Anda di halaman 1dari 10

WORKSHEETS (LEMBAR KERJA)

Mata Kuliah : Keperawatan komunitas


Materi : WINDHIELD SURVEY
Nama individu Hilfi noer hafizha dewi (AK118074)

WINDSHIELD SURVEY

Gambaran Lokasi : Jl. Raya sapan bunut rt04/09 desa tegalluar kecamatan bojong
soang kabupaten Bandung

1.      Tipe perkampungan/pedesaan : tipe perkampungan dengan bentuk perumahan di pinggir


jalan. Di lingkungan ini juga dapat dikatakan lingkungan semi usaha karena didapatkan beberapa
warga yang membuka usaha seperti sewa tenda, warung kecil, warung makan, toko baju, dan
lainnya.

2.      Lingkungan tempat tinggal : Di lingkungan ini bangunannya merupakan rumah tunggal,


karena terpisah antara rumah satu dengan yang lainnya.

3.      Umur area perumahan : merupakan bangunan lama yang terawat dengan baik ada juga
bangunan baru yang baru saja di renovasi.
4.      Karateristik social-kultural
Variasi umur di rt 04 yaitu dari baru lahir sampai umur 90 tahun , ras etnik disini
banyak dari lahir tinggal di rt04 , pekerjaan mereka rata rata sebagai buruh pabrik dan
sisanya buka warung kecil , data siswa di rt 04 masih bisa sekolah dan sangat jarang
sekali yang sekolah nya putus di tengah jalan
5.      Lingkungan
a.      Tampakan umum
halaman di setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi. Untuk jalan di RT 04
terlihat bersih dan hampir di setiap rumah warga terdapat pagar dan di atasnya diberi
tanaman yang ditaruh dalam pot. Untuk pekarangannya, hampir setiap rumah warga
mempunyai pekarangan. Di pekarangan rumah warga ditanami banyak pohon.
b.      Bahaya  lingkungan
Di RT 04 tidak terdapat polusi karena di sini banyak pohon yang tumbuh subur
sehingga suasana di sini sangat sejuk dan nyaman, udara pun sangat segar.
Di RT 04 setiap sampah dari rumah warga biasanya setiap pagi ada petugas khusus
untuk mengambil sampah dan dibuang di tempat pembuangan sampah. Selain itu ada
salah satu rumah warga terdapat sampah-sampah daun kering yang hanya dikumpulan
dan dibiarkan agar menjadi pupuk kompos.
Di RT 04 tidak terdapat area bermain berbahaya, karena di sana hanya terdapat gang
kecil.
Di RT 04 penerangan jalan terdapat di sebagian sisi jalan sehingga jika malam hari
jalan-jalan di RT 04 lumayan terang.
Di RT 04 tidak terdapat pemadam kebakaran.
c.       Stressor Lingkungan
Di lingkungan RT ini tidak adanya kegaduhan atau keramaian, karena di
dalam kawasan ini cukup  tenang.
Tidak ditemukannya tanda-tanda yang menyebabkan kriminal, karena di
dalam kawasan RT ini, terdapat poskamling yang masih aktif dan dari penyataan
penduduk sekitar didapatkan informasi bahwa setiap malam selalu ada warga yang
berpatroli keliling RT.
Tidak ditemukannya tanda-tanda penyalahan penggunaan obat terlarang,
karena di dalam RT tersebut banyak kegiatan-kegiatan positif yang diterapkan, seperti
(remaja Masjid) , Karang Taruna, dan lain-lain.

6.      Sumber-sumber/fasilitas/transport (yang ada dan yang tidak ada)

Fasilitas tempat belanja atau daerah belanja di wilayah RT 04 yaitu warung-


warung kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari misalkan sabun,
makanan kecil dan lain sebagainya. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti sayur-sayuran
juga ada yang menjualnya di warung-warung kecil tersebut, namun tidak terlalu lengkap
seperti di pasar. Sedangkan pasar terdapat di kecamatan berjarak kira-kira 1 kilometer,
yaitu pasar minggu
Transportasi yang digunakan warga RT 04 untuk keperluan sehari-hari
menggunakan sepeda motor dan angkotan umum (angkot). Fasilitas pendidikan yang
terdapat di RT 03 ini berupa TK, SD, kalau SMP,SMA, UNIVERSITAS harus memakai
kendaraan.
Fasilitas tempat beribadah di wilayah RT 04 terdapat satu masjid yaitu masjid At-
tawakal.

7.      Pelayanan Kesehatan
a.      Fasilitas Kesehatan
Di RT 04 ini tidak terdapat Rumah Sakit, tapi di sekitar daerah ini terdapat
Rumah Sakit terdekat yaitu rs al islam tetapi warga rt 04 kalau sakit lebih memilih
periksa ke puskesmas atau mantri karena lebih dekat harga terjangkau.

b.      Sumber Pelayanan Kesehatan Pertama


puskesmas , klinik , mantri atau paraji
B.     Data Pengkajian
1.      Core (Kelompok Masyarakat yang Dibina)
a.      Riwayat wilayah
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak usup selaku ketua RT 04
didapatkan data bahwa dulunya RT 04 adalah perkebunan. bapak usup menyatakan
kira-kira dusun ini didirikan pada tahun 1955, yang dulunya merupakan satu dusun
besar dan dibagi menjadi beberapa blok dan dipimpin oleh satu kepala dusun.
Sedangkan untuk usia penduduk yang paling tua adalah 90 tahun.

b.      Demografi
Usia dari kelompok komunitas yang dibina adalah remaja dan lansia baik laki-
laki maupun perempuan, misalnya Karang Taruna dan posyandu lansia.
Tingkat pendidikan warga di wilayah RT 04 yaitu 50% adalah SMA dan
sisanya 50% adalah TK, SD, SMP, serta Perguruan Tinggi.
Status pekerjaan sebagian besar penduduk di RT 04 adalah PNS,buruh,
wirausaha dan pensiunan.
Tingkat penghasilan masyarakat di wilayah RT 04 yaitu penghasilan terendah
kurang dari Rp 100.000,00, penghasilan tertinggi di atas Rp 2.000.000,00, serta rata-
rata penghasilan penduduk berkisar di antara Rp 1.000.000,00 hingga Rp
2.000.000,00.

c.       Statistik Vital
masalah kesehatan di RT 04 adalah demam berdarah. Untuk jumlah angka
prevalensi kejadian demam berdarah di RT 04 ini tidak didapat datanya di tempat
bapak usup selaku ketua RT 04, kader ibu PKK RW 09 maupun posyandu setempat.
Dalam dua tahun terakhir ini, angka kesakitan tidak didapatkan datanya.
Sedangkan untuk angka kematian di RT 04 dalam 1 tahun terakhir ini sebanyak 8
orang yang meninggal dunia. Data ini didapat dari pernyataan bapak usup selaku
ketua RT 04.

d.      Nilai dan Kepercayaan


Latar belakang budaya yang mempengaruhi perilaku masyarakat di rt 04
adalah budaya sunda, seperti misalkan setelah melahirkan harus meminum jamu-
jamuan tradisional untuk mempercepat proses penyembuhan dan untuk
menghilangkan bau amis darah setelah selesai melahirkan.
Di wilayah ini terdapat sebuah tempat ibadah berupa masjid yaitu masjid At-
tawakal.
Keyakinan masyarakat RT 04 terhadap suatu penyakit yang diderita dari 10
sampel keluarga didapatkan 1 sampel yang mengatakan bahwa sakit yang kadang
keluarganya derita adalah bukan saja karena adanya penyebab agen penyakit namun
juga karena teguran dari Tuhan.
Kepercayaan masyarakat RT 04 tentang penyakit dan kesehatan dari 10
sampel penyakit didapatkan semuanya berpendapat sama yaitu bahwa penyakit
adalah suatu agen  yang menyebabkan orang mengalami sakit. Sedangkan kesehatan
adalah keadaan dimana seseorang berada pada rentang normal yang harus dicapai.
Dan saat sakit masyarakat RT 04 lebih mengarah pada pengobatan modern yaitu ke
pelayanan kesehatan.

2.      Interaksi Sub Sistem


a.      Lingkungan Fisik
RW 09 tidak memiliki peta rawan masalah kesehatan tetapi menurut bapak
RT masalah kesehatan yang sering muncul adalah penyakit DB. Tindakan yang
dilakukan untuk menggurangi penyebaran penyakit DB adalah dengan dilakukan
fogging.
Tidak terdapat pasar pada wilayah RT 04 ini. Namun jika warga ingin
berbelanja sayuran biasanya pergi ke pasar minggu yang berjarak kira-kira 1
kilometer.

1)      Inspeksi
a)      Tampakan umum
 halaman di setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi. Untuk jalan di RT

04 terlihat bersih dan hampir di setiap rumah warga terdapat pagar dan di
atasnya diberi tanaman yang ditaruh dalam pot. Dan untuk pekrangannya,
hampir setiap rumah warga mempunyai pekarangan yang ditanami banyak
pohon.
  Di RT 04 di setiap rumah warga banyak sekali ditanami pohon dan bunga-
bunga sehingga keadaan di lingkungan RT 04 terasa nyaman dan sejuk.
         Di RT 04 tidak ada tanda-tanda seni tetapi pada saat masuk gang terdapat
gapura yang telah selesai dibangun.

b)      Bahaya  lingkungan
Di RT 04 terdapat polusi karna disana banyak kendaraan lewat di jalan
alternative menuju kota.
        Di RT 04 setiap sampah dari rumah warga biasanya setiap pagi ada
petugas khusus untuk mengambil sampah dan dibuang di tempat
pembuangan sampah.
       Di RT 04 tidak terdapat area bermain berbahaya, karena di sini hanya
berupa gang kecil.
        Di RT 04 penerangan jalan terdapat di setiap sisi jalan sehingga jika
malam hari jalan-jalan di RT 04 selalu terang.
   Di RT 04 tidak terdapat pemadam kebakaran.
Lalu lintas di RT 03 sangat lancar, karena lingkungan RT 03 berada di
gang.

c)      Stressor Lingkungan
Di lingkungan RT ini tidak ada kegaduhan atau keramaian, karena di
dalam kawasan ini cukup  tenang.
       Tidak ditemukannya tanda-tanda yang menyebabkan criminal, karena di
dalam kawasan RT ini, terdapat pos kamling yang masih aktif dan dari
penyataan penduduk sekitar didapatkan informasi bahwa setiap malam
adanya warga yang patroli keliling RT.
      Tidak ditemukannya tanda-tanda penyalahan penggunaan obat terlarang,
karena di dalam RT tersebut banyak kegiatan-kegiatan positif yang
diterapkan, seperti (remaja Masjid), Karang Taruna dll.
        

d)      System Review
Dukungan sosial dari keluarga, kelompok maupun masyarakat sekitarnya
ditunjukkan dengan adanya kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti yang
diadakan setiap bulan dan setiap menyambut acara besar seperti Ramadhan,
Maulud Nabi, Hari Kemerdekaan dan lain-lain. Masyarakat biasanya sangat
antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Observasi system social sudah dilakukan saat kunjungan pertama yaitu
tipe perkampungan yang merupakan bentuk perumahan. Di lingkungan ini juga
dapat dikatakan lingkungan semi usaha karena didapatkan beberapa warga yang
membuka usaha seperti catering, warung kecil, warung makan, dan lainnya.

b.      Pelayanan Kesehatan dan Sosial


Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu kader posyandu di RT
04, diketahui pelayanan kesehatan dan social yang diberikan adalah posyandu balita
dan lansia.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut tidak dipungut biaya sama
sekali dan biasanya ada bantuan dana dari RT, RW dan kelurahan.
Waktu pelayanan kesehatan diadakan tanggal 18 setiap bulannya pada pukul
09.00 hingga 12.00 wib.
Pemberian pelayanan atau tenaga kesehatan di sini sebanyak 10 orang kader
dari ibu-ibu PKK.
Karakteristik dari pengguna pelayanan kesehatan dan social yaitu ibu-ibu
yang memiliki bayi atau balita dan lansia di wilayah RW 09 dan sekitarnya.
Kami tidak mendapatkan data tentang angka statistik pengunjung posyandu
karena kader posyandu di sini tidak memilikinya. Namun berdasarkan dari hasil
wawancara dengan kader posyandu tersebut diketahui bahwa setiap bulannya terdapat
sekitar 60 balita dan 40 lansia yang datang ke posyandu.

c.       Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 sampel keluarga didapatkan sekitar
80% kepala keluarga sudah tidak bekerja dan 20% sisa kepala keluarganya masih
bekerja.
Sedangkan untuk kategori dari pekerjaan keluarga adalah PNS, pensiunan,
wirausaha, swasta dan lain-lain.
Rata-rata pendapatan dari 10 sampel keluarga yang kami wawancarai berada
pada kisaran Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00.
Pengeluaran keluarga per bulan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan
masing-masing keluarga yaitu kurang dari Rp Rp 1.000.000,00 hingga Rp
2.000.000,00.
Rata-rata keluarga sudah mampu untuk menyediakan makanan bergizi untuk
anggota keluarganya, seperti  adanya  nasi, sayur , lauk-pauk dan buah-buahan pada
setiap menu makanannya.
Dari 10 sampel keluarga yang diwawancarai 7 keluarga di antaranya tidak
memiliki tabungan kesehatan untuk keluarganya dan sisanya memiliki tabungan
kesehatan serta asuransi atau jaminan kesehatan seperti askes.
Alokasi dana untuk kebutuhan pangan dari 10 sampel keluarga tersebut rata-
rata hingga 50% dari pendapatan.
d.      Keamanan dan Transportasi
1)      Keamanan
Untuk pelayanan polisi di RT 04 tidak ada tetapi setiap ada pos ronda. Dan juga di RT 04
tidak ada hansip ataupun satpam. Untuk jadwal ronda terlampir di belakang.
Dari 10 sampel yang kami lihat sanitasinya cukup bagus karena di setiap rumah terdapat
selokan/parit yang selalu dibersihkan jika terdapat sampah atau daun-daun kering yang
menghalagi jalannya air. Jika terdapat sampah plastik biasanya setiap pagi diambil oleh
petugas, sedangkan untuk sampah daun biasanya ditumpuk di tempat tertentu dan
dibiarkan sehigga menjadi pupuk kompos.
Untuk kebakaran di RT 04 tidak pernah terjadi.
Kualitas air di RT 04 dari 10 sampel rumah warga yang kami ambil menunjukkan bahwa
kualitas airnya bersih, bening dan tidak berbau. Mayoritas warga RT 04 menggunakan
sumur gali dan jarak sumur gali dengan septictank cukup. Rata-rata jaraknya lebih dari
10 meter.
Keamanan makanan jajanan di RT 04 ini tidak pernah diteliti oleh dinas kesehatan, jadi
warga di RT 04 kurang mengerti tentang makanan yang berbahaya atau tidak. Tetapi dari
yang kami amati jajanan yang di jual di warung kebanyakan dibungkus dan tidak terdapat
pewarna makanan buatan karena warnanya tidak mencolok.

