Anda di halaman 1dari 15

TAMAN CANTIK DENGAN HIDROPONIK

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Guru Pembimbing Rostini S.Pd

Disusun oleh

Risa Septiani Indah

11127406

SMP NEGERI 3 RANCAEKEK

KABUPATEN BANDUNG

2014
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Taman Cantik dengan Hidroponik

Nama : Risa Septiani Indah

NIS : 11127406

Kelas : IX-I (9 I)

Asal Selokah : SMP Negeri 3 Rancaekek

Guru Pembimbing : Rostini, S.Pd

NIP : 196302201986032004

Rancaekek, Maret 2014

Mengetahui,

Guru Pembimbing Siswa

Rostini, S.Pd Risa Septiani Indah


NIP: 196302201986032004 NIS: 11127406

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Taman Cantik dengan
Hidroponik” ini dengan baik dan lancar.
Selama proses penulisan dan penyusunan makalah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus
hati kepada orang tua, guru-guru pembimbing, dan teman-teman serta pihak lainnya yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta maaf atas ketidaksempurnaan isi pada makalah
ini, namun penulis berharap menerima saran dan kritik yang dapat membangun demi
perbaikan makalah ini kedepannya menuju arah kesempurnaan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi
kita semua selaku pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya, sekian
dan terima kasih.

Rancaekek, Maret 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat penulisan............................................................................................................2
1.5 Metode Penulisan.............................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Pengertian.........................................................................................................................3
2.2 Jenis/Macam Hidroponik..................................................................................................4
2.3 Manfaat Hidroponik.........................................................................................................4
2.4 Media Tanam Hidroponik................................................................................................5
2.5 Bahan untuk menanam dengan hidroponik......................................................................6
2.6 Cara Menanam Hidroponik..............................................................................................7
2.7 Aspek penting dalam Hidroponik.....................................................................................9
BAB III. PENUTUP...............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


            Pertambahan penduduk di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan secara
terus-menerus, sehingga mengakibatkan permintaan akan bahan pangan seperti  beras,
sayuran, dan buah-buahan sangat banyak. Untuk dapat menanggulangi hal itu, pemerintah
melakukan suatu tindakan dengan meningkatkan hasil produksi di bidang pertanian,
khususnya untuk padi, sayuran dan buah-buahan untuk mencukupi permintaan di dalam
negeri.
            Dengan kondisi lahan di Indonesian yang semakin terbatas karena adanya
pertambahan penduduk yang mengalami peningkatan tiap tahun sehingga terjadi penurunan
luas lahan. Maka dilakukan inovasi-inovasi baru untuk menanggulangi hal tersebut. Salah
satunya adalah dengan membuat media tanam non tanah yang dapat dimanfaatkan oleh
penduduk dalam pengolaan di bidang pertanian. Adanya media tanam non tanah, dibuat
untuk dikondisikan  yang sesuai dengan kebutuhan tanaman agar memperoleh hasil produksi
menjadi baik, dibandingkan media tanah.
Media tanam merupakan suatu tempat tumbuh tanaman. Tanaman dapat tumbuh
dengan baik jika berada dalam media tanam yang baik, yaitu di dalam  ketersediaan unsur
hara yang ada, dengan adanya mineral dan kondisi yang yang baik yang terdapat dalam
media tanam tersebut. Dengan adanya peningkatan kemampuan berpikir manusia maka
dalam pembuatan media tanam mampu dilakukan dengan teknik tertentu. Keteknikan
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mempersiapkan media tumbuh tanaman, baik
berupa tanah maupun non tanah. Media tanam yang baik sangat mempengaruhi terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman.  
            Dengan adanya perkembangan dan pengetahuan yang sangat pesat maka dapat
diketahui bahwa media tanam tidak hanya dapat dilakukan dengan media tanam tanah
melainkan dengan media tanam non tanah.  Pengembangan secara terus-menerus mengenai
keteknikan dalam media tanam dilakukan dalam memperoleh media tanam yang  baik untuk
mencukupi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Contohnya pada media
tanam hidroponik. Media ini dapat dijadikan sebagai media tumbuh tanaman yang baik
dengan media tanam non tanah. Media tanam hidroponik mempunyai berbagai manfaat salah

1
satunya adalah dengan pengefisienkan penggunaan lahan, adanya penggunaan pestisida yang
efisien dibandingkan dengan kultur tanah. Dengan adanya pemanfaatan media tanam non
tanah dengan berbagai keteknikan tertentu, diharapkan dapat mengatasi berbagai macam
kondisi lingkungan yang kurang mendukung pada peningkatan hasil produksi  di bidang
pertanian. Sehingga, dengan lahan terbatas bahkan tidak ada lahan tanah kita tetap bisa
bercocok tanam di pekarangan rumah dan menjadikan taman rumah kita lebih asri, indah dan
cantik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Apa saja jenis hidroponik?
3. Apa manfaat hidroponik?
4. Media tanam apa saja yang bisa di jadikan untuk hidroponik?
5. Bahan apa saja yang dibutuhkan untuk hidroponik?
6. Bagaimana cara penanaman hidroponik?
7. Apa aspek-aspek penting dalam hidroponik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hidroponik.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis hidroponik.
3. Untuk mengetahui manfaat hidroponik.
4. Untuk mengetahui media tanam yang dapat digunakan dalam hidroponik.
5. Untuk mengetahui bahan yang dibutuhkan dalam proses penanaman hidroponik.
6. Untuk mengetahui cara penanaman hidroponik.
7. Untuk mengetahui aspek-aspek penting dalam hidroponik?

1.4 Manfaat penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui bahwa menanam
tanaman baik itu sayur maupun buah-buahan tidak perlu lahan yang harus selalu luas dan
menggunakan media tanah saja tetapi dengan berbagai media non tanah juga bisa dan pada
lahan taman yang sempit juga masih bisa. Selain itu juga dapat mengetahui manfaat dari
hidroponik dan cara penanaman menggunakan metode ini.

1.5 Metode Penulisan


Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di Internet.
Selain itu untuk mendapatkan sumber makalah ini penulis juga mencari sumber rujukan
dengan cara menyeleksi beberapa makalah dari hidroponik dan lainnya.
BAB II. PEMBAHASAN
2

2.1 Pengertian
Hidroponik (hydroponic) berasal dari bahasa Yunani yaitu kata hydro yang
berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau
budidaya tanaman tanpa tanah yang dimana tanah sebagai kebutuhan nutrisinya tanaman
diganti dengan beberapa jenis media tanam baru hasil pengamatan masyarakat sekitar dan
dunia internasional. Sehingga hidroponik merupakan suatu media non tanah dengan
memanfaatkan larutan tertentu sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada awalnya sistem hidroponik identik dengan
penanaman tanpa media tanah, akan tetapi sesuai dengan perkembangan teknologi,
hidroponik digunakan untuk penumbuhan tanaman dengan mengontrol nutrisi tanaman sesuai
dengan kebutuhannya.
Menurut sejarah perkembangannya dulu Hidroponik di temukan saat Marco polo
dalam pengembaraannya kemudian beliau mencatat bahwa terdapat penduduk di negara Cina
yang menanam tanaman secara hidroponik. Pada 1699 Wooward, seorang ilmuwan dari
Inggris telah melakukan percobaan dengan menggunakan air sebagai media tanam
menggantikan tanah garam mineral atau unsur hara dikarutkan dalam air dengan dimasukkan
sedikit tanah. Pada 1930-an, saintis Amerika, Gerice dari Universitas California telah berhasil
menanam tomat dengan teknik hidroponik. Tomat tersebut tumbuh mencapai ketinggian 7,5
meter. Perkembangan teknologi greenhouse atau rumah plastik telha membantu
perkembangan teknik hidroponik sehingga aktifitas pertanian dapat dijalankan sepanjang
tahun tanpa mengenal musim. Jadi semenjak zaman dulu tanaman menggunakan media lain
selain tanah, telah banyak dan berhasil dikembangkan. Saat ini bercocok tanam secara
hidroponik dilakukan oleh banyak petani.
Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok
tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya,
seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih. Penemu dari metode
hidroponik ini adalah DR. WF. Gericke. Beliau adalah seorang agronomis dari Universitas
California, USA. Saat itu beliau berhasil menanam tomat setinggi 3 meter yang penuh buah
dan ditanam di dalam bak yang berisi mineral hasil uji cobanya.

