Anda di halaman 1dari 6

ZERO WASTE

Apa Itu Zero Waste?


Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk
menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan
dampak buruk dari sampah. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA, sehingga dapat
menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Menurut Zero Waste International Alliance, zero waste adalah konservasi semua sumber
daya dengan cara produksi, konsumsi, penggunaan kembali dan pemulihan produk,
pengemasan tanpa pembakaran dan tanpa pembuangan ke tanah, air atau udara yang
dapat mengancam lingkungan maupun kesehatan manusia itu sendiri.

Sumber: Kompas.com
Konsep zero waste lebih kepada pengendalian diri kita untuk tidak lagi konsumtif dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kita menjadi lebih sadar terhadap apa yang kita
beli dan konsumsi dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan.
Hal ini dikarenakan zero waste merupakan gaya hidup, tentunya membutuhkan proses
untuk menjalaninya. Melakukan dengan secara perlahan, tetapi dilakukan secara pasti dan
konsisten. Hal ini yang dapat kita lakukan di awal adalah perbanyak literasi, update dengan
informasi terkait kondisi lingkungan kita.
Kesadaran terhadap dampak lingkungan akan banyaknya sampah membuat kita sadar
untuk mengaplikasikan gaya hidup zero waste di kehidupan sehari-hari dan akan menjadi
motivasi untuk menerapkan gaya hidup bebas sampah ini.
Saat ini, bumi membutuhkan kita untuk berkontribusi terhadap penanggulangan masalah
sampah. Jika tidak dilakukan sekarang, maka konsekuensinya akan dialami oleh anak cucu
kita kedepan nanti. Pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi, tetapi yang paling penting
adalah dengan mengubah gaya hidup.

“Zero waste” atau bebas sampah banyak yang masih berfikir bahwa konsep ini merupakan
hal yang mustahil dilakukan karena bagaimana mungkin manusia bisa hidup tanpa
menghasilkan sampah.Padahal tujuan dari konsep ini tentang bagaimana cara kita untuk
mengurangi sampah yang dihasilkan dengan lebih bijak dalam membeli barang, tidak
konsumtif dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Sumber: Kompas.com
Sederhananya, zero waste sebagai suatu gerakan untuk tidak menghasilkan sampah
dengan cara mengurangi kebutuhan, menggunakan kembali, mendaur ulang bahkan
membuat kompos sendiri. Gerakan ini tidak melibatkan pembakaran maupun penimbunan
seperti yang pada umumnya dilakukan pada limbah. Dengan begitu, maka dapat
melestarikan dan memulihkan semua sumber daya.
Penerapan upaya bebas sampah ini dapat mengeliminasi sampah yang dapat menjadi
ancaman bagi kesehatan manusia, alam, hewan maupun planet bumi itu sendiri.

Bagaimana Menjalankan Gaya Hidup Zero Waste?


Gaya hidup zero waste sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani. Hal pertama yang
dilakukan dimulai dari rumah. Misalnya, ketika membersihkan dapur kita dapat memakai
kain sebagai alat bersih-bersih daripada memakai tissue. Hal itu, kita sudah mengurangi
sampah tissue.
Kemudian, ketika berbelanja usahakan berbelanja di toko yang berada di sekitar rumah
daripada di supermarket besar. Dengan menggunakan tas belanja sendiri, kita juga turut
mengurangi pemakaian plastik yang berbahaya bagi alam.

Prinsip Zero Waste


Untuk memaksimalkan hidup yang bebas limbah, ada baiknya untuk mengikuti prinsip zero
waste yang terdiri dari 5R, yaitu:

Refuse/Menolak
Refuse/menolak merupakan sikap kita dengan menolak dan menghindari penggunaan
produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Contohnya, menolak untuk tidak
membeli ketika ada spg yang menawarkan produk yang tidak kita butuhkan atau produk
yang dapat merusak lingkungan.
Reduce/Mengurangi
Reduce/mengurangi merupakan usaha yang dilakukan dengan tujuan mengurangi kuantitas
suatu produk/barang untuk menjadi sampah. Terutama bagi kaum hawa yang mempunyai
hobi berbelanja di toko atau supermarket bijaklah dalam memilih barang, jika bisa hindari
membeli barang dengan kemasan sachet karena ini lebih berpotensi untuk menghasilkan
sampah lebih banyak.
Contoh lainnya yang lagi ngetrend saat ini dalam mengaplikasikan reduce yaitu memilih
untuk mengirim undangan menggunakan undangan digital dibandingkan undangan yang
menggunakan bahan baku kertas dan plastik yang nantinya akan menjadi sampah.

Reuse/Menggunakan Kembali
Reuse/menggunakan kembali merupakan suatu sikap dengan lebih memilih menggunakan
barang yang dapat digunakan berulang daripada barang yang hanya sekali pakai dengan
fungsi yang sama. Contohnya, saat kita berbelanja, kita lebih memilih menggunakan tas
belanja yang terbuat dari kain dan dapat digunakan berulang kali dibanding menggunakan
kantong plastik.
Hal yang dapat diterapkan juga baik di lingkungan sekolah maupun kerja dengan membawa
tumbler minuman daripada harus membeli minuman kemasan yang ketika habis
kemasannya dibuang dan akan menjadi sampah.