2)      Transportasi
Dari 10 sampel yang kami wawancarai jenis transportasi yang digunakan
oleh masyarakat umumnya adalah sepeda motor dan mobil, tetapi ada juga yang
masih menggunakan sepeda angin.
Berdasarkan dari hasil wawancara kepada 10 keluarga didapatkan data
bahwa minoritas dari mereka sangat jarang menggunakan alat transportasi umum
karena mayoritas warga lebih suka menggunakan alat transporasi milik sendiri.
Jika ingin menggunakan alat transportasi umum warga harus berjalan kaki menuju
jalan Wates terlebih dahulu.
Berdasarkan dari hasil wawancara kepada 10 keluarga didapatkan data
bahwa tidak ada warga yang mengalami keterbatasan transportasi, hampir semua
warga RT 04 memiliki alat transportasi.
Kondisi jalan di RT 04 sudah cukup bagus karena jalan di RT 03 telah
diaspal dan tidak ada jalan  yang berlubang.

e.       Politik dan Pemerintahan


Kebijakan pemerintah setempat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada
pada masyarakat, yaitu dengan bantuan dana berupa uang yang diberi oleh kelurahan
untuk melaksanakan program-progam kesehatan seperti penyuluhan demam berdarah,
adanya fogging, pemeriksaan jentik nyamuk/pemberian abate dan pertolongan
pertama pada diare. Kegiatan program-program tersebut, biasanya diadakan jika telah
ditemukan kasusnya di lingkungan sekitar RT 04.
Kemitraan yang yang dilakukan dalam menanggulangi masalah kesehatan
adalah dengan cara bekerja sama dengan pihak Puskesmas dalam melakukan
penyuluhan dan skrining pada masyarakat, serta Dinas Kebersihan dalam
pengambilan sampah setiap harinya.

f.       Komunikasi
Berdasarkan hasil dari wawancara kepada 10 sampel keluarga, didapatkan
data bahwa 10 keluarga menggunakan televisi, 8 dari 10 keluarga berlangganan koran
dan 2 dari 10 keluarga masih memiliki radio.
Dari 10 keluarga tersebut didapatkan 10 keluarga mengikuti arisan bapak-
bapak  dan 8 keluarga yang mengikuti pengajian bapak-bapak setiap minggu malam.
Sedangkan terdapat 10 keluarga yang mengikuti arisan ibu-ibu dan pengajian pada
hari minggu sore.
Menurut kader posyandu terdekat sebelum diadakannya kegiatan posyandu,
kader biasanya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan dari
puskesmas Gamping mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan seperti program
penimbangan bayi dan balita, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan antropometri,
pemberian makanan tambahan seperti nasi, sayur, buah, lauk, pemberian vitamin A 2
kali per tahun pada bulan februari dan agustus, dan pemeriksaan TTV pada lansia.
g.      Pendidikan
Presentase keluarga yang buta huruf menurut pernyataan dari bapak usup
selaku ketua RT 04 sangat rendah sekali kemungkinan presentasenya adalah 0,6%.
Hal ini dinyatakan karena dalam 69 warga di RT ini hanya 1-2 orang yang masih
mengalami buta huruf.
Fasilitas pendidikan atau informasi yang ada di wilayah RT 04 yang dapat
dimanfaatkan oleh warga yaitu koran dinding yang ditempelkan di depan pos ronda.
Selain koran dinding, pengumuman penting juga ditempelkan pada papan
pengumuman di depan poskamling. Tidak terdapat fasilitas perpustakaan di wilayah
RT 04 ini.

h.      Rekreasi
Dari 10 keluarga yang kami lakukan observasi di lingkungan RT 04,
keseluruhan warga tidak melakukan makan bersama di luar rumah. Kesepuluh
keluarga hanya melakukan makan bersama di rumah. Jenis makanan yang dimakan
keluarga saat makan bersama adalah nasi sayur dengan lauk ikan, telur, tahu/tempe
dan terkadang ayam/daging.
Dari 10 keluaga yang telah dilakukan obervasi keseluruhan keluarga
melakukan nonton tv bersama atau sekedar berkumpul sambil bersenda gurau.
Di lingkungan ke 10 keluarga ini tidak terdapat arena bermain/area rekreasi,
jadi untuk mengisi waktu kosong keluarga hanya menghabiskan waktu dengan
memanfaatkan nonton TV bersama untuk menikmati waktu senggang atau hanya
berkumpul dan bersenda gurau dengan anggota keluarga masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai