Anda di halaman 1dari 3

Nama : Temi Saspatika

Nim : 183001020052

Tugas : Praktik Kimia Analisis Kuantitatif

Nama-nama dan fungsi alat:

1. Burret
Fungsi buret adalah untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen
yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Pengukuran buret sangatlah
akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3 lebih akurat
dibandingkan Gelas ukur maupun pipet tetes. Oleh karena ketelitian buret yang tinggi,
kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari
kesalahan sistematik. Sebuah buret berfungsi untuk memberikan larutan tepat terukur,
volume variabel. Fungsi Buret digunakan terutama untuk titrasi, untuk memberikan salah
satu reaktan sampai titik akhir reaksi (titik ekivalen) tercapai.

2. Enlemeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat
berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari  nama
“Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman. Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk
mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca
borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai
dari 50 – 500 ml.

3. Labu Ukur Leher Panjang.


Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan
untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik
dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.Keakuratan yang tinggi ini
dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume,
toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat  tanda batas yang
menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L.

4. Pipet Ukur
Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan
volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran
volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.

5. Bola Hisap atau Filler


Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya
dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan
terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
6. Statif
Klem dan statif berfungsi sebagai penjepit, misalnya:Untuk menjepit soklet pada proses
ekstraksi,untuk menjepit buret dalam proses titrasi, dan untuk menjepit kondensor pada
proses destilasi.

7. Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini
terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda.
Macam-macam pipet diantaranya yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume, Pipet
tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam
jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini
yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.

8. Botol Semprot
Digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun
membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu digunakan juga untuk
mencuci atau menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Cara menggunakan:
menekan botol maka aquades akan keluar

9. Apa yang dimaksud dengan larutan standar?


Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui.
Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang
sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan
konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri
dan ditempatkan di erlenmeyer.

10. Apa yang dimaksud dengan Titrasi dan syarat pengukuran dengan titrasi
Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi suatu
larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap sejumlah volume
larutan lain yang konsentrasinya itu sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya itu
sudah diketahui disebut dengan larutan baku. Larutan yang belum diketahui
konsentrasinya ditambahkan beberapa tetes indikator, setelah itu ditetesi dengan larutan
yang sudah diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat pada saat terjadi
sebuah perubahan warna indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi asam serta basa disebut
dengan titrasi asam-basa.
Terdapat dua jenis titrasi asam basa, yakni asidimetri (penetuan konsentrasi larutan
basa dengan menggunakan larutan baku asam) serta jugalkalimetri (penentuan
konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan baku basa)

Syarat pengukuran dengan titrasi


1. Reaksi harus berlangsung cepat
2. Tidak terdapat reaksi samping
3. Reaksi harus stoikeometri, yaitu diketahui dengan pasti reaktan dan produk serta
perbandingan mol/koofisien reaksinya
4. Terdapat zat dapat digunakan untuk mengetahui saat titrasi harus dihentikan (titik
akhir titrasi) yang disebut zat indicator.

11. 0,4 mol


12. 1 gram

Anda mungkin juga menyukai