Anda di halaman 1dari 15

BAB I

TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Dasar Anemia


1.1.1 Pengertian
Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan/atau masa
hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani, 2010). Secara laboratoris, anemia
dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan
hematokrit di bawah normal.
Anemia adalah suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari
normal, anemia merefleksikan jumlah eritrosit yang kurang dari normal di
dalam sirkulasi. Akibatnya, jumlah oksigen yang dihantarkan ke jaringan
tubuh juga berkurang. Anemia bukan merupakan kondisi penyakit khusus
melainkan suatu tanda adanya gangguan yang mendasari. Sejauh ini
anemia merupakan kondisi hematologi yang paling sering terjadi. Terdapat
beberapa jenis anemia. Sebuah pendekatan fisiologi mengklasifikasikan
anemia sesuai dengan penyebab defisiensi eritrosit, apakah disebabkan
oleh cacat produksi (anemia hipoproliferatif), oleh destruksi/penghancuran
anemia hemoli atau oleh kehilangan (perdarahan).

1.1.2 Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam
folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti
perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
Penyebab umum dari anemia:
1. Perdarahan hebat 11. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
2. Akut (mendadak) 12. Kekurangan zat besi
3. Kecelakaan 13. Kekurangan vitamin B12
4. Pembedahan 14. Kekurangan asam folat
5. Persalinan 15. Kekurangan vitamin C
6. Pecah pembuluh darah 16. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
7. Penyakit Kronik (menahun) 17. Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
8. Perdarahan hidung 18. Penyakit sel sabit
9. Wasir (hemoroid) 19. Penyakit hemoglobin E
10. Perdarahan menstruasi yang
20. Thalasemia
sangat banyak
1.1.3 Patofisiologi

Virus/bakteri

Melekat pada
epitel lambung

Menghancurkan Menurunkan barrier


mukosa lambung lambung terhadap
asam dan pepsin

Pendarahan di Ulkus/luka pada Erosi mukosa lambung


lambung lambung

Penurunan
Muntah darah kadar Hb
dan/atau berak darah
\
Asupan Makanan dan oksigen
ke organ tubuh berkurang

Asupan oksigen Asupan oksigen ke


Ketidakseimbangan
ke otot otak menurun
nutrisi: kurang dari
berkurang
kebutuhan tubuh
b.d faktor biologis
(anemia) Lelah, letih, lesu,
lunglai, lemah

Intoleransi aktivitas b.d


ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen

1.1.4 Manifestasi Klinis


Selain anemia itu sendiri, beberapa faktor mempengaruhi
perkembangan gejala yang terkait dengan anemia: kecepatan terbentuknya
anemia, durasi anemia, kebutuhan metabolik pasien, penyakit lain atau
disabilitas yang menyertai anemia (mis., penyakit jantung atau paru), dan
komplikasi atau manifestasi kondisi penyerta yang menimbulkan anemia.
Biasanya, semakin cepat anemia terbentuk, semakin berat gejalanya.
Gejala yang menonjol dari anemia mencakup:
a. Dispnea, nyeri dada, nyeri otot atau kram, takikardi
b. Kelemahan, keletihan, malaise umum
c. Pucat pada kulit dan membran mukosa
d. Ikterik
e. Lidah halus dan berwarna merah (anemia defisiensi besi)
f. Lidah luka seperti daging merah (anemia megabolistik)
g. Keilosis angular (ulserasi pada tepi/sudut mulut
h. Kuku rapuh, melengkung/membumbung, terbentuk cekung dan pika
pada pasien anemia defisiensi besi.

