Anda di halaman 1dari 3

Jagalah Keimanan dengan Menjaga Kebersihan (Pengelolaan Sampah)

Yury Purnama Indah


Selasa, 04 Maret 2014

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Tentunya kita tidak asing lagi
mendengarkan ungkapan seperti itu, bukan? Ya betul, karena dapat dipastikan setiap orang di
Indonesia mengetahui hal tersebut. Kebersihan sangat erat kaitannya dengan sampah, karena
orang yang dapat menjaga kebersihannya adalah orang yang peduli pada sampahnya. Ia tidak
akan membiarkan sampahnya berceceran apalagi membuangnya di sembarang tempat. Tetapi
dengan kekreatifannya ia dapat mengelola sampah menjadi sebuah benda baru yang lebih
bermanfaat bahkan bernilai ekonomis tinggi. Namun, apakah semua orang telah mampu
menjaga keimanannya lewat kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan?
Sampah, siapa yang tidak mengenal kata tersebut? Sampah merupakan material yang
sudah tidak digunakan atau limbah hasil dari berbagai aktivitas manusia. Hampir setiap
aktivitas yang kita lakukan menghasilkan sampah. Sampah yang kita hasilkan sangatlah
bermacam-macam jenisnya. Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah alam,
sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah
pertambangan. Berdasarkan sifatnya yakni sampah organik dan sampah anorganik. Selain itu
berdasarkan wujudnya ada sampah padat dan sampah cair juga masih banyak lagi jenis-jenis
sampah lainnya.
Di kota-kota besar sampah sudah menjamur di mana-mana dan hal ini sudah menjadi
pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan sampah yang menggunung tidak diurus dan
dibiarkan begitu saja. Padahal keadaan sampah yang bertumpuk di pinggir-pinggir jalan raya
seringkali menimbulkan kesan kumuh dan tidak sedap dipandang. Seringkali masyarakat
membuang sampah di pinggir jalan, di angkutan umum, di selokan dan bahkan ada banyak
orang yang sering membuang sampah ke sungai.
Banyak masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan, sehingga sebagian besar masyarakat sering sekali membuang sampah
sembarangan. Padahal perbuatan tersebut dapat melahirkan kebiasaan buruk yang merugikan.
Kesadaran masyarakat yang rendah dalam menjaga lingkungan, terutama dalam pengelolaan
sampah dapat berdampak fatal di antaranya menyebabkan banjir, mencemarkan lingkungan
dan dapat mendatangkan berbagai gangguan kesehatan.
Tercatat ada sedikitnya 10 ton sampah/hari yang dihasilkan oleh masyarakat kota-kota
besar di Indonesia. Di lansir dari data Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan produksi
sampah setiap hari mengalami peningkatan, bahkan apabila dikumpulkan selama setahun
produksi sampah di Indonesia membutuhkan 224 luas lahan Gelora Bung Karno.
Penumpukkan sampah tidak bisa terelakkan lagi, dan seharusnya pemerintah dapat
bertindak lebih tegas dalam menerapkan kebijakkannya mengenai pengelolaan sampah serta
kita sebagai masyarakat tidak sepatutnya menyerahkan seluruh masalah ini kepada
pemerintah. Karena, kita semua baik pemerintah maupun masyarakat memiliki kewajiban
bersama yakni menjaga kebersihan lingkungan Indonesia agar terbebas dari sampah dan
memelihara keindahan alamnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Tommy Adrian Firman menjelaskan, persoalan sampah
merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara ini, langkah antisipatif serta
meminimalisir produksi sampah sangat dibutuhkan. Solusi yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi permasalahan sampah yang melanda Indonesia di antaranya membangun
Pembangkit Listrik Bertenanga Sampah (PLTSa) dengan menggunakan metode inserator, dan
menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Di Indonesia menurut Tommy Adrian Firman baru empat kota yang menjadi daerah
percontohan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Bertenanga Sampah (PLTSa) dengan
menggunakan metode inserator yakni Surabaya, Solo, Batam dan Palembang. Sementara satu
kota yang lebih dahulu mengembangkan  PLTSa adalah kota Bandung.
Sementara itu prinsip 3R dapat dilakukan dengan mengurangi pemakaian benda yang
dapat menjadi sampah (Reduce) dengan cara membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi
sampah kantong plastik pembungkus barang belanja, membeli kemasan isi ulang untuk
sampo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis, dan membeli susu, makanan
kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil
untuk volume yang sama. Untuk prinsip menggunakan kembali wadah yang sudak tidak
dibutuhkan (Reuse) dapat dilakungan dengan cara memanfaatkan botol-botol bekas untuk
wadah, memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus, dan
memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat  pembersih
(lap), maupun berbagai keperluan lainnya. Prinsip daur ulang (Recycle) dapat dilakukan
dengan cara mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang
menjadi kerajinan tangan yang menarik bahkan dapat bernilai jual, mengumpulkan sisa-sisa
kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang, dan menggunakan berbagai produk kertas, pupuk
maupun barang lainnya hasil daur ulang.
Hasil dari prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) tersebut akan sangat membatu kita
dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat
mendatangkan banyak manfaat. Bahkan sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang
menjadi aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang berguna. Sehingga sampah yang pada
mulanya tidak berguna dan cenderung banyak memberikan efek merugikan bagi kita dapat
kita rubah menjadi lahan bisnis yang medatangkan keuntungan apabila kita mampu
mengolahnya dengan kreatif. Sampah-sampah tersebut dapat kita sulap menjadi pupuk
kompos maupun barang hasil daur ulang yang unik serta bernilai ekonomis.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang marilah kita jaga keimanan kita dengan cara
meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga kebersihan dan memelihara
keindahan lingkungan. Mari kita jaga bumi Indonesia yang indah ini dengan membuang
sampah pada tempatnya dan mengolahnya dengan baik, agar dapat terciptanya Indonesia
yang bebas dari sampah. Ayo kita lestarikan alam Indonesia yang kaya akan flora dan
faunanya dengan melingdungi alamnya dari serangan sampah yang mematiakan. Mari kita
ciptakan gerakan Indonesia bebas dari sampah. Merdeka!

Sumber:

Indrasumarno, Nurroqim. 2013. Solusi Sampah pada Kehidupan Sekitar. [online] Tersedia:
http://Kumpulan Artikel, Makalah, dan Karya mahasiswa makalah tentang Solusi
Sampah.htm

Ramadhan, Nugraha. 2014. Sampah sebagai Investasi Industri Masa Depan. [online]
Tersedia: http://Sampah sebagai Investasi Industri Masa Depan _ Kompasiana.com.htm

Riz. 2013. Produksi Sampah di Indonesia Setahun Setara Luas 224 Gelora Bung Karno.
[online] Tersedia: http://Produksi-Sampah-di-Indonesia-Setahun-Setara-Luas-224-Gelora-
Bung-Karno_Post-Kota-NTB.htm

Anda mungkin juga menyukai