2.2 Jenis/Macam Hidroponik


1) Static solution culture / kultur air statis
2) Continuous-flow solution culture, contoh : NFT, DF
3) Aeroponics Passive sub-irrigation 3
4) Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
5) Run to waste
6) Deep water culture
7) Bubbleponics
8) Bioponic

2.3 Manfaat Hidroponik


Banyak sekali manfaat dan keuntungan yang kita peroleh dalam menanam dengan
cara hidroponik diantaranya untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan selalu bersih
sehingga peletakan tanaman dalam ruangan akan lebih fleksibel. Sehingga untuk menesain
interior ruangan rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila
tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang
dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut
nutrisinya. Penggunaan tanaman buah-buahan seperti kedondong bangkok misalnya, akan
bisa menghasilkan penampakan tanaman yang dapat berbuah lebat sepanjang waktu.
Kuncinya adalah dengan mengatur C/N ratio, yakni melalui pemangkasan pada cabang,
batang dan daun yang tumbuh berlebihan. Disamping, pemangkasan juga akan merangsang
pembungaan dan pembuahan.Selain itu, hidroponik juga alternatif pengganti tanah.
Beberapa kelebihan lain bertanam dengan sistem hidroponik ini diantaranya:

a) Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah.
b) Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak
membutuhkan tempat yang luas.
c) Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
d) Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari.
e) Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari
kotoran dan hama.
f) Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
g) Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.
h) Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat
dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
i) Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

2.4 Media Tanam Hidroponik


a) Arangsekam
Penggunaan arang sekam sudah banyak di indonesia karena
bahan baku ampas padi yang mudah di4 dapatkan arang
sekam mampu memberikan hasil terbaik untuk
memperoduksi sayur mayur dan pembibitan bermacam
pohon.
b) Spons
mungkin semua sudah tau tentang spoon yang dimana sering
di gunakan untuk mencuci piring dan membersihkan kaca
jendela kamar dsb,tapi pernahkah diperhatikan apabila spoon
dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas makan akan
tumbuh lumut hijau dan terkadang hitam dan terkadang ada
rumput yang tumbuh juga tapi belum banyak yang
menggunkan cara ini.
c) Expandedclay
adalah sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral penting bagi pertumbuhan
tanaman muda sangat cocok buat penyemaian.
d) Rockwool
Rockwool atau sering juga disebut dengan mineral wool adalah bahan non-organik yang
dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan. Hasilnya
adalah sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan diameter umumnya antara 6—
10mikromoter.
Rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk
mendukung perkembangan akar tanaman.
e) Coir
coir ataupun sabut kelapa yang dibaik digunakan untuk menyemai biji tumbuhan.
f) Perlite
Perlite merupakan kaca vulkanik amorf yang memiliki
kandungan air yang relatif tinggi, biasanya dibentuk
oleh hidrasi obsidian, yang dimana cocok untuk penetasan telur hewan dan dapat
membantu mempercepat pertumbuhan tanaman dari biji tanaman tersebut.
g) Pumice
Berasal dari batuan basalt yang terdapat dipantai akibat dari letusan gunung merapi
beratus tahun sebelumnya.
h) Vermiculite
Sekelompok mineral memiliki, struktur dari mika. Mereka
adalah silikat hydrous, berasal umumnya dari perubahan
semacam mika. Disebut demikian karena timbangan, ketika
dipanaskan, membuka keluar ke bentuk nguler.
i) Pasir
pasir bisa juga untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan contoh di pantai
seperti buah kelapa dan biji kacang.
j) Kerikil
dapat digunakan untuk penanaman di dalam rumah kita jika
ingin menambah kesan keindahan interior rumah, yang
dapat di tanam dengan media kerikil hanya tanaman yang
tahan terhadap air atau kebutuhan airnya tinggi.
k) Serbukkayu
Serbuk kayu biasa yang digunakan untuk tanaman yang
memerlukan kelembaban yang tinggi misalnya jamur.

2.5 Bahan untuk menanam dengan hidroponik


Pot yang ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman yang akan dijadikan maskot,
bisa berupa tanaman sayur seperti terong dan sebagainya. Bisa juga tanaman tahunan seperti
kedondong, jambu ataupun juga bunga-bungaan. Pot yang digunakan sebaiknya pot
bertingkat, yang dilengkapi dengan wadah penampung air dibagian dasarnya. Bahan pot
dapat dari tanah liat dan juga plastik, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Pot dari tanah liat misalnya memiliki keunggulan mampu menjaga stabilitas
temperatur media, akan tetapi cepat berlumut dan mudah rusak. Sementara pot dari plastik
lebih awet namun tidak bisa melewatkan air dari dinding potnya sehingga stabilitas media
tidak stabil. Kemudian sebagai media tanam diantaranya dapat digunakan pasir, batu apung
putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon. Untuk menjaga sterilitas
bahan, sebaiknya semua bahan direbus dulu sebelum dijadikan media tanam. Sedangkan

6
tanamannya, diambil tanaman yang telah tumbuh di dalam polybag dan siap direplanting ke
dalam pot.

2.6 Cara Menanam Hidroponik


Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon letakkan di
dasar pot. Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya diberi batu apung dan
batu zeolit hingga sepertiga bagian dari pot yang digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang
siap dipindahkan dari polybag ke pot, caranya bersihkan akar tanaman yang selama ini sudah
tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya (tanah) kedalam air.
Setelah akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut.
Bila ditengarai ada akar yang rusak ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan
besarnya tanaman maskot dan pot) sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya,
apabila terlalu rimbun perlu untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah
terisi bahan sepertiga bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga
bagian pot. Langkah selanjutnya isilah pot bertingkat tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan
(sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman perlu pengerudungan
dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan ditempat yang teduh. Langkah
penanaman dan pemeliharaan dengan Hidroponik diantaranya:
1) Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang
dihasilkan cukup optomal
2) Penyemaian
Penyemaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak
tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata
dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman
dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi
tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan
kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
3) Persiapan media tanam. Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu
menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril,
dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam
bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot

7
plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah
disiapkan.
4) Pembuatan green house. Bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan
green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka
kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap
persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
5) Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar
dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan
mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada
penanaman sistem konvensional.
6) Perawatan tanaman.
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan
pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma,
penyemprotan pupuk daun, dll.

Formulasi kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik.


Pemenuhan kebutuhan nutrisi bisa anda peroleh dengan cara memberi berbagai
macam pupuk khusus hidroponik dengan formulasi tertentu yang banyak tersedia ditoko-toko
pertanian. Dalam fase awal pertumbuhan perlu perawatan secara rutin, misalnya dipagi hari
tanaman perlu dikenakan sinar matahari. Kemudian juga perlu pemupukan secara rutin dalam
setiap dua hingga lima hari sekali. Gunakan pupuk NPK sebanyak satu sendok makan untuk
kemudian larutkan kedalam sepuluh liter air. Masukkan larutan pupuk ini kedalam pot dasar
sesuaikan dengan ketersediaan air dalam pot. Sebagaimana dalam paparan dimuka, untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bisa juga dilakukan dengan pemberian pupuk tambahan. Yang
pemenuhannya bisa melalui daun, misalnya disemprot dengan Mamigro ataupun tambahan
pupuk mikro dengan aplikasi seminggu sekali.
Mengenai kebutuhan nutrisi dalam teknik hidroponik, Soedarsono salah seorang
civitas akademika dari IPB Bogor juga pernah menentukan sebuah formula sebagai berikut :
Kebutuhan unsur makro dapat dipenuhi dengan 6 gram urea, 9 gram SP36, 5 gram 2K, 5
gram garam inggris (MgSO4) dan 7,5 gram kapur (kalsium karbonat). Sedangkan unsur
mikronya dapat dipenuhi dengan 2,86 gram asam boraks, 0,22 gram asam sulfat, 2.03 gram

8
mangan sulfat, 0.08 gram terusi, 0.02 asam molibdad dan 7.5 gram Fechelat. Cara
pengaplikasiannya seperti dalam penggunaan NPK, yakni semua unsur baik makro maupun
mikro dilarutkan kedalam 10 liter air. Salah satu bentuk budidaya hidroponik secara besar-
besaran dalam greenhouse.

2.7 Aspek penting dalam Hidroponik


Aspek-aspek penting menanam tanaman hidroponik: 
1) Media tanam. Media tanam yang baik adalah yang mampu menjaga kelembaban,
memiliki drainase yang baik, dan menjaga ketersediaan unsur hara. Selain itu,
media tanam harus terbebas dari zat beracun yang berbahaya bagi tanaman.
2) Air. Tanaman hidroponik tergantung pada air, air menjadi aspek penting kualitas
tumbuhnya tanaman hidroponik.
3) Unsur hara. Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan nutrisi, larutan
hara sebaiknya diberikan secara teratur.
4) Oksigen. Oksigen merupakan aspek penting penanaman tanaman secara
hidroponik. Kadar oksigen yang rendah dapat mengakibatkan menurunnya
permeabilitas membrane sel sehingga dinding sel sulit ditembus. Hal ini akan
berakibat tanaman kekurangan air dan layu. 
Dan perlu diingat bahwa menanam tanaman hidroponik cenderung dapat dilakukan
diberbagai tempat, bahkan sesempit apapun tempatnya. Di teras rumah, halaman
belakang dan samping rumah bahkan di dalam ruangan asalkan terjangkau unsur
terpenting seperti terkena penyinaran matahari yang cukup. Keunggulan tanaman
hidroponik juga lebih bersih dan rapi, karena anti debu/tanah dan juga tanpa pestisida
berbahaya lainya.  

9
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang dibahas dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa tanah yang dimana tanah sebagai
kebutuhan nutrisinya tanaman diganti dengan beberapa jenis media tanam.
 Hidroponik merupakan suatu media non tanah dengan memanfaatkan larutan tertentu
sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik.
 Banyak manfaat yang kita bisa rasakan dengan menanam menggunakan cara
hidroponik antara lain, ramah lingkungan, tidak memerlukan lahan yang luas, alat dan
bahan yang tidak terlalu rumit, tanaman bertumbuh lebih cepat dengan kualitas yang
terjaga, dan masih banyak lagi manfaat dari menanam menggunakan cara hidroponik.
 Media tanam hidroponik antara lain, arangsekam, spons, expandedclay, rockwool, coir,
perlite, pumice, vermiculite, pasir, kerikil, dan serbuk kayu.

3.2 Saran
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat di atas, saya selaku penulis dapat
menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk tanaman di
rumah. Dengan lahan sempit di rumah pun kita masih bisa bercocok tanam menggunakan
media lain selain tanah. Sehingga rumah dapat tetap cantik, segar, asri, sejuk dan indah
dengan hidroponik. Selain itu menggunakan hidroponik dapat mengurangi penggunaan
pestisida yang berlebihan karena seiring dengan maraknya penggunaan pestisida pada
tanaman, sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk
mengurangi kadar menggunakan pestisida dalam tanaman karena pestisida banyak
mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun tentang
makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abay. (2013). Makalah Hidroponik Substrat. [online] Tersedia: http://green-zone-


agriculture.blogspot.com/2013/05/makalah-hidroponik-substrat.html
Adherista, Eris. (2013). Makalah tentang Hidroponik. [online] Tersedia:
http://adheristaprasna146.blogspot.com/2013/01/makalah-hidroponik.html
Putri, Aisyahrani. (2012). Makalah tentang Hidroponik. [online] Tersedia:
aisyah84.blogspot.com/2012/10/makalah-tentang-hidroponik.html. Diakses pada:
Tirtonoto, Ichsan. Media Tanam Hidroponik. [online] Tersedia:
http://ichsantirtonotolife.com/go-green/media-tanam-hidroponik/

Anda mungkin juga menyukai