1.1.5 Pemeriksaan Penunjang


1) Pemeriksaan laboratorium hematologis
Pemeriksaan laboratorium hematologis dilakukan secara bertahap
sebagai berikut.
a. Tes penyaring : tes ini dikerjakan pada tahap awla pada setiap kasus
anemia. Dengan pemeriksaan ini, dapat dipastikan adanya anmia dan
bentuk morfologi anemia tersebut. Pemeriksaan ini meliputi
pengkajian pada komponen-komponen berikut ini.
 Kadar hemoglobin
 Indeks eritrosit (MCV,MCH, dan MCHC).
 Apusan darah tepi.
b. Pemeriksaan rutin merupakan pemeriksaan untuk mengetahui
kelainan pada sistem leukosit dan trombosit. Pemeriksaan yang
dikerjakan meliputi laju endap darah (LED), hitung diferensial, dan
hitung retikulosit.
c. Pemeriksaan sumsum tulang : pemeriksaan ini harus dikerjakan pada
sebagian besar kasus anemia untuk mendapatkan diagnosis definif
meskipun ada beberapa kasus yang didiagnosisnya tidak
memerlukan pemeriksaan sumsum tulang.
d. Pemeriksaan atas indikasi khusus: pemeriksaan ini akan dikerjakan
jika telah mempunyai dugaan diagnosis awal sehingga fungsinya
adalah untuk mengonfirmasi dugaan diagnosis tersebut. Pemeriksaan
tersebut meliputi komponen berikut ini.
a. Anemia defisiensi besi : serim iron, TIBC, saturasi transferin,
dan feritin serum.
b. Anemia megaloblastik : asam folat darah/eritrosit, vitamin B12
c. Anemia hemolitik : hitung retikulosit, tes Coombs, dan
elektroforesis Hb.
d. Anemia pada leukemia biasanya dilakukan pemeriksaan
sitokimia.
2) Pemeriksaan laboratorium nonhematologis
Pemeriksaan laboratorium non hematologis meliputi :
a. Faal ginjal;
b. Faal endoktrin;
c. Asam urat;
d. Faal hati;
e. Biakan kuman.
3) Pemeriksaan penunjang lain
Pada bebrapa kasus anemia diperlukan pemeriksaan penunjang sebagai
berikut.
a. Radiologi : torak, bone survey, USG, atau limfangiografi.
b. Pemeriksaan sitogenetik.
c. Pemeriksan biologi molejuler (PCR = polymerase chain
reaction,FISH = fluorescence in situ hybridization).

1.1.6 Penatalaksanaan Medis


Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang meliputi:
2) Transfusi sel darah merah.
3) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
4) Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
5) Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
6) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
7) Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
1) Data Demografi
Usia merupakan data dasar yang paing penting karena ada beberapa
gangguan hematologi yang menyebabkan klien tidak berusia panjang
(6-7 tahun). Golongan darah sangat penting dikaji untuk memperoleh
kecocokan dengan donor darah klien bila diperlukan transfusi darah.
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan seperti yang dialami klien atau gangguan tertentu yang
berhubungan langsung dengan gangguan hematologi seperti
perdarahan dan anemia.
3) Masalah Kesehatan Klien Sekarang
