psikologis, Faktor-faktor
yang memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dan juga
Penyuluhan kesehatan kepada keluarga : Pemberian makanan bergizi pada bayi
dan balita : pemberian makanan bayi, cara pemberian ASI pada bayi, pola
pemberian makanan bayi usia 0-2 tahun, cara menyususi bayi yang baik, cara
mengetahui apabila bayi telah kenyang dan cukup mendapat air susu ibu, hal-hal
yang mempengaruhi produksi ASI, saat penggantian ASI dengan susu buatan,
perlunya bayi mendapat makanan tambahan setelah berumur 6 bulan, makanan
tambahan bayi sebagai pendamping ASI, menghentikan pemberian ASI, mengatur
makanan anak usia 1-5 tahun.

3.2 Saran
1.      Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti tentang asuhan


kebidanan mengenai neonatus bayi dan balita pada kebutuhan bayi 6
minggu pertama.

2.      Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapakan mampu dan mengerti tentang rencana asuhan


neonatus bayi dan balita dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik
bagi klien serta mampu memberikan asuhan secara komprehensif bagi
klien.

DAFTAR PUSTAKA

19
Nanny Lia Dewi, Vivian. (2011). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita.
Jakarta: salemba Medika

Simkin, penny. (2008). Kehamilan, Melahirkan Dan Bayi . Jakarta : Arcan

20

Anda mungkin juga menyukai