Recycle/Mendaur Ulang
Recycle/mendaur ulang merupakan usaha yang seharusnya dilakukan setelah kita
melakukan usaha refuse, reduce, dan reuse. Barang/produk dapat kita cegah menjadi
sampah dengan melakukan daur ulang agar tidak mencemari lingkungan. Langkah yang
dapat dilakukan sebelum mendaur ulang yaitu memisahkan terlebih dahulu antara sampah
organik dan anorganik.
Rot/Membusukkan Sampah
Rot/membusukkan sampah merupakan kegiatan yang menjadikan sampah organik menjadi
kompos. Jadi, setelah melakukan pemilahan antara sampah organik dengan anorganik
sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kemudian barulah kamu bisa
membusukkan sampah organik yang biasanya diolah menjadi pupuk kompos.
Pembuatan kompos saat ini dapat dilakukan tanpa lahan yang luas dengan menerapkan
metode takakura. Metode ini salah satu metode pembuatan kompos untuk sektor rumah
tangga, jadi tidak ada alasan lagi jika ingin membuat kompos harus ada lahan terlebih
dahulu.

5R ini menjadi pegangan untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah dan menggunakan
sumber daya alam secara bijaksana. Gaya hidup zero waste bukan berarti
mengkriminalkan barang-barang plastik, barang sekali pakai dan sejenisnya.
Manfaat Zero Waste
Ada beberapa manfaat dari zero waste, antara lain:
1. Dapat Menghemat Pengeluaran
Dengan menerapkan zero waste, maka kita akan mengurangi frekuensi berbelanja dan
lebih sering membuat barang-barang sendiri. Contohnya seperti, dibanding membeli produk
pembersih kaca kita dapat membuatnya sendiri dengan menggunakan bahan-bahan
sederhana seperti cuka dan soda kue.
2. Fokus pada Produk-produk yang Tahan Lama
Gaya hidup zero waste akan membuat fokus kita berubah dalam hal berbelanja. Dalam
berbelanja, kita akan cenderung lebih memilih barang-barang yang tahan lama dan awet,
baik urusan pakaian maupun furnitur rumah tangga, sehingga kita dapat semakin
menghemat pengeluaran.

3. Tidak Ada Lagi Makanan Sisa


Dengan menerapkan zero waste, tidak akan ada lagi makanan sisa yang terbuang sia-sia di
rumah. Tentunya dengan membeli makanan secukupnya dan membeli makanan yang
tahan lama saja.

4. Meningkatkan Kesehatan dan Menurunkan Berat Badan


Dengan membeli makanan secukupnya, maka kita tidak akan membeli makanan yang
sembarangan. Dalam sehari-hari yang menjadi pilihan utama yaitu makanan yang
bernutrisi.

Dengan begitu, pola makan kita juga dapat berubah menjadi lebih baik. Apabila kita
mengalami kelebihan berat badan sebelumnya, maka berat badan pun dapat turun dengan
perubahan pola makan serta diet setelah menerapkan zero waste.

5. Mendukung Upaya Mengatasi Pemanasan Global


Dengan menerapkan gaya hidup zero waste, kita akan turut membantu mengurangi
dampak pemanasan global. Tentu karena kita tidak banyak membeli makanan-makanan
berproses atau cepat saji.
Menurut EPA, Badan Perlindungan Lingkungan dari Amerika Serikat, makanan cepat saji
berkontribusi terhadap 42% dari total emisi gas rumah kaca di dunia. Contohnya, pada
negara Swedia yang masyarakatnya telah sukses dalam menerapkan zero waste dalam
kesehariannya.

Budaya mendaur ulang sudah mengakar dalam masyarakat Swedia sejak dekade 90-an.
Pada tahun 2014 hanya 1% dari seluruh sampah dan limbah di seluruh Swedia yang
sampai di Tempat Pembuangan Akhir. Sisanya sudah mengalami proses
3R, reduce, reuse, dan recycle.
6. Meningkatkan Kreativitas
Metode reuse dan recycle dalam zero waste merupakan sarana bagi kita untuk mengasah
keterampilan dalam mengolah sampah anorganik menjadi perabotan yang bermanfaat.
Contohnya, mengubah botol plastik menjadi pot, vas bunga, hiasan dinding, kotak pensil,
dan lain sebagainya.
7. Mempunyai Kemampuan Perencanaan Lebih Baik
Zero waste merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan planning dan
manajerial dalam mengelola kebutuhan keluarga. Dengan menerapkan prinsip ini kita jadi
lebih teliti dalam menyesuaikan budget terhadap barang apa saja yang perlu dibeli, serta
menghindari pembelian barang yang sekiranya dapat berdampak buruk bagi kesehatan
maupun lingkungan sekitar kita.
BSumber: Kompas.com

Strategi Zero Waste


Strategi zero waste adalah menolak praktik pembakaran sampah, menolak Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) raksasa untuk mewujudkan gaya hidup masyarakat yang
berkelanjutan. Meskipun terdengar seperti tujuan idealis, kita dapat memasukkannya ke
dalam kerangka waktu yang realistis.
Para aktivis zero waste tentu tidak berharap untuk mencapai nol limbah dalam satu tahun
ke depan, tetapi mereka mengkampanyekan aksi-aksi antisipasi dan memperkenalkan
solusi lain dari gaya hidup konsumtif. Gaya hidup minimalis yang dibawa oleh zero waste
berupaya untuk memaksimalkan penggunaan barang, menghindari penggunaan barang
berbahan plastik, dan meminimalisir sampah rumah tangga.
Bagaimana Memulai Gaya Hidup Zero Waste?
Banyak langkah-langkah mudah yang dapat kita lakukan, untuk memulai gaya hidup zero
waste.

Mengurangi Penggunaan Plastik


Langkah ini sudah diterapkan oleh sejumlah pusat perbelanjaan, maka kita juga dapat turut
serta dengan mulai membawa kantong belanja sendiri. Tidak hanya kantong belanja saja,
penggunaan plastik seperti sedotan dan kemasan plastik minuman juga salah satunya yang
dapat mulai kita kurangi

Mendaur Ulang Barang yang Sudah Tidak Terpakai


Jika mempunyai barang yang tidak terpakai, maka dapat dikreasikan ulang dengan
membuat banyak hal dari sampah plastik, kayu, dan kaleng.

Untuk yang tidak memiliki banyak waktu luang, kamu dapat memilahnya terlebih dahulu dan
serahkan pada organisasi maupun pada TPA yang bertanggung jawab terhadap
pengolahan sampah secara berkelanjutan. Tidak hanya barang saja yang dapat di daur
ulang, bahan-bahan organik di rumah seperti sayur dan buah juga dapat di daur ulang
menjadi pupuk atau ditanam ulang.

Gunakan Bahan dan Barang yang Lebih Ramah Lingkungan


Beberapa bahan pangan siap saji berpengawet tidak dapat di daur ulang, seperti bahan
organik. Selain itu, penggunaan bahan pembersih di rumah juga didominasi komposisi
kimia yang dapat berbahaya pada lingkungan.

Agar gaya hidup zero waste semakin komplit, maka mulailah mempelajari mana bahan
yang lebih aman pada lingkungan dan memiliki dampak yang lebih dapat diminimalisir,
karena tidak dapat dipungkiri sejumlah bahan kimia memang lebih ampuh dibanding bahan
organik.
Seperti halnya penggunaan deterjen dan sabun, sejumlah deterjen mempunyai dampak
yang buruk pada lingkungan, sabun yang berlimpah ternyata merusak ekosistem selokan di
lingkungan.

Hindari Gaya Hidup Konsumtif


Gaya hidup konsumtif ternyata tidak hanya berdampak negatif pada isi dompet, tetapi juga
di lingkungan sekitar. Salah satu cara menerapkan zero waste yakni dengan menjadi smart
consumer yang mampu membatasi pembelian barang serta menolak penggunaan bungkus
plastik berlebihan.
Gunakan Layanan Pesan Antar Makanan Secukupnya
Tidak bisa dipungkiri bahwa layanan pesan antar makanan selalu membutuhkan wadah
berupa styrofoam atau plastik untuk setiap pengantaran produknya. Apabila ini dilakukan
secara terus-menerus, tentu jumlah sampah anorganik akan meningkat. Oleh karena itu,
kita dapat mencoba memasak sendiri atau datang langsung ke restorannya.

Dengan begitu, tentunya dapat dengan menerapkan zero waste dan akan ada banyak
manfaat yang akan kita peroleh. Selain itu, pastinya kita turut berkontribusi dalam
meminimalisirkan jumlah sampah.
Selain tujuan di atas, konsep gaya hidup ini akan mampu mengasah kreativitas karena kita
akan berusaha semaksimal mungkin bagaimana caranya menjadikan sampah menjadi
barang yang bernilai dengan melakukan recycle atau mendaur ulang.

Kesimpulan
Zero waste bukan konsep gaya hidup yang sempurna, tetapi jangan menjadikan alasan ini
untuk tidak memulainya. Jika akan memulainya, lakukan dari hal-hal kecil, seperti lebih
bijak dalam berbelanja jika tidak terlalu penting, maka sebaiknya jangan dibeli.
Mulai memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik, membawa botol
minuman dan bekal ke sekolah maupun ke tempat kerja. Hal sederhana tersebut termasuk
bagian gaya hidup zero waste yang dapat kita terapkan dan sangat banyak manfaatnya jika
kita konsisten melakukannya dan turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
Menerapkan zero waste sebagai gaya hidup sebagai langkah awal bagi kita untuk
melindungi alam yang akan kita wariskan pada anak cucu kita nanti.

Anda mungkin juga menyukai