Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NOFIA DWI SARTIKA

NIM : 1218111014
PRODI : S1 KEPERAWATAN T2
MK : CARING KEPERWATAN (UTS)

KASUS
Ny. S, 70 tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit pemerintah oleh para tetangganya karena sesak
nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang mencuci pakaian di depan rumahnya. Ny. S tampak
kurus, kulit kering, badan lemah dan muka pucat. Para pengantar mengatakan selama ini Ny. S
tinggal sendiri di rumah dan tidak punya keluarga lagi. Ny. S termasuk kurang mampu. Ny. S
sehari-hari bekerja sebagai pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah
plastik. Ny. S tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk
rumah sakit didapatkan data tekanan darah 80/60 mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 37 derajat
Celcius, pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat. Hasil pemeriksaan laboratorium
darah didapatkan Hb 10 gr/dl, Ht 33%, leukosit 10000 ul dan trombosit 140.000 ul, dan albumin
diperiksa dengan hasil 3 gr/dl. Dari hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB paru.

PEMBAHASAN
Pada teori di atas menggunakan Proses keperawatan pada aplikasi teori Watson dalam
George (1995). Empat derajat kebutuhan digunakan dalam tahap pengakjian. Dan sepuluh afktor
karatif digunakan dalam tahap perencanan dan impelemnatasi
Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan
pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan masalah
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:
biofisik, psikofisik, psikososial, dan intrapersonal.
Pengkajian pada kasus Ny. S sesuai dengan teori Watson berdasarkan 4 derajat kebutuhan
manusia yakni :
1. Kebutuhan derajat lebih rendah (Biofisik) mencakup : Kebutuhan makanan & cairan,
kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi Dari hasil pengkajian pada kasus Ny. S
kebutuhan biofisik adalah : Ny. S. Mengalami Sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang
mencuci pakaian di depan rumahnya. Ny. S tampak kurus, kulit kering, badan lemah dan muka
pucat. tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi, Dari hasil pemeriksaan saat masuk rumah
sakit didapatkan data tekanan darah 80/60 mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 37 derajat Celcius,
pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat. Hasil pemeriksaan laboratorium darah
didapatkan Hb 10 gr/dl, Ht 33%, leukosit 10000 ul dan trombosit 140.000 ul, dan albumin
diperiksa dengan hasil 3 gr/dl. Dari hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB paru.
2. Kebutuhan derajat lebih rendah (Psikofisik) mencakup : Kebutuhan aktifitas & istirahat,
kebutuhan seksualitas
Hasil pengkajian kebutuhan psikofisik pada Ny. S adalah : Badan lemah, bekerja sebagai
pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah plastik, tinggal sendiri, tidak
punya keluarga lagi. Pada kebutuhan ini menggambarkan kebutuhan fungsional dari diri klien
meliputi kebutuhan aktifitas-inaktifitas dan kebutuhan seksualitas. Pengkajian yang perlu
dilakukan pada bagian ini meliputi pandangan klien terhadap citra dirinya, apakah klien
berpartisipasi dalam aktifitas sesuai dengan usianya. Bagaimana pandangan dan kondisi
kehidupan seksualitas klien
3. Kebutuhan derajat lebih tinggi (Psikososial) mencakup : Kebutuhan berprestasi, kebutuhan
berorganisasi
Hasil pengkajian yang dilakukan kebutuhan psikososial : Para pengantar mengatakan
selama ini Ny. S tinggal sendiri di rumah dan tidak punya keluarga lagi. Perawat yang bertugas
merawat klien diatas perlu mengkaji apakah hubungan klien dengan rekan seusianya
memuaskan, apakah sesak nafas yang dialami menghambat hidupnya. Selain itu apakah
lingkungan sekitarnya memfasilitasi dirinya untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan serta
dapat bergabung dengan lingkungan itu. Perlu juga dikaji apakah klien merasa dapat mencintai
dan dicintai.
4. Kebutuhan derajat lebih tinggi(Intrapersonal) mencakup : Kebutuhan aktualisasi diri
Hasil pengkajian Intrapersonal pada kasus Ny. S adalah : Para pengantar mengatakan
selama ini Ny. S tinggal sendiri di rumah dan tidak punya keluarga lagi. Ny. S termasuk kurang
mampu. Pada pengkajian kebutuhan derajat yang tertinggi menurut Watson yaitu kebutuhan
aktualisasi diri perawat perlu mengkaji bagaimana perasaan klien terhadap dirinya, apakah klien
menyukai dunia yang dijalaninya, dan apakah klien telah merasa mencapai tujuan dirinya. Pada
intinya pengkajian bagian ini ingin melihat sejauh mana klien memandang dirinya telah atau
belum mencapai aktualisasi diri dalam hidupnya. Pada kasus diatas klien termasuk usia lansia
yang mungkin memiliki pandangan aktualisasi diri yang berbeda dengan klien yang lebih muda
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi sekresi meningkat yang
ditandai dengan klien sesak nafas dan batuk-batuk berdahak, tinggal di rumah sempit dan kurang
ventilasi dan hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB paru. Nutrisi kurang dari kebutuhan
sehubungan dengan metabolisme meningkat berhubungan dengan tampak kurus, kulit kering,