Disebut juga sebagai keluhan utama merupakan faktor utam yang
mendorong klien untuk mendapatkn perawatan dan pengobatan di
pusat pelayanan kesehatan yang meliputi hal-hal berikut :
a. Tanda-tanda infeksi seperti demam dan menggigil  ditemukan
pada klien dengna leukemia, limfoma, dan multipel mieloma.
b. Perdarahan
 Epiktasis, perdarahan gusi, petekie, ekimosis, dan menoragi :
ditemukan pada klien trombositopenia, leukemia, dan
gangguan pembekuan
 Hematrosis : ditemukn pada klien dengan defisiensi faktor
pembekuan
c. Warna kulit
 Pucat : ditemukan pada klien anemia
 Ikterik : ditemukan pada klien dengan hemolisis
d. Dispnea, nyeri dada, dan ortostasis : ditemukn pada klien dengan
anemia
4) Riwayat Kesehatan Klien
Perawat mengkaji kondisi yang pernah dialami oleh klien yang
berhubungan dengan gangguan sistem hematologi seperti berikut :
a. Keganasan, kemoterapi : dapat menyebabkan terjadinya leukemia
atau mielodisplasia
b. Risiko tinggi HIV : dapat menyebabkan terjadinya anemia dan
trombositopenia
c. Hepatitits : dapat menyebabkan anemia
d. Kehamilan : dapat menyebabkan terjadinya anemia dan sindrom
HELLP (hemolisys elevated liver enzyme and low platelet count).
5) Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan daerah kepala, telinga, mata, hidung, dan tenggorokan
 Konjungtiva anemis, mukosa pucat : anemia
 Ikterik : hemolisis, hiperbilirubinemia
 Petekie : trombositopenia
 Glositis (peradangan pada lidah) : anemia defisiensi zat besi,
anemia defisiensi vitamin B12
b. Sistem integumen
 Kulit pucat
 Koilonisia (kuku seperti sendok)
 Ekimosis dan petekie
c. Nutrisi : tanyakan tentang kebiasaan diet yang menyebabkan
defisiensi nutrisi, seperti defisiensi zat besi, vitamin B 12, dan asam
folat.
d. Sistem kardiovaskular : kaji untuk melihat gejala peningkatan
beban kerja jantung atau gagal jantung, apakah takikardi, palpitasi,
dispnea, pening, ortopnea, edem perifer.
e. Sistem neurologi : adanya dan tingkat keparahan kebas perifer dan
prestesia, ataksia, koordinasi buruk, konfusi
f. Fungsi gastrointestinal : mual, muntah, diare, melena, darah samar,
anoreksia, glositis pada wanita, tanyakan tentang periode
menstruasi mereka (aliran menstruasi sangat banyak, perdarahan
lain pervagina)
1.2.2 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor biologis (anemia)
NANDA
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
00002
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
Batasan karakteristik Faktor yang berhubungan
 Berat badan 20% atau lebih di  Faktor biologis
bawah rentang berat badan ideal  Faktor ekonomi
 Bising usus hiperaktif  Gangguan psikososial
 Cepat kenyang setelah makan  Ketidakmampuan makan
 Diare  Ketidakmampuan mencerna
 Gangguan sensasi rasa makanan
 Kelemahan otot pengunyah  Ketidakmampuan
 Kelemahan otot menelan mengabsorpsi nutrien

 Kesalahan presepsi  Kurang asupan makanan

 Kram abdomen
 Kurang minat pada makanan
 Membrane mukosa pucat
 Nyeri abdomen
 Kaetidakmampuan memakan
makanan
 Pernurunan berat badan dengan
asupan makan adekuat
 Pernurunan berat badan dengan
asupan makanan adekuat
 Sariawan rongga mulut
 Tonus otot menurun

NOC
Status Nutrisi 1004
Definisi : Sejauh mana nutrisi dicerna dan diserap untuk memenuhi
kebutuhan metabolik
100401 Asupan gizi
100402 Asupan makanan
100408 Asupan cairan
100403 Energi
100405 Rasio berat badan/tinggi badan
100411 Hidrasi
Status Nutrisi: Asupan Nutrisi 1009
Definisi : Asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan metabolik
100901 Asupan kalori
100902 Asupan protein
100903 Asupan lemak
100904 Asupan karbohidrat
100905 Asupan serat
100906 Asupan vitamin
100907 Asupan mineral
100908 Asupan zat besi
100909 Asupan kalsium
1009010 Asupan natrium

NIC
Manajemen Gangguan Makan 1030
Definisi : Pencegahan dan perawatan terhadap pembatasan diet ketat dan
olahrga yang berlebihan atau perilaku memuntahkan makanan dan cairan
Aktivitas-aktivitas  Berikan dukungan terhadap
peningkatan berat badan dan
 Kolaborasi dengan tim kesehatan
perilaku yang meningkatkan berat
lain untuk mengembangkan
badan
rencana perawatan dengan
 Berikan konsekuensi pengulangan
melibatkan klien dan orang-orang
ketika berespon dengan
terdekatnya dengan tepat
kehilangan berat badan, perilaku
 Rundingkan dengan tim dan
mengurangi berat badan atau
klien untuk mengatur target
kurang berat badan
pencapaian berat badan jika berat
 Beri dukungan (misalnya, terapi
badan klien tidak berada dalam
relaksasi, latihan desensitisasi,
rentang berat badan yang
kesempatan untuk membicaran
direkomendasikan sesuai umur
perasaan) sembari klien juga
dan bentuk tubuh
berusaha mengintegrasikan
 Tentukan pencapaian berat badan
perilaku makan yang baru,
harian sesuai keinginan
perubahan citra tubuh dan gaya
 Rundingkan dengan ahli gizi
hidup
dalam menentukan asupan kalori
 Dukung klien dalam
harian yang diperlukan untuk
menggunakan buku harian untuk
mempertahankan berat badan
mendokumentasikan perasaan
yang sudah ditentukan
disela-sela keinginan yang
 Ajarkan dan dukung konsep memaksa untuk memuntahkan
nutrisi yang baik dengan klien makanan dan latihan berlebihan
(dan orang terdekat klien dengan  Batasi aktivitas fisik sesuai
tepat) kebutuhan untuk meningkatkan
 Dorong klien untuk berat badan
mendiskusikan makanan yang  Sediakan program latihan di
disukai bersama dengan ahli gizi bawah observasi jika diperlukan
 Kembangkan hubungan yang  Beri kesempatan untuk membatasi
mendukung dengan klien pilihan makanan dan latihan untuk
Monitor tanda-tanda fisiologis meningkatkan berat badan
(tanda-tanda vital, elektrolit), jika sebagaimana berat badan
diperlukan meningkat sesuai sikap yang
 Timbang berat badan klien secara diinginkan
rutin (pada hari yang sama dan  Bantu klien (dan orang-orang
setelah BAB/BAK) terdekat klien dengan tepat) untuk
 Monitor intake/asupan dan mengkaji dan memecahkan
asupan cairan secara tepat masalah personal yang ber-
 Monitor asupan kalori makanan kontribusi terhadap gangguan
harian makan
 Dorong klien untuk memonitor  Bantu klien untuk
sendiri asupan makanan harian mengembangkan harga diri yang
dan menimbang berat badan sesuai dengan berat badan yang
secara tepat tepat
 Bangun harapan terkait dengan  Rundingkan dengan tim kesehatan
perilaku makan yang baik lainnya setiap hari terkait derajat
intake/asupan makanan/cairan berikan perkembangan klien
dan jumlah aktivitas fisik  Inisiasi fase mempertahankan
 Gunakan kontrak dalam perawatan klien ketika klien
berperilaku dengan untuk men mencapai berat badan sesuai
dapatkan perolehan berat badan target dan secara konsisten
yang dinginkan atau menunjukkan perilaku makan
mempertahankan perilaku yang dinginkan sesuai periode
 Batasi makanan sesuai dengan waktu tertentu
jadwal, makanan pembuka dan  Monitor berat badan klien sesuai
makanan ringan secara rutin
 Observasi klien selama dan  Pertimbangkan variasi berat badan
setelah pemberian makan/ma- yang dapat diterima sesuai target
kanan ringan untuk menyakinkan  Beri tanggung jawab terkait
bahwa intake asupan makanan dengan pilihan-pilihan makanan
yang cukup tercapai dan dan aktivitas fisik dengan klien
dipertahankan dengan cara yang tepat adelphia:
 Temani klien ke kamar mandi  Berikan dukungan dan arahan jika
selama observasi pemberian diperlukan
makanan/makanan ringan  Bantu klien untuk mengevaluasi
 Batasi waktu klien di kamar kesesuaian/konsekuensi pilihan
mandi selama waktu klien tidak makanan dan aktivitas fisik
dalam observasi  Dudukkan kembali penambahan
 Monitor perilaku klien yang berat badan jika klien mampu
berhubungan dengan pola makan, mempertahankan penambahan
penambahan dan kehilangan berat badan
berat badan  Bangun program perawatan dan
 Gunakan teknik modifikasi follow up (medis, konseling)
perilaku untuk meningkatkan untuk manajemen di rumah
perilaku yang berkontribusi
terhadap penambahan berat
badan dan batasi perilaku yang
mengurangi berat badan, dengan
tepat

Manajemen Nutrisi 1100


Definisi : Menyediakan dan meningkatkan intake nutrisi yang seimbang
Aktivitas-aktivitas  Pastikan makanan disajikan
dengan cara yang menarik dan
 Tentukan status gizi pasien dan
pada suhu yang paling cocok
kemampuan [pasien] untuk
untuk konsumsi secara optimal
memenuhi kebutuhan gizi
 Anjurkan keluarga untuk
 Identifikasi [adanya] alergi atau
membawa makanan favorit pasien
intoleransi makanan yang
sementara [pasien] berada di
dimiliki pasien
rumah sakit atau fasilitas
 Tentukan apa yang menjadi
perawatan yang sesuai
preferensi makanan bagi pasien
 Bantu pasien membuka kemasan
 Instruksikan pasien mengenai
makanan, memotong makanan,
kebutuhan nutrisi (yaitu:
dan makan, jika diperlukan
membahas pedoman diet dan
 Anjurkan pasien men modifikasi
piramida makanan)
 Bantu pasien dalam menentukan diet yang diperlukan (misalnya,
pedo piramida makanan yang NPO, cairan bening, cairan penuh,
paling cocok dalam memenuhi lembut, atau diet sesuai toleransi)
kebutuhan nutrisi (misalnya.  Anjurkan pasien terkait dengan
Piramida Makanan Vegetarian, kebutuhan diet untuk kondisi sakit
Piramida Panduan Makanan, dan (yaitu untuk pasien dengan
Piramida Makanan untuk Lanjut penyalur ginjal pembatasan
Usa Lebih dari 70) natrium, kalium, protein, dan
 Tentukan jumlah kalori dan jenis cairan)
nutrisi yang dibutuhkan untuk  Anjurkan pasien terkait dengan
memenuhi persyaratan gizi kebutuhan makanan tertentu
 Berikan pilihan makanan sambil berdasarkan perkembangan atau
menawarkan bimbingan ter- usia (misalnya, pengangkutan
badap pilihan [makanan) yang kalsium, protein, cairan, dan
lebih sehat, jika diperlukan kalori untuk wanita menyusui
 Atur diet yang diperlukan (yaitu: Peningkatan asupan berat untuk
menyediakan makanan protein mencegah konstipaai pada orang
tinggi; menyarankan dewasa yang lebih tua)
menggunakan bumbu dan  Tawarkan makanan ringan yang
rempah- rempah sebagai padat gizi
alternatif untuk garam,  Pastikan diet mencakup makanan
menyediakan pengganti gula, tinggi kandungan serat
menambah atau mengurangi  Monitor kalori dan asupan
kalori, menambah atau makanan
mengurangi vitamin, mineral,  Monitor kecenderungan terjadinya
atau suplemen) penurunan dan kenaikan berat
 Ciptakan lingkungan yang badan
optimal pada saat mengkonsumsi  Anjurkan pasien untuk memantau
makan (misalnya, bersih, kalori dan intake makanan
berventilasi, dan bebas dari bau (misalnya bulous harian makanan)
yang menyengat)  Dorong untuk melakukan
 Lakukan atau bantu pasien terkait bagaimana cara menyiapkan
dengan perawatan mulut sebelum makanan dengan aman dan teknik
makan teknik pengawetan makanan
 Pastikan pasien menggunakan  Bantu pasien untuk mengakaes
gigi palsu yang pas, dengan cara program-program gizi komunitas
yang tepat (misalnya Perempuan, Bayi, dan
 Beri obat-obatan sebelum makan Anak, kupon makanan, dan
(misalnya, penghilang rasa sakit, makanan yang diantar ke rumah)
antiemetik), jika diperlukan  Berikan arahan bila diperlukan
 Anjurkan pasien untuk duduk
pada posisi tegak di kursi, jika
memungkinkan

Bantuan Peningkatan Berat Badan 1240


Definisi : Memfasilitasi peningkatan berat badan
Aktivitas-aktivitas  Ciptakan ingkungan yang
menyenangkan dan menenangkan
 Jika diperlukan lakukan
 Sajikan makanan dengan menarik
pemeriksaan diagnostik untuk
 Diskusikan dengan pasien dan
mengetahui penyebab penurunan
keluarga faktor bahwa faktor
berat badan
sosial ekonomi mempengaruhi
 Timbang pasien pada jam yang
nutrisi yang tidak adekuat
sama setiap hari
 Diskusikan dengan pasien dan
 Diskusikan kemungkinan
keluarga mengenai persepsi faktor
penyebab berat badan berkurang
penghambat kemampuan atau
 Monitor mual muntah
keinginan untuk makan
 Kaji penyebab mual muntah dan
 Rujuk pada lembaga di komunitas
tangani dengan tepat
yang dapat membantu dalam
 Berikan obat-obatan untuk
memenuhi makanan
meredakan mual dan nyeri
 Ajarkan pasien dan keluarga
sebelum makan
merencanakan makan
 Monitor asupan kalori setiap hari
 Kenali apakah penurunan berat
 Monitor nilai albumin, limosit,
badan yang dialami pasien
dan nilai elektrolit
merupakan tanda penyakit
 Dukung peningkatan asupan
terminal
kalori
 Instruksikan pasien dan keluarga
 Instruksikan cara meningkatkan
mengenai target yang realistis
asupan kalori
terkait penyakit dan peningkatan
 Sediakan cariasi makanan yang
berat badannya
tinggi kalori dan bernutrisi tinggi
 Kaji makanan kesukaan pasien,
 Kaji makanan kesukaan pasien,
bumbu kesukaan, apakah pasien
baik itu kesukaan pribadi atau
suka makan yang hangat atau
yang dianjurkan budaya dan
dingin
agamanya
 Lakukan perawatan mulut  Sediakan suplemen makanan jika
sebelum makan diperlukan
 Berikan istirahat yang cukup  Ciptakan suasana sosial yang tepat
 Yakinkan bahwa pasien duduk untuk makan
sebelum makan atau disuapi  Ajarkan pasien dan keluarga
makan bagaimana cara membeli makanan
 Bantu pasien untuk makan atau murah tetapi bergizi tinggi
suapi pasien  Berikan hadiah jika pasien
 Berikan makanan yang sesuai mengalami kenaikan berat badan
dengan instruksi dokter untuk  Gambarkan dalam grafik kenaikan
pasien; diet umum, tekstur berat badan pasien dan buat
lembut, memblender atau rencana yang sesuai
menghaluskan makanan melalui  Dorong kehadiran pasien dalam
selang NGT atau PEG, atau komunitas pendukung
memberikan makanan total
parental

2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai dan kebutuhan oksigen
NANDA
Intoleransi Aktivitas 00092
Definisi : Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk
mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari – hari yang
harus atau yang ingin dilakukan.
Batasan Karakteristik Factor yang Berhubungan
 Dispnea setelah beraktivitas  gaya hidup kurang gerak
 Keletihan  Imobilitas
 Ketidaknyamanan setelah  Ketidakseimbangan antara
beraktivitas suplai dan kebutuhan oksigen
 Perubahan ele ktrokardiogram  Tirah baring
(EKG)
 Respons frekuensi jantung
abnormal terhadap aktivitas
 Respons tekanan darah
abnormal terhadap aktivitas

NOC
Daya Tahan 0001
Definisi : Kemampuan untuk mempertahankan aktivitas
000101 Melakukan aktivitas rutin
000102 Aktivitas fisik
000104 Konsentrasi
000106 Daya tahan otot
000108 Libido
000109 Pemulihan energi setelah istirahat
000112 Oksigen darah ketika beraktivitas
000113 Hemoglobin
000114 Hematokrit
000115 Glukosa darah
000116 Serum elektrolit darah
000110 Tenaga yang terkuras
000111 Letargi
000118 Kelelahan

Toleransi terhadap aktivitas 0005


Definisi : Respon fisiologis terhadap pergerakan yang memerlukan energi
dalam aktivitas sehari – hari
00501
00502
00503
00508
00504
00505
00506
00507

000501 Saturasi oksigen ketika beraktivitas


000502 Frekuensi nadi ketika beraktivitas
000503 Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas
000508 Kemudahan bernapas ketika beraktivitas
000504 Tekanan darah sitolik ketika beraktivitas
000505 Tekanan darah diastolik ketika beraktivitas
000506 Temuan/ hasil EKG (elektrokardiogram)
000507 Warna kulit
000509 Kecepatan berjalan
000510 Jarak berjalan
000511 Toleransi dalam menaiki tangga
000516 Kekuatan tubuh bagian atas
000517 Kekuatan tubuh bagian bawah
000518 Kemudahan dalam melakukan Aktivitas hidup harian
000514 Kemampuan untuk berbicara ketika melakukan aktivitas fisik

Anda mungkin juga menyukai