badan lemah dan muka pucat dan dan albumin diperiksa dengan hasil 3 gr/dl.
Perencanaan dan Implementasi
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau
diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah yang
mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan
dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan Perencanaan dan Implementasi pada
kasus Ny. S berdasarkan 10 faktor karatif yakni :
1. Formasi sistem nilai-nilai humanistik-altruistik :
Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk klien, menempatkan pasien
ditempat tidur, melakukan pengkajian mengenai bio-psikososial dan spiritual contoh jalan
nafas,dan segera melakukan tindakan keperawatan seperti mengatur posisi tidur setengah duduk/
sesuai kebutuhan klien; memasang oksigen dan melakukan nebulizer sesuai hasil kolaborasi
dokter.
2. Penanaman keyakinan-harapan (Faith-hope)
Membina hubungan saling percaya, memberikan kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan perasaannya, memberikan kesempatan pada klien mengutarakan apa yang klien
lakukan saat mengalami kasus seperti yang dialami saat ini, mengajarkan pasien untuk batuk
efektif, memberikan kesempatan klien untuk melakukan batuk efektif, menanyakan kepada klien
apa yang dirasakan setelah melakukan batuk efektif, dan memotivasi klien untuk melakukan
batuk efektif saat dibutuhkan.
3. Pengembangan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain
Menolong pasien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melakukan tindakan segera
sesuai dengan respon klien
4. Membangun hubungan tolong menolong-kepercayaan
Membina hubungan saling percaya, memberikan kesempatan pada klien
untukmengkapkan perasaannya, mendengarkan dengan penuh perhatian keluhan pasien,
menciptakan komunikasi terbuka, membuat kontrak waktu dengan klien setiap melakukan
tindakan keperawatan
5. Peningkatan dan penerimaan ekspresi positif dan negatif
Memberikan wadah kepada klien saat klien batuk, memasang oksigen saat sesak,
memberikan makan pada waktu makan, mendengarkan dengan penuh perhatian saat klien
mengeluh dan menjawabnya sesuai dengan kebutuhan
6. Penggunaan secara sistematik metode ilmiah problem solving dalam pengambilan
keputusan
Mengkaji fungsi respirasi, seperti suara nafas, rate, irama, kedalaman dan penggunaan
otot pernafasan, kemampuan batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis,
mengatur posisi posisi semi fowler dan nyaman, motivasi klien untuk mengeluarkan secret saat
batuk, memberikan wadah saat batuk, melakukan fisioterapi dada sesuai indikasi, melakukan
suction jika perlu, pertahankan intake cairan 2500 ml/hari sesuai kebutuhan, melakukan
kolaborasi untuk pemasangan oksigen, berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti mukolitik,
bronkodilator, siapkan atau bantu dengan intubasi darurat untuk masalah pernafasan, sedangkan
untuk masalah nutrisi memberikan makan sedikit tapi sering dan sesuai dengan program gizi,
memperhatikan intake makanan, menganjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang
batuk, mengontrol kadar albumin, Hb, protein sesuai dengan kolaborasi dokter.
7. Peningkatan pengajaran-pengajaran antar personal
Melibatkan klien dalam perencanaan tindakan, melakukan edukasi untuk mengatasi
masalah pernafasan dan masalah nutrisi, mengajarkan tehnik batuk yang efektif, mengajarkan
klien bagaimana menghadapi konflik atau masalah
8. Tersedianya mental suportif, protektif atau korelatif, lingkungan fisik, sosiokultural dan
spiritual
Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk klien, baik secara fisik, psikis, sosial dan
spiritual memfasilitasi hubungan dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi, mendorong
klien mengkaji interaksi sosialnya dan mengembangkan kepuasan diri.
9. Bantuan dengan pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusia ( Human needs essistance)
Melakukan tindakan keperawatan dengan penuh perhatian, tanggung jawab dan perasaan
senang
10. Kelonggaran kekuatan-kekuatan eksistensial-fenomenologis.
Memolong klien untuk menghadapi kehidupan
Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
Apakah hubungan saling percaya telah tercapai? Apakah Ny. S telah menunjukkan tanda-
tanda normal dalam area yang dikaji, biofisik, psikofisik, psikososial, intrapersonal? Apakah Ny.
S telah belajar usaha untuk dapat menjalani hidup dengan sukses? Kriteria evaluasi, jalan nafas
paten, sekret dikeluarkan tanpa bantuan, menunjukkan perilaku mempertahankan jalan nafas
yang bersih, berpartisipasi dalam perawatan sesuai kemampuan, mengidentifikasi komplikasi
dan melakukan tindakan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood. (2010). Nursing Theory: Utilization & Application. Fourth Edition. Mosby: Elsevier
George, Julia B. (1995). Nursing Theories. The Base for Professional Nursing Practice. (4th ed).
Connecticut : Appleton & Lange.
Muhlisin & Ichsan (2008). Aplikasi model Konsep caring dari Jean Watson
Tomey, Ann Marriner & Alligood, Martha R. (1998). Nursing Theorists and Their Work. (4th
ed). St Louis
: Mosby-Year book Inc.
Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.

Anda mungkin juga